Priharyanti Wulandari
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

SELF CARE OREM PADA ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN KONTRAKSI DINI Priharyanti Wulandari; Setyowati .; Tri Budiati
Jurnal Keperawatan Vol. 5 No. 2 (2014): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.887 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i2.2346

Abstract

SELF CARE OREM PADA ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN KONTRAKSI DINIWiedenbach Need for Help and Orem Self Care Nursing Model on nursingcare of pregnant women with early contractionsPriharyanti Wulandari(1) , Setyowati(2), Tri Budiati(3)(1)Program Magister Ilmu Keperawatan, FIK UI, Depok, Indonesia(2,3)Departemen Keperawatan Maternitas, FIK UI, Depok, IndonesiaE-mail : 1)wulancerank@yahoo.co.idABSTRAKSalah satu tujuan dari MDGs adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia belum memuaskan, target Indonesia menurunkan angka kematian ibu 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Study kasus dengan fokus penerapan model keperawatan Need for Help Wiedenbach dan Self Care Orem pada asuhan keperawatan ibu hamil dengan kontraksi dini. Aplikasi teori keperawatan Need for Help Wiedenbach dan Self Care Orem efektif dilakukan pada lima ibu hamil dengan kontraksi dini. Integrasi model keperawatan Need for Help Wiedenbach diterapkan pada fase akut. Sedangkan pada fase pemeliharaan dilakukan asuhan keperawatan dengan Self Care Orem. Aplikasi teori tersebut berhasil membantu menyelesaikan masalah keperawatan dan menghentikan kontraksi uterus sampai usia kehamilan aterm. Setelah melaksanakan praktik residensi spesialis keperawatan maternitas, penulis mampu mencapai target kompetensi dengan baik.Kata Kunci : Kontraksi dini, Need for Help Wiedenbach, Self Care Orem.ABSTRACTOne of the MDGs goals is to lower maternal and infant mortality rate. Efforts to lessen maternal and infant mortality rate in Indonesia are unsatisfactory. Indonesia’s target is to reduce maternal mortality to 102 per 100,000 live births in 2015. Roles of maternity nursing specialist nurses as care givers, educators, counselors, advocates, coordinators, managers, collaborators, researchers and change agents are needed to lower maternal and infant mortality rate. Case study focused on Wiedenbach Need for Help and Orem Self Care Nursing Model on nursing care of pregnant women with early contractions. The application of Wiedenbach Need for Help and Orem Self Care nursing theory was effectively done to five pregnant women with early contractions. The integration of Wiedenbach Need for Help nursing model was applied in the acute phase. While in the maintenance phase, Orem Self Care nursing care was performed. The application of the theory was successfully help to solve nursing problems and to stop the uterine contractions until term gestation. After performing the maternity nursing specialist residency practice, the author was able to achieve the competency targets well.Keywords: premature contraction , Need for Help Wiedenbach , Orem Self Care .
FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MENARCHE SISWI DI SMPN 31 SEMARANG Priharyanti Wulandari; Dwi Nur Aini; Suprapti Wiji Astuti
Jurnal Keperawatan Vol. 6 No. 2 (2015): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.121 KB) | DOI: 10.22219/jk.v6i2.2866

Abstract

Menarche merupakan menstruasi yang pertama kali dialami wanita, dimana secara fisik ditandai dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor–faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian menarche pada siswi di SMP 31 Semarang. Jenis penelitian ini yaitu study korelasi dengan metode pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 176 sisi yang terdiri dari kelas VII,VIII dan IX. Data dianalisa dengan uji korelasi rank spearman.Ada hubungan antara status menarche ibu (genetik), keterpaparan media massa, gaya hidup, nutrisi, status gizi dengan kejadian menarche siswi di SMPN 31 Semarang, dinyatakan dengan p value 0,000 < 0,05 Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMPN 31 Semarang didapatkan hasil kejadian menarche siswi mayoritas normal >11-15 tahun
Effect Foot Soak Using Warm Water Mixed with Salt and Lemongrass to Decrease Pressure in Hypertension Patients in the Podorejo Ngaliyan Priharyanti Wulandari
Jurnal Keperawatan Vol. 7 No. 1 (2016): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.07 KB) | DOI: 10.22219/jk.v7i1.3918

Abstract

The incidence of hypertension in the region Podorejo RW 8 Ngalliyan in 2014 as many as 85 people, increase in 2015 as many as 110 people from stage I – III, the researchers are interested to doing therapy using warm water with a mixture of salt and lemon grass to lower blood pressure. The purpose of this study was to determine the effect between soaking feet using warm water with a mixture of salt and cymbopogon nardus l. rendle with reduction of blood pressure in patients with hypertension in region Podorejo RW 8 Ngaliyan. Quantitative research manifold quasi experiment with design Time Series Design Without Control. Sampling technique used Purposive Sampling counted 80 people. Data obtained by statistical test using Wilcoxon test. Based on Wilcoxon test showed Z = -8,127 (sistolik) Z = -5,587 (diastolik) and ρ value = 0,000 with α = 0,05. Where ρ value 0,000 < 0,05, so that H0 rejected Ha be accepted. There is any any effect of soaking feet using warm water with a mixture of salt and lemon grass toward reduction of blood pressure in patients with hypertension in region RW 8 Podorejo Ngaliyan. Nurses are expected to be used as a therapy to help people with hypertension to lower blood pressure.
The effect of prenatal yoga on primigravida trimester II and III in studio qita yoga district south Semarang Indonesia Priharyanti Wulandari; Dwi Retnaningsih; Euis Aliyah
Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 1 (2018): JANUARI
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.325 KB) | DOI: 10.22219/jk.v9i1.4910

Abstract

A woman who is in pregnancy period often undergoes many changes, whether physical changes or psychological changes. Prenatal Yoga performed during pregnancy can help women focus on the process of labor, exercise to tolerate pain, and changes in stress and anxiety into energy. The purpose of this study was to determine whether there is influence prental yoga on the anxiety level of primigravida mother trimester II and III. This research is pre experiment with one group pre and posttest design. The sampling technique used purposive sampling with the respondents of the research as many as 14 trimester II and III primigravida mothers who had not previously followed prenatal yoga. The statistic test used is Paired Samples T-Test parametric test. Result: This research obtained result of parametric test analysis Paired Samples T-Test p-value = 0,004 <α = 0,05 and value (tcount = 3,726)> (ttable = 1,771) then Ho rejected which means that prenatal yoga have positive effect and significantly to decrease the anxiety level of trimester II and IIImother primigravida. There is prenatal influence of yoa on anxiety level of anxiety of trimester II and III primigravida motherin studio of Qita Yoga South Semarang SubdistrictSemarang City.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI DI DESA BOLOH KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN Priharyanti Wulandari; Dwi Nur Aini; Desi Mega Kurnia Sari
Jurnal JKFT Vol 3, No 2 (2018): Jurnal JKFT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jkft.v3i2.1288

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan studi pendahuluan dengan wawancara pada 4 ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan, ibu mengatakan mulai memberikan MP-ASI pada bayinya sejak umur 1 bulan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara usia ibu, status pekerjaan, tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman, sosial budaya, dan informasi dengan pemberian MP-ASI Dini di Desa Boloh Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Jenis penelitian ini adalah desain deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional. Populasi sebanyak 81 ibu yang memiliki bayi usia < 6 bulan. Sampel dalam penelitian ini adalah 78 ibu dengan teknik Accidental Sampling  dan analisisnya  menggunakan  chi  square  dengan  α =  0,05%.  Hasil penelitian ini menunjukkan ada tujuh variabel yang berhubungan dengan pemberian MP-ASI Dini yaitu usia ibu nilai pvalue ≤ 0,05 (p=0,028), status pekerjaan nilai pvalue≤ 0,05 (p=0,002), tingkat pendidikan Dini nilai pvalue ≤ 0,05 (p=0,001), pengetahuan nilai pvalue ≤ 0,05 (p=0,020), pengalaman nilai pvalue ≤ 0,05 (p=0,005), sosial budaya pvalue ≤ 0,05 (p=0,001), informasi nilai pvalue ≤ 0,05 (p=0,001). Ada hubungan yang signifikan antara umur ibu, status pekerjaan,tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman, sosial budaya, dan informasi. Kata Kunci : Usia Ibu, status pekerjaan, tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman, sosial budaya, informasi dan pemberian MP-ASI Dini.Daftar Pustaka : 36 ( 2007-2014 ).
GAMBARAN KOPING WANITA DENGAN INFERTILITAS DI KELURAHAN PUDAK PAYUNG KOTA SEMARANG Priharyanti Wulandari; Arifianto Arifianto; Ulfa Nur Faizah
Jurnal JKFT Vol 2, No 2 (2017): Jurnal JKFT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jkft.v2i1.697

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : kasus infertilitas diperkirakan terus naik tiap tahunnya. Wanita dengan infertilitas akan merasakan hal yang berbeda dengan wanita yang telah memiliki anak. Kondisi diri sendiri, lingkungan, suami, keluarga dari pihaknya dan pihak suami sangat mempengaruhi koping yang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran koping wanita dengan infertilitas di kelurahan pudak payung kota semarang. Metode : penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Menggunakan teknik purposive sampling dengan melibatkan 4 partisipan. Hasil : penelitian ini menunjukkan lima tema utama yaitu : (1) dampak infertilitas terhadap perasaan, (2) sikap suami, (3) upaya pengobatan dan sumber informasi, (4) koping, (5) sikap keluarganya dan keluarga suami. Kesimpulan : wanita dengan infertilitas di kelurahan pudak payung kota semarang menggunakan bentuk problem focused coping. Kata Kunci : wanita, infertilitas, koping.
CARA PELAKSANAAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERAWAT YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT ST.ELISABETH SEMARANG Priharyanti Wulandari; Arfianto Arifianto; Agnes Risa Mulyaningsih
Jurnal JKFT Vol 3, No 1 (2018): Jurnal JKFT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jkft.v3i1.1018

Abstract

Penelitian ini bertujuan untukMendiskripsikan cara pelaksanaan pemberian ASI ekslusif pada perawat yang bekerja di RS St. Elisabeth Semarang. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif dan jenis penelitiannya adalah desktiptif , sampel penelitian ini berjumlah 5 responden yaitu perawat yang bekerja di RS St. Elisabeth. Pengambilan sampel dengan tehnik Purposive Sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara tidak berstruktur dengan tehnik indepth interview Hasil penelitian menunjukkan dua partisipan memberikan ASI secara langsung, Seluruh partisipan dalam bekerja melakukan Pumping hanya 1 kali, seluruh partisipan memperoleh dukungan dari keluarga.Kesimpulan yang diperoleh penulis dalam penelitian ini menunjukkan partisipan mengetahui pengertian dari ASI ekslusif, partisipan dibaantu oleh nenek dan oengasuh dalam pemberian ASI ekslusif, selama berkerja asi disimpan dalam freezer, dukungan keluarga sangat baik dalam pemberian asi ekslusif. Saran yang diberikan oleh penulis dalam penelitian ini adalah diharapkan responden memiliki keinginan yang kuat dalam pelaksaan asi ekslusif, serta menggali lebih dalam pengetahuan tentang pelaksanaan pemberian asi ekslusif. Kata Kunci: Pengetahuan Tentang ASI Ekslusif, Cara Pemberian ASI Ekslusif
Peningkatan Produksi ASI Ibu Post Partum melalui Tindakan Pijat Oksitosin Priharyanti Wulandari; Kustriyani Menik; Aini Khusnul
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI] Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v2i1.1001

Abstract

ABSTRACTThe hormone oxytocin plays an important role in the processing of milk. Some post partum mothers on the first day often experience an incompetence in breastfeeding. Some factors that influence breast milk production are breastfeeding behavior, maternal psychology, maternal physiology, socio-cultural and infant, baby's birth weight. One way to increase milk production, one of which is oxytocin massage. The aim of the study was to determine the effectiveness of oxytocin massage on milk production in post partum mothers. Research methodology This study is a quantitative study of quasi experiment with repeated measure approach based on time serries, to determine the increase in spontaneous breast milk production after spontaneous postpartum massage. This research has been in the Test of Ethics Ethical Clearance in Tugurejo Semarang hospital. The results showed that there were significant repeated mean values between breast milk production after the first, second and third oxytocin massage treatments (p-value = 0,000). ASI production after the first treatment had a mean rating of 1.37 cc lower than the average rating after the second treatment of 1.77 cc and the average rating after the third treatment was 2.87 cc. The results of this study indicate that oxytocin massage is able to increase milk production of post partum mothers.Keyword: Mother's milk, Oxytocin massage, spontaneous postpartumABSTRAKHormon oksitosin sangat berperan dalam proses pengeluaran ASI. Beberapa Ibu post partum pada hari pertama seringkali mengalami ketidaklancaran pengeluaran ASI. Beberapa faktor yang mempengaruhi produksi ASI  yaitu perilaku menyusui, psikologis ibu, fisiologis ibu,  sosial kultural dan bayi, berat badan lahir bayi. Salah satu cara meningkatkan produksi ASI, salah satunya adalah pijat oksitosin. Tujuan penelitian mengetahui efektifitas pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum. Metodologi penelitian Penelitian ini merupakan studi kuantitatif eksperimen semu (quasi experiment) dengan pendekatan repeated measure berdasarkan time serries, untuk mengetahui peningkatan produksi ASI ibu post partum spontan setelah dilakukan pijat Oksitosin. Penelitian ini sudah di Uji Etik (Ethical Clearance) di RSUD Tugurejo Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata berulang yang signifikan antara produksi ASI setelah perlakuan pijat oksitosin pertama, kedua dan ketiga (p-value=0,000). Produksi ASI setelah perlakuan pertama memiliki rerata peringkat 1,37 cc lebih rendah daripada rerata peringkat setelah perlakuan kedua 1,77 cc dan rerata peringkat setelah perlakuan ketiga adalah 2,87 cc. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pijat oksitosin mampu meningkatkan produksi ASI ibu post partum.Kata Kunci: Air susu ibu, Pijat Oksitosin, post partum spontan
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIDI PUSKESMAS SUMBER KABUPATEN REMBANG Priharyanti Wulandari
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI] Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v1i2.412

Abstract

ABSTRAK Preeklamsi adalah penyakit yang ditandai dengan hipertensi, proteinuria, dan oliguria. Preekalmsi disebabkan beberapa faktor seperti usia ibu, paritas, riwayat preeklamsi, dan jarak kehamilan. Setelah dilakukan wawancara di Puskesmas Sumber Kabupaten Rembang dengan 9 ibu hamil, 6 mengatakan memilliki  riwayat preeklamsi, hipertensi sebelumnya, dan 1 ibu hamil tidak memiliki faktor resiko preeklamsi.Desain penelitian ini Kuantitatif Deskriptif Korelasional. Desain penelitian menggunakan Crosectional. Populasi penelitian ini semua ibu hamil di Puskesmas Sumber Kabupaten Rembang dengan sampel sejumlah 31responden menggunakan teknik Accidental Sampling serta pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dan analisis uji bivariat menggunakan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor usia dengan kejadian preeklamsi dengan jumlah reponden yang berisiko (<20&>35 tahun ) sebanyak 22 (71,0%) yang preeklamsi, umur berisiko sebanyak 3 (9,7%) yang tidak preeklamsi, dan umur yang tidak berisiko (20-35 tahun) sebanyak 3 (9,7%) yang preeklamsi, umur tidak berisiko sebanyak 3 (9,7%) yang tidak preeklamsi didapatkan nilai pvalue= 0,034 <0,05. Faktor paritas yang berisiko (≥3 kali) yang mengalami preeklamsi sebanyak 11 (35,3%) responden, faktor paritas berisiko (≥3 kali) yang tidak preeklamsi sebanyak 6 (19,45), dan paritas <3kali yang mengalami preeklamsi sebanyak 14 orang (45,1%) didapatkan nilai pvalue= 0,o13 <0,05. Faktor riwayat preeklamsi yang memiliki riwayat dengan jumlah 12 orang (38,7%) preeklamsi, dan ibu yang tidak memiliki riwayat namun mengalami preeklamsi sebanyak 13 (41,9% serta 6 orang (19,4%) tidak preeklamsi didapatkan nilai pvalue= 0,030 <0,05. Faktor jarak kehamilan yang berisiko (≤2 tahun ) yang mengalami preeklamsi sebanyak 17 (54,8%), jarak kehamilan berisiko (≤2 tahun tidak preeklamsi sebanyak 3 (9,75), jarak kehamilan tidak berisiko (>2 tahun) yang preeklamsi sebanyak 8 responden (25,8%), jarak kehamilan tidak berisiko yang tidak preeklamsi sebanyak 3 (9,75). Dari 4 faktor tersebut didapatkan faktor (usia, paritas, riwayat preeklamsi) ada hubungannya dengan kejadian preeklamsi di Puskesmas Sumber Kabbupaten Rembang. Dan faktor jarak kehamilan tidak berhubungan dengan kejadian preeklamsi karena nillai pvalue= >0,05.Kata Kunci    :    Faktor-faktor preeklamsi, dan kejadian preeklamsiABSTRACT                Preeclampsia is a disease characterized by hypertension, proteinuria, and oliguria. Preecalmtion is due to several factors such as maternal age, parity, preeclampsia history, and gestational distance. After interviewing at Puskesmas Sumber Kabupaten Rembang with 9 pregnant women, 6 said memilliki history preeklamsi, previous hypertension, and 1 pregnant women do not have risk factor of preeklamsi.               The design of this study is Quantitative Descriptive Correlational. Research design using Crosectional. The population of this study were all pregnant women in Puskesmas Sumber Kabupaten Rembang with sample of 31 responden using Accidental Sampling technique and data collection using questionnaire sheet and bivariate test analysis using chi square test.               The results showed that age factor with preeclampsia incidence with the number of respondents at risk (<20 &> 35 years) was 22 (71.0%) with preeclampsia, risky age of 3 (9.7%) not preeclampsed, and age not At risk (20-35 years) as many as 3 (9.7%) of preeclampsia, age not risk as much as 3 (9.7%) not preeklamsi obtained pvalue = 0,034 <0,05. Risk factor (≥3 times) with preeclampsia was 11 (35.3%), risk factor (≥3 times), preeclampsia was 6 (19,45), and parity <3 times with preeclampsia of 14 People (45,1%) got value pvalue = 0, o13 <0,05. The history factor of preeclampsia with history of 12 people (38,7%) preeclampsia, and mothers with no history but 13 preeclampsia (41,9% and 6 persons (19,4%) did not preeclampsed pvalue = 0,030 <0,05 Risk of gestational distance (≤2 years) with preeclampsion of 17 (54.8%), risky gestational distance (≤ 2 years not preeclamped as much as 3 (9.75), non-risk pregnancy distance (> 2 years) with preeclampsia as many as 8 respondents (25.8%), non-preeclamped pregnancy spacing of 3 (9.75) .The 4 factors (age, parity, history of preeclampsia) were related to preeclampsia occurrence in Puskesmas Sumber Kabbupaten Rembang And the distance factor of pregnancy is not related to preeclampsia occurrence because nillai pvalue => 0,05Keywords : Preecclampsia factors, and occurrence of preeclampsia
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS NGESREP KELURAHAN NGESREP KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG Kustriyanti -; Priharyanti Wulandari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.62 KB)

Abstract

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan alat KB dan keputusan ber-KB, yaitu sosial budaya, agama/keyakinan, dukungan keluarga dan pengetahuan. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Ngesrep karena masih adanya angka kematian ibu di wilayah Puskesmas Ngesrep, minimnya informasi yang diterima peserta KB serta pengetahuan peserta KB yang masih minim pula. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi pada wanita usia subur di Puskesmas Ngesrep. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi, dengan jumlah sample sebanyak 66 responden dan diambil dengan menggunakan tehnikmenggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner terstruktur untuk mengetahui faktor agama/keyakinan, dukungan keluarga dan pengetahuan alat kontrasepsi. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan analisis Chi Square dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara keyakinan dengan pemilihan alat kontrasepsi (ρvalue = 0,015 < 0,05). Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemilihan alat kontrasepsi (ρvalue = 1,000 > 0,05). Ada hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan alat kontrasepsi (ρvalue = 0,019 < 0,05). Tidak ada hubungan antara sosial ekonomi dengan pemilihan alatkontrasepsi (ρvalue = 0,120 > 0,05). Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya, menjadi masukan sebagai bahan pertimbangan dalam meilih alat kontrasepsi yang tepat dan sesuai. Sebaiknya pihak yang terkait dengan KB yaitu tenaga kesehatan melakukan strategi jemput bola dalam penanaman program KB sepertimengadakan penyuluhan tentang KB yang kontinyu dan menyediakan program gratis kepada masyarakat yang kurnag mampu.Kata Kunci : Pemilihan Alat Kontrasepsi, Wanita Usia Subur