Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENENTUAN KECERNAAN RANSUM MENGANDUNG AMPAS UMBI GARUT (Maranta arundinacea LINN.) PADA AYAM BROILER DENGAN METODE PEMOTONGAN Abun -; Denny Rusmana; Nyimas Popy Indriani
Bionatura Vol 5, No 3 (2003): Bionatura Nopember 2003
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui nilai kecernaan ransum(bahan kering, protein kasar dan bahan organik) yang mengandung ampas umbiGarut telah dilakukan selama dua minggu, mulai tanggal 15 sampai dengan 29Juli 2002. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan RancanganAcak Lengkap dengan empat perlakuan ransum (R0 = ransum basal = ransumtanpa tepung ampas umbi Garut; R1 = 95% ransum basal + 5% tepung ampasumbi Garut; R2 = 92,5% ransum basal + 7,5% tepung ampas umbi Garut dan R3= 90% ransum basal + 10% tepung ampas umbi Garut). Setiap perlakuandiulang lima kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung ampasumbi Garut.. pada tingkat 10% dalam ransum (R3) nyata (P<0,05) menurunkannilai kecernaan ransum (bahan kering, protein kasar dan bahan organik)dibandingkan dengan perlakuan R0 (ransum basal). Rataan perlakuan R0, R1 danR2 tidak menujukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap semua peubah yangdiamati. Kesimpulan yang diperoleh bahwa tepung ampas umbi Garut.. dapatdiberikan sampai 7,5% dalam ransum ayam broiler, yang ditunjang oleh datasebagai berikut: (1) Nilai kecernaan bahan kering ransum = 81,52%, tepungampas umbi Garut = 74,80%; (2) Nilai kecernaan protein kasar ransum =74,78%, tepung ampas umbi Garut = 66,35% dan (3) Nilai kecernaan bahanorganik ransum = 84,64%, tepung ampas umbi Garut = 74,99%.
Pengaruh Pemberian Ransum Mengandung Minyak Ikan Lemuru dan Vitamin E terhadap Kadar Lemak dan Kolesterol Daging Ayam Broiler Denny Rusmana; Dulatif Natawiharja; Happali -
Jurnal Ilmu Ternak Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v8i1.2207

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui kadar lemak dan kolesterol daging ayam broiler yang diberi ransum yang mengandung minyak ikan lemuru dan vitamin E serta kombinasinya.  Penelitian menggunakan 216 ekor ayam broiler strain CP 707. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancagan Acak Lengkap dengan pola Faktorial 3x3 yang diulang empat kali dan setiap ulangan terdiri atas 6 ekor ayam. Faktor pertama adalah pemberian Minyak Ikan Lemuru pada tingkat 0%, 3% dan 6%. Faktor yang kedua adalah penambahan suplemen vitamin E pada tingkat 0 ppm, 100 ppm dan 200 ppm. Setiap ransum mempunyai kandungan protein dan energi metabolis yang sama. Untuk mengetahui pengaruh setiap perlakuan, data yang diperoleh dianalisis dengan metoda Sidik Ragam dan Uji Jarak Berganda Duncan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemberian minyak ikan lemuru pada tingkat 3% dan 6% dengan suplementasi vitamin E pada tingkat 100 ppm dapat mencegah terjadinya peningkatan kadar lemak daging ayam broiler. Pada pemberian minyak ikan lemuru pada tingkat 3% dengan suplemntasi vitamin E sebanyak 100 ppm dan pemberian minyak ikan lemuru pada tingkat 6% dengan suplementasi vitamin E 200 ppm dapat mencegah terjadinya peningkatan persentase kadar kolesterol daging ayam broiler.Kata kunci :  Minyak Ikan Lemuru, Vitamin E, Lemak, Kolesterol, Broiler 
Efek Pengolahan Limbah Sayuran Secara Mekanis Terhadap Nilai Kecernaan pada Ayam Kampung Super JJ-101 Abun -; Denny Rusmana; Deny Saefulhadjar
Jurnal Ilmu Ternak Vol 7, No 2 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v7i2.2239

Abstract

Limbah sayuran berpotensi sebagai bahan pakan ternak unggas, khususnya ayam kampung super, namun limbah tersebut mudah rusak dan busuk sehingga perlu dilakukan pengolahan.  Pengolahan yang dimaksud yaitu dilakukan secara mekanis melalui pengukusan, perebusan, dan penjemuran.  Guna menguji kualitas produk pengolahan, dilakukan percobaan pada ayam kampung super JJ-101 melalui pengukuran terhadap nilai kecernaan bahan kering dan protein.  Percobaan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan ransum, yaitu 100 persen ransum kontrol (RB), 85 persen ransum kontrol + 15 persen limbah sayuran hasil pengukusan (RK), 85 persen ransum kontrol + 15 persen limbah sayuran hasil perebusan (RR), dan 85 persen ransum kontrol + 15 persen limbah sayur hasil penjemuran (RJ), setiap perlakuan diulang 5 kali.  Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan.  Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap nilai kecernaan bahan kering dan protein.  Hasil penelitian  dapat disimpulkan bahwa ransum mengandung limbah sayuran hasil pengukusan (RK) memiliki nilai kecernaan bahan kering dan protein yang lebih tinggi dibandingkan ransum RR dan RJ, namun setara dengan ransum kontrol (RB).  Nilai kecernaan bahan kering dan protein ransum mengandung limbah sayuran hasil pengukusan (RK) yaitu sebesar 74,91 persen dan 70,22 persen.Kata kunci:  Limbah sayuran, pengolahan mekanis, kecernaan, ayam kampung super.
Pengaruh Subtitusi Minyak Sawit oleh Minyak Ikan Lemuru dan Suplementasi Vitamin E dalam Ransum Ayam Broiler terhadap Performans Denny Rusmana
Jurnal Ilmu Ternak Vol 7, No 2 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v7i2.2242

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh subtitusi minyak sawit oleh minyak ikan lemuru dan suplementasi vitamin E dalam ransum ayam broiler terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi ransum , dan konversi ransum. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 3 x 3. Faktor pertama adalah tingkat subtitusi minyak sawit oleh minyak ikan lemuru (0, 50, dan 100%),dengan tingkat penggunaan minyak dalam ransum sebesar 6%.  faktor kedua adalah tingkat suplementasi vitamin E (0, 100, dan 200 ppm).  Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis ragam yang dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Tingkat subtitusi minyak sawit oleh minyak ikan lemuru yang dikombinasikan dengan suplementasi vitamin E (0, 100 dan 200 ppm), memberikan interaksi terhadap konsumsi ransum, namun tidak mempengaruhi pertambahan bobot badan.  Pada tingkat penggunaan minyak  6 %, subtitusi 100% minyak sawit  oleh minyak ikan lemuru yang disuplementasi vitamin E 200 ppm menyebabkan penurunan konsumsi ransum, sehingga konversi ransum menjadi rendah. Kata Kunci : Minyak Sawit, Minyak Ikan Lemuru, Vitamin E, Performans
KADAR GLUKOSA DAN TRIGLISERIDA AYAM RAS PETELUR FASE LAYER YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica) Vina Ristiani Nurmalia; Denny Rusmana; Andi Mushawwir
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 2, No 4 (2020)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v2i4.27396

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak pegagan terhadap kadar glukosa dan trigliserida ayam ras petelur fase layer. Penelitian dilakukan selama satu bulan, dimulai bulan Desember 2019 hingga Januari 2020 yang bertempat di kandang ayam ras petelur, Desa Sukarapih, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Terdapat 4 kelompok percobaan, ransum tanpa ekstrak pegagan, ransum dengan 0,04% ekstrak pegagan, ransum dengan 0,08% ekstrak pegagan dan ransum dengan 0,12% ekstrak pegagan. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan uji ortogonal polinomial. Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian ekstrak pegagan berbeda nyata (p<0,05) pada kadar glukosa dan trigliserida ayam yang dipuasakan, sedangkan untuk kadar trigliserida 1 jam setelah makan memberikan hasil yang tidak berbeda nyata (p>0,05).
JUMLAH HIDUP Tribolium castaneum DAN SUSUT BOBOT POLLARD YANG DICAMPUR DENGAN KULIT KOPI DALAM PENYIMPANAN Ummul Hajar; Denny Rusmana; Iman Hernaman
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 2, No 4 (2020)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v2i4.31539

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kulit kopi terbaik pada pollard terhadap jumlah hidup Tribolium castaneum dan susut bobot pollard yang dicampur kulit kopi. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak lima kali. Berdasarkan analisis statistik, menunjukkan bahwa pemberian kulit kopi sampai level 30% pada pollard tidak memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah hidup Tribolium castaneum dan susut bobot pollard yang dicampur kulit kopi (P>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kulit kopi sampai level 30% tidak dapat digunakan dalam menghambat Tribolium castaneum.  Kata Kunci : kulit kopi, pollard, susut hidup dan Tribolium castaneum
PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BURAHOL (Stelechocarpus burahol) DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT ORGAN DALAM AYAM BROILER Serli Mistiani; Kurnia A. Kamil; Denny Rusmana
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v2i1.26669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pemberian ekstrak daun burahol (Stelechocarpus burahol) dalam ransum terhadap bobot organ dalam ayam broiler. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimental dengan rancangan percobaan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah sebagai berikut: Perlakuan P0 berupa pemberian tanpa penambahan ekstrak daun burahol dalam ransum sebagai kontrol, P1= Pakan basal + 0,15% ekstrak daun burahol, P2= Pakan basal + 0,30% ekstrak daun burahol dan P3= Pakan basal + 0,45% ekstrak daun burahol. Peubah yang diamati adalah bobot jantung, bobot  hati, bobot proventrikulus, bobot ventrikulus dan bobot usus halus ayam broiler. Data hasil penelitian diolah menggunakan analisis ragam. Data hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata (P > 0.05) terhadap bobot jantung, bobot hati, bobot ventrikulus, bobot proventrikulus, dan bobot usus halus ayam broiler.