Marlia Fujiyanti
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Konsumsi Tablet Fe Yang Kurang Sebagai Faktor Risiko Kejadian Komplikasi Persalinan di Puskesmas Terara Lombok Timur Abidaturrosyidah Abidaturrosyidah; Marlia Fujiyanti
JIKF Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.643 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v6i2.563

Abstract

Komplikasi persalinan merupakan masalah kesehatan yang penting dan tidak selalu dapat diduga sebelumnya, jika tidak ditanggulangi dapat menyebabkan kematian ibu yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko faktor konsumsi tablet Fe yang kurang terhadap kejadian komplikasi persalinan. Desain penelitian adalah case control study dengan pendekatan retrospective. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Terara Lombok Timur pada bulan Maret sampai Mei 2017. Jumlah sampel sebanyak 156 orang terdiri dari 52 kelompok kasus dan 104 kelompok kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simpel random sampling. Data dianalisis secara bivariat menggunakan uji Odds Ratio (OR). Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel konsumsi tablet Fe (OR=14,412; p=0,000) merupakan faktor risiko terhadap kejadian komplikasi persalinan.. Disimpulkan bahwa konsumsi tablet Fe yang kurang merupakan faktor risiko kejadian komplikasi persalinan. Diharapkan ibu hamil hendaknya mematuhi aturan dalam mengkonsumsi tablet Fe yaitu minimal 90 tablet selama hamil, diminum pada malam hari sebelum tidur, dan tidak diminum bersamaan dengan kopi atau teh sehingga tidak terjadi anemia yang dapat menyebabkan perdarahan pada saat melahirkan.
Kekurangan Energi Kronis Sebagai Faktor Risiko Kejadian Berat Lahir Bayi Di Puskesmas Karang Taliwang Tahun 2018 Marlia Fujiyanti; Abidaturrosyidah Abidaturrosyidah; Putri Wulandari
JIKF Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.6 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v7i1.567

Abstract

Prevalensi bayi berat lahir rendah menurut WHO pada tahun 2012 diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian bayi berat lahir rendah didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi yang lahir dengan berat lahir normal. Ibu hamil dengan KEK memiliki resiko kesakitan yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan sehingga dapat mengakibatkan kelahiran BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko kekurangan energi kronis terhadap kejadian berat lahir bayi. Desain penelitian adalah cross sectional dengan jumlah sampel 85 orang yang dipilih secara simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dengan menggunakan formulir pengumpulan data, dimana data yang dikumpulkan berdasarkan hasil pencatatan rekam medik yang dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih dan terstandar, data yang dikumpulkan meliputi data tentang jumlah ibu bersalin , data kejadian BBLR, data kejadian KEK dan data tentang gambaran umum Puskesmas Karang Taliwang tahun 2018. Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan Odds Rasio. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa KEK (OR=2,667; p=0,029), merupakan faktor risiko kejadian berat lahir bayi. Disimpulkan bahwa Kekuranga Energi Kronis merupakan faktor risiko terhadap kejadian berat lahir bayi. Diharapkan semua wanita usia subur sebelum hamil sudah mempunyai gizi yang baik (LILA ≥ 23,5 cm). Apabila hal ini belum tercapai sebaiknya kehamilan ditunda dulu agar tidak melahirkan bayi BBLR dan risiko lainnya. Ibu-ibu hamil yang sudah KEK disarankan harus mau meningkatkan asupan gizinya dengan makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein dan mendapatkan makanan tambahan dari pihak puskesmas secara gratis bagi yang tidak mampu atau miskin.
Hubungan Antar Diabetes Melitus Gestasional dengan Hipertensi Pada Ibu Hamil di Poli Kandungan RSUD Gambiran Kota Kediri Ziadatul Munawarah; Pramita Putri Utami; Marlia Fujiyanti
JIKF Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v8i2.1109

Abstract

Diabetes Melitus Gestasional adalah merupakan gangguan metabolisme yang ringan, tetapi hiperglikemia ringan tetap dapat memberikan penyulit pada ibu, berupa hipertensi, preeklampsi, polihidramnion, infeksi saluran kemih, persalinan seksiosesaria, trauma persalinan akibat bayi besar (Sarwono, 2006). Di Indonesia, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsi-eklampsi) preeklampsi/Hipertensi merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas yang relatif tinggi di Indonesia setelah perdarahan (Depkes RI, 2010).Studi pendahuluan yang dilakukan di ruang Poli Kandungan RSUD Gambiran Kota Kediri menunjukkan bahwa pada 10 ibu hamil dengan hipertensi sebanyak 6 orang mengalami dan sebanyak 4 ibu hamil. Maka disimpulkan bahwa terdapat masalah yang ada pada ibu hamil yang mengalami Diabetes Melitus Gestasional dan hipertensi. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara Diabetes Melitus Gestasional dengan Hipertensi pada ibu hamil di Poli Kandungan RSUD Gambiran Kota Kediri Tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan cross secsional. Populasi dalam penelitianini I65 orang dengan sampel 165 orang dengan teknik simple random sampling.Variabel yang diukur adalah Diabetes Melitus Gestasional sebagai independent, Hipertensi sebagai variabel dependent. Hasil dari penelitian ini adalah ibu hampir setengahnya ibu hamil dengan Diabetes Melitus yang mengalami Hipertensi Tingkat 1 sebanyak 23 atau (32,0,6%). Hasil uji statistic dengan menggunakan uji Koefisien Kontingensi diperoleh nilai ρ = 0,000 dengan tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05) dapat dikatakan ρ < α maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada hubungan antara Diabetes Melitus dengan Hipertensi di Poli Kandungan RSUD Gambiran Kota Kediri tahun 2013. Kekuatan korelasi dinyatakan oleh correlation coefficient sebesar 0,671 yang berarti tingkat hubungan antara Diabetes Melitus dengan Hipertensi di Poli Kandungan RSUD Gambiran Kota Kediri tahun 2013 dalam kategori Kuat. Berdasarkan hasil penelitian perlu cara mengatur diet makanan, cukup istirahat dan pengawasan antenatal atau pemeriksaan antenatal dan juga dari pihak petugas kesehatan untuk lebih mendeteksi secara dini tanda Diabetes Melitus Gestasional dan hipertensi pada ibu hamil dan segera mengobatinya apabila ditemukan.
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Cara Pencegahan Covid-19 Bq. Safinatunnaja; Marlia Fujiyanti; Ru'yal Aini
JIKF Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v10i2.1405

Abstract

Penyakit Corona Virus Disease (Covid-19) merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Corona virus-2 (SARS-CoV-2). Kasus pertamanya dimulai pada Desember 2019 di Wuhan, provinsi HubeI. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (2020) Penyakit ini terutama menyebar di antara orang- orang melalui pernapasan dari batuk dan bersin. Ibu hamil adalah orang dengan resiko tinggi tertular COVID 19, hal ini disebabkan karena ibu hamil memiliki sistem imunitas tubuh yang rendah, sehingga lebih rentan untuk mengidap penyakit atau infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang cara pencegahan covid-19 di wilayah kerja puskesmas Gunungsari. Metode penelitian yg di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini menggunakan 55 sampel dari 120 populasi yang terpilih dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik ibu hamil sebagian besar berada pada usia 20-34 tahun (83,6%), pendidikan menengah 36 orang (65,4%), multigravida 41 orang (25,4%), tidak bekerja 44 orang (80%). Tingkat pengetahuan ibu hamil sebagian besar yaitu 47 orang (85,5%) berpengetahuan baik. Di sarankan untuk tetap meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang cara pencegahan covid-19, maka diperlukan adanya penyaluran informasi atau sosialisasi terkait masalah kesehatan khususnya tentang cara pencegahan covid-19 dari petugas kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu hamil.