Charlos Togi Stevanus, Charlos Togi
Balai Penelitian Sembawa

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

UJI ADAPTASI BEBERAPA KLON KARET PADA ELEVASI TINGGI Saputra, Jamin; Wijaya, Thomas; Ardika, Risal; Stevanus, Charlos Togi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 35, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v1i1.281

Abstract

Lahan yang ideal untuk pertumbuhan tanaman karet semakin terbatas sehingga banyak petani dan perusahaan mencari lahan pengembangan karet di daerah non tradisional seperti lahan pada > 500 m di atas permukaan laut (mdpl). Penelitian dilakukan di Kabupaten Muara Enim pada elevasi 760 mdpl. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi pertumbuhan dan produksi beberapa klon karet pada elevasi tinggi. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan klon sebagai perlakuan dan diulang sebanyak empat kali. Klon yang diuji adalah PB 260, RRIC 100, BPM 24, GT 1 dan IRR 39. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman karet pada elevasi tinggi dengan perawatan sesuai anjuran akan mampu matang sadap pada umur lima tahun. Pertumbuhan klon karet paling cepat pada elevasi tinggi 760 m dpl secara berurutan adalah IRR 39, RRIC 100, PB 260, BPM 24 dan GT 1, sedangkan produksi paling tinggi adalah PB 260, RRIC 100, BPM 24, GT 1 dan IRR 39.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN COVER CROP TERHADAP SIFAT FISIK TANAH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KARET Stevanus, Charlos Togi; Ardika, Risal; Saputra, Jamin
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 35, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v35i2.357

Abstract

Sistem tanpa olah tanah dan cover crop telah banyak diterapkan di beberapa perkebunan karet di Indonesia, namun pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sifat fisik tanah dan pertumbuhan tanaman karet TBM akibat pengolahan lahan dan penggunaan legume cover crop (LCC). Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011- Januari 2015 dengan menggunakan rancangan percobaan split plot dengan 2 faktor. Faktor utama adalah sistem olah tanah (tanpa olah tanah/TOT) dan olah tanah/OT), sedangkan anak petaknya yaitu jenis cover crop (tanpa cover crop/TCC), Mucuna bracteata/MB), dan gulma alami/GA). Pengamatan meliputi parameter pertumbuhan tanaman karet dan sifat fisik tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LCC (MB dan GA) mengubah agregat tanah, bobot isi, dan porositas total tanah.  Pada umur 26 BST pertumbuhan tanaman karet pada perlakuan MB dan GA berbeda nyata dibandingkan kontrol.
PENGUJIAN BEBERAPA ALTERNATIF TEKNIK PENANAMAN TANAMAN KARET DI LAHAN GAMBUT Saputra, Jamin; Stevanus, Charlos Togi; Ardika, Risal; Wijaya, Thomas
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 36, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v36i2.595

Abstract

Lahan yang ideal untuk pertumbuhan tanaman karet semakin terbatas sehingga banyak petani dan perusahaan mencari lahan pengembangan karet di daerah non tradisional seperti lahan gambut. Penanaman karet pada areal gambut terdapat hambatan seperti miskinnya hara gambut dan tanaman akan tumbang pada saat tanaman sudah besar. Masih terbatasnya informasi hasil penelitian terkait pertumbuhan tanaman karet di lahan gambut, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan cara mengatasi kendala penanaman karet di lahan gambut. Penelitian ini dilaksanakan di lahan gambut dengan kedalaman 1,5 - 2 m dan tingkat kematangan gambut sapris. Klon karet yang digunakan adalah IRR 118. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, menggunakan rancangan acak kelompok dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan yang diuji adalah 1) Kontrol (cara penanaman biasa dengan bahan tanam konvensional), 2) Penanaman dalam (lubang tanam dibuat lebih dalam sehingga penanaman dilakukan sampai payung pertama dan menggunakan bibit konvensional), 3) Modifikasi bahan tanam (ketinggian okulasi 30 cm), dan 4) Modifikasi bahan (ketinggian okulasi 50 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman karet klon IRR 118 memiliki pertumbuhan yang baik sehingga pada umur lima tahun rata-rata lilit batangnya telah mencapai 45 cm. Pengaruh perlakuan teknik penanaman terhadap pertumbuhan dan tanaman yang miring atau tumbang sampai dengan umur tanaman lima tahun belum terlihat.
OPTIMIZATION OF ROOT TRAINER COCOPEAT PLANTING MEDIA THROUGH ZEOLITE AND HUMIC ACID APPLICATION ON RUBBER NURSERY Stevanus, Charlos Togi; Cahyo, Andi Nur
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 38, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v38i1.685

Abstract

Cocopeat as root trainer?s planting media has low nutrition content. This research aimed to determine the effect of various zeolit and humic acid dose on the growth and nutrition uptake of rubber planting material. This research was conducted in Sembawa Research Centre Nursery on April 2018 to January 2019 using IRR 112 rubber clone. This research was arranged in completely randomized design (CRD) with two factors and three replicates. The first factor was zeolit dose that consisted of four levels, namely 0; 7.5; 15; and 22.5 gram/plant. The second level was humic acid dose, that consisted of four levels, namely 0; 7.5; 15; and 22.5 ml/l water. Zeolite and humic acid significantly improved lateral root and leaves biomass respectively. Furthermore, zeolite also significantly improved lateral root?s N and P uptake as well as leaves? N. In addition humic acid improved leaves? P and K uptake as well as stem?s N uptake. The optimal application dose was 7.5 gram/plant for zeolite and 7.5 ml/l water for humic acid.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN IRIGASI PEMBIBITAN BATANG BAWAH KARET BERDASARKAN NERACA AIR DI SEMBAWA, SUMATERA SELATAN Cahyo, Andi Nur; Stevanus, Charlos Togi; Syafaah, Afdholiatus
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 38, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v38i1.689

Abstract

Kebutuhan bibit unggul karet yang mencapai 83-85 juta per tahun yang berasal dari progam Bun 500 Direktorat Jenderal Perkebunan menjadi peluang usaha bagi penyedia bahan tanam karet. Untuk itu penangkar bibit harus mengupayakan agar pertumbuhan bibit karet menjadi optimal. Kebutuhan air merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan batang bawah sehingga kebutuhan irigasi di pembibitan karet perlu diperhitungkan dengan cermat. Kebutuhan irigasi suatu lahan dapat dihitung menggunakan neraca air lahan yang diperoleh dari data curah hujan dan evapotranspirasi potensial selama 35 tahun terakhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan irigasi bersih untuk batang batang bawah karet menggunakan neraca air sehingga defisit air dapat dihindari. Berdasarkan hasil analisis kurva pF untuk tanah lempung berliat di Sembawa dengan menggunakan nilai MAD 30%, diketahui bahwa kadar air tanah harus selalu di atas 291,4 mm agar tanaman karet tidak mengalami cekaman kekeringan. Berdasarkan perhitungan neraca air dengan menggunakan rerata iklim 35 tahun terakhir di daerah Sembawa, irigasi bersih perlu diberikan minimum sebesar 16,7 dan 24,4 mm/bulan untuk bulan Agustus dan September berturut-turut untuk menghindari cekaman kekeringan. Pada saat fenomena El-Nino terjadi (2015), irigasi bersih harus diberikan minimum 82,7; 108,0; 127,9; dan 5,7 mm/bulan untuk Bulan Agustus, September, Oktober, dan November berturut-turut. Untuk tahun 2020, hingga bulan Agustus irigasi diperkirakan tidak perlu diberikan.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN IRIGASI PEMBIBITAN BATANG BAWAH KARET BERDASARKAN NERACA AIR DI SEMBAWA, SUMATERA SELATAN Cahyo, Andi Nur; Stevanus, Charlos Togi; Syafaah, Afdholiatus
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 38, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v38i1.689

Abstract

Kebutuhan bibit unggul karet yang mencapai 83-85 juta per tahun yang berasal dari progam Bun 500 Direktorat Jenderal Perkebunan menjadi peluang usaha bagi penyedia bahan tanam karet. Untuk itu penangkar bibit harus mengupayakan agar pertumbuhan bibit karet menjadi optimal. Kebutuhan air merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan batang bawah sehingga kebutuhan irigasi di pembibitan karet perlu diperhitungkan dengan cermat. Kebutuhan irigasi suatu lahan dapat dihitung menggunakan neraca air lahan yang diperoleh dari data curah hujan dan evapotranspirasi potensial selama 35 tahun terakhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan irigasi bersih untuk batang batang bawah karet menggunakan neraca air sehingga defisit air dapat dihindari. Berdasarkan hasil analisis kurva pF untuk tanah lempung berliat di Sembawa dengan menggunakan nilai MAD 30%, diketahui bahwa kadar air tanah harus selalu di atas 291,4 mm agar tanaman karet tidak mengalami cekaman kekeringan. Berdasarkan perhitungan neraca air dengan menggunakan rerata iklim 35 tahun terakhir di daerah Sembawa, irigasi bersih perlu diberikan minimum sebesar 16,7 dan 24,4 mm/bulan untuk bulan Agustus dan September berturut-turut untuk menghindari cekaman kekeringan. Pada saat fenomena El-Nino terjadi (2015), irigasi bersih harus diberikan minimum 82,7; 108,0; 127,9; dan 5,7 mm/bulan untuk Bulan Agustus, September, Oktober, dan November berturut-turut. Untuk tahun 2020, hingga bulan Agustus irigasi diperkirakan tidak perlu diberikan.
KAJIAN ESTIMASI UMUR TEGAKAN KARET DAN HUBUNGANNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS LATEKS MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL-2 DAN REGRESI LINIER BERGANDA Prakarsa, Geraldo Nazar; Manessa, Masita Dwi Mandini; Supriatna, Supriatna; STEVANUS, Charlos Togi; AYU, Farida
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 42, Nomor 1, Tahun 2024
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v42i1.891

Abstract

Provinsi Sumatera Selatan merupakan daerah produksi karet terbesar di Indonesia pada tahun 2021 yaitu sebanyak 870.966 ton. Pusat Penelitian Karet Sembawa merupakan lembaga penelitian yang dapat menghasilkan lateks yang mana tanaman karet (Hevea brasiliensis) merupakan komoditas utama yang diteliti. Umur tegakan merupakan salah satu variabel penting karena dapat memprediksi produktivitas lateks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan distribusi umur tegakan karet menggunakan data nilai spektral band dan indeks vegetasi serta hubungannya terhadap produktivitas lateks. Penginderaan jauh menggunakan citra optik multispektral Sentinel-2 dapat digunakan untuk mengestimasi umur tegakan karena memberikan informasi dengan efisiensi waktu yang lebih baik serta kemudahan mendapatkan data pada area yang susah untuk dijangkau. Nilai spektral band yang kemudian digabungkan menjadi indeks vegetasi diasumsikan dapat mempresentasikan umur tegakan karena kerapatan atau kehijauan kanopi tegakan karet memiliki variasi nilai yang berbeda antara tegakan yang berumur muda dan tegakan yang berumur tua. Indeks vegetasi yang digunakan adalah Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Normalized Difference Yellowness Index (NDYI), serta Soil Adjusted Vegetation Index (SAVI). Pemodelan ini dapat dibentuk melalui pendekatan model statistik yang berupa metode regresi linear berganda karena dengan menggunakan lebih banyak variabel, model yang dihasilkan akan lebih akurat dan presisi. Hasil dari pemodelan yang menggunakan pendekatan model statistik berbasis data citra Sentinel-2 memiliki tingkat akurasi lebih baik (RMSE = 4,767 tahun dan R2 = 0,308) dari beberapa penelitian terdahulu.
ANALISIS SISTEM PENGOLAHAN TANAH TERHADAP EMISI CO2 DARI TANAH PADA TANAMAN KARET UMUR 12 TAHUN Stevanus, Charlos Togi; BAKRI, BAKRI; SETIAWAN, Budhi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 42, Nomor 1, Tahun 2024
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v42i1.954

Abstract

Pengolahan tanah di perkebunan karet umumnya dilakukan secara mekanis karena selain cepat, sistem ini juga efektif dalam mengeluarkan perakaran dan kayu pada area penanaman karet. Namun karena biaya penyiapan lahan secara mekanis besar dan adanya larangan metode bakar pada persiapan lahan menyebabkan sebagian besar perkebunan karet rakyat maupun perkebunan karet besar berstatus Hutan Tanaman Industri (HTI) lebih memilih menggunakan penyiapan lahan dengan tanpa olah tanah. Hal ini mempunyai efek terhadap emisi CO2 sebagai penyumbang gas rumah kaca. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pengaruh sistem tanpa olah tanah dan olah tanah terhadap emisi CO2 pada tanaman karet berumur 12 tahun serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2023 di Kebun Pusat Penelitian Karet di tanaman karet tahun tanam 2011. Metode yang digunakan adalah mengukur emisi CO2 pada perlakuan tanpa olah tanah dan olah tanah pada perkebunan karet umur 12 tahun dan menganalisis menggunakan uji-t. Variabel faktor yang mempengaruhi emisi CO2 pada penelitian ini antara lain : C-organik, bobot isi dan kadar air dan dianalisis menggunakan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emisi CO2 sesaat perlakuan tanpa pengolahan tanah lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan olah tanah. Hasil uji analisis korelasi menunjukkan bahwa c-organik dan kadar air berkorelasi positif signifikan terhadap emisi CO2, sementara bobot isi nyata berkorelasi negatif signifikan terhadap emisi Co2.