Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

The effect of prenatal yoga on primigravida trimester II and III in studio qita yoga district south Semarang Indonesia Priharyanti Wulandari; Dwi Retnaningsih; Euis Aliyah
Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 1 (2018): JANUARI
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.325 KB) | DOI: 10.22219/jk.v9i1.4910

Abstract

A woman who is in pregnancy period often undergoes many changes, whether physical changes or psychological changes. Prenatal Yoga performed during pregnancy can help women focus on the process of labor, exercise to tolerate pain, and changes in stress and anxiety into energy. The purpose of this study was to determine whether there is influence prental yoga on the anxiety level of primigravida mother trimester II and III. This research is pre experiment with one group pre and posttest design. The sampling technique used purposive sampling with the respondents of the research as many as 14 trimester II and III primigravida mothers who had not previously followed prenatal yoga. The statistic test used is Paired Samples T-Test parametric test. Result: This research obtained result of parametric test analysis Paired Samples T-Test p-value = 0,004 <α = 0,05 and value (tcount = 3,726)> (ttable = 1,771) then Ho rejected which means that prenatal yoga have positive effect and significantly to decrease the anxiety level of trimester II and IIImother primigravida. There is prenatal influence of yoa on anxiety level of anxiety of trimester II and III primigravida motherin studio of Qita Yoga South Semarang SubdistrictSemarang City.
PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA Dwi Retnaningsih; Menik Kustriyani; Bayu Tirta Sanjaya
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: PROSIDING IMPLEMENTASI PENELITIAN PADA PENGABDIAN MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERKEMAJUAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.417 KB)

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian dini pada masyarakat di dunia dan semakin lama, permasalahan tersebut semakin meningkat. Salah satu factor resiko terjadi hipertensi adalah merokok dan sering terjadi pada lansia. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia laki-laki di Desa Muktiharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi cross sectional. Jumlah responden sebanyak 50 lansia laki-laki yang menggunakan total sampling. Data diolah secara statistik menggunakan uji non parametric rank sperman. Hasil: Penelitian menunjukan ada hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia laki-laki dengan nilai p value = 0,000 (<0,05) ? = 0,481. Simpulan: Ada hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia laki-laki. Kata kunci: Perilaku Merokok, Kejadian Hipertensi, Lansia Laki-lakiDaftar pustaka: 27(2007-2015)
Penggunaan Model Pembelajaran Make A Match dalam Meningkatlam Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Dwi Retnaningsih
Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 8, No 2 (2020): Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.213 KB) | DOI: 10.20961/jkc.v8i2.42538

Abstract

Pembelajaran yang hanya berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan merupakan salah satu permasalahan yang ada di kelas. Selain itu banyak materi yang harus dihafalkan. Hal ini berdampak pada motivasi siswa. Jika situasi tersebut dibiarkan maka akan berdampak negatif terhadap prestasi belajar siswa.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan peningkatan motivasi dan  prestasi belajar setelah diberikan pembelajaran dengan model make a match pada siswa. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran make a match. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Objek penelitian adalah motivasi  dan prestasi belajar siswa.Peningkatan motivasi siswa dapat dilihat dari peningkatan indikator kinerja dari kategori rendah menjadi tinggi. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari ketuntasan prestasi belajar dari 41,18 % menjadi 88,24 %. Rata – rata nilai tes minimal 60,00 menjadi 82,65.Kesimpulan dari hasil penelitian adalah terdapat peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa setelah diberikan pembelajaran dengan model make a match pada siswa
KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG ICU RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG Dwi Retnaningsih; Dwi Nur Aini; Ita Yulianti
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 8 No. 1, Januari 2017
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.328 KB)

Abstract

ABSTRAK Kepuasan keluarga pasien merupakan ungkapan perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan  antara  persepsi  terhadap  kinerja  pelayanan.  Kepuasan  keluarga  menjadi  pusat dari hasil yang sedang diakui sebagai ukuran kualitas pelayanan perawatan di ICU. Ketidakpuasan terhadap pelayanan keperawatan di ICU RS Permata Medika Semarang sering terjadi seperti penampilan perawat yang membosankan, informasi yang sulit dipahami, pemberian informasi yang kurang jelas, tanggapan yang tidak baik ketika keluarga bertanya, ketidaksigapan dalam memberikan informasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan keluarga pasien di ruang ICU. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel diambil secara consecutive sampling sebanyak 32 keluarga penunggu pasien kritis di Ruang ICU. Alat penelitian menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan univariat dan bivariat uji Kendall’s tau-b. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan keluarga pasien di Ruang ICU Rumah Sakit Permata Medika Semarang (pvalue = 0,000). Profesi keperawatan diharapkan lebih meningkatkan kualitas pelayanan untuk menghadapi kompetisi dimasa yang akan datang, dengan mengikuti pelatihan-pelatihan untuk mewujudkan kualitas pelayanan.   Kata kunci : kualitas pelayanan keperawatan, kepuasan keluarga pasien, ICU   ABSTRACT Satisfaction of the patient’s family is an expression of feeling happy or disappointed that emerged after comparing the perceptions of service performance. Satisfaction family became the center of a result that is being recognized as a measure of quality of care in the ICU. Dissatisfaction with nursing care in ICU RS Permata Medika Semarang often occurs as a nurse dull appearance, the information difficult to understand, providing information that is less clear, the response was not good when the family asked, ketidaksigapan in providing information. The purpose of this study to determine the relationship between the quality of nursing care with the patient’s family satisfaction in the ICU. This research uses a correlational descriptive design with cross sectional method. Samples taken as many as 32 families consecutive sampling watchman critically ill patients in the ICU. Research tool using a questionnaire and analyzed univariate and bivariate test using Kendall’s tau-b. The results showed no relationship between the quality of nursing care with the patient’s family satisfaction in the ICU Hospital Permata Medika Semarang (pvalue = 0.000). The profession of nursing is expected to further improve the quality of services to face competition in the future, following the training to realize the quality of service   Keywords: quality of nursing care, family satisfaction, ICU
Penerapan Slow Deep Breathing terhadap Kelelahan (Fatigue) Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Ruang Hemodialisa Muhamad Khilmi Akbarudin; Dwi Retnaningsih
Link Journal of Health Science Vol 2 No 1 (2025): September : Journal of Health Science
Publisher : CV LINK Education Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63425/ljhs.v2i1.55

Abstract

Latar Belakang: Kondisi ginjal kronis adalah keadaan di mana fungsi ginjal berjalan lancar akibat kerusakan ginjal, yang diatasi dengan melakukan hemodialisis. Kelemahan fisik, penurunan energi, dan kelelahan adalah gejala dari hemodialisis, sehingga memerlukan asuhan keperawatan dan intervensi yang tepat, seperti penerapan slow deep breathing. Tujuan: Mengetahui pengaruh slow deep breathing terhadap kelelahan pada pasien yang menderita gagal ginjal kronis yang memerlukan hemodialisis di ruang hemodialisis. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Sampel yang digunakan adalah 5 pasien dengan GGK yang sedang menjalani perawatan diruang hemodialisa. Instrument yang digunakan yaitu lembar karakteristik subjek, lembar kuesioner FACIT, lembar observasi hasil pengukuran skor kelelahan, serta SOP penerapan slow deep breathing dengan analisa dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif berupa frekuensi dan presentase. Hasil: Tingkat kelelahan (fatigue) pada 5 pasien sebelum diberikan penerapan Tindakan Slow Deep Breathing didapatkan hasil nilai rata-rata berada pada tingkat kelelahan berat pada penerapan hari ke 1-3 namun sesudah berikan penerapan Tindakan Slow Deep Breathing didapatkan hasil Sebagian besar pasien mengalami perubahan yaitu berada pada tingkat kelelahan ringan. Kesimpulan: Terdapat pengaruh pada penerapan Slow Deep Breathing guna menurunkan kelelahan (fatigue) pasien dengan gagal ginjal kronik.
Efektifitas penggunaan minyak zaitun untuk mengatasi pruritus pada pasien gagal ginjal kronik Fikkih Ichtiar Firdaus; Dwi Retnaningsih
Link Journal of Health Science Vol 2 No 1 (2025): September : Journal of Health Science
Publisher : CV LINK Education Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63425/ljhs.v2i1.57

Abstract

Latar Belakang: Salah satu terapi utama bagi pasien gagal ginjal kronik adalah hemodialisa. Namun, prosedur ini dapat menimbulkan efek samping berupa pruritus uremik yang ditandai dengan rasa gatal hebat dan menurunnya kualitas hidup pasien. Salah satu upaya non-farmakologis untuk mengatasi pruritus adalah pengolesan minyak zaitun. Tujuan: Mengurangi keluhan pruritus (gatal) pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa melalui intervensi pengolesan minyak zaitun. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan 5 responden di RSUD Dr. Gondo Suwarno Ungaran. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi 5-ditchscale (5D-IS) untuk mengukur tingkat pruritus, serta SOP tindakan pengolesan minyak zaitun yang dilakukan selama dua kali pertemuan masing-masing 15 menit analisa data menggunakan uji univariat. Hasil: adanya penurunan tingkat pruritus pada seluruh pasien. Sebelum intervensi, tiga pasien mengalami pruritus berat dan dua pasien mengalami pruritus sedang. Setelah diberikan intervensi pengolesan minyak zaitun, tiga pasien mengalami penurunan dari pruritus berat menjadi sedang, dan dua pasien dari pruritus sedang menjadi ringan. Kesimpulan: Pengolesan minyak zaitun terbukti efektif dalam mengurangi tingkat pruritus pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Intervensi ini dapat dijadikan salah satu terapi non-farmakologis untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup pasien.
Penerapan diabetes self-management education terhadap kadar glukosa darah pada lansia penderita diabetes mellitus Caca Relica; Dwi Retnaningsih
Link Journal of Health Science Vol 2 No 1 (2025): September : Journal of Health Science
Publisher : CV LINK Education Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63425/ljhs.v2i1.72

Abstract

Latar Belakang: Penyakit diabetes melitus biasanya sering terjadi pada usia lebih dari 40 tahun, dan bisanya penderita tidak mengetahui masalah kesehatan yang dialaminya. Dengan memberikan pendidikan kesehatan atau edukasi bagi penderita diabetes mellitus memungkinkan dapat mengubah perilaku mereka serta mencegah terjadinya komplikasi. Tujuan: mengetahui penerapan Diabetes Self-Management Education (DSME) terhadap kadar glukosa darah pada lansia penderita diabetes mellitus. Metode: studi kasus ini menggunakan metode pendekatan deskriftif metode penelitian yang diterapkan adalah desain praeksperimental. Dengan menggunakan rancangan pra-pascates dalam satu kelompok dengan desain pra-post test. Sampel pada 4 lansia dengan diabetes mellitus. Instrumen menggunakan SOP Diabetes Self-Management Education (DSME). Pengumpulan data dengan 4 sesi pertemuan, sesi 1 membahas tentang konsep diabetes mellitus, sesi 2 membahas penatalaksanaan diabetes mellitus, sesi 3 membahas pengelolaan stress dan sesi 4 membahas tentang pencegahan komplikasi diabetes mellitus akut dan kronis. Analisis data univariat berupa distribusi frekuensi dan prosentase.  Hasil: Hasil kadar gula darah yang di dapatkan lansia 1 Ny. Se (80 tahun) tercatat 165 mg/dL, lansia 2 Ny. Ma (65 tahun) 140 mg/dL, lansia 3 Ny. Su (67 tahun) 156 mg/dL dan lansia 4 Ny.Si (69 tahun) 149 mg/dL. Kesimpulan: Diabetes Self-Management Education (DSME) sangat berhasil, karena terdapat penurunan kadar glukosa darah setelah penerapan dilakukan.
Penerapan balance exercise terhadap tingkat risiko jatuh pada lansia Ramadhani, Desi; Dwi Retnaningsih
Link Journal of Health Science Vol 2 No 1 (2025): September : Journal of Health Science
Publisher : CV LINK Education Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63425/ljhs.v2i1.73

Abstract

Pendahuluan: Risiko jatuh ialah salah satu masalah serius pada lansia yang dapat mengakibatkan cedera, penurunan kualitas hidup, hingga kematian. Salah satu upaya pencegahan yang terbukti efektif adalah melalui latihan keseimbangan (balance exercise). Tujuan: Mengetahui pengaruh penerapan balance exercise terhadap tingkat risiko jatuh pada lansia di Panti Werdha Harapan Ibu Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian berjumlah empat lansia yang dipilih secara purposive sampling. Pengukuran risiko jatuh dilakukan menggunakan Berg Balance Scale (BBS) sebelum dan sesudah intervensi balance exercise yang diberikan selama beberapa sesi. Data dianalisis secara deskriptif untuk melihat perubahan skor keseimbangan. Hasil: Seluruh responden mengalami peningkatan skor BBS setelah intervensi. Tiga responden yang awalnya berada dalam kategori risiko jatuh menengah mengalami peningkatan skor meskipun belum seluruhnya berpindah kategori. Satu responden dengan kategori risiko rendah menunjukkan peningkatan mendekati skor maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa balance exercise memberikan dampak positif terhadap peningkatan keseimbangan dan penurunan risiko jatuh pada lansia. Kesimpulan: Penerapan balance exercise secara rutin dapat meningkatkan fungsi keseimbangan dan menurunkan risiko jatuh pada lansia. Intervensi ini dapat dijadikan program preventif di lingkungan panti werdha untuk menjaga keselamatan dan kualitas hidup lansia.
Efektivitas foot massage untuk menurunkan tekanan darah pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa Yuni Dwi Lestari; Dwi Retnaningsih
Link Journal of Health Science Vol 2 No 1 (2025): September : Journal of Health Science
Publisher : CV LINK Education Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63425/ljhs.v2i1.83

Abstract

Latar Belakang: Pasien yang menjalani hemodialisis, seperti penderita Gagal Ginjal Kronis, sering mengalami tekanan darah tinggi. Pengobatan hipertensi yang komprehensif bertujuan untuk menurunkan tekanan darah, termasuk pengobatan farmakologis dan non-farmakologis. Pengobatan non-farmakologis dapat dilakukan dengan beberapa terapi, seperti pijat kaki. Tujuan: Mengetahui efektifitas foot message untuk menurunkan tekanan darah pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa Metode: Studi kasus ini menggunakan metode deksriptif dengan rancangan one group pre-posttest design. Pengumpulan data pada 5 pasien yang menjalani terapi hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD Dr. Gondo Suwarno Ungaran. Instrument yang digunakan yaitu lembar karakteristik subjek, lembar observasi hasil pengukuran tekanan darah serta SOP terapi foot massage. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan analisis univariat. Hasil analisis disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Hasil: sebelum menerima pijat kaki, terdapat lima pasien yang mengalami tekanan darah tinggi. Empat di antaranya mengalami penurunan tekanan darah setelah menerima intervensi pijat kaki, dengan tekanan darah tinggi yang menyebabkan hemodialisis, sementara satu pasien mengalami peningkatan tekanan darah. Kesimpulan: Terapi foot massage dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hemodialisa. Pasien gagal ginjal menjalani hemodialisa yang mengalami kenaikan tekanan darah disarankan untuk melakukan foot massage secara mandiri.    
Penerapan terapi benson terhadap tingkat kecemasan pasien gagal ginjal konik selama proses hemodialisa Zahrani Fahrisa Putri; Dwi Retnaningsih
Link Journal of Mental Health Vol 2 No 1 (2025): October : Journal of Mental Health
Publisher : CV LINK Education Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63425/ljmh.v2i1.87

Abstract

Latar Belakang: Faktor kognitif muncul pada penderita gagal ginjal karena pasien mungkin mengalami kelelahan psikis akibat pengobatan hemodialisis yang harus dilakukan seumur hidup. Penatalaksanaan kecemasan dapat dilakukan dengan beberapa terapi, termasuk terapi relaksasi Benson. Tujuan: menurunkan kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisa melalui terapi relaksasi benson. Metode: Studi kasus ini menggunakan metode deksriptif dengan one group pre-posttest design. Sampel pada 5 pasien gagal ginjal kronis di ruang Hemodialisa RSUD Dr Gondo Suwarno Ungaran. Instrument menggunakan menggunakan Hamilton Rating Scale Anxiety (HRS-A) dengan 14 pertanyaan. Data dianalisis secara univariat dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil: Tingkat kecemasan pada 5 pasien sebelum diberikan penerapan tindakan terapi benson didapatkan hasil nilai rata-rata berada pada tingkat kecemasan berat, setelah diberikan tindakan terapi benson selama 15-20 menit penerapan dilakukan hingga hari ke-2 didapatkan hasil sebagian besar pasien mengalami perubahan yaitu berada pada tingkat kecemasan ringan. Kesimpulan: Bagi pasien gagal ginjal menjalani hemodialisa yang mengalami kecemasan disarankan untuk melakukan terapi benson secara mandiri, untuk menurunkan kecemasan serta meningkatkan kenyamanan selama proses hemodialisa.