Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ACCELERATION ON THE GROWTH OF RUBBER PLANTING MATERIALS BY USING FOLIAR APPLICATION OF HUMIC ACID Cahyo, Andi Nur; Ardika, Risal; Saputra, Jamin; Wijaya, Thomas
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 36, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya and Indonesian Agronomic Assossiation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The best rubber planting materials are needed to build the best rubber plantation. Humic acids could be used to improve the growth of rubber planting materials. Humic acid plays a role as a hormone-like substance. This research was aimed to determine the optimal concentration of foliar application of humic acid in order to enhance the growth of rubber tree planting materials. This research was arranged in a completely randomized block design with five treatments and four replicates. The treatments were the concentrations of humic acids, i. e. 0; 250; 500; 750; and 1,000 ppm. Observations were made on rubber tree diameter, plant height, shoot and root biomass, and nutrient content of leaves and the stem. The results showed that foliar application of 1,000 ppm of humic acids could enhance the growth of rubber tree planting materials. Foliar application of 500 – 1,000 ppm of humic acids could increase K content of the stem. The effects of foliar application of humic acids were more apparent in the root part than in the shoot part.Keywords : Hevea brasiliensis, humic acid, growth, hormone, nutrient uptake, and planting materials
PENGARUH RESOLUSI SPASIAL CITRA TERHADAP HASIL PEMETAAN KANDUNGAN HARA NITROGEN PERKEBUNAN KARET Saputra, Jamin; Kamal, Muhammad; Wicaksono, Pramaditya
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 36, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v36i1.545

Abstract

Nitrogen merupakan salah satu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tanaman. Tanaman yang mengalami kekurangan unsur hara nitrogen akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan penurunan produktivitas tanaman. Penerapan sistem pertanian presisi pada kegiatan pemupukan di perkebunan karet dilakukan dengan cara dosis pemupukan dibuat berdasarkan kandungan hara tanah dan kandungan hara pada tanaman. Pada areal yang luas membutuhkan biaya analisa hara tanaman yang cukup mahal. Oleh karena itu sangat dibutuhkan suatu teknologi yang dapat mengestimasi kondisi hara tanaman dengan cepat dan biaya yang murah. Teknologi penginderaan jauh merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk areal yang luas dan dengan waktu yang cepat serta biaya yang relatif murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh resolusi spasial citra terhadap peta hasil estimasi kandungan nitrogen perkebunan karet. Citra multi resolusi yang digunakan antara lain GeoEye-1 (2 m) Sentinel-2A (10 dan 20 m) dan Landsat 8 OLI (30 m). Metode yang digunakan adalah membangun hubungan semi-empiris antara band tunggal dan indeks vegetasi citra dengan kandungan hara nitrogen perkebunan karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peta hasil estimasi kandungan hara nitrogen perkebunan karet menggunakan citra Sentinel-2A (SE 0,369) memiliki akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan citra GeoEye-1 (SE 0,519) dan Landsat 8 OLI (SE 0,462).
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KARET (HEVEA BRASILIENSIS) BELUM MENGHASILKAN TERHADAP PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK TABLET Saputra, Jamin; Ardika, Risal; Wijaya, Thomas
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 35, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v1i1.304

Abstract

Pupuk majemuk tablet merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang dapat dijadikan sebagai alternatif pemupukan pada perkebunan karet. Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh pupuk majemuk tablet (16:12:17) terhadap pertumbuhan tanaman karet belum menghasilkan. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sembawa pada tanaman karet klon PB 260 berumur 3 tahun (TBM 3), pada tanah tipe Ultisol. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Jenis perlakuan meliputi A = dosis umum pupuk tunggal (250 g/pohon/tahun Urea, 250 g/pohon/tahun SP 36, 200 g/p/th KCl, dan 100 g/pohon/tahun Kieserit), B = 600 g/pohon/tahun majemuk tablet (setara 75% pupuk tunggal), C = 400 g/pohon/tahun majemuk tablet (setara 50% pupuk tunggal), D = 200 g/pohon/tahun majemuk tablet (setara 25% pupuk tunggal), E = 120 g/pohon/tahun majemuk tablet (setara 15% pupuk tunggal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan hara nitrogen di tanaman karet TBM yang menggunakan pupuk majemuk tablet lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan pupuk tunggal. Pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan lilit batang tanaman tidak dijumpai perbedaan yang nyata antara perlakuan pupuk majemuk tablet dengan pupuk tunggal. Dosis pupuk majemuk tablet yang lebih rendah dibandingkan dengan pupuk tunggal menunjukkan bahwa pemupukan menggunakan pupuk majemuk tablet lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan pupuk tunggal.
UJI ADAPTASI BEBERAPA KLON KARET PADA ELEVASI TINGGI Saputra, Jamin; Wijaya, Thomas; Ardika, Risal; Stevanus, Charlos Togi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 35, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v1i1.281

Abstract

Lahan yang ideal untuk pertumbuhan tanaman karet semakin terbatas sehingga banyak petani dan perusahaan mencari lahan pengembangan karet di daerah non tradisional seperti lahan pada > 500 m di atas permukaan laut (mdpl). Penelitian dilakukan di Kabupaten Muara Enim pada elevasi 760 mdpl. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi pertumbuhan dan produksi beberapa klon karet pada elevasi tinggi. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan klon sebagai perlakuan dan diulang sebanyak empat kali. Klon yang diuji adalah PB 260, RRIC 100, BPM 24, GT 1 dan IRR 39. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman karet pada elevasi tinggi dengan perawatan sesuai anjuran akan mampu matang sadap pada umur lima tahun. Pertumbuhan klon karet paling cepat pada elevasi tinggi 760 m dpl secara berurutan adalah IRR 39, RRIC 100, PB 260, BPM 24 dan GT 1, sedangkan produksi paling tinggi adalah PB 260, RRIC 100, BPM 24, GT 1 dan IRR 39.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN COVER CROP TERHADAP SIFAT FISIK TANAH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KARET Stevanus, Charlos Togi; Ardika, Risal; Saputra, Jamin
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 35, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v35i2.357

Abstract

Sistem tanpa olah tanah dan cover crop telah banyak diterapkan di beberapa perkebunan karet di Indonesia, namun pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sifat fisik tanah dan pertumbuhan tanaman karet TBM akibat pengolahan lahan dan penggunaan legume cover crop (LCC). Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011- Januari 2015 dengan menggunakan rancangan percobaan split plot dengan 2 faktor. Faktor utama adalah sistem olah tanah (tanpa olah tanah/TOT) dan olah tanah/OT), sedangkan anak petaknya yaitu jenis cover crop (tanpa cover crop/TCC), Mucuna bracteata/MB), dan gulma alami/GA). Pengamatan meliputi parameter pertumbuhan tanaman karet dan sifat fisik tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LCC (MB dan GA) mengubah agregat tanah, bobot isi, dan porositas total tanah.  Pada umur 26 BST pertumbuhan tanaman karet pada perlakuan MB dan GA berbeda nyata dibandingkan kontrol.
PENGUJIAN BEBERAPA ALTERNATIF TEKNIK PENANAMAN TANAMAN KARET DI LAHAN GAMBUT Saputra, Jamin; Stevanus, Charlos Togi; Ardika, Risal; Wijaya, Thomas
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 36, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v36i2.595

Abstract

Lahan yang ideal untuk pertumbuhan tanaman karet semakin terbatas sehingga banyak petani dan perusahaan mencari lahan pengembangan karet di daerah non tradisional seperti lahan gambut. Penanaman karet pada areal gambut terdapat hambatan seperti miskinnya hara gambut dan tanaman akan tumbang pada saat tanaman sudah besar. Masih terbatasnya informasi hasil penelitian terkait pertumbuhan tanaman karet di lahan gambut, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan cara mengatasi kendala penanaman karet di lahan gambut. Penelitian ini dilaksanakan di lahan gambut dengan kedalaman 1,5 - 2 m dan tingkat kematangan gambut sapris. Klon karet yang digunakan adalah IRR 118. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, menggunakan rancangan acak kelompok dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan yang diuji adalah 1) Kontrol (cara penanaman biasa dengan bahan tanam konvensional), 2) Penanaman dalam (lubang tanam dibuat lebih dalam sehingga penanaman dilakukan sampai payung pertama dan menggunakan bibit konvensional), 3) Modifikasi bahan tanam (ketinggian okulasi 30 cm), dan 4) Modifikasi bahan (ketinggian okulasi 50 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman karet klon IRR 118 memiliki pertumbuhan yang baik sehingga pada umur lima tahun rata-rata lilit batangnya telah mencapai 45 cm. Pengaruh perlakuan teknik penanaman terhadap pertumbuhan dan tanaman yang miring atau tumbang sampai dengan umur tanaman lima tahun belum terlihat.
KORELASI DAN SIGNIFIKANSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TANAMAN KARET BELUM MENGHASILKAN: SEBUAH PENDEKATAN EFISIENSI BIAYA JUNAIDI, JUNAIDI; Pasaribu, Syarifah Aini; Saputra, Jamin; Bukit, Ernita
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 42, Nomor 2, Tahun 2024
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v42i2.975

Abstract

Penelitian observatif dilakukan untuk membandingkan intensitas pemeliharaan dengan pertumbuhan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) karet di Sumatra Utara, meliputi wilayah Tapanuli Selatan (Tapsel), Simalungun dan Serdang Bedagei (Sergei). Data kondisi lingkungan dan kultur teknis dikumpulkan dari laporan tahun 2023. Analisis statistik yang dilakukan meliputi Analysis of Variance (ANOVA), Agglomerative Hierarchical Clustering (AHC), dan Principal Component Analysis (PCA). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa persentase kemurnian klon karet tidak berbeda nyata antar wilayah yang diamati. Variasi lilit batang di wilayah Tapsel mencapai 23,86 + 5,25%, tidak berbeda nyata dibanding Simalungun (20,02 + 3,87%), sedangkan Sergei (12,45 + 4,81%) nyata lebih rendah dibanding dua wilayah lainnya. Persentase deviasi lilit batang di wilayah Tapsel (-32,06 + 12,24%) lebih rendah dibanding Simalungun dan Sergei (masing-masing -9,66 + 15,72% dan 0,43 + 5,73%). Hasil PCA untuk parameter lingkungan dan kondisi tanaman menunjukkan bahwa lilit batang berkorelasi negatif terhadap ketinggian tempat, rata-rata hari hujan dan rata-rata curah hujan. Faktor-faktor agronomis meliputi frekuensi pengendalian lalang, frekuensi pengendalian gulma khemis, frekuensi pemupukan anorganik, frekuensi pengendalian penyakit, dan frekuensi deteksi penyakit berkorelasi positif terhadap lilit batang, sedangkan frekuensi pemupukan organik lilit batang berkorelasi negatif. Parameter lainnya yaitu frekuensi manajemen tajuk, frekuensi penyulaman, frekuensi pemeliharaan Mucuna bracteata, frekuensi dongkel anak kayu, frekuensi pengendalian gulma manual, frekuensi sensus dan konsolidasi, dan dosis pemupukan anorganik tidak berpengaruh signifikan terhadap lilit batang. Upaya efisiensi biaya dapat dilakukan dengan menurunkan intensitas pemeliharaan untuk parameter yang berkorelasi negatif dan tidak signifikan terhadap lilit batang.
PERFORMA TANAMAN KARET MENGGUNAKAN BAHAN TANAM ASALAN Andriyanto, Mochlisin; Pasaribu, Syarifah Aini; Bukit, Ernita; Saputra, Jamin
Warta Perkaretan Vol. 44 No. 1 (2025): Volume 44, Nomor 1, Tahun 2025
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.wp.v44i1.985

Abstract

Indikator keberhasilan agribisnis karet salah satunya dipengaruhi oleh kualitas bahan tanam. Bahan tanam karet klonal merupakan hasil perbanyakan tanaman secara okulasi. Okulasi ditentukan oleh kualitas batang atas dan batang bawah. Sebagian besar areal pertanaman karet skala petani masih menggunakan bahan tanam asalan tidak sesuai anjuran. Kendala lain juga dipengaruhi oleh terbatasnya para penangkar benih karet yang bersertifikat. Penggunaan bahan tanam karet asalan tidak hanya dipengaruhi oleh penanaman langsung dari biji batang bawah, namun teknis budidaya yang tidak tepat menjadikan kualitas bahan tanam menjadi rendah. Dampak penggunaan bahan tanam karet asalan diketahui dari keragaan sumber mata entres, heterogenitas, tingginya penurunan populasi dan tidak tercapainya produktivitas sesuai potensi genetik. Upaya untuk mengatasi penggunaan bahan tanam karet asalan terlihat dari karateristik bahan tanam berkualitas yaitu sudut tunas sumber mata entres yang juvenil 30o dari jaringan dewasa 50o-60o, kulit mata tunas asal entres memiliki alur halus atau bergaris, warna tunas bewarna hijau hingga minggu ke 15 dan setelah minggu ke 16 menjadi hijau kehitaman, pecah mata tunas 14-16 hari, pertumbuhan tinggi tunas 20-25 cm per bulan, jumlah payung daun setelah 19 hari setelah tanaman yaitu 1-1,5 payung per tanaman, 6-7 petiole daun setiap karangan.