Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMANFAATAN SLAG BESI SEBAGAI BAHAN CAMPURAN AGREGAT PADA LAPISAN PONDASI ATAS JALAN Marsedes Purba; Gallio Budianto; Samiran
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Agregat Vol. 1 No. 2 (2021): Edisi November
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.479 KB) | DOI: 10.51510/agregat.v1i2.726

Abstract

Kemampuan daya dukung dari pondasi jalan sangat ditentukan oleh kualitas material dan kualitas pelaksanaan pembuatan pondasi jalan. Pada penelitian ini dianalisis seberapa besar kemampuan dukung dari lapis pondasi atas yang terbuat dari slag besi sebagai agregat halus dan sebagian sebagai substitusi agregat kasar dan batu pecah. Sampel dibuat dalam 6 (enam) komposisi dengan perbandingan berdasarkan berat. Keenam komposisi teridiri dari tipe: A, B, C, D, E, dan F.  Sampel uji untuk CBR test dibuat sebanyak 4 buah untuk setiap komposisi. Pengujian CBR laboratorium dilakukan dengan dua metode, kering dan terendam. Dua sampel diuji dengan metode kering, dan dua sampel dengan metode basah/terendam. Dari hasil uji laboratorium, dengan metode kering (unsoaked CBR test) diperoleh hasil daya dukung (nilai CBR) tertinggi pada campuran dengan komposisi tipe D (slag besi halus: slag besi kasar: batu pecah = 3:4:3), dimana nilai CBR pada penurunan 2,5 mm sebesar 60,12 %, dan pada penurunan 5 mm sebesar 73,45%. Dengan metode terendam (soaked CBR test) diperoleh hasil daya dukung (nilai CBR) maksimal, pada komposisi E (slag besi halus: slag besi kasar: batu pecah = 3:5:2) dengan nilai CBR pada penetrasi 2,5 mm, CBR = 80,74 %, dan pada penetrasi 5 mm, nilai CBR = 90,34 %. Dari keenam komposisi yang dibuat, jika ditinjau dari nilai CBR terendam, hanya komposisi tipe E yang memenuhi syarat sebagai Agregat A dengan nilai CBR pada penetrasi 5 mm = 90,34 % ≥ 90%.
Perbaikan Taman Lingkungan dan Instalasi Penerangan Lapangan Bulutangkis di Lingkungan XVIII, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Samiran Samiran; Gallio Budianto; Nofriadi Nofriadi; Marsedes Purba
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/komposit.v1i1.1020

Abstract

Lingkungan XVIII Kapas memiliki fasilitas umum berupa taman olah raga seluas 2000 m2 yang terdiri dari Taman, Pos Kamling, Pos Yandu, Panggung Senam, Ring stok, Lapangan Bulutangkis dan dikelilingi pohon mahoni yang sudah berumur 32 tahun, kondisi pohon tersebut sangat meresahkan warga apabila datang angin kencang dan hujan karena pohon tersebut rentan roboh. Akhirnya pada bulan Februari 2022 pohon tersebut di potong atau di tumbangkan setelah mendapat ijin dari Dinas Pertamanan Kota Medan. Akibat dari penumbangan pohon tersebut fasilitas taman rusak sehingga memerlukan perbaikan. Oleh karena itu, dilakukan perbaikan taman melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Perbaikan yang dilakukan meliputi: perbaikan panggung senam, perbaikan pagar taman, pembuatan saluran drainase taman, dan perbaikan penerangan taman. Setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian ini fasilitas dan sarana yang ada di taman sudah bisa digunakan oleh masyarakat sekitar dan dapat dirasakan sekali manfaatnya oleh masyarakat.
Pembangunan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Samiran, Samiran; Gallio Budianto; Darman Ferianto Saragih; Marsedes Purba
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/komposit.v2i1.1507

Abstract

Pada Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, ada beberapa Lingkungan yang  belum memiliki fasilitas umum terutama bangunan  Posyandu. Posyandu merupakan program pemerintah untuk melayani  kesehatan warga terutama  dari  kelompok  umur  balita  dan kelompok  manula  namun  dengan tidak adanya tempat/bangunan untuk pos pelayanan pada Kelurahan Mangga menyebabkan layanan kesehatan tersebut diadakan di halaman rumah  warga  atau malah di pinggir jalan.  Atas  permasalahan  ini  tim pengabdian mengusulkan untuk pembangunan Pos Pelayanan Terpadu dengan luas 4 m x 5 m = 20 m2 dengan menggunakan konstruksi baja ringan sehingga warga dapat terlayani dengan baik, nyaman  dan terhindar  dari cuaca  panas  serta  hujan. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar masyarakat memiliki fasilitas Posyandu. Adapun targetnya masyarakat di lingkungan 18 Kapas kelurahan Mangga kesehatannya meningkat dan terpantau bila ada wabah penyakit tertentu seperti Demam Berdarah Dengue (DBD).
Analysis of Material Supply Chain Risk Weight Using Severity Index Method Debataraja, Lisherly; Purba, Marsedes; Amrizal; Budianto, Gallio; Sinaga, Naga Raya
Jurnal Inotera Vol. 9 No. 2 (2024): July - December 2024
Publisher : LPPM Politeknik Aceh Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31572/inotera.Vol9.Iss2.2024.ID423

Abstract

Material delay is a vital problem in the completion of construction work, this is closely related to the understanding of the flow of material supply. So it takes risk weight analysis from the internal side (supply, control, process, demand) and external (disaster factor). This study began with a literature study to obtain a list of risks, then data collection using a questionnaire method to 50 respondents who are experts in construction material procurement. Furthermore, a risk analysis was carried out using the severity index method. From this analysis, the average risk from the supply side was 16.40%, the control risk was 16.29%, the process risk was 11%, the demand risk was 16.11% and the disaster risk was 13.79%. There are two most dominant delay risks, namely material delays due to constraints in the factory process to material limitations at the supplier and late payments from the main contractor to the subcontractor so that material orders are late.
Differences in Supply Chain Material Risk Weight Using the Severity Index Method and Monte Carlo Simulation Debataraja, Lisherly Reginancy; Purba, Marsedes; Amrizal; Budianto, Gallio
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v5i2.9951

Abstract

Material delays are a significant challenge in completing construction projects, closely tied to the understanding of material supply flow. As a result, a risk weight analysis is essential, considering both internal factors (such as supply, control, processes, and demand) and external factors (such as disasters). This study began with a literature review to compile a list of potential risks, followed by data collection through a questionnaire administered to 50 experts in construction material procurement. The risk analysis was then conducted using both the Severity Index and Monte Carlo methods. The results showed average risk differences between the two methods: supply side (16.40% vs. 16.76%), control risk (16.28% vs. 11.53%), process risk (11% vs. 11.20%), demand risk (16.10% vs. 13.87%), and disaster risk (13.78% vs. 13.41%). The highest risk identified was in the supply side, specifically the extended waiting times due to staggered material deliveries, while the lowest risk was related to the process of ordering materials, where issues arise from the need for reordering based on inaccurate quantity information.
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Peningkatan Mutu Sarana Prasarana SMP Eka Nusantara Desa Lau Tepu Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat Samiran, Samiran; Gallio Budianto; Samsudin Silaen; Marsedes Purba
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/komposit.v2i2.1967

Abstract

Kondisi sarana prasarana SMP Eka Nusantara di Desa Lau Tepu Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat khususnya meja kursi siswa dan guru sangat memprihatinkan dan tidak layak. Dengan kondisi tersebut menjadi prioritas utama Tim Pelaksana Politeknik Negeri Medan untuk melakukan peningkatan kualitas pembelajaran melalui peningkatan sarana prasarana SMP Eka Nusantara. Dengan kegiatan ini diharapkan pelayanan dalam proses belajar mengajar di sekolah tersebut dapat lebih baik dengan kondisi aman, nyaman dan dapat meningkatkan minat baca para siswa SMP Eka Nusantara tersebut. Dengan kondisi pasca perbaikan suasana atmosfir kegiatan belajar mengajar di sekolah SMP Eka Nusantara diharapkan menjadi kondusif dan menghasilkan lulusan yang berprestasi dan dapat bersaing ke tingkat pendidikan lanjutan.
Investigation of Global Navigation Satellite System Trimble Netr9 For Topography Measurement Gallio Budianto
International Journal of Industrial Innovation and Mechanical Engineering Vol. 1 No. 3 (2024): August: International Journal of Industrial Innovation and Mechanical Engineeri
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/ijiime.v1i3.299

Abstract

In the next few years, surveyors using Global Navigation Satellite Systems ( GNSS) will be faced with a barrage of new global navigation satellite systems . The signals currently only come from GPS, GLONASS, and GALILEO and in the near future signals from COMPASS/Beidou2 , 
Alat-Alat Kerja Tukang Meja Kayu Memajukan Usaha Keluarga Di Padang Bulan Medan Siregar, Delisma; Sitanggang, Ernie SY; Bangun, Positron; Budianto, Gallio
JUBDIMAS ( Jurnal Pengabdian Masyarakat) Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat, Maret 2022
Publisher : Yayasan Cita Cendikiawan Al Kharizmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jubdimas.v1i1.18

Abstract

The current condition of the COVID-19 pandemic has made the economy mostly experience a setback, also experienced by partners, namely the Mulyadi family in Padang Buan, Medan City, not far from the Medan State Polytechnic. Mulayadi, who owns a grocery business selling basic necessities, was forced to close the business because of the declining number of buyers, including due to competition between the same businesses. Next the partners think what to do then turn around and start the table carpenter business. With conventional tools such as hand planers, hand saws, manual chisels and manual painting, partners make wooden tables, and sell them quickly to coffee shops in Padang Bulan around USU. With the help of his son, he tried to offer his wooden table through social media and it turned out that there was a request from the community. As demand from buyers increases, partners find it difficult to meet buyers and are constrained by increasing their business in making wooden tables because they require modern equipment such as electric planers, electric saws, electric drills, compressors, and painting gun units, and partners do not have the money to buy tools. the tool. This was conveyed to the Polmed lecturer to ask for help providing these tools. Then the implementation team carries out a survey, evaluating needs that can improve the work of partners, so that the implementation team of this service aims to help provide carpentry tools and provide training on the use of tools properly and safely. Then the service implementation team made a submission to Polmed through P3M and carried out a service program by handing over tools or machines in the form of 2 electric planers, 1 electric saw, 1 electric drill, compressor and painting gun unit. At the time of delivery, partners said that with manual equipment made of wooden tables as many as 1-2 tables per week, then with the availability of tools provided by Polmed through the chief executive, they could make 4-5 tables per week with more aesthetic ones, and therefore partners' opinions became increase.