Marini
Universitas Ivet

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

MENANGANI / COPING STRESS PADA PENDIDIK PAUD SAAT AKREDITASI Cucu Sopiah, Dyah Kusbiantari, Marini,
PAWIYATAN Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya untuk mengenali dan mendeteksi serta mengevaluasi kelayakan diri dari suatu lembaga PAUD, maka dilakukan diakreditasi. Dalam pelaksanaan akreditasi terlihat tanda-tanda stress yang dialami para pendidik maupun pengelola lembaga PAUDcara untuk mengurangi dan menghilangkan stresnya atau biasa disebut dengan coping stress. Copingyang digunakan yaitu emotion-focused coping dan problem-focused coping. Emotion-focused coping digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stres yang dilakukan melalui dua pendekatan yaitu perilaku dan kognitif.  Kata Kunci : Penanganan Stress, Akreditasi.
Penerapan Kegiatan Bermain Dalam Kurikulum Kreatif Di Kelompok Bermain Bukit Aksara Semarang Cucu Sopiah, Marini, Dyah Kusbiantari,
PAWIYATAN Vol 22, No 3 (2015)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia dini merupakan masa yang tepat untuk mengembangkan kreativitas anak. Pengembangan kreativitas pada anak usia dini adalah melalui bermain. Pada kenyataannya banyak lembaga  PAUD yang belum  menyelenggarakan kegiatan bermain kreatif. Kegiatan di lembaga PAUD pada umumnya masih terpaku pada kegiatan duduk, diam, mendengarkan penjelasan guru, dan menulis. Kondisi tersebut sangat tidak mendukung perkembangan kreativitas anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  bagaimana   penerapan kegiatan bermain dalam kurikulum kreatif untuk anak di Kelompok Bermain Bukit Aksara Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  penerapan kegiatan bermain dalam kurikulum kreatif untuk anak di Kelompok Bermain Bukit Aksara Semarang dilakukan secara terencana untuk mencapai tujuan pendidikan. Berbagai aspek yang direncanakan   diantaranya  tempat,  media, dan bentuk kegiatan bermain yang akan dilakukan. Ketiga aspek tersebut direncanakan secara bervariasi. Kegiatan bermain dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang rasa ingin tahu anak.  Pelaksanaan kegiatan bermain sesuai rencana, namun tetap fleksibel dan menghargai perbedaan anak secara individu. Penilaian dilakukan dengan memahami bahwa setiap anak memiliki irama perkembangan masing-masing, sehingga setiap perkembangan diakui dan tercatat dalam laporan perkembangan anak.  Pada akhirnya,  diperlukan  guru yang kreatif untuk menciptakan kegiatan bermain kreatif, sehingga pada akhirnya dapat membentuk anak yang kreatif..Kata Kunci:   Bermain, Kurikulum, Kreatif, Kelompok Bermain
Perkembangan Bahasa Anak Usia 12 Hingga 24 Bulan di Semarang Marini, Marini; Khasanah, Khasanah
Journal of Studies in Early Childhood Education (J-SECE) Vol 1 No 2 (2018): Nov 2018, Volume : 1, Number : 2
Publisher : Prodi PG Pendidikan Anak Usia Dini, IKIP Veteran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sece.v1i2.625

Abstract

Abstract The  problem  of this research is : How is the language development of children age 12 to 24 months in Semarang ?. The purpose of this study is to describe widely and deeply about language development the children age 12 to 24 in Semarang. The method used in this research is qualitative method. Data collection is done by observation, interviews, and questionnaire. Data analysis techniques using Miles Hubermen’s model. Checking the validity of the data using triangulation data. The results showed that the development of language of children aged 12 to 24 months in Semarang in expressive is: can produce sound almost perfect in several words; Some of the letters of the words missing from the pronunciation; The missing letters are usually consonants; Havent been able to pronounce the letter s and r; In General, most people are able to understand the speech of the children is an adult who is close to the child; There is a word that can be spelled perfectly by the child. The words are by and large is the words that are simple and close to the childrens daily lives. As for the generally receptive: children can follow and obey what is spoken by adults; The children seem to understand when the adults were talking about them; and children  can understand  to the words that they  heard more than that they can speak.   Keywords: Language, children, expressive, receptive, word.    
Persepsi Masyarakat Kampung Nelayan Pantura Kabupaten Kendal Tentang Pentingnya Pendidikan sh, sri sayekti
PAWIYATAN Vol 25 No 2 (2018): PAWIYATAN
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, oleh sebab itu pendidikan juga merupakan alur tengah dari seluruh sektor pembangunan. Dalam Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia sebenarnya telah disebutkan dan diakui bahwa anak-anak pada hakikatnya berhak untuk memperoleh pendidikan yang layak dan mereka seyogianya tidak terlibat dalam aktivitas ekonomi secara dini. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mendiskripsikan persepsi masyarakat kampung nelayan pantura Kabupaten Kendal tentang pentingnya pendidikan bagi anak; Untuk mendiskripsikan faktor pendukung persepsi orang tua terhadap pendidikan anak-anak nelayan pantura Kabupaten Kendal. Jenis penelitian di sini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Lokasi penelitian ini dilakukan di kampung nelayan Kabupaten Kendal. Sedangkan sumber data/informan yang digunakan adalah nelayan di Kabupaten Kendal. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan persepsi orang tua terhadap pendidikan anak adalah orang tua mempunyai keinginan atau harapan yang tinggi terhadap pendidikan formal untuk anak-anaknya atau orang tua mempunyai persepsi yang positif terhadap pendidikan formal, dengan harapan orang tua setelah anak selesai menempuh pendidikan adalah anak  dapat melanjutkan sekolah yang lebih tinggi dan mendapatkan pekerjaan yang baik atau layak, dan dapat membantu orang tuanya. Faktor pendukung persepsi orang tua terhadap pendidikan anak adalah adanya informasi tentang pendidikan di berbagai media, motivasi atau dorongan keluarga  yang tinggi untuk menyekolahkan anak, adanya minat pribadi anak yang tinggi untuk belajar maupun untuk sekolah, dan adanya kedekatan yang baik antara orang tua dengan anak sehingga hubungan orang tua dan anak baik, dan yang menjadi faktor penghambat persepsi orang tua terhadap pendidikan adalah kurangnya minat atau kemauan anak untuk sekolah dan anak sering malas untuk belajar, terbatasnya ekonomi dengan penghasilan yang pas-pasan sehingga orang tua tidak bisa menyekolahkan anak sampai jenjang yang lebih tinggi.
Menanamkan Nilai-Nilai Kewirausahaan pada Anak Usia Dini Marini, Marini
Atfaluna: Journal of Islamic Early Childhood Education Vol 2 No 1 (2019): January-June
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/atfaluna.v2i1.928

Abstract

The purpose of this research is to describe how to embed entrepreneurial values in early childhood in Kudus. This research was conducted by research method of survey on 36 early childhood educational institution in Kudus in academic year 2017/2018. Data collection techniques are conducted with questionnaire techniques, observations, and interviews. Entrepreneurship education in early childhood educational institution in Kudus aims to foster an entrepreneurial interest and instill social values, economic value, creativity, forming a patient person, appreciating hard-earned, appreciating their own work, disciplined, independent, and responsible. The activity of the planting of entrepreneurial values in early childhood in Kudus is carried out with diverse strategies, ranging from observation to the entrepreneurial places, playing the role of buying and selling, direct buying and selling practices, making something that can be for sale, livestock and farming.  Such activities require adequate time, place, and energy. Thus it needs to be planned maturely, so that the implementation of learning runs effectively.
Menanamkan Nilai-Nilai Kewirausahaan pada Anak Usia Dini Marini Marini
Aṭfāluna: Journal of Islamic Early Childhood Education Vol 2 No 1 (2019): January-June
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/atfaluna.v2i1.928

Abstract

The purpose of this research is to describe how to embed entrepreneurial values in early childhood in Kudus. This research was conducted by research method of survey on 36 early childhood educational institution in Kudus in academic year 2017/2018. Data collection techniques are conducted with questionnaire techniques, observations, and interviews. Entrepreneurship education in early childhood educational institution in Kudus aims to foster an entrepreneurial interest and instill social values, economic value, creativity, forming a patient person, appreciating hard-earned, appreciating their own work, disciplined, independent, and responsible. The activity of the planting of entrepreneurial values in early childhood in Kudus is carried out with diverse strategies, ranging from observation to the entrepreneurial places, playing the role of buying and selling, direct buying and selling practices, making something that can be for sale, livestock and farming. Such activities require adequate time, place, and energy. Thus it needs to be planned maturely, so that the implementation of learning runs effectively.
Mengenal Geometri Melalui Permainan Lompat Geometri Di Kelompok Bermain Miftahul Hidayah Demak Siti Solichah; Marini Marini; Muhammad Sukiram; Maria Denok
Sentra Cendekia Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sencenivet.v2i1.1617

Abstract

Peningkatan kemampuan kognitif anak usia 3-4 tahun bergantung pada pembelajaran dan pembiasaan, cara mengajar di sekolah dan ragam alat pembelajaran yang digunakan juga sangat berpengaruh untuk keberhasilan peningkatan kognitif anak. Fakta yang tejadi di Kelompok Belajar Miftahul Hidayah Demak permasalahannya adalah kurangnya stimulasi perkembangan kognitif anak khususnya dalam mengenal bentuk geometri inilah yang di angkat pada penelitian ini. Maka metode PTK yang digunakan sebagai cara untuk mengurangi permasalahan yang ada. Subjek penelitian adalah 15 anak usia 3-4 tahun yang belajar di Kelompok Bermain Miftahul Hidayah Demak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan kemampuan mengenal geometri mampu terstimulasi dengan baik dari proses belajar dengan menggunakan permainan lompat geometri. Hasil ini terlihat setelah proses PTK terlaksana mulai dari proses pra siklus, siklus I sampai siklus II
Peningkatan Kemampuan Kognitif Dalam Mengenal Angka 1-20 Melalui Permainan Jepit Hutan Pada Kelompok B Di TK Muslimat NU Bonang Demak marini - marini; Yunita Ayu Anindi
Sentra Cendekia Vol 3 No 3 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sencenivet.v3i3.2259

Abstract

The encouraging background in this research is early childhood education which is still low in cognitive learning, especially recognizing numbers 1-20 due to the lack of attractiveness of the learning methods used in learning activities. The aims of this study were (1) to improve children's cognitive abilities in recognizing numbers 1-20 in group B in TK Muslimat NU Sukodono through jungle flops game, (2) describe how to increase children's cognitive abilities in recognizing numbers 1-20 in group B in NU Muslimat Kindergarten in Sukodono through forest flops game. Then the CAR method is used as a way to reduce existing problems. The results of this study indicate that jungle flops game can increase cognitive abilities in recognizing numbers. These results can be seen after the CAR process is carried out starting from the pre-cycle process, cycle I to cycle II. In the implementation of two cycles, there was a significant increase in the child's ability to recognize numbers. The results of the study was children's ability in recognizing numbers 1-20 was increased to 13,33 % in the first cycle and increased to 80% in cycle II. Based on the results, this study concluded that the children's ability in recognizing number 1-20 can be increased by playing forest flops.
Analisis Permainan Petak Umpet dalam Meningkatkan Kemampuan Matematika pada Anak Usia Dini Marini Marini; Nerru Pranuta Murnaka; Dyah Kusbiantari
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v7i1.3478

Abstract

Permainan petak umpet merupakan permainan tradisional Indonesia yang dapat digunakan untuk mengajarkan matematika pada anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk  menganalisis permainan  petak umpet  dalam meningkatkan kemampuan matematika pada anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian ini adalah anak usia dini yang berada di Kota Semarang, Bekasi, dan Pekalongan. Metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui permainan petak umpet, anak dapat belajar tentang membilang bilangan secara urut 1 sampai 10; Membilang dengan benda; serta mengetahui banyak dan sedikit. Kesimpulan penelitian ini yaitu bahwa pengenalan berbagai konsep matematika, khususnya terkait bilangan dapat dilakukan melalui permainan petak umpet bagi anak usia 2 hingga 6 tahun. Pada prakteknya, aturan main perlu disesuaikan kembali dengan usia dan perkembangan anak. Implikasi penelitian yaitu kegiatan bermain petak umpet dapat memberikan pengalaman belajar positif, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pendekatan pembelajaran matematika yang efektif bagi anak usia dini