Yunitha Asri Diantary
Stahn Mpu Kuturan Singaraja

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tradisi Ngeningang Raga saat Tumpek Kuningan Di Desa Adat Kebonjero Desa Munduktemu Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan (Perspektif Teologi Hindu) I Nyoman Surpa Adisastra; Yunitha Asri Diantary
Genta Hredaya: Media Informasi Ilmiah Jurusan Brahma Widya STAHN Mpu Kuturan Singaraja Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/gentahredaya.v6i1.2085

Abstract

Ngeningang raga saat Tumpek Kuningan yang dilaksanakan oleh Desa Adat Kebonjero merupakan tradisi yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan komitmen sebagai manusia. Terlebih sebagai manusia yang beragama, tradisi ini menjadi momentum berserah dan pasrah di bawah kemahakuasaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Di sisi lain, dalam hubungannya dengan Dharma Agama dan Dharma Negara, tradisi ini menjadi bagian dari upaya penyadaran masyarakat untuk patuh dan taat kepada aturan-aturan agama dan negara. Tradisi Ngeningang raga dengan latar belakang sejarahnya dan kemuliaan niat pelaksanaannya perlu dilestarikan untuk kedepannya. Walaupun tradisi ini cukup sederhana, namun tidak mengurangi makna yang diwariskan oleh leluhur. Keharmonisan dalam masyarakat merupakan kunci dalam kesejahteraan dan kebahagiaan yang diharapkan terwujud, baik oleh agama maupun negara.
Simbolisasi Wanita dalam Kakawin Arjuna Wiwaha Yunitha Asri Diantary; I Made Hartaka
Genta Hredaya: Media Informasi Ilmiah Jurusan Brahma Widya STAHN Mpu Kuturan Singaraja Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/gentahredaya.v7i1.2823

Abstract

Women have an important position and role in life, not only appearing as sacred beings who are adored. Women are also chased and coveted by the opposite sex to become lovers and wives. Women are often the center of attention because of their beauty and beauty. In kakawin arjuna wiwaha women have a very central position in achieving the mission of saving the three worlds. In accordance with the civilization of the gods, women are not only equal to men, but men are also very dependent on women. The Gods will not be able to carry out their duties perfectly whether in creating, maintaining or fusing without a partner as a source of strength. So that the gods Brahma, Visnu, and Siva can only carry out their main tasks and functions when there is magic. Likewise with men in life in the world they will not be able to carry out their swadharma properly without encouragement or motivation from their women. The influence of women is so great in this life, that society should be able to glorify women and appreciate them more. Women in the kakawin arjuna wiwaha have several positions that depict special symbols or signs according to their roles, such as testing the firmness of a man's faith, women as goddesses, women as weapons and women as wives.