Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perencanaan Renovasi Atap Bale Banjar Kaja, Desa Pakraman Panjer, Denpasar, Bali I Gede Surya Darmawan; I Wayan Wirya Sastrawan; Ni Komang Ayu Agustini
Jurnal Sutramas Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.197 KB)

Abstract

Keberadaan Banjar di Bali memiliki peranan yang sangat vital bagi anggota masyarakatnya yang lebih dikenal sebagai karma banjar tak terkecuali Banjar Kaja Desa Pakraman Panjer, yang terletak di Jl Waturenggong, Denpasar, dengan 173 Krama Banjar Pengarep. Banyaknya krama banjar pengarep ini menjadikan vitalnya keberadaan Banjar Kaja sebagai kegiatan-kegiatan sosial keagamaan. Pasca adanya hujan angin yang cukup kencang sekitar Bulan Maret 2017, membuat struktur atap dan pentutup atap genteng Wantilan Banjar Kaja jatuh. Hal ini dikarenakan material kayu sebagai struktur atap yang sudah lapuk, serta ukuran balok struktur kayu yang tidak sesuai dengan bentang atap. Akhirnya warga banjar secara inisiatif berbondong-bondong melaksanakan kerja bakti untuk menurunkan sisa-sisa kap atap serta genteng sambil menunggu solusi perbaikan atap baik dari segi jenis material serta faktor biaya. Pasca gotong-royong tersebut, kondisi Bale Banjar Kaja menjadi nyaris tak beratap pada sisi tengahnya yang membuat hujan maupun sinar matahari langsung mengenai lantai Bale Banjar Kaja. Segala bentuk kegiatan yang dilakukan dalam Bale Banjar pun menjadi terganggu terlebih saat terjadi hujan deras. Berdasarkan permasalahan diatas, maka sangat diperlukan suatu perencanaan renovasi struktur atap Wantilan Bale Banjar agar segera dapat difungsikan kembali. Aspek ketahanan dan kekuatan struktur, mudah dan cepat dalam aplikasi serta nilai estetika menjadi hal utama dalam analisa struktur atap yang akan dipakai disamping faktor biaya. Untuk menghasilkan gambar dan rencana anggaran biaya diperlukan juga konsultasi dan presentasi dengan pihak mitra yang diajak bekerjasama sehingga dokumen perencanaan dapat segera dirampungkan sebagai tahap akhir dari bentuk PKM ini
ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL ASHER BALI TRANSIT KUTA MENGGUNAKAN DINDING GESER Krisna Dwipa Yana; Ni Komang Ayu Agustini; Putu Aryastana
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan - CENTECH Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan, Oktober 2023 ISSN 2722-0230 (Onlin
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cen.v4i2.5060

Abstract

Perencanaan suatu struktur gedung tinggi, simpangan akibat gaya lateral sangat penting untuk diperhitungkan dalam perencanaan struktur bangunan tinggi, semakin tinggi bangunan maka semakin besar pula gaya lateral yang memungkinkan terjadinya keruntuhan pada struktur gedung. Untuk menekan besarnya simpangan pada struktur dapat dilakukan dengan menambahkan elemen struktur khusus, seperti dinding geser. Dengan adanya dinding geser, kekakuan pada struktur gedung akan bertambah dan gaya lateran pada struktur tidak sepenuhnya akan diterima oleh struktur rangka yang akan mengakibatkan terjadinya penurunan simpangan. Gedung Hotel Asher Bali Transit yang bertempat di Jalan Raya Kampus Unud, No. 9, Linkungan Perarudan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, bangunan ini memiliki tinggi sebesar 15 m yang terdiri dari 4 lantai. Perencanaan dilakukan dengan 2 model yaitu : a) Model eksisting, b) Model Sistem Ganda. Semua input beban, spesifikasi material dan dimensi struktur adalah sama dan hanya berbeda pada penambahan dinding geser pada bangunan. Berdasarkan hasil analisa kedua model didapat nilai simpangan lantai terbesar pada model 1 (model eksisting) adalah X=38,968 mm; Y=32,808 mm dan untuk model 2 (model sistem ganda) adalah X=11,534 mm; Y=24,717. Berdasarkan hasil analisis ini dapat di lihat bahwa dengan penambahan dinding geser terjadi penurnan simpangan sebesar 81,24% untuk arah X dan 15,54% untuk arah Y. Pada hasil analisis penulangan struktur dapat disimpukan bahwa terjadi penurunan penggunaan tulangan akibat penambahan dinding geser pada arah x. Penurunan paling signifikan terjadi pada tulangan kolom K1 dari 12 D19 menjadi 12 D16, balok B1 untuk daerah tumpuan dari 5 D19 menjadi 6 D16 dan untuk daerah lapangan dari 4 D19 menjadi 4 D16. Dari hasil perencanaan ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pembangunan gedung selanjutnya untuk penggunaan dinding geser pada struktur.