Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KELAYAKAN INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA SERI TANJUNG KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN Desri Yesi; Beta Natalia
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 1 No 2 (2018): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46774/pptk.v1i2.80

Abstract

Penelitian ini mengkaji kelayakan usaha industri tepung tapioka di Ogan Ilir dari aspek ketersediaan bahan baku, potensi pasar, dan proyeksi laba/rugi sehingga dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah dalam menunjang hilirisasi industri singkong kususnya industri tepung tapioka. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Seri Tanjung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan yang merupakan lokasi berdirinya industri tepung tapioka. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja atau purposive. Data yang diperoleh diolah dan dianalisa secara manual dan menggunakan komputer, dan disajikan secara deskriptif kuantitatif. Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa Industri tepung tapioka di Ogan Ilir memiliki kapasitas produksi sebesar 60 ton tepung tapioka per tahun atau kebutuhan bahan baku singkong sebesar 240 ton per tahun. Kebutuhan bahan baku singkong ini dapat dipenuhi oleh Kabupaten Ogan Ilir yang tercatat 310,05 ton. Dengan kemampuan produksi tersebut industri ini mampu memenuhi seluruh kebutuhan pasar dari tepung tapioka di Kabupaten Ogan Ilir, bahkan dapat memenuhi hampir 40 persen kebutuhan tepung tapioka di Provinsi Sumatera Selatan. Dari sisi finansial diperoleh Break Even Point sebesar Rp 341.246.269,- atau tapioka sejumlah 31.022 kg. Nilai Internal Rate Return sebesar 14,41%, Net B/C 1,01 dan Pay Back Periode selama 3 tahun.
Added Value of Canned Patin Fish as a Product of Patin Fish Agroindustry from South Sumatera Beta Natalia; Elisa Wildayana; Riswani Riswani
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 6 No 1 (2023): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46774/pptk.v6i1.536

Abstract

The South Sumatra Provincial Government has provided processed food canning production facilities for developing downstream food industry products produced by food MSMEs in South Sumatra Province. Information related to the added value obtained from the canning business of processed food products and their marketing conditions is still not widely known. The purpose of this study is to calculate income and analyze the added value of fresh Patin fish in canned Patin fish Pindang products. This research was conducted at the location of the Regional Research and Development Board processed food canning production facility in South Sumatra Province with purposive sampling, namely canned Patin fish Pindang with the brand “Tangkep” processed with canning facilities provided by the South Sumatra Provincial Government through Regional Research and Development Board. The Hayami method was used for the calculation of added value analysis for canned Patin fish Pindang products. The results showed that the profits obtained based on added value analysis, namely 51% of the sales of the products, were received by business actors, namely the Tangkep MSMEs. It can be concluded that the processing of fresh Patin fish into canned Patin fish Pindang products was classified as profitable with high added value because the value-added ratio was > 40%.