Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Perubahan Tataguna Lahan Terhadap Usia Bendungan Tilong Di Das Tilong Kabupaten Kupang Propinsi Ntt Fallo, Yunus; Rispiningtati, Rispiningtati; Harisuseno, Donny
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1492.488 KB)

Abstract

The forest degradation rate reached 2,83 million ha every year. From the total forest area of 120,5 million ha, about 59 million ha were critical areas. Besides, the critical Watersheds ini Indonesia increased. The watershed conservation efforts had brought motivation to develop the erosion estimation technologies that could assist in solving the erosion rate estimation problems spatially. The study was carried out at Tilong Watershed, Kupang Regency of NTT Province. The results showed that the value of erosion rate in Tilong Watershed area with existing (year 2010) land utilization condition was 25.428,155 ton/year where the Tilong Watershed total wide was 4.948,75 Ha. Whereas the sediment potential was 7.319,524 ton/year. The Erosion Danger Level was 74,62 %. One of the assumptions why the land erosion rate was very high was because of the misuse of the land in that area. To control the erosion rate, focussed to the recommendation of land utilization direction that referred to The Soil Conservation and Rehabilitation Program (ARLKT) and building of 8 check dam. Meanwhile, the land utilization should notice The RTRW and the cooperation between local inhabitant and the government was needed indeed in the soil conservation and land rehabilitation efforts.Key Words : Erosion, Sediment, Check Dam, GIS
Pemetaan Zona Bahaya Banjir dengan Pemodelan Hidrodinamik dan Geographic Information System (GIS) di DAS Noelamabi Hilir Kabupaten Kupang Nama, Arnoldus; Fallo, Yunus; Hayer, Yacob Victor
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 2 (2024): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/juteks.v9i2.1331

Abstract

Daerah aliran sungai (DAS) Noelamabi merupakan salah satu daerah yang terdampak genangan banjir tahun 2021 akibat siklon tropis Seroja. Banjir akibat siklon tropis Seroja merusak sejumlah rumah di sepanjang bantaran sungai khususnya bagian hilir DAS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat peta zona terdampak genangan banjir di bagian hilir DAS Noelamabi dengan sistem informasi geografis (GIS) dan model hidrodinamik Hec-RAS. Citra DEMNAS digunakan sebagai parameter utama untuk menghasilkan data seperti jaringan sungai, batas daerah aliran sungai, garis tanggul sungai, jalur aliran, dan nilai kekasaran Manning’s. Prediksi debit banjir puncak periode ulang 25, 50 dan 100 tahun menggunakan Hidrograf satuan sintetik (HSS) Nakayatsu. Hasil simulasi model HEC-RAS menunjukkan daerah yang terdampak genangan banjir luasannya tidak signifikan dan hanya berada di bagian hilir sungai dekat muara. Hanya 2 (dua) Desa atau Kelurahan terdampak genangan yaitu Kelurahan Oesao dan Kelurahan Babau. Luas daerah terdampak genangan banjir untuk masing-masing periode ulang 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun adalah 175,659 ha, 275,535 ha dan 365,167 Ha.
Penyusunan Peta Sebaran Rumah Kumuh Bagi Pemerintah Kota Tangerang dalam Mendukung Kebijakan Satu Peta Tallo, Amandus Jong; Tallo, Maria Gratiana Yudith; Bria, Melchior; . Nahak, Priska Gardeni; Fallo, Yunus
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i3.16903

Abstract

Background: Penyusunan peta sebagai informasi terkait sebaran rumah kumuh, menjadi persoalan bagi Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Kota Tangerang. Kemampuan spasial dalam memahami dan menyusun peta juga sulit dilakukan, hal tersebut adalah salah satu keluhan yang dialami oleh Aparatur Sipil Negara. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun peta sebaran rumah kumuh, sebagai salah satu bentuk latihan pemetaan agar informasi dapat divisualisasikan secara spasial. Metode: Kegiatan dilakukan di Jakarta pada 8-9 Agustus 2024 dengan memanfaatkan Software ArcGIS 10.8 sesuai dengan kaidah kartografi. Peserta berjumlah 4 orang yang berasal dari Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Kota Tangerang. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan tutorial pemetaan. Hasil: Peserta mampu memenuhi tiga kemampuan spasial diantaranya visualisasi, orientasi dan relasi spasial dalam membuat peta sebaran rumah kumuh. Seluruh komponen peta dilengkapi dengan tampilan visual yang informati. Peserta mampu membuat sebaran rumah kumuh dilakukan sesuai kaidah kartografi. Kelengkapan peta juga dilaksanakan semua peserta dengan teliti saat menyajikan peta, sehingga informasi spasial yang ditampilkan sangat informatif. Kesimpulan: Secara kualitatif peserta mampu membuat peta dengan tema kawasan kumuh sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga. Kemampuan membuat peta pada GIS Desktop menunjukan bahwa peserta cukup mahir dalam kemampuan berpikir spasial dituangkan dalam bentuk peta.
Analisis Perubahan Dinamika Abrasi dan Akresi Garis Pantai di Kota Kupang Berbasis Teknologi Penginderaan Jauh N. Nawa, Nessa; Jong Tallo, Amandus; L. Antjak , Antonius; Fallo, Yunus
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 6 No 1 (2025): Jan-Jun 2025
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/mr454h18

Abstract

Shorelines are dynamic and perpetually evolving due to hydro-oceanographic variables and anthropogenic activity, which influence the processes of erosion and deposition. This study seeks to quantify shoreline alterations and examine the extent of erosion and deposition in coastal Kupang City by employing remote sensing technologies on Landsat image datasets from 2014, 2018, and 2023, obtained from USGS, in conjunction with Geographic Information System (GIS). Analytical methods were implemented via the Digital Shoreline Analysis System (DSAS) within GIS. The results indicated that alterations manifested as abrasion and accretion with differing magnitudes. From 2014 to 2018 and from 2018 to 2023, notable alterations transpired, with the maximum erosion value attaining -37.98 m in the Kelapa Lima sub-district and the peak deposition measuring 187.09 m in the Kota Lama sub-district. From 2014 to 2018, the regions impacted by abrasion in Kelapa Lima, Kota Lama, and Alak measured 4.01 hectares, 0.63 hectares, and 1.24 hectares, respectively. This technology enables the management and analysis of visual data, offering great temporal resolution, cost-effectiveness, and extensive coverage.