Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Tingkat Keparahan Infeksi Primer Virus Dengue Serotipe 1, 2, 3 dan 4 di Indonesia: Systematic Review Mardhatillah Sariyanti; Nur Fitri; Ety Febrianti; Annelin Kurniati; Debie Rizqoh
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.767 KB) | DOI: 10.30829/jumantik.v6i1.7766

Abstract

Dengue virus infection (DENV) circulates in various hyperendemic and endemic areas that has increase mortality year by year. Indonesia is the second-largest country which is endemic to dengue infection between 30 other countries in the world. There are four circulating dengue virus (DENV) serotypes, namely DENV-1, DENV-2, DENV-3, and DENV-4. Each serotype shows a different clinical manifestation and severity. This systematic review aims to compare the severity of dengue virus primary infection and  serotype 1,2,3,and 4. Data were collected based on studies of the severity of primary infections caused by various DENV serotypes in Indonesia. Data was searched using a database in the form of Pubmed and Chocrane. The keywords used are (Primary dengue infection OR dengue primary infection) AND (serotype OR serogroup OR serotype dengue)) AND (severity OR severe dengue* OR severity of illness index* OR clinical manifestations OR clinical features OR clinical characteristics) AND Indonesia. Based on search results, we obtained 7 studies out of 699 studies. 7 studies found that there are differences in serotype circulation in Indonesia. DENV-3 is dominant in 7 cities in Indonesia, while DENV-1 is dominant in Surabaya, Bali, and Jambi. Dengue fever shows a greater percentage than DHF / DSS. The proportion of severity is lower in primary infections. 
PERAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DALAM MEMPENGARUHI MASSA LEMAK VISCERAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2: SUATU TINJAUAN KEPUSTAKAAN SISTEMATIK Stevany Gracia; Riry Ambarsarie; Ety Febrianti
JURNAL KEDOKTERAN RAFLESIA Vol 9 No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/juke.v9i1.30130

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik akibat adanya kelainan pada proses sekresi insulin, kerja insulin, ataupun keduanya sehingga tubuh mengalami hiperglikemia kronis. Insulin dihubungkan dengan massa lemak viseral. Massa lemak viseral berkontribusi terhadap inflamasi, aterosklerosis, dislipidemia, dan hipertensi. Kurangnya aktivitas fisik pada pasien DM tipe 2 menyebabkan peningkatan risiko komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran aktivitas fisik terhadap massa lemak visceral pada pasien DM tipe 2. Metode: Pencarian tinjauan bersumber pada PubMed dan Cochrane dengan kriteria dipublikasikan pada 2010-2020. Pengumpulan dan analisis data dilakukan dengan mengadopsi konsep Cook dan West. Penilaian kualitas kepustakaan dilakukan menggunakan tools The Central for Evidence-Based Medicine develops (CEBM). Hasil: Dari total 8.279 kepustakaan yang didapatkan, terdapat sebelas kepustakaan yang masuk ke dalam kriteria inklusi dan eksklusi. Sepuluh dari sebelas kepustakaan membahas pengaruh aktivitas fisik terhadap massa lemak visceral. Lima diantaranya menyatakan bahwa aktivitas fisik dengan intensitas sedang 3-5 kali dalam seminggu berpengaruh dalam penurunan massa lemak visceral pada pasien DM tipe 2. Sepuluh dari sebelas kepustakaan menggambarkan rerata massa lemak visceral pada pasien DM tipe 2. Mayoritas pengukuran massa lemak visceral dilakukan dengan menggunakan CT. Kesimpulan: Aktivitas fisik intensitas sedang secara signifikan berperan dalam menurunkan massa lemak visceral, mengontrol kadar gula darah, dan memperbaiki sensitivitas insulin pada pasien DM tipe 2. Kata Kunci: Aktivitas fisik, Diabetes Melitus tipe 2, Massa Lemak Visceral