Alfita Ilfiyaningrum
Universitas Negeri Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa kebutuhan Tipikal Fondasi untuk Rumah 1-2 Lantai di Wilayah Tegal Bagian Utara Tanah Di Wilayah Tegal Bagian Utara Azzah Balqis Sabbah; Retno Mayasari; Alfita Ilfiyaningrum; Rizki Kurniadhi
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 20, No 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.505 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v20i1.10818

Abstract

Potensi bahaya penurunan tanah lunak yang terjadi pada daerah utara Tegal akibat beban pemukiman dengan mengkaji data uji lapangan dan laboratorium tanah di utara Tegal. Kajian penurunan tanah dan kecepatan penurunan tanah dilakukan dengan kombinasi program Plaxis yang menggunakan prinsip elemen hingga dan metode manual konsolidasi pada beban pemukiman. Analisis menghasilkan bahwa rumah tinggal 1 lantai di daerah utara Tegal  dengan pondasi telapak mengalami penurunan sebesar 43 mm dan daya dukung 70 kPa sehingga masih dalam batas range persyaratan yaitu maksimum 75 mm dan minimum 65 kPa. Rumah tinggal 2 lantai di daerah utara Tegal  tidak disarankan untuk menggunakan pondasi telapak dan geotekstile karena masih belum dapat memenuhi syarat batas.  Rumah 2 lantai disarankan menggunakan pondasi dalam minipile 0.2x0.2 m dengan kedalaman 15 m. Desain tersebut sudah masuk dalam range batas yaitu 170 kPa dan 20 mm sehingga masih dalam batas persyaratan yaitu maksimum 75 mm dan minimum 65 kPa.
Uji Kepadatan Tanah Timbunan Untuk Pembangunan Jalur Ganda KA Antara Solo Balapan – Kadipiro – Kalioso Km. 96+400 s/d Km.104+900 Nuraida Rahman; Imam Sukoco; Alfita Ilfiyaningrum
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 16, No. 01, Desember 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/aptek.v16i1.2160

Abstract

Timbunan adalah suatu cara atau metode beserta materialnya yang digunakan dalam pekerjaan tanah yang bertujuan untuk menyetarakan atau levelling suatu elevasi tanah. Timbunan dibagai menjadi 2 jenis yaitu timbunan biasa dan timbunan pilihan, keduannya sama namun perbedaan hanya terdapat dari jenis material timbunannya. Struktur timbunan jalan harus dirancang dan dibangun agar lereng timbunan tidak longsor dan penurunan timbunan harus tidak berlebihan. Pekerjaan timbunan yang sering dijumpai dalam kegiatan konstruksi salah satunya adalah pembuatan jalur ganda kereta api. Hasil penelitian menunjukkan sistem Klasifikasi AASHTO maka material tanah timbunan termasuk kelompok A-3, merupakan jenis tanah pasir halus, yaitu termasuk jenis tanah sangat baik sampai baik yang dapat digunakan sebagai material sub grade pada konstruksi jalan. Hasil pengujian pemadatan dan CBR menunjukan bahwa material Quarry dari lokasi Kepoh,Pion dan Brawiajaya direkomendasikan untuk digunakan sebagai tanah timbunan.
Estimasi Land Subsidence Dengan Metode Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar (Dinsar) Di Pantura Kota Semarang Alfita Ilfiyaningrum; Rini Kusumawardani; Fisa Savanti; Bambang Setyohadi Kuswarna Putra; Nur Aida
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 16, No. 01, Desember 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/aptek.v16i1.2193

Abstract

Land subsidence is a natural phenomenon that occurs due to changes in the position of an object in the vertical direction. There are several factors that cause this phenomenon, including excessive use of ground water, heavy surface loads, and changes in land cover that are not in accordance with the carrying capacity and carrying capacity of the soil. Considering the importance of this phenomenon to human life in general, and infrastructure in particular, regular monitoring must be carried out to determine the magnitude of land subsidence. Monitoring the occurrence of land subsidence can be done using the DINSAR method. This method uses phase differences in remote sensing images from the Sentinel 1 satellite to determine changes in the height of a location from two image data collection times. Data processing with GIS support can be carried out to obtain differences in displacement or movement of the ground surface during the two data collection times. Measuring land subsidence value in the Pantura area uses image data from January 2022 to January 2023. From this research, the maximum value of land subsidence is 2.5 cm in 1 month, 5 cm in 3 months, and 7.5 cm in 1 year. The linear function of land subsidence [y] according the data is y = 4.8058t + 2.8641, where t is the time parameter. With this function, the estimated land subsidence of Pantura Kota Semarang in two years is 12.48 cm.