Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Model Pembiayaan Peremajaan pada Perkebunan Plasma (Studi Kasus di PT. Hindoli Kabupaten Musi Banyuasin Yuwinti Nearti; Maryadi; Elisa Wildayana
Jurnal Prodi Agribisnis Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Prodi Agribisnis (KaliAgri)
Publisher : Program Studi Agribisnis Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.106 KB) | DOI: 10.56869/kaliagri.v1i1.23

Abstract

Lokasi penelitian di perkebunan kelapa sawit PT. Hindoli Musi Kabupaten Banyuasin (MUBA) yang merupakan studi kasus pada KUD Sumber Jaya Lestari Kecamatan Mekar Jaya Keluang, Desa KUD Bersama Makmur Kecamatan Srimulyo Kecamatan Tungkal Jaya dan TPAK Manunggal (KUD Mukti Jaya) Desa Bumi Kencana Kecamatan Keluang . Objek yang digunakan dalam penelitian adalah petani plasma yang kebunnya akan melakukan peremajaan. Metode penelitian adalah metode survei yang dilakukan di tiga KUD, tiga desa dan tiga kecamatan di perkebunan plasma milik PT. Hindoli. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan. Pengolahan tabulasi data dan pengujian hipotesis dengan analisis kualitatif dan kuantitatif yaitu: 1) sinking fund dengan tabungan (sinking fund factor) sedangkan pinjaman bank (capital recovery factor) serta rumus nilai waktu uang (anuitas), 2) Metode Analisis Kriteria investasi adalah Net B / C, NPV, IRR, Payback Period (PP) untuk analisis kelayakan finansial, 3) Analisis Sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi Tandan Buah Segar (TBS) pada buah kelapa sawit adalah 27.364 kilogram per hektar, sedangkan harga rata-rata Rp 1.396 per hektar dimana total pendapatan Rp 38.624.178 per hektar. Model pembiayaan dalam penyediaan dana replanting yang baik dilakukan dengan modal sendiri dan pinjaman Idapertabun, dalam analisis keuangan modalnya sendiri memberikan nilai yang sangat layak untuk dijalankan sedangkan nilai yang paling sensitif adalah penurunan harga output sebesar 35 persen terjadi pada model pembiayaan dengan modal sendiri dan pinjaman bank.
Kajian Rantai Pasok Biji Kakao Rakyat di Nagari Sungai Talang Kecamatan Guguak Kabupaten Limapuluh Kota Rama Sherina; Maryadi; Elisa Wildayana
Jurnal Prodi Agribisnis Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Prodi Agribisnis (KaliAgri)
Publisher : Program Studi Agribisnis Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.505 KB) | DOI: 10.56869/kaliagri.v1i1.28

Abstract

Pengembangan kawasan tanaman kakao di Nagari Sungai Talang seharusnya diikuti oleh manajemen rantai pasok, sehingga perlu suatu studi tentang rantai pasok biji kakao. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis mekanisme rantai pasok biji kakao di Nagari Sungai Talang dengan pendekatan kerangka FSCN (Food Supply Chain Network) Van der Vorst, (2 menganalisis kinerja rantai pasok biji kakao di Nagari Sungai Talang dengan efisiesi pemasaran operasional menggunakan analisis margin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya dan (3) menganalisis dominasi pelaku lembaga pemasaran dalam rantai pasok dengan menggunakan perhitungan indeks monopoli. Penelitian ini dilaksanakan di Nagari Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan Nagari Sungai Talang merupakan salah satu sentra pengembangan kakao dan penghasil kakao terbesar di Kabupaten Limapuluh Kota. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 sampai November 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan mengabil sampel dari 34 orang dari total 149 dan 11 responden lain diseleksi dengan menggunakan metode bola salju (snowball sampling).Metode pengolahan data dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif, kualintatif dan kuantitatif untuk mengidentifikasi dan menganalisis mekanisme rantai pasok biji kakao rakyat di Nagari Sungai Talang dijelaskan secara analisis kualitatif sesuai dengan kerangka FSCN dan untuk menganalisis dan mengukur kinerja rantai pasok biji kakao rakyat di Kabupaten Limapuluh Kota menggunakan efisiensi pemasaran operasional yang terdiri dari margin pemasaran, farmer’s share dan rasio keuntungan terhadap biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) berdasarkan kerangka analisis Food Supply Chain Network (FSCN), rantai pasok biji kakao di Nagari Sungai Talangbelum memenuhi kriteria yang diinginkan dalam kerangka analisis deskriptif FSCN pada elemen proses bisnis dan manajemen rantai, (2)Kinerja rantai pasok menujukan pemasaran biji kakao di Nagari Sungai Talang secara operasional sudah efisien dan saluran pemasaran yang paling efisien adalah saluran pemasaran I yaitu saluran pemasaran dari petani ke pedagang besar dengan margin pemasaran 8,57 persen, nilai farmer’s share 91,43 persen dan rasio keuntungan 1,82 dan (3) berdasarkan perhitungan nilai indeks monopoli semua lembaga pemasaran dalam rantai pasok biji kakao di Nagari Sungai Talang memiliki dominasi atau kekuatan dalam monopoli pasar dan pelaku yang memiliki dominasi paling kuat adalah pedagang nagari pada saluran 2 dengan nilai indeks monopoli sebesar 3,02.
DAMPAK BANJIR TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI DI DESA BELANTI KECAMATAN SIRAH PULAU PADANG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Ghea Utami; Amruzi Minha; Elisa Wildayana; Erni Purbiyanti; Idham Alamsyah; Yulius Yulius
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 4 No 2 (2020): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was done in desa. the location was found fortuitously because it is one of many village rice farmers which has affection on the flood in Belanti Village Sirah Pulau Padang District there are several purposes of this research, such as (1) Analyse the farmer’s social conditions (education, attitude and behaviour, social interaction) before and after the flood happened in Belanti Village Sirah Pulau Padang District (2) Analyse the farmer’s economic condition (revenue and income) and (3) Analyse the farmer’s doings in facing the flood as a form of a reconciliation in Belanti Village Sirah Pulau Padang District. The retrieval of the research was conducted on November 2019 until completion. This research used survey methods to collecting data. The collected data has been grouped as Primary Data and Secondary data. There are several conclusions as the result in this research, such as (1) The development of farmer’s social condition could be seen in, education, attitude and behaviour, social interaction. The writer found, the development in education has been decreased. Meanwhile, in social interaction and attitude and behaviour has been increased; (2) The farmer’s economy sector has been shifted which is found that their income has decreased. The average income of farmer in 2008 was Rp18.394.023/la/year, in eleven years later, the income drastically decreased to be Rp.8.801.581/la/year, the deviation is Rp.9.592.442/la/year which means there is an absolute decreased for farmer’s income in belanti village.
INTEGRASI PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA Dessy Adriani; Elisa Wildayana
Sosiohumaniora Vol 17, No 3 (2015): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.309 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v17i3.8381

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis integrasi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan kesempatan kerjasektor pertanian. Hasil analisis bermanfaat bagi pemerintah untuk meninjau apakah kebijakan pembangunan ekonomiyang yang dilaksanakan selama ini telah mendukung penciptaan kesempatan kerja baru di sektor pertanian, apakahsektor pertanian masih mampu menciptakan kesempatan kerja baru serta bagaimanaarah pembangunan ekonomisektor pertanian ke depan untuk dapat mendukung penciptaan kesempatan kerja baru. Data yang digunakan adalahdata sekunder tahun 1977-2012 untuk variabel Produk Domestik Bruto dan kesempatan kerja sektor pertanian.Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Analisis data menggunakan model Vector Autoregression (VAR).Hasil analisis menunjukkan pertumbuhan kesempatan kerja selalu berada di bawah pertumbuhan ekonomiselama kurun waktu 1977-2012 bersifat labor intensivesehingga tidak mendukung penciptaan kesempatan kerjabaru. Pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja sektor pertanian tidak terintegrasi secara sempurna. Hal iniberarti tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian sudah berlebih dari kapasitas penyerapan sektor pertanian.Penciptaan kesempatan kerja baru di sektor pertanian ke depan hanya dapat diarahkan untuk lapangan kerja yangberkaitan dengan industrialisasi pertanian, namun hal ini harus disertai dengan peningkatan kualifikasi tenagakerja pertanian agar sesuai dipekerjakan di sektor industri.
Performa dan Determinan Petani dalam Keputusan Adopsi Inovasi Sistem Tanam Padi Rawa di Sumatera Selatan Dessy Adriani; Elisa Wildayana; Idham Alamsyah; Amruzie Minha
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 8 No. 2 (2019): JLSO
Publisher : Research Center for Sub-optimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.559 KB) | DOI: 10.33230/JLSO.8.2.2019.448

Abstract

Adriani D, Wildayana E, Alamsyah I, Minha A. 2019. Performance and determinants of farmers in  adoption decision of innovation for swamps rice cropping system in South Sumatra. Jurnal Lahan Suboptimal: Journal of Suboptimal Lands. 8(2):181-191. The development of food crops in swamplands became one of  main focus of the government in the development of rice farming in Indonesia. A variety of ecological constraints that accompany the development of agriculture in swamp land overcome by a variety of technological innovations, one of which is with the application of Cropping Index 200 (CI 200) technology. After nearly 5 years of CI 200 technology applied on swamp land is considered necessary for analysis related to the performance of socio-economic of farmers in the adoption of technology innovations CI 200. This study aimed to analyze the socio-economic condition of farmers in adopting IP 200 technology innovation, and analyze the determinants of IP 200 technology adoption decisions. Research was using the survey method and has been carried out in 2 districts, namely Tanjung Lago sub-District, Banyuasin District and Pemulutan sub-District, Ogan Ilir District in June-July 2019. Sampling method used disproportionate stratified random sampling. The analysis of the data was using tabulations, mathematical and logistic regression analysis. The results of the analysis showed that there were differences in the performance of the socioeconomy of farmers adopting and not adopting. The performance of the socio-economic of farmers who adopt were better than farmers who did not adopt the technology CI 200. The factors that determine the farmers adopt were the age, education, origin, experience, income, and the cost of farming.
ANALISIS PEMBESARAN IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypophthalmus) TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI KOMERING DI KECAMATAN SIRAH PULAU PADANG Sumantriyadi Sumantriyadi; Elisa Wildayana; Mochamad Syaifudin
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v12i2.3427

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan : Menganalisis kualitas air diperairan  sekitar budidaya ikan patin siam dalam keramba sebagai upaya pengelolaan perairan Sungai Komering di Sirah Pulau Padang. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sirah Pulau Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan yang banyak budidaya ikan dalam keramba bulan Mei 2017. Lokasi pengambilan sampel ditentukan sebanyak  3 stasiun pengambilan sampel yang dianggap mewakili lokasi penelitian yaitu stasiun 1 (Ulak Jermun) berjarak 100 m sebelum lokasi budidaya, stasiun 2 (Desa Mangun Jaya) pada lokasi budidaya dan stasiun 3 (Desa Terusan Menang) berjarak 100 m setelah lokasi budidaya ikan dalam keramba. Sampling dilakukan 3 hari sekali. Titik pengambilan sampel pada setiap stasiun sebanyak 3 kali pengambilan dengan stasiun pengambilan sampel.Berdasarkan hasil pengukuran nilai  kualitas air, suhu berkisar 27,3-28,0 oC, kecerahan 40-42,44 cm, oksigen terlarut berkisar 3,31-4,18 mg/l, pH berkisar 6,5-6,6, karbondioksida 3,83-3,85 mg/l, amonia berkisar 0,178-0,244 mg/l, fosfat berkisar 0,21-0,22 mg/l dan nitrat sebesar 0,112-0,158 mg/l , maka kualitas air perairan sungai Komering Kecamatan Sirah Pulau Padang masih baik untuk peruntukan perikanan. Kata Kunci : Ikan Patin, Kualitas Air, Sungai Komering
ANALISIS PEMBESARAN IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypophthalmus) SUNGAI KOMERING DI KECAMATAN SIRAH PULAU PADANG Sumantriyadi Sumantriyadi; Elisa Wildayana; Mochamad Syaifudin
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v12i2.1424

Abstract

Abstrak Potensi sumberdaya perikanan budidaya pada perairan sungai merupakan peluang besar untuk pengembangan budidaya ikan dalam keramba. Pemeliharaan ikan dalam keramba di sungai jika tidak dilaksanakan dengan prinsip berkelanjutan (sustainability) akan menimbulkan dampak penurunan mutu perairan yang digunakan dan tidak dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Penelitian dilakukan bulan Mei  2017 di sungai Komering pada Desa Ulak Jermun, Mangun Jaya dan Terusan Menang Kecamatan Sirah Pulau Padang kabupaten Ogan Komering Ilir. Analisis SWOT jumlah total skor pembobotan variabel internal yaitu 5,66 dalam posisi unggul dalam persaingan dan nilai total faktor eksternal sebesar 5,64 bahwa posisi dominan berkembang dan usaha ideal. Berdasarkan faktor strategi internal dan eksternal hasil pembobotan dan rating dilakukan pembuatan strategi didasarkan atas besarnya jumlah skor dari faktor internal dan eksternal adalah sebagai berikut : Strategi S – O =  2,86 + 3,00  = 5,86, meningkatkan jumlah produksi budidaya ikan patin agar dapat memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkatkan tiap tahunnya; meningkatkan koordinasi dengan lembaga-lembaga pemerintah dan memanfaatkan potensi SDM yang ada; terus melakukan inovasi dan penggunaan teknologi mutakhir untuk menunjang kualitas budidaya perikanan yang lebih baik.Kata Kunci : Ikan Patin, Keramba, Analisis SWOTAbstrak Potensi sumberdaya perikanan budidaya pada perairan sungai merupakan peluang besar untuk pengembangan budidaya ikan dalam keramba. Pemeliharaan ikan dalam keramba di sungai jika tidak dilaksanakan dengan prinsip berkelanjutan (sustainability) akan menimbulkan dampak penurunan mutu perairan yang digunakan dan tidak dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Penelitian dilakukan bulan Mei  2017 di sungai Komering pada Desa Ulak Jermun, Mangun Jaya dan Terusan Menang Kecamatan Sirah Pulau Padang kabupaten Ogan Komering Ilir. Analisis SWOT jumlah total skor pembobotan variabel internal yaitu 5,66 dalam posisi unggul dalam persaingan dan nilai total faktor eksternal sebesar 5,64 bahwa posisi dominan berkembang dan usaha ideal. Berdasarkan faktor strategi internal dan eksternal 513 hasil pembobotan dan rating dilakukan pembuatan strategi didasarkan atas besarnya jumlah skor dari faktor internal dan eksternal adalah sebagai berikut : Strategi S – O =  2,86 + 3,00  = 5,86, meningkatkan jumlah produksi budidaya ikan patin agar dapat memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkatkan tiap tahunnya; meningkatkan koordinasi dengan lembaga-lembaga pemerintah dan memanfaatkan potensi SDM yang ada; terus melakukan inovasi dan penggunaan teknologi mutakhir untuk menunjang kualitas budidaya perikanan yang lebih baik.  Kata Kunci : Ikan Patin, Keramba, Analisis SWOT
Harga Pokok Jagung di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Linfia Suliasnita; Elisa Wildayana
Jurnal Prodi Agribisnis Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal KaliAgri
Publisher : Program Studi Agribisnis Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.499 KB)

Abstract

Jagung merupakan komoditas pertanian yang memiliki banyak kegunaan baik dalam industri maupun dalam kebutuhan pangan. Komoditas jagung mengalami peningkatan permintaan yaitu jagung hibrida atau jagung pipilan, sehingga banyak program pemerintah dan petani yang melakukan usahatani jagung pipilan. Untuk mengetahui seberapa besar usahatani jagung telah memberikan keuntungan bagi petani produsen dapat dilihat melalui analisis harga pokok. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kondisi pertanian di Desa Bangun Sari; (2) Menganalisis biaya jagung di Desa Bangun Sari; (3) Menganalisis pendapatan dan tingkat kelayakan usahatani jagung di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari 2021. Data yang digunakan data primer dan data sekunder dari observasi lapangan dan wawancara langsung dengan petani. Metode pengambilan sampel yaitu metode simple random sampling dengan 32 petani sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan usahatani ini dilakukan pada musim tanam kedua, dimana kegiatan usahatani dilakukan meliputi persiapan tanam, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan pemanenan. Harga jagung di Desa Bangun Sari adalah Rp1.590. Harga pokok ini 2 kali lebih kecil dari harga jual rata-rata Rp3.300. Pendapatan per hektar usahatani jagung di Desa Bangun Sari sebesar Rp11.796.879 dengan nilai R/C sebesar 2,07 yang berarti usahatani jagung di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Lago menguntungkan dan layak untuk dikembangkan. Nilai BEP untuk usahatani jagung adalah Rp1.590 per kilogram. BEP menerima Rp206.941 per hektar. BEP untuk volume produksi adalah 63 kilogram per hektar, dan BEP untuk luas lahan 0,01 hektar atau setara dengan 100 meter persegi.
Preferensi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sayuran Organik di Supermarket Diamond Kota Palembang Erica Fajarani; Elisa Wildayana; Nurilla Elysa Putri
Jurnal Prodi Agribisnis Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal KaliAgri
Publisher : Program Studi Agribisnis Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.374 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian sayuran organik di Supermarket Diamond Kota Palembang, (2) Menganalisis bauran pemasaran sayuran organik yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Supermarket Diamond Kota Palembang, (3) Menganalisis preferensi konsumen terhadap pembelian sayuran organik dan atribut yang paling dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian sayuran organik di Supermarket Diamond Kota Palembang. Teori preferensi digunakan untuk menganalisa tingkat kepuasan konsumen. Sayuran organik merupakan sayuran yang terbebas dari residu dan zat kimia. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan metode Accidental Sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 sampai Desember 2020 dengan total sampel yang diambil sebanyak 60 responden. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif tabulasi, skala guttman model cross sectional dan analisis chi-square dengan uji validitas serta reliabilitas. Proses pengambilan keputusan pembelian sayuran organik meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, Evaluasi alternatif, Keputusan pembelian dan Pasca Pembelian. Bauran pemasaran mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap sayuran organik yaitu kualitas sayuran organik, harga yang sesuai dengan kualitas, tempat nyaman dan bersih, serta penempatan sayuran organik yang mudah dijangkau. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa preferensi konsumen terdapat perbedaan yang nyata. Atribut sayuran organik yang paling dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian sayuran organik yaitu kesempurnaan fisik, lama kesegaran sayuran, harga, kemasan, dan warna sayuran.
Finding Policies of Disguised Unemployment Arrangement: Through Various Technological Innovation of Agriculture and Income Diversification For Tidal Rice Farmer Dessy Adriani; Elisa Wildayana
Sriwijaya Journal of Environment Vol 3, No 3 (2018): Sustainable Resources
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.961 KB) | DOI: 10.22135/sje.2018.3.3.113-122

Abstract

The ecological constraint of tidal lands necessitates agricultural innovation in the related area. But technological innovation, however, make the disguised unemployment worsen in tidal land.  Income diversification is expected to be a solution to the rising number of disguised unemployment-associated agricultural innovation. Both combined will offer a solution to cope with the issue of disguised unemployment. This study is aimed to analyzing strategies used to cope with disguised unemployment in the tidal agricultural sector through a combination of technological innovation and income diversification. The study was carried out in the tidal lands in Province of South Sumatra, Indonesia in 2017. This study employed a quantitative method with a survey technique. Simple random sampling was conducted to determine each subject population.The analysis was carried out using tabulative, mathematical, and simulation method. Technological innovation in agriculture gave to the rising number of disguised unemployment in tidal agriculture sector. But, with technological innovation and income diversification, disguised unemployment will be decreased and farmers' income will be increased, yet, the productivity will be low. In other words, to cope with the issues of disguised unemployment, technological innovation in the agricultural sector should be accompanied with the income diversification. However, we should be noted that the combination of agricultural technology innovation policy and income diversification affects to decreasing on household productivity The results are, by and large, useful for policy makers in designing in arranging disguised unemployment policies.