Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

OPTIMALISASI BOX REKAYASA PENETAS TELUR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PETERNAKAN BEBEK DI KOTA PALOPO Heryanus, Heryanus; Jaibil, Ahmad; Tohadi, Tohadi
Program Kreativitas Mahasiswa - Kewirausahaan PKM-K 2013
Publisher : Ditlitabmas, Ditjen DIKTI, Kemdikbud RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.849 KB)

Abstract

The main priority in this activity is to optimize the method of hatching duck eggs that are traditionally a simple hatching with hatching eggs open a business based Engineering Box egg incubator. The method used in this activity is that the first is the inclusion egg production, incubation period, hatching period, and the removal of children duck into the shelter cage and the second is the pricing, which is done by conducting a market survey on the market price of ducklings. So with the use of Box Engineering egg incubator, it can produce ducklings on a large scale and this effort is quite promising.
KEBIJAKAN PENINGKATAN PROFESIONALISME DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI ROWOSARI 03 KECAMATAN SUMBERJAMBE KABUPATEN JEMBER Tohadi, Tohadi
POLITICO Vol 17, No 1 (2017): Jurnal POLITICO Fisipol
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.125 KB) | DOI: 10.32528/politico.v17i1.741

Abstract

Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Negeri Rowosari 03 Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Rowosari 03 Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2016/2017, dikarenakan adanya permasalahan yaitu hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada pokok bahasan Ciri ciri Mahluk Hidup  masih rendah. Melalui media gambar permasalahan ini dicoba untuk diperbaiki dan ditingkatkan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar tentang ciri  ciri mahluk hidup melalui penggunaan media gambar pada siswa kelas V SD Negeri Rowosari 03 Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2016/2017. Prosedur penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus langkah-langkah dalam setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Pada tahap observasi observer dan peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran melalui penggunaan media gambar pada pelajaran IPA. Hasil belajar siswa pada tes akhir presentasi siswa tuntas belajar pada kondisi awal 55,18%  menjadi 68,18% pada siklus I dan meningkat menjadi 86,36%  pada siklus II. Nilai rata-rata juga mengalami peningkatan dari 57,50 pada kondisi awal menjadi 64,09 pada siklus I dan pada siklus II 70,00.Kata kunci: Media gambar, ciri ciri mahluk hidup, hasil belajar.
Development of the 4E-FTE Engine Simulator Trainer to Improve Learning Outcomes through Problem Based Learning Tohadi, Tohadi; Samani, Muchlas; Susila, I Wayan
International Journal for Educational and Vocational Studies Vol 2, No 8 (2020): August 2020
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijevs.v2i8.2692

Abstract

This research aims development of the 4E FTE simulator trainer and peripheral equipment which is integrated with the problem based learning model from validated 4D Models trainer simulators: (1) pedagogical aspects; (2) conceptual aspects and; (3) conceptual aspects. Developed trainer simulator is able to improve cognitive, affective and psychomotor domains of learning outcomes. Questionnaire and student achievement test were used as research instruments. Data analysis was performed to determine the level of validity, practicality and student learning outcomes which include learning outcomes in the cognitive, affective and psychomotor domains. This research found some evidence (1) There was no significant difference in cognitive domain learning outcomes using the 4E FTE engine simulator trainer which was compared to learning outcomes using the engine stand with a mean value of 82.36 and for the engine stand class with a cognitive mean value of 80.55; (2) Based on affective domain learning outcomes for students who use the 4E FTE engine simulator trainer perspective, there were significant differences compared to students who learn using the engine stand, with an affective domain mean value of 85.64, mean engine stand of affective value 84.62, and; (3) There was no significant difference between the Problem Based Learning (PBL) model using the 4E FTE engine trainer simulator with the engine stand on psychomotor student learning outcomes. The mean value of the psychomotor domain was 79.39 while the mean value of the psychomotor was 78.64.
Development of the 4E-FTE Engine Simulator Trainer to Improve Learning Outcomes through Problem Based Learning Tohadi, Tohadi; Samani, Muchlas; Susila, I Wayan
International Journal for Educational and Vocational Studies Vol. 2 No. 8 (2020): August 2020
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijevs.v2i8.2692

Abstract

This research aims development of the 4E FTE simulator trainer and peripheral equipment which is integrated with the problem based learning model from validated 4D Models trainer simulators: (1) pedagogical aspects; (2) conceptual aspects and; (3) conceptual aspects. Developed trainer simulator is able to improve cognitive, affective and psychomotor domains of learning outcomes. Questionnaire and student achievement test were used as research instruments. Data analysis was performed to determine the level of validity, practicality and student learning outcomes which include learning outcomes in the cognitive, affective and psychomotor domains. This research found some evidence (1) There was no significant difference in cognitive domain learning outcomes using the 4E FTE engine simulator trainer which was compared to learning outcomes using the engine stand with a mean value of 82.36 and for the engine stand class with a cognitive mean value of 80.55; (2) Based on affective domain learning outcomes for students who use the 4E FTE engine simulator trainer perspective, there were significant differences compared to students who learn using the engine stand, with an affective domain mean value of 85.64, mean engine stand of affective value 84.62, and; (3) There was no significant difference between the Problem Based Learning (PBL) model using the 4E FTE engine trainer simulator with the engine stand on psychomotor student learning outcomes. The mean value of the psychomotor domain was 79.39 while the mean value of the psychomotor was 78.64.
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG ITE DAN DAMPAK HUKUMNYA BAGI MASYARAKAT Prastiwi, Dian Eka; Tohadi, Tohadi; Munir, Badrul; Ekawati, Dian
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 3 (2021): Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/al-jpkm.v2i3.13479

Abstract

Setelah diberlakukannya undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) di Indonesia, terdapat batasan-batasan tertentu dalam hal menyampaikan sesuatu melalui media social, terutama mengenai ujaran kebencian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi Undang-Undang ITE dalam penyelesaian masalah ujaran kebencian pada media sosial. Metode yang digunakan metode studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan pengimplementasian undang-undang ITE sudah disesuaikan dengan tujuan Undang-Undang Dasar Tahun 1945,akan tetapi, di dalam penyelesaian masalah ujaran kebencian selalu terikat dengan pasal karet yaitu pada pasal 27, 28 dan 29 Undang-Undang ITE. Pasal ini seolah menjadi momok yang mengerikan, bahkan dijadikan sarana untuk membalas dendam, membungkam kritik, memenangkan suatu perkara atau bahkan menjadi senjata politik. Saran dari kajian ini adalah  agar pemerintah untuk mengkaji ulang isi dari beberapa pasal dan juga sanksi-sanksi terhadap pelaku ujaran kebencian. Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan visi dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang terdiri dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Sebagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut, Program studi Magister Hukum Universitas Pamulang dengan melibatkan Dosen dan para Mahasiswa telah mengadakan Pengabdian Masyarakat dalam bentuk memberikan Penyuluhan dan sosialisasi hukum kepada lapisan Aparat Desa dan masyarakat Desa Jagabaya dalam Sosialisasi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik yang dilakukan di desa Jagabaya Warunggunung Lebak Banten
PENGENALAN MASYARAKAT TERHADAP PEMBUKTIAN DALAM TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL Prastiwi, Dian Eka; Tuanaya, Halimah Humayrah; Tohadi, Tohadi
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/abdilaksana.v4i2.30954

Abstract

Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa siswi yang ada di lingkungan SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang Tangerang Selatan mengenai Pembuktian Dalam Tindak Pidana Kekerasan Seksual yang selama ini sering terjadi dilingkungan sekolah. Dengan adanya kegiatan PKM ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada siswa siswi  di SMK Sasmita Jaya terhadap dampak dari adanya kekerasan seksual yang sering terjadi dilingkungan sekolahan. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan ceramah,pemahaman, dan sosialisasi kepada siswa-siswa di SMK Sasmita Jaya Pamulang. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat mencegah terjadinya kekerasan seksual dilingkungan sekolah. Sebelum pelaksaan PKM dilaksanakan terdapat tahapan persiapan, tahapan awal dalam PKM meliputi: survey awal, pada tahapan ini dilakukan survey lokasi yaitu di SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang Tangerang Selatan. Setelah survey maka ditetapkan lokasi pelaksanaan kegiatan di aula sekolahan SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang. Penyusunan bahan mareti pelatihan yang meliputi slide dan makalah untuk peserta kegiatan. Materi penyusunan disusun dan disiapkan oleh narasumber. Pelecehan seksual adalah sebuah tindakan yang menjurus ke arah seksual yang tidak diinginkan oleh salah satu pihak. Terdapat ketidaknyamanan, intimidasi/ancaman pada korban pelecehan seksual tersebut. Dengan demikian, unsur penting dari pelecehan seksual adalah adanya ketidakinginan atau penolakan pada apapun bentuk-bentuk perhatian yang bersifat seksual. Sehingga bisa jadi perbuatan seperti siulan, kata-kata, komentar yang menurut budaya atau sopan santun (rasa susila) setempat adalah wajar. Namun, bila itu tidak dikehendaki oleh si penerima perbuatan tersebut maka perbuatan itu bisa dikategorikan sebagai pelecehan seksual. Adapun pasal pelecehan seksual dapat dijerat dengan menggunakan pasal percabulan sebagaimana diatur dalam Pasal 289 sampai dengan Pasal 296 KUHP. Selain dalam KUHP juga diatur dalam Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual sehingga bisa dapat lebih memberikan kepastian hukum terhadap para korban sehingga nantinya pelaku dapat mendapatkan hukuman yang setimpal.  Dalam hal terdapat bukti-bukti yang dirasa cukup, Jaksa Penuntut Umum yang akan mengajukan dakwaannya terhadap pelaku pelecehan seksual di hadapan pengadilan. Dengan demikian, di Indonesia, pelecehan seksual dapat dijerat menggunakan pasal percabulan yakni Pasal 289 hingga Pasal 296 KUHP dan Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, dengan tetap memperhatikan ketentuan unsur-unsur perbuatan tindak pidana masing-masing. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, pelaku pelecehan seksual dapat diberikan ancaman hukuman pidana dengan jerat hukum maksimal asalkan memenuhi unsur dan terdapat bukti bukti yang kuat. Tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak merupakan tindak pidana yang harus mendapatkan perhatian khusus, karena perbuatan dilakukan di tempat tersembunyi yang menyebabkan sulitnya mendapatkan saksi dan alat bukti, usia anak yang memungkinkan korban secara fisik dan psikis tidak berdaya untuk segera melapor sehingga menyulitkan mendapatkan visum et repertum, serta dampak yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut yang dapat merusak kehidupan anak di kemudian hari. Karena kekhususannya, maka tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak tidak dapat diperlakukan secara biasa.Kata Kunci : Tindak Pidana, Kekerasan Seksual, Pelecehan