Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbaikan Desain Kemasan Produk Biskuit Brownies Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Maimunah Hindun Pulungan; Lisha Dwi Hastari; Ika Atsari Dewi
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 13, No 2 (2019): TEKNOTAN, Desember 2019
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol13n2.2

Abstract

UKM Canggi Fully merupakan industri yang memproduksi biskuit brownies Cripyx yang dikemas dalam bentuk standing pouch berwarna merah berisi 60 gram. Penampilan desain visual kurang menarik serta bahan kemasan kurang tebal dan kokoh sehingga produk mudah patah dan pelanggan ragu membeli produknya. UKM ingin memperluas segmentasi pasar dan memenuhi permintaan pelanggan maka dilakukan perbaikan desain kemasan biskuit brownies menggunakan metode QFD sehingga diketahui atribut tingkat kepentingan pelanggan, respon teknis yang dapat dilakukan produsen dan desain kemasan yang diterima pelanggan dan produsen. Hasil penelitian menunjukkan atribut yang diinginkan pelanggan adalah kapasitas produk, desain grafis, dimensi, bentuk, kekuatan dan ketahanan kemasan. Respon teknis yang dapat dilakukan produsen adalah desain visual modern, warna kemasan menarik, gambar produk dan kejelasan informasi, dimensi sesuai kapasitas, kapasitas produk lebih banyak, bentuk kemasan ergonomis, bahan kemasan lebih tebal, tahan tumpukan dan tidak mudah rusak. Rancangan desain kemasan biskuit brownies yang diterima produsen yaitu, kemasan toples berbentuk persegi panjang sebagai kemasan primer dilapisi kemasan sekunder dengan bahan kertas art paper dengan gramatur kertas 260 gram dan bagian luar kertas diberi laminasi doff. Dimensi kemasan yang digunakan memiliki panjang 14 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 7 cm, dengan perpaduan warna krem, cokelat dan merah serta memiliki kapasitas 280 gram.
PERBAIKAN PROSES PENGIRISAN ADONAN DAN KEMASAN KERUPUK DI UKM MITRA UD. INDAH PRATAMA DESA KILENSARI KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO Nur Lailatul Rahman; Ika Atsari Dewi
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.984 KB) | DOI: 10.33366/japi.v2i2.822

Abstract

Beberapa kendala yang dihadapi oleh perajin kerupuk ikan dan cumi di Desa Kilensari diantaranya minimnya teknologi pengirisan adonan kerupuk dan teknologi pengemasan. Pengirisan adonan kerupuk yang berbentuk lonjong (“lontongan”) hanya menggunakan pisau dan telenan sehingga waktu produksi lama dan ketebalan irisan kerupuk tidak seragam, sedangkan proses pengemasan menggunakan plastik yang direkatkan dengan lilin dan ujung diikat menggunakan tali rafia. Teknologi yang telah diintroduksi yaitu dengan perbaikan metode pengirisan adonan serta pengemasan berupa mesin pengiris adonan kerupuk dan handsealer yang memenuhi syarat LLM (Low Technology, Low Investment, dan Marketable) melalui fasilitasi mesin pengiris adonan kerupuk dan handsealer. Selain itu Well Proven Technolgy yang diterapkan yaitu teknologi bersifat praktis, mudah diterapkan pada masyarakat pada umumnya, serta bisa meningkatkan produktivitas kerja dengan waktu yang lebih efisien dan kapasitas produksi bertambah. Luaran kegiatan ini yaitu (1) penurunan waktu produksi, kemudahan proses pengirisan adonan kerupuk lontongan, dan tebal kerupuk seragam, (2) kemudahan proses sealing dan perbaikan kemasan, (3) pemahaman terhadap manajemen industri (Aspek Produksi, Teknik Pengemasan dan Bauran Pemasaran) yang diketahui dari hasil pre test dan post test yang telah diberikan, dan (4) terbukanya wawasan Mitra akan pentingnya bauran pemasaran.
APLIKASI BIOCHAR AMPAS TEBU TERAKTIVASI KOH UNTUK ADSORPSI KROMIUM DAN FITOTOKSISITASNYA TERHADAP KACANG HIJAU (Vigna radiata) Shafa Salsabila Aji; Nimas Mayang Sabrina Sunyoto; Mohd Zulkhairi Mohd Yusoff; Hendrix Yulis Setyawan; Ika Atsari Dewi; Sakunda Anggarini; Hariana
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 26 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2025.026.02.6

Abstract

Pencemaran kromium heksavalen (Cr(VI)) dalam air limbah industri dengan konsentrasi yang tinggi menimbulkan risiko serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Diperlukan pengolahan lebih lanjut untuk menurunkan konsentrasi logam berat tersebut sebelum dibuang ke lingkungan, salah satunya melalui proses adsorpsi. Penelitian ini mengkaji kemampuan karbon aktif berbasis limbah ampas tebu sebagai adsorben dalam menurunkan konsentrasi kromium serta efek fitotoksisitas terhadap perkecambahan kacang hijau. Faktor yang digunakan dalam penelitian adalah massa adsorben (0,5g; 2,5g; 4,5g) dan waktu kontak (30 menit, 90 menit, 150 menit). Karbon aktif dibuat dengan proses karbonasi 600oC selama 1 jam dan diaktivasi menggunakan KOH 1M selama 24 jam. Proses adsorpsi dilakukan secara batch menggunakan larutan kromium sintetik K2Cr2O7 dengan konsentrasi awal 370 mg/l sebanyak 100 ml. Hasil uji AAS menunjukkan penurunan maksimal konsentrasi akhir kromium menjadi 80,31mg/l dengan efisiensi removal sebesar 78,29%. Kapasitas adsorpsi optimal didapatkan pada massa adsorben 0,5 gram yaitu sebesar 57,65 mg/g. Analisis isoterm menunjukkan model Freundlich paling sesuai menggambarkan mekanisme adsorpsi. Efek fitotoksisitas menunjukkan hubungan berbanding terbalik dengan nilai AAS, dimana perlakuan dengan nilai AAS terendah menghasilkan perkecambahan terbaik. Didapatkan panjang akar dan tunas tertinggi masing-masing sebesar 5,47 mm dan 15,99 mm. Penelitian ini menunjukkan bahwa karbon aktif dari limbah ampas tebu yang diaktivasi KOH memiliki potensi besar sebagai material adsorben dalam proses pengolahan air limbah. Dengan efisiensi adsorpsi yang cukup tinggi, karbon aktif ini layak dikembangkan lebih lanjut sebagai solusi ramah lingkungan untuk menurunkan kandungan kromium dalam air limbah industri.