Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pengaruh Games Memorize Card Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Operasi Hitung Bilangan Anastasya, Detta; Dewi, Sri Ratna; Murnaka, Nerru Pranuta
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 6, No 2 (2015): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v6i2.5010

Abstract

Kemampuan dasar matematika sangatlah penting untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Salah satunya adalah kemampuan melakukan operasi hitung bilangan. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Sekolah Dasar (SD) tentang operasi hitung bilangan masih rendah. Hal ini terjadi karena aktivitas siswa di sekolah pada umumnya masih dibatasi oleh guru, sehingga membuat anak-anak menjadi cepat bosan saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, diperlukannya suatu suasana pembelajaran yang baru dengan berbantuan media sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif. Salah satu media pembelajaran yang akan digunakan adalah Games Memorize Card. Tujuan penelitian ini untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan Games Memorize Card serta pengaruh Games Memorize Card terhadap hasil belajar siswa. Adapun subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III SD XYZ di Kabupaten Tangerang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan menggunakan one group pretest-posttest design. Instrumen yang akan digunakan di dalam penelitian ini berupa tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Wilcoxon dan menghitung nilai N-Gain. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan Games Memorize Card mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD pada operasi hitung bilangan.Basic math skill is very important for elementary school students. One of them is ability to do number arithmetic operations. Based on the fact show that elementary school students learning outcomes about number arithmetic operations still low. This case happen because activity at school in general still limited by teacher, so that make children become easily bored when learning be held. Therefore, need a new learning environment with assisted media so it can make learning becomes fun and make students active. One of the media that will be used is Games Memorized Card.  The purpose of this research for see the difference in learning outcomes before and after use Games Memorized Card and the influence of Games Memorized Card on student learning outcomes. As for the subject of this research is 3th grade students in XYZ elementary school in Tangerang district. The sampling technique had been used purposive sampling. This research is a pre-experimental design that used the one group pretest-posttest design. The instrument to be used in this research is test. The data analysis technique to be used are Wilcoxon test and calculate the value of  N-Gain. The result of research obtained that use Games Memorized Card able to increase learning outcomes 3th grade students elementary school on the number arithmetic operations.
Penerapan Model Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPS) sebagai Upaya Mengatasi Miskonsepsi Matematis Siswa Gita, Asri; Murnaka, Nerru Pranuta; Sukmawati, Klara Iswara
Jurnal Pendidikan Matematika IKIP Veteran Semarang Vol 2 No 1 (2018): Journal of Medives : Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang
Publisher : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Veteran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/medives.v2i1.521

Abstract

Kesalahan dalam memahami konsep menjadi salah satu faktor yang menyebabkan miskonsepsi pada pelajaran matematika. Miskonsepsi pada materi bangun datar disebabkan oleh cara belajar siswa yang hanya menghafalkan bentuk dasar tanpa memahami hubungan antar bangun datar dan sifat-sifatnya. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi miskonsepsi tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran konstruktivis. Salah satu model pembelajaran konstruktivis adalah Conceptual Understanding Procedures (CUPs). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) sebagai upaya mengatasi miskonsepsi matematis siswa pada materi sifat-sifat bangun datar segiempat. Subjek penelitian adalah 12 orang siswa SMP yang mengalami miskonsepsi pada materi sifat-sifat bangun datar segiempat. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui tes, video, observasi, dan wawancara. Validitas dan reliabilitas data melalui credibility, dependability, transferability, dan confirmability. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) yang terdiri dari fase individu, fase kelompok triplet, dan fase interpretasi seluruh kelas dapat mengatasi miskonsepsi siswa pada materi sifat-sifat bangun datar segiempat. Perubahan miskonsepsi siswa juga dapat dilihat dari nilai tes yang mengalami peningkatan nilai berdasarkan nilai tes awal dan tes akhir siswa. Kata Kunci: Conceptual Understanding Procedures (CUPs), miskonsepsi, segiempat.   ABSTRACT Mistakes in understanding the concept became one of the factors that led to misconceptions in mathematics. The misconceptions in plane shapes are caused by the way of learning of students who only memorize the basic form without understanding the relationship between the plane shapes and its properties. Efforts made in overcoming these misconceptions is to apply constructivist learning. One of the constructivist learning models is Conceptual Understanding Procedures (CUPs). The purpose of this research is to know the application of conceptual learning model Conceptual Understanding Procedure (CUPs) as an effort to overcome students mathematical misconception on the properties of quadrilateral. Research subjects were 12 students who experienced misconceptions on the properties of quadrilaterals. Data collection was conducted through test, video, observation, and interview. Validity and reliability of data through credibility, reliability, transferability, and confirmability. The results of this study indicate that the application of learning models. Comprising individual phases, triplet group phases, and all-class interpretation phenomena can overcome student misconceptions on quadrilateral properties. Changes in student misconceptions can also be seen from tests that have improved Keywords: Conceptual Understanding Procedures (CUPs), misconception, quadrilateral.
Pengaruh Games Memorize Card Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Operasi Hitung Bilangan Anastasya, Detta; Dewi, Sri Ratna; Murnaka, Nerru Pranuta
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 6, No 2 (2015): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v6i2.5010

Abstract

Kemampuan dasar matematika sangatlah penting untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Salah satunya adalah kemampuan melakukan operasi hitung bilangan. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Sekolah Dasar (SD) tentang operasi hitung bilangan masih rendah. Hal ini terjadi karena aktivitas siswa di sekolah pada umumnya masih dibatasi oleh guru, sehingga membuat anak-anak menjadi cepat bosan saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, diperlukannya suatu suasana pembelajaran yang baru dengan berbantuan media sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif. Salah satu media pembelajaran yang akan digunakan adalah Games Memorize Card. Tujuan penelitian ini untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan Games Memorize Card serta pengaruh Games Memorize Card terhadap hasil belajar siswa. Adapun subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III SD XYZ di Kabupaten Tangerang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan menggunakan one group pretest-posttest design. Instrumen yang akan digunakan di dalam penelitian ini berupa tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Wilcoxon dan menghitung nilai N-Gain. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan Games Memorize Card mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD pada operasi hitung bilangan.Basic math skill is very important for elementary school students. One of them is ability to do number arithmetic operations. Based on the fact show that elementary school students learning outcomes about number arithmetic operations still low. This case happen because activity at school in general still limited by teacher, so that make children become easily bored when learning be held. Therefore, need a new learning environment with assisted media so it can make learning becomes fun and make students active. One of the media that will be used is Games Memorized Card.  The purpose of this research for see the difference in learning outcomes before and after use Games Memorized Card and the influence of Games Memorized Card on student learning outcomes. As for the subject of this research is 3th grade students in XYZ elementary school in Tangerang district. The sampling technique had been used purposive sampling. This research is a pre-experimental design that used the one group pretest-posttest design. The instrument to be used in this research is test. The data analysis technique to be used are Wilcoxon test and calculate the value of  N-Gain. The result of research obtained that use Games Memorized Card able to increase learning outcomes 3th grade students elementary school on the number arithmetic operations.
Penerapan Metode Pembelajaran Guided Inquiry untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Murnaka, Nerru Pranuta; Dewi, Sri Ratna
Jurnal Pendidikan Matematika IKIP Veteran Semarang Vol 2 No 2 (2018): Journal of Medives : Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang
Publisher : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Veteran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/medives.v2i2.637

Abstract

Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa. Hal ini dikarenakan suatu konsep yang dipahami akan mengantarkan siswa pada proses pembelajaran yang bermakna. Namun berdasarkan beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lainnya menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa masih rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis adalah dengan menerapkan metode pembelajaran guided inquiry pada proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran guided inquiry lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran secara konvensional. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan tipe penelitian non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C - VIII I SMP Negeri 16 Kota Tangerang Selatan. Adapun sampel yang digunakan adalah kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan VIII F sebagai kelas kontrol dengan banyak siswa ada 37 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes tertulis berbentuk essai. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Pengujian hipotesis dengan uji parametrik (uji t equivalent). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya rata-rata peningkatan antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran guided inquiry lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran secara konvensional. Kata Kunci: kemampuan pemahaman konsep matematis, metode pembelajaran guided inquiry, kuasi eksperimen. ABSTRACT The ability of understanding mathematical concepts is one of the abilities that must be possessed by students. This is because a concept that is understood will lead the students to a meaningful learning process. However, based on some research results that have been done by other researchers show that the ability to understand the mathematical concepts of students is still low. One effort to improve the ability of understanding mathematical concepts is to apply guided inquiry learning method in the learning process. The purpose of this study is to determine whether the average increase in the ability of understanding of mathematical concepts between students using guided inquiry learning method is higher than students using conventional learning methods. The type of research used is quasi experiment with non equivalent type control group design research. The population in this study is the students of class VIII C - VIII I SMP Negeri 16 City Tangerang Selatan. The sample used is class VIII C as experimental class and VIII F as control class with many students there are 37 people. The sampling technique uses cluster sampling. The instrument used is essay writing essay writing. Data collection techniques use tests, observations, and documentation. Hypothesis testing with parametric test (t test equivalent). The results of this study indicate that the magnitude of the average increase between students using guided inquiry learning method is higher compared with students using conventional learning methods. Keywords: Understanding of mathematical concepts, guided inquiry learning methods, quasi experiments.
Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5e Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Yuniarti, Nia; Murnaka, Nerru Pranuta
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 9, No 1 (2018): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif 9(1)
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v9i1.10957

Abstract

Mathematical communication ability is a important ability to have students. This is because by having these abilities, students are able to communicate ideas or mathematical ideas both orally and in writing. However, based on preliminary studies in the form of mathematical communication and class observation tests conducted by researchers in one class at SMP Negeri 8 Kota Tangerang Selatan showed that students' mathematical communication ability is still low. The efforts that can be done is to apply a model of learning that can train and cultivate students' mathematical communication ability by applying the learning cycle 5e  model. The purpose of this study is to determine the improvement of mathematical communication skills of students who get learning model learning cycle 5e higher than students who obtain conventional learning. This type of research is quasi experiment. The research design used is nonequivalent control group design. The population in this research are the students of class VII.1, VII.2, and VII.3 SMP Negeri 8 Kota Tangerang Selatan and the sample is the students of class VII.2 as the experimental class and class VII.3 as the control class. The sampling technique used cluster random sampling. Hypothesis testing of research done by parametric test (t test). In this research, it can be concluded that the improvement of mathematical communication ability of students who get learning cycle 5e model is higher than students who get conventional learning.Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan yang sangat  penting untuk dimiliki siswa. Hal ini dikarenakan dengan memiliki kemampuan tersebut, siswa mampu mengomunikasikan gagasan ataupun ide matematisnya baik secara lisan maupun tertulis. Namun, berdasarkan studi pendahuluan berupa tes kemampuan komunikasi matematis dan observasi kelas yang dilakukan peneliti di salah satu kelas di SMP Negeri 8 Kota Tangerang Selatan menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa masih tergolong rendah. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat melatih dan menumbuhkan kemampuan komunikasi matematis siswa yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model Learning Cycle 5E lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VII.1, VII.2, dan VII.3 SMP Negeri 8 Kota Tangerang Selatan dan sampelnya adalah siswa kelas VII.2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.3 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan uji parametrik (uji ). Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model pembelajaran Learning Cycle 5E lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
Pengaruh Kecemasan Matematika (mathematics Anxiety) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Murnaka, Nerru Pranuta
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2018): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v9i1.2421

Abstract

AbstrakHasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah faktor sikap siswa. Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal). Salah satu sikap siswa dalam pembelajaran matematika adalah siswa yang merasa cemas terhadap matematika itu sendiri. Kecemasan yang dialami siswa dalam pembelajaran matematika disebut dengan kecemasan matematika (mathematics anxiety). Sikap cemas ini merupkan respon negatif yang membuat seseorang menghindari pembelajaran matematika serta ketidakmampuan dalam belajar matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk menyelidiki seberapa besar pengaruh kecemasan matematika  terhadap hasil belajar matematika siswa; 2) Untuk menyelidiki seberapa tinggi tingkat keeratan hubungan linier antara kecemasan matematika  dengan hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian korelasional karena bertujuan untuk mengetahui hubungan suatu variabel terhadap variabel lain.  Penelitian ini dilaksanakan di SMP Dharma Siswa, dengan subyek penelitiannya siswa kelas VII yang berjumlah 188 siswa. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0.0204 = 2,04%. Hal ini menunjukkan bahwa  hanya sebesar 2.04% kecemasan matematika mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. Sedangkan 2) Nilai koefisien korelasi antara kecemasan matematika dengan hasil belajar matematika adalah r =  – 0,1428. Dengan demikian, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang negatif antara kecemasan matematika (math anxiety) terhadap hasil belajar matematika, namun keeratan hubungan antara keduanya berada pada kategori sangat lemahKata kunci: kecemasan matematika (mathematics anxiety), hasil belajar matematika, korelasional
Efektifitas Pembelajaran Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Murnaka, Nerru Pranuta; Anggraini, Betta; Surgandini, Arumella
Jurnal Derivat: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Derivat (Juli 2018)
Publisher : Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.133 KB) | DOI: 10.31316/j.derivat.v5i1.144

Abstract

This research is motivated by students' mathematical problem-solving abilities. One way to improve students' mathematical problem-solving abilities is with the CTL learning approach. The purpose of this research is: 1) to know whether the average ability of mathematical problem solving of students who get learning with CTL approach is higher than the average problem-solving abilities of mathematical students who obtain conventional learning; 2) to find out whether the average mathematical problem-solving ability of the students who acquired the learning with Contextual Teaching and Learning (CTL) approach is higher than the minimum criterion value (KKM). This research type is quasi-experiment. The research design used is Nonequivalent Control Group Design. This research was conducted at SMP Negeri 1 Simpang Renggiang, East Belitung Regency in the academic year 2015/2016. Sampling was done by cluster random sampling. The sample in this research is class VII. 2 as the experimental class and class VII.3 as the control class. The research instrument used is a valid test instrument in the form of a matter of pretest and posttest in the form of a description. Data were analyzed using a non-parametric statistic test. The results of the research have shown that the average problem-solving ability of students who acquire mathematics learning with CTL approach is better than students who follow the conventional mathematics learning, the average problem-solving ability of mathematical students who gain learning with CTL approach less than or equal with KKM. Keywords: Mathematical problem solving, CTL approach, quasi-experiment, cluster random sampling
Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5e Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Yuniarti, Nia; Murnaka, Nerru Pranuta
Jurnal Derivat: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Derivat (Desember 2017)
Publisher : Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.358 KB) | DOI: 10.31316/j.derivat.v4i2.154

Abstract

Mathematical communication ability is an important ability to have students. This is because by having these abilities, students can communicate ideas or mathematical ideas both orally and in writing. However, based on preliminary studies in the form of mathematical communication and class observation tests conducted by researchers in one class at SMP Negeri 8 Kota Tangerang Selatan showed that students' mathematical communication ability is still low. The efforts that can be done is to apply a model of learning that can train and cultivate students' mathematical communication ability by applying the learning cycle 5e  model. The purpose of this study is to determine whether the average of improvement mathematical communication skills of students who get a learning model learning cycle 5e higher than students who obtain conventional learning. This type of research is quasi experiment. The research design used is a nonequivalent control group design. The population in this research are the students of class VII.1, VII.2, and VII.3 SMP Negeri 8 Kota Tangerang Selatan and the sample is the students of class VII.2 as the experimental class and class VII.3 as the control class. The sampling technique used random cluster sampling. Hypothesis testing of research done by the parametric test (t-test). In this research, it can be concluded that the average improvement mathematical communication ability of students who get the learning cycle 5e model is higher than students who get conventional learning. Keywords:  Mathematical communication skill, learning cycle 5e model, quasi-experiment
Penerapan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Nerru Pranuta Murnaka; Rika Itho Manalu
UNION: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 6 No 3 (2018)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.059 KB) | DOI: 10.30738/union.v6i3.2658

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan pemahaman konseptual matematika dari siswa yang diberi model pembelajaran STAD lebih tinggi daripada siswa yang diberi pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu quasi eksperimental tipe non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah 95 siswa kelas VII di SMP Negeri Nusa Jaya Tangerang yang terbagi menjadi tiga kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling dan terpilih kelas VII-A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-B sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis terdiri dari 5 esai dan lembar observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t ekuivalen. Pada penelitian ini, disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konseptual matematika dari siswa yang diberi model pembelajaran STAD lebih tinggi daripada siswa yang diberi pembelajaran konvensional.
Pengaruh Model Pembelajaran Laps (Logan Avenue Problem Solving)-Heuristik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ira Silviana Rahman; Nerru Pranuta Murnaka; Wiwik Wiyanti
WACANA AKADEMIKA: Majalah Ilmiah Kependidikan Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.657 KB) | DOI: 10.30738/wa.v2i1.2556

Abstract

The background of this research is the mathematics problem solving skill of students that had not been developed optimally. One of the learning models that’s expected to increase problem solving skills is LAPS (Logan Avenue Problem Solving)-Heuristic. The aim of this research is to compare the increase of mathematics problem solving skill between students who were taught by using LAPS-Heuristic model and conventional method. The kind of this research was quasi experimental by using nonequivalent control group design. Sample selection method used was cluster sampling that was obtained from grade VIII.3 as the experimental group learning using LAPS-Heuristic and VIII.2 as control group learning using conventional learning in SMPN 9 Tangerang. Instrument that was used in this research were test of mathematics problem solving and worksheet. The n-gain acquired from the experimental class amounted to 0.379 and 0.261 for the control class. Based on test results obtained by the hypothesis the t-value is greater than t'. The result of this research shows that the increase of mathematics problem solving skill of students who were taught by using LAPS-Heuristic model was higher than those taught with conventional method.Â