Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PEMANFAATAN INLISLite (Integrated Library System) DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN TRENGGALEK Ema Fatmawati Anindya; Moch. Fikriansyah Wicaksono
Shaut Al-Maktabah : Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Vol. 13 No. 1 (2021): Shaut Al-Maktabah
Publisher : Program Studi Diploma Tiga Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37108/shaut.v13i1.441

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine the use of INLISLite (Integrated Library System) feature by librarians, the obstacles experienced and efforts to overcome the obstacles that occur. The method used is descriptive qualitative. The research informants consisted of 1 Plt. head of the Archive and Library Service, 1 head of information technology (IT) and 2 librarians. Data were collected using the observation, interview, and documentation stages. Data analysis techniques were obtained through three stages, namely data reduction, data presentation, and data retrieval. conclusion. The results of the study indicate that the use of INLIS Lite (Integrated Library System) feature has been well utilized for library management. INLIS Lite (Integrated Library System) used is version 3.2. The use of INLIS Lite (Integrated Library System) includes the management of library materials, circulation services (borrowing and returning), membership, OPAC (Online Public Access Catalog), making reports, and guest books. The problems faced in utilizing INLISLite (Integrated Library System) such as online integration OPAC (Online Public Access Catalogue) and the latest version updates have been resolved properly. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan fitur INLISLite (Integrated Library System) oleh pustakawan, kendala yang dialami dan upaya mengatasi kendala yang terjadi. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Informan penelitian terdiri dari 1 Plt. kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, 1 kepala bidang teknologi informasi (TI) dan 2 pustakawan. Data dikumpulkan menggunakan tahapan observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis data diperoleh melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyatakan bahwa pemanfaatan fitur INLISLite (Integrated Library System) sudah dimanfaatkan dengan baik untuk pengelolaan perpustakaan. INLISLite (Integrated Libray System) yang digunakan adalah versi 3.2. Pemanfaatan INLISLite (Integrated Library System) meliputi pengelolaan bahan pustaka, layanan sirkulasi (peminjaman dan pengembalian), keanggotaan, OPAC (Online Public Access Catalogue), pembuatan laporan, dan buku tamu. Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan INLISLite (Integrated Library System) seperti integrasi online OPAC (Online Public Access Catalogue) dan update versi terbaru telah terselesaikan dengan baik.
REVITALISASI DONGENG DALAM MEMBUMIKAN MINAT BACA ANAK-ANAK DI KAMPUNG DONGENG BLITAR Nafisa Asma Nurul Aulia; Moch. Fikriansyah Wicaksono
Shaut Al-Maktabah : Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Vol. 13 No. 2 (2021): Shaut Al-Maktabah
Publisher : Program Studi Diploma Tiga Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37108/shaut.v13i2.493

Abstract

ABSTRAK Penulisan jurnal ini memiliki tujuan untuk memaparkan tentang efektivitas mendongeng dalam meningkatkan minat baca anak-anak di Kampung Dongeng Blitar. Mendongeng merupakan sebuah cara yang dapat dilakukan oleh seseorang guna menyampaikan cerita melalui mimik, ekspresi, suara, serta gerak tubuh kepada penonton atau penyimaknya. Metode mendongeng merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar pembelajaran dapat tercapai dan tersampaikan kepada anak-anak melalui sebuah cerita dongeng. Akan tetapi, masih banyak orangtua yang tidak tahu atau tidak punya waktu untuk menceritakan dongeng kepada anaknya. Padahal, cerita dongeng mengandung banyak sekali pembelajaran yang berguna untuk membangun karakter dalam diri anak-anak. Latar belakang penulisan penelitian ini adalah masih rendahnya minat baca di Blitar, terutama di kalangan anak-anak. Hal ini dikarenakan pada saat ini anak-anak lebih suka main gadget daripada membaca buku. Bukan hanya anak-anak saja, pelajar maupun orangtua juga menyukai bermain gadget sehingga hampir tidak ada waktu untuk membaca buku. Oleh karenanya, dibutuhkan strategi agar dapat meningkatkan minat baca, salah satunya adalah mendongeng. Penelitian ini berfokus pada efektivitas mendongeng dalam meningkatkan minat baca anak-anak dan cara mendongeng yang baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara serta tinjauan literature atau dokumen. Teknik analisis data diperoleh melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikkan kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini adalah mendongeng efektif dalam meningkatkan minat baca anak-anak di Kampung Dongeng Blitar. Salah satu buktinya adalah perhatian anak-anak yang sudah dapat dialihkan dari gadget dan mulai tertarik terhadap cerita dongeng yang dibawakan oleh pendongeng dan membaca buku dongeng koleksi Kampung Dongeng Blitar. Selain itu, durasi membaca anak-anak juga lebih meningkat daripada sebelumnya. Hal itu dapat dilihat dari waktu membaca dan jumlah buku yang dihabiskan anak-anak untuk membaca buku setiap harinya.Kata kunci: Mendongeng, Minat Baca, Anak-anak, Kampung Dongeng Blitar ABSTRACKThe purpose of writing this journal is to describe the effectiveness of storytelling in increasing children's interest in reading in Blitar Fairy Tale Village. Storytelling is a way that can be done by someone to convey a story through expressions, expressions, voices, and gestures to the audience or listeners. The storytelling method is one way that can be done so that learning can be achieved and conveyed to children through a fairy tale. However, there are still many parents who do not know or do not have time to tell fairy tales to their children. In fact, fairy tales contain a lot of useful learning to build character in children. The background of writing this research is the low interest in reading in Blitar, especially among children. This is because at this time children prefer to play gadgets than reading books. Not only children, students and parents also like to play gadgets so there is almost no time to read books. Therefore, a strategy is needed to increase reading interest, one of which is storytelling. This study focuses on the effectiveness of storytelling in increasing children's interest in reading and good storytelling. This study uses a descriptive research method with a qualitative approach. Data collection techniques in this study used the interview method and a review of literature or documents. The data analysis technique was obtained through three stages, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The result of this study is that storytelling is effective in increasing children's interest in reading in the Blitar Fairy Tale Village. One of the proofs is that children's attention has been diverted from gadgets and has become interested in fairy tales presented by storytellers and reading fairy tales from the collection of Blitar Fairy Tales. In addition, the duration of children's reading has also increased more than before. This can be seen from the reading time and the number of books that children spend reading books every day.Keywords: Storytelling, Reading Interest, Children, Blitar City
PELATIHAN LITERASI KEUANGAN PERPAJAKAN DAN DIGITAL MARKETING BAGI UMKM DI DESA PICISAN, KECAMATAN SENDANG, KABUPATEN TULUNGAGUNG Moch. Fikriansyah Wicaksono; Imarotus Suaidah; Rizal Furqan Ramadhan; Agus Athori
PUBLICA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2025): PUBLICA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/publica.v3i3.62

Abstract

UMKM memiliki peran vital dalam perekonomian nasional, namun masih menghadapi tantangan dalam hal literasi keuangan dan pemasaran digital, terutama di wilayah pedesaan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Picisan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, dengan tujuan meningkatkan literasi keuangan dan digital marketing bagi pelaku UMKM. Metode yang digunakan adalah pelatihan partisipatif berbasis praktik melalui dua sesi lokakarya: literasi digital dan literasi keuangan. Pelatihan berlangsung selama dua hari dan diikuti oleh 30 pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta terhadap pentingnya pencatatan keuangan serta kemampuan menggunakan media sosial sebagai alat pemasaran. Peserta mampu membuat akun bisnis, konten promosi sederhana, serta mengaplikasikan format pencatatan kas secara mandiri. Temuan ini memperkuat urgensi pendekatan edukatif berbasis praktik dalam pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini juga mengindikasikan bahwa pelatihan sederhana yang dilakukan secara langsung dan kontekstual dapat menjadi langkah awal yang strategis dalam membentuk kebiasaan baru yang mendukung keberlanjutan usaha UMKM. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kapasitas individu, tetapi juga membuka peluang pembentukan ekosistem kewirausahaan lokal yang lebih adaptif dan kompetitif.