Penelitian ini dilatarbelakangi oleh limbah cair yang mengandung fosfat dan amonium, yang dapat mencemari perairan. Kristalisasi struvite dalam reaktor lapisan terfluidisasi (fluidized bed reactor) merupakan solusi karena dapat mengurangi polutan dan menghasilkan pupuk, namun masih perlu peningkatan efisiensi dan produktivitas. Struvite sendiri merupakan pupuk pelepas lambat yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh penambahan pasir silika terhadap efisiensi dan produktivitas pembentukan struvite. Ukuran partikel pasir silika distandarisasi menggunakan ball mill yang dioperasikan selama 30 menit dengan kecepatan 80 rpm, diikuti dengan pengayakan melalui saringan berukuran 50 mesh. Na₂HPO₄ digunakan sebagai sumber fosfat, NH₄Cl sebagai sumber amonium, dan MgCl₂ sebagai sumber magnesium. NaOH atau HCl digunakan sebagai larutan asam-basa. Terdapat dua faktor yang diteliti, yaitu penambahan pasir silika dan kecepatan aliran fluida. Analisis yang dilakukan meliputi produktivitas dan efisiensi pembentukan kristal struvite. Perlakuan terbaik menggunakan metode metode multiple attribute Zeleny. Kecepatan maksimum dan minimum aliran fluida dengan penambahan pasir silika adalah 0,0034 m/s (0,4 L/menit) dan 0,0102 m/s (1,2 L/menit). Produktivitas dan efisiensi tertinggi masing-masing sebesar 44,87 g/L dan 88,15%. Perlakuan terbaik yaitu kombinasi penambahan pasir silika dengan kecepatan aliran 0,0034 m/s (0,4 L/menit). Penambahan pasir silika dan penggunaan kecepatan minimum dalam proses pembentukan kristal struvite dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kristal struvite. Kecepatan aliran menentukan transportasi ion ke permukaan kristal, di mana kecepatan maksimum dapat menyebabkan inti kristal yang baru terbentuk pecah.