Ismail Thoib
State Islamic Institute (IAIN) Mataram

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Dynamics of Bima City Islamic Boarding’s School: Study of Sustainability and Unsustainability Factors Supriadin, Supriadin; Thoib, Ismail; Mukhlis, Mukhlis
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 8 No 1 (2024): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v8i1.7901

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan pondok pesantren Kota Bima mampu bertahan (sustainability) dan ketidak mampuan pesantren bertahan (unsustainability). Penelitian ini termasuk Field Research dalam kerangka metode kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini ialah Kepala Kementerian Agama Kota Bima, para pendiri pondok pesantren di Kota Bima, para pemimpin pesantren, tokoh masyarakat di daerah lokasi pesantren, tokoh agama, ustad/guru/mudabir pesantren, santri pesantren. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Prosedur analisis data yang digunakan ialah pengumpulan data, kondensasi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwa dalam perkembangannya, pondok pesantren di Kota Bima mengalami sustainability dan unsustainability. Sustainability pesantren ditentukan oleh adanya figur ulama pada pondok pesantren yang menjadi panutan dan disegani oleh masyarakat. Sedangkan unsustainability pesantren disebabkan absennya dua unsur penting pesantren yaitu tidak tersedianya kiai dan ngaji kitab kuning, dan tidak tersedianya manejerial pondok pesantren sehingga banyak potensi yang terdapat dalam pondok pesantren tidak terkelola dengan optimal dan tidak terlaksananya proses kaderisasi di pesantren, hal ini dapat dilihat setelah wafatnnya kiai sebagian pesantren tidak mampu bertatahan bahkan tutup. Adapun upaya pesantren Kota Bima dalam mempertahankan Sustainability dan Unsustainability, antara lain: a) Optimalkan program Kaderisasi; b) Mengoptimalkan manajemen pesantren; dan c) Inovasi pesantren.
Optimalisasi Pembentukan Karakter Siswa melalui Integrasi Nilai Imtaq di SD Islam Mubarok ,, Sadri; Thoib, Ismail; Anam, M. Chairul
PeDaPAUD: Jurnal Pendidikan Dasar dan PAUD Vol 3, No 2 (2024): PEDAPAUD: JURNAL PENDIDIKAN DASAR DAN PAUD
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/pedapaud.v3i2.611

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi penguatan karakter peserta didik melalui kegaitan Imtaq. Studi ini merupakan penelitian deskriptif ekploratif dengan subyek kepala sekolah, guru, dan perwakilan peserta didik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil studi menunjukkan bahwa (1) kegiatan Imtaq di SD Islam Mubarok telah diselenggarakan secara rutin, terjadwal, dan berkelanjutan pada hari selasa, rabu, kamis, jum’at, dan sabtu sebelum pembelajaran dimulai pukul 07.00-08.00; (2) kegiatan Imtaq ini dilakukan melalui membaca Surah Al-Mulk, Surah Al-Kahfi, Hafalan ayat-ayat pendek, Penyampaian Kitab Akhlak Lilbanin dan Banat, Tausyiah, Dzikir, sholawat, dan untuk mengakhirinya ditutup dengan Do’a; (3) dampak positif kegiatan Imtaq yaitu dapat membangun karakter percaya diri, religius, taat, jujur, hormat, bersyukur bagi peserta didik; (4) kendala kegiatan Imtaq yaitu peserta masih ada rasa malu-malu, ada yang terlambat, dan terbatasnya sarana buku dan Kitab bacaan peserta didik
Dynamics Dynamics of Islamic Education and Indigenous Culture in Lombok: A Historical Study of Adaptation, Acculturation, and Assimilation Iswar, Nabila Salsabila; Suprapto, Suprapto; Khusniyah, Nurul Lailatul; Thoib, Ismail
FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Vol. 14 No. 2 (2025): In Progress
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Al-Khairat Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32806/jf.v14i2.927

Abstract

Islamization in Lombok demonstrates the dynamic interaction between Islamic education, particularly through the pesantren system, and the local culture of the Sasak people. Previous studies have emphasized the classical role of pesantren as centers for the transmission of turats knowledge. Still, they have been limited in explaining how pesantren have transformed through processes of adaptation, acculturation, and assimilation in the modern context. This study aims to analyze the integration of local cultural values with Islamic education in Lombok, while also formulating a model of glocal Islamic pedagogy that is relevant to the demands of the 21st century. This research employs a qualitative approach using ethnographic and historical methods. Data was collected over four months through semi-structured interviews with religious scholars, traditional leaders, and community members, participatory observation at pesantren in Central and West Lombok, and analysis of documents from historical archives and relevant literature. Data analysis was conducted thematically through reduction, presentation, and verification using triangulation of sources and methods. Preliminary findings reveal three main stages of Islamization in Lombok: adaptation through the contextualization of Islamic teachings and hybrid pesantren curricula; acculturation through the harmonization of Sasak traditions such as Wayang Sasak with Islamic education; and assimilation, marked by the full integration of Islamic values into the local socio-cultural identity. This study contributes to the development of Islamic education theory by offering a “glocal Islamic pedagogy” framework that combines classical heritage with contemporary competencies. These findings are expected to support the development of contextual and sustainable Islamic education models that are locally relevant yet globally competitive.
Multicultural Education as a Strategy for Maintaining Unity and harmony in diversity in North Lombok Regency Najib, Muhammad; Suprapto, Suprapto; Khusniyah, Nurul Lailatul; Thoib, Ismail
FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Vol. 14 No. 2 (2025): In Progress
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Al-Khairat Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32806/jf.v14i2.949

Abstract

North Lombok Regency is a region characterised by ethnic, religious, and cultural diversity. This sociocultural reality demands an educational system that fosters tolerance, multiple identities, and social cohesion. This study explores the implementation of the Back to the Essence of Education Movement (GKKP) as a model of multicultural education based on locality. This study employs a qualitative approach with thematic content analysis of relevant educational policy documents, such as strategic plans, local curriculum content, character education enhancement guidelines, and annual GKKP program reports. Data were analysed based on Banks' five dimensions of multicultural education and Paulo Freire's principles of critical pedagogy. Validity is ensured through triangulation of sources and peer debriefing. Findings indicate that the GKKP integrates religious and local cultural values into intraschool and extracurricular learning. Using skill-building pocketbooks enables the structured internalisation of multicultural values, covering spiritual, national, school environment, and self-development aspects. The program also fosters an inclusive, collaborative, and democratic school culture and encourages the formation of dual identities among students as members of the local community and citizens of Indonesia. The GKKP model significantly contributes to developing a culturally relevant, localised, multicultural education approach. Despite challenges such as limited teacher training and local teaching materials, this initiative is a viable alternative to the dominance of Western-based multiculturalism approaches in educational literature.
Pengembangan Model Pendidikan Islam Berbasis Budaya Lokal Hulaimi, Ahmad; Suprapto; Thoib, Ismail; Laila, Nurul
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 12 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v12i2.2907

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan sebuah model pendidikan Islam yang dapat menggabungkan nilai-nilai budaya lokal di Madrasah Aliyah (MA) Mua'llimin NWDI Pancor serta MA Mu'allimat NWDI Pancor. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang berorientasi pada analisis studi kasus. Terdapat beberapa model pengintegrasian budaya lokal yang diterapkan melalui kurikulum Pendidikan Agama Islam di madrasah tersebut: 1) Model integrasi langsung, yang melibatkan penggabungan kearifan lokal ke dalam kurikulum dengan cara mengajarkan nilai-nilai budaya lokal secara langsung dalam mata pelajaran PAI. 2) Model kolaboratif, di mana guru PAI bekerja sama dengan guru dari mata pelajaran lain, termasuk mata pelajaran muatan lokal yang relevan. 3) Kegiatan pentas seni, di mana guru PAI dan guru muatan lokal berkolaborasi untuk menyiapkan pertunjukan seni di madrasah. Mereka memilih tarian yang selaras dengan nilai-nilai agama, melatih siswa, serta memastikan bahwa kostum dan musik yang digunakan mematuhi norma-norma Islam. Adapun reseach yang telah dilakukan menunjukkan kalau pendekatan pendidikan Islam yang berlandaskan budaya lokal tersebut efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang agama Islam sekaligus budaya lokal, serta ikut menyumbang pengembangan karakteristik yang berakhlak baik dan mencintai tanah air.