Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH SODA API PADA CAMPURAN PASTA SEMEN DENGAN TANAH LIAT SEBAGAI BAHAN PENAMBAL KEBOCORAN DINDING KAPAL YANG TERENDAM DI DALAM AIR Samiran; Marsedes Purba
Majalah Iptek Politeknik Negeri Medan Polimedia Vol. 23 No. 1 (2020): Edisi Februari
Publisher : Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.592 KB)

Abstract

Pada penelitian ini akan dibahas efek penggunaan “soda api” (natrium hidroksida) terhadap kecepatan waktu mengeras daya dukungnya untuk penambalan dinding kapal / perahu yang terendam dalam air . Material yang akan digunakan adalah campuran “ semen Portland” , “tanah liat, “soda api” ”(natrium hidroksida) dan “air” tanah liat ang diteliti berasal dari Pancurbatu-Deli Serdang, air bersih, dan semen dari Medan. Setelah melakukan beberapa percobaan komposisi campuran maka pada penelitian ini dilakukan dengan 6 variasi dengan komposisi campuran dengan perbandingan berat : 1 Tanah Liat : 4 Portland Cement dan penambahan Soda Api yang berbeda; dengan konsentrasi penambahan “soda api” (natrium hidroksida) ; 0,5 %,1 %, 1,5 %, 2 %,2,5 %, 3 % , 3,5 % dan 4 %, dengan faktor air semen 0,45 Dari hasil pengujian terhadap benda uji pada Penelitian ini yang dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. Adalah kadar soda api yang optimal adalah sebesar 0,5 % dan menghasilkan daya dukung kuat tekannya adalah sebesar 67,98 Kg/cm2. Dengan harapan semoga hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai alternatif bahan penambal dinding kapal khususnya bagi para kaum nelayan yang ada di perairan Belawan dan sekitarnya.
PEMANFAATAN SLAG BESI SEBAGAI BAHAN CAMPURAN AGREGAT PADA LAPISAN PONDASI ATAS JALAN Marsedes Purba; Gallio Budianto; Samiran
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Agregat Vol. 1 No. 2 (2021): Edisi November
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.479 KB) | DOI: 10.51510/agregat.v1i2.726

Abstract

Kemampuan daya dukung dari pondasi jalan sangat ditentukan oleh kualitas material dan kualitas pelaksanaan pembuatan pondasi jalan. Pada penelitian ini dianalisis seberapa besar kemampuan dukung dari lapis pondasi atas yang terbuat dari slag besi sebagai agregat halus dan sebagian sebagai substitusi agregat kasar dan batu pecah. Sampel dibuat dalam 6 (enam) komposisi dengan perbandingan berdasarkan berat. Keenam komposisi teridiri dari tipe: A, B, C, D, E, dan F.  Sampel uji untuk CBR test dibuat sebanyak 4 buah untuk setiap komposisi. Pengujian CBR laboratorium dilakukan dengan dua metode, kering dan terendam. Dua sampel diuji dengan metode kering, dan dua sampel dengan metode basah/terendam. Dari hasil uji laboratorium, dengan metode kering (unsoaked CBR test) diperoleh hasil daya dukung (nilai CBR) tertinggi pada campuran dengan komposisi tipe D (slag besi halus: slag besi kasar: batu pecah = 3:4:3), dimana nilai CBR pada penurunan 2,5 mm sebesar 60,12 %, dan pada penurunan 5 mm sebesar 73,45%. Dengan metode terendam (soaked CBR test) diperoleh hasil daya dukung (nilai CBR) maksimal, pada komposisi E (slag besi halus: slag besi kasar: batu pecah = 3:5:2) dengan nilai CBR pada penetrasi 2,5 mm, CBR = 80,74 %, dan pada penetrasi 5 mm, nilai CBR = 90,34 %. Dari keenam komposisi yang dibuat, jika ditinjau dari nilai CBR terendam, hanya komposisi tipe E yang memenuhi syarat sebagai Agregat A dengan nilai CBR pada penetrasi 5 mm = 90,34 % ≥ 90%.
Pembangunan Lantai Jemur Pupuk Kompos bagi Kelompok Tani Songgo Mulyo pada Kabupaten Langkat Guna Meningkatkan Produktivitas Nofriadi Nofriadi; Dina Tri Septiningtiyas; Mizanuddin Sitompul; Samiran Samiran
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 3: Agustus (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i3.350

Abstract

Abstrak: Pupuk sangat diperlukan tanaman agar bisa tumbuh subur. Dibanding pupuk kimiawi, petani di Kelompok Tani Songgo Mulyo Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat lebih memilih pupuk kompos karena banyak keunggulan. Pupuk kompos karena berasal dari limbah organik sehingga aman untuk tanaman. Pupuk kompos juga relatif mudah pembuatannya. Kelompok Tani Songgo Mulyo mulai memproduksi pupuk kompos sejak tahun 2017. Karena memang fasilitas yang tersedia masih sangat terbatas sehingga mengurangi produktifitas pupuk kompos yang seharusnya bisa ditingkatkan. Dalam pengolahan sehari-hari, kelompok tani menggunakan bangunan sederhana dan untuk penjemuran menggunakan lantai tanah. Penjemuran bahan pupuk kompos pada lantai tanah tentu tidak efektif dalam mengurangi kadar air, terutama saat musim hujan. Solusi yang ditawarkan pada kegiatan ini berupa pembangunan lantai jemur sebagai tempat penjemuran bahan pupuk kompos di bawah sinar matahari untuk mengurangi kadar airnya. Pelaksanaan dimulai dengan pengukuran dan pemasangan bowplank, kemudian pembersihan dan perataan tanah/lahan, pemasangan pondasi batu kali keliling, pengurugan dan pemadatan tanah/lahan, pengurugan dengan pasir urug di atas lapisan tanah urug setebal 5 cm, pengecoran beton rabat 1pc : 3ps : 5kr, tebal 10 cm, dan finishing lantai dengan acian pc. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah lantai jemur ukuran 5 x 10 m. Setelah kegiatan pengabdian, penjemuran limbah organik dilakukan pada lantai jemur yang telah dibangun dan hanya membutuhkan 1 hari saja untuk mendapatkan kekeringan yang diinginkan, dimana sebelum kegiatan, pengeringan membutuhkan waktu ± 2 hari.Abstract: Fertilizer is necessary for plants to thrive. Compared to chemical fertilizers, farmers in the Songgo Mulyo Farmer Group, Sidomulyo Village, Stabat District, Langkat Regency prefer compost because of its many advantages. Compost because it comes from organic waste so it is safe for plants. Compost is also relatively easy to make. The Songgo Mulyo Farmer's Group started producing compost since 2017. Because the available facilities are still very limited, thus reducing the productivity of compost which should be increased. In daily processing, farmer groups use simple buildings and for drying use earthen floors. Drying compost material on the ground floor is certainly not effective in reducing water content, especially during the rainy season. The solution offered in this activity is the construction of a drying floor as a place for drying compost material under the sun to reduce its water content. The implementation begins with measuring and installing the bow plank, then cleaning and leveling the soil/land, installing a stone foundation around the river, backfilling and compacting the soil/land, backfilling with backfill sand on top of a 5 cm thick layer of backfill, casting concrete rebates 1pc : 3ps : 5kr , 10 cm thick, and floor finishing with PC repair. The result of this activity is a drying floor measuring 5 x 10 m. After the devotion, drying of organic waste is carried out on the drying floor that has been built and only takes 1 day to get the desired dryness, where before the devotion, drying takes ± 2 days.
Peningkatan Kualitas Layanan Musala Nurul Iman Desa Jambur Pulau, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara Rhini Wulan Dary; Delisma Siregar; Samiran Samiran; Hadianti Muhdinar Pasaribu
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/komposit.v1i1.1007

Abstract

Masyarakat Dusun III Desa Jambur Pulau, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara mayoritas penduduknya beragama Islam. Dusun III Desa Jambur Pulau berjarak 45,10 km dari Politeknik Negeri Medan. Ada sekitar 263 KK yang menghuni dusun tersebut. Pada Dusun III Desa Jambur Pulau terdapat Musala Nurul Iman yang menjadi pusat kegiatan keagamaan umat Islam penduduk Desa Jambur Pulau. Pada Musala Nurul Iman ada beberapa fasilitas layanan musala yang menjadi prioritas untuk dibangun. Pada sisi sebelah kiri musala terdapat warga yang memelihara hewan ternak berupa lembu dan kambing yang terkadang hewan ternak tersebut masuk ke halaman musala sehingga harus dipagari untuk menghindari kotoran hewan tersebut. Begitu juga dengan bau kotoran ternak akan menguap terbawa angin sampai ke musala yang dapat mengganggu kekhusukan jamaah musala dalam beribadah. Oleh karena itu, untuk dapat meminimalisir bau kotoran hewan ternak masuk ke musala, dibuatlah tembok sebelah kiri setinggi 3 m dengan pasangan batu bata yang diplester dan juga penambahan beberapa kolom praktis serta di finishing dengan cat tembok putih. Selain itu pada sisi sebelah kiri musala juga terdapat lantai yang belum berkeramik. Manfaat penambahan lantai keramik pada area sebelah kiri musala adalah mendapatkan tambahan ruang untuk jamaah musala. Keramik dipasang seluas kurang lebih 25 m2. Setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, bau kotoran ternak dapat diminimalisir, tempias air hujan tidak masuk ke area musala dan juga ada tambahan ruang seluas + 25 m2.
Perbaikan Taman Lingkungan dan Instalasi Penerangan Lapangan Bulutangkis di Lingkungan XVIII, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara Samiran Samiran; Gallio Budianto; Nofriadi Nofriadi; Marsedes Purba
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/komposit.v1i1.1020

Abstract

Lingkungan XVIII Kapas memiliki fasilitas umum berupa taman olah raga seluas 2000 m2 yang terdiri dari Taman, Pos Kamling, Pos Yandu, Panggung Senam, Ring stok, Lapangan Bulutangkis dan dikelilingi pohon mahoni yang sudah berumur 32 tahun, kondisi pohon tersebut sangat meresahkan warga apabila datang angin kencang dan hujan karena pohon tersebut rentan roboh. Akhirnya pada bulan Februari 2022 pohon tersebut di potong atau di tumbangkan setelah mendapat ijin dari Dinas Pertamanan Kota Medan. Akibat dari penumbangan pohon tersebut fasilitas taman rusak sehingga memerlukan perbaikan. Oleh karena itu, dilakukan perbaikan taman melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Perbaikan yang dilakukan meliputi: perbaikan panggung senam, perbaikan pagar taman, pembuatan saluran drainase taman, dan perbaikan penerangan taman. Setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian ini fasilitas dan sarana yang ada di taman sudah bisa digunakan oleh masyarakat sekitar dan dapat dirasakan sekali manfaatnya oleh masyarakat.
Pemanfaatan Air Tanah Dangkal Sebagai Air Irigasi Pertanian Di Desa Sambirejo Hadianti Muhdinar Pasaribu; Samiran Samiran; Delisma Siregar; Palghe Tobing; Mizanuddin Sitompul
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/komposit.v1i2.1438

Abstract

Salah satu unsur yang sangat penting pada sektor pertanian adalah air. Tersedianya air harus terjamin agar tanaman pertanian bisa tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Pada lahan pertanian yang dikelola oleh Kelompok Tani Suka Tani tidak memiliki jaringan irigasi teknis. Petani menjadikan air hujan sebagai sumber utama air irigasi. Kelompok tani sering mengalami kekurangan bahkan tidak tersedianya air pada saat persiapan/pembajakan lahan, persemaian, maupun pada masa tanam terutama dengan kondisi cuaca yang tidak menentu (ekstrim) seperti saat ini. Ketersediaan air selalu menjadi masalah utama yang dihadapi oleh petani terutama saat musim tanam tiba. Solusi yang ditawarkan adalah penyediaan air irigasi pertanian dengan memanfaatkan air tanah dangkal melalui pembangunan sistem irigasi perpompaan sebanyak 1 unit pada lahan pertanian yang dikelola oleh Kelompok Tani Suka Tani yang menjadi mitra. Pemanfaatan air tanah dangkal dengan melakukan pengeboran sumur pada titik lokasi air tanah dangkal di lahan pertanian mitra, kemudian dengan bantuan mesin pompa air, mengalirkan air tanah langsung maupun melalui selang buang ke areal pertanian. Dengan penyediaan air irigasi melalui pembangunan irigasi perpompaan ini bisa menjadi sumber air irigasi tambahan tanaman pangan dan holtikultura bagi kelompok tani sehingga bisa meningkatkan produktifitas usaha tani mitra dan bisa mencegah terjadinya gagal panen.