Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Keanekaragaman Perifiton Pada Daun Lamun Di Pantai Tukak Kabupaten Bangka Selatan Wibowo, Ari; Umroh, Umroh; Rosalina, Dwi
AQUATIC Vol 8, No 2 (2014):
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.685 KB)

Abstract

Periphyton is one of organism of vegetation and animal that sticks on surface of seagrass leaves and associated with seagrass as host. Periphyton is one of component in waters productivity providers. The aims of this study are to determine the types of periphyton which sticks on the leaves of seagrass in Tukak Beach, to knowing the types of seagrass and to knowing the types of  seagrass which stuck on by periphyton. The research was conducted in May-August 2011 in Tukak Beach. The data retrieval consists of three stations, where at each station is divided into three substations, the data was taken including leaves of seagrass species and physical-chemical parameters of waters. The result of this study show that 5 species seagrass was identified which are Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides dan Halodule uninervis. Periphyton was identified on seagrass leaves consisting of Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora, Nitzchia, Coleochaeta, Atractomorpha, Stylonema, Dasya, Spermothamnion and Acnanthes. Heterogenous value index (H) supreme on Thalassia hemprichii and Enhalus acoroides ranging among 2,42-2,46. Domination index (e) ranging among 0,97-0,99. Periphyton organism prefer the leaves of Thalassia hemprichii and Enhalus acoroides to stick and made as host , it cause Thalassia hemprichii and Enhalus acoroides has a width and length of leaf surface and considered condition of leaf was old.
KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA LAMUN Cymodocea serrulata DI DAERAH PENAMBANGAN TIMAH KABUPATEN BANGKA SELATAN Endang Bidayani; Dwi Rosalina; Eva Utami
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 9, No 2 (2017): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.586 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v9i2.4486

Abstract

Kabupaten Bangka Selatan merupakan kawasan pesisir dimana memiliki aktivitas pesisir yang banyak seperti aktivitas penambangan timah, pelabuhan/dermaga kapal dan transportasi kapal serta pemukiman penduduk. Hal ini dapat memberikan masukan bahan pencemar ke perairan. Lamun Cymodocea serrulata merupakan tumbuhan berbunga yang hidup di laut yang memiliki penyebaran yang luas di Perairan Kabupaten Bangka Selatan. Lamun dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran perairan karena lamun berada di kolom perairan dan bagian-bagian tubuh lamun berinteraksi secara langsung dengan perairan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 di Pesisir Kabupaten Bangka Selatan. Pengambilan dilakukan pada 3 kawasan di Kabupaten Bangka Selatan yaitu Perairan Tukak, Tanjung Kerasak dan Tanjung Kemirai. Tujuan penelitian tahun pertama ini yaitu mendapatkan kandungan logam berat Pb pada air, sedimen dan lamun Cymodocea serrulata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan logam berat Pb pada akar lamun berkisar antara 0,34 ± 0,08 - 3,04 ± 0,11 ppm, rhizoma berkisar antara 0,11 ± 0,00 - 3,01 ± 0,08 ppm, dan daun berkisar antara 0,26 ± 0,03 - 0,94 ± 0,07 ppm. Pada bagian tubuh lamun penyerapan logam berat Pb tertinggi terdapat pada akar, kandungan ini telah melewati baku mutu untuk logam berat timbal yaitu 0,008 mg/L. Kandungan Pb di air berkisar antara 0,02 ± 0,01 - 0,07 ± 0,01 ppm dan sedimen berkisar antara 1,55 ± 0,10 - 19,58 ± 0,03 ppm. Kandungan logam berat Pb di air dan sedimen juga telah melewati baku mutu. Hasil analisis pada Lamun Cymodocea serrulata dapat digunakan sebagai bioindikator untuk menggambarkan kondisi perairan di Kabupaten Bangka Selatan yang tercemar oleh logam berat.KATA KUNCI: Bangka Selatan, Cymodocea serrulata, lamun, logam Berat, timbal.
Keanekaragaman Perifiton Pada Daun Lamun Di Pantai Tukak Kabupaten Bangka Selatan Ari Wibowo; Umroh Umroh; Dwi Rosalina
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 8 No 2 (2014): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.794 KB)

Abstract

Periphyton is one of organism of vegetation and animal that sticks on surface of seagrass leaves and associated with seagrass as host. Periphyton is one of component in waters productivity providers. The aims of this study are to determine the types of periphyton which sticks on the leaves of seagrass in Tukak Beach, to knowing the types of seagrass and to knowing the types of seagrass which stuck on by periphyton. The research was conducted in May-August 2011 in Tukak Beach. The data retrieval consists of three stations, where at each station is divided into three substations, the data was taken including leaves of seagrass species and physical-chemical parameters of waters. The result of this study show that 5 species seagrass was identified which are Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides dan Halodule uninervis. Periphyton was identified on seagrass leaves consisting of Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora, Nitzchia, Coleochaeta, Atractomorpha, Stylonema, Dasya, Spermothamnion and Acnanthes. Heterogenous value index (H) supreme on Thalassia hemprichii and Enhalus acoroides ranging among 2,42-2,46. Domination index (e) ranging among 0,97-0,99. Periphyton organism prefer the leaves of Thalassia hemprichii and Enhalus acoroides to stick and made as host , it cause Thalassia hemprichii and Enhalus acoroides has a width and length of leaf surface and considered condition of leaf was old
Konsentrasi Madu Pelawan yang Berbeda Terhadap Nisbah Kelamin Ikan Gapi (Poecilia reticulata) Dwi Rosalina; Depika Amelisa
Jurnal Airaha Vol 9 No 02: December 2020
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.006 KB) | DOI: 10.15578/ja.v9i02.189

Abstract

Tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh konsentrasi madu pelawan yang berbeda terhadap nisbah jantan Ikan Gapi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada penelitian ini ada empat perlakuan yang pertama konsentrasi tanpa madu pelawan (0 ml/liter) sebagai kontrol, perlakuan ke-2 (konsentrasi madu 55 ml/liter), perlakuan ke-3 (konsentrasi madu 60 ml/ liter), dan ke-4 (konsentrasi madu 65 ml/ liter). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Setiap perlakuan terdiri dari 3 induk Ikan Gapi sehingga jumlah keseluruhan induk sebagai ikan uji adalah 12 ekor. Penelitian menghasilkan bahwa konsentrasi madu pelawan yang berbeda berpengaruh nyata terhadap nisbah jantan. Ikan Gapi dan konsentrasi optimum untuk pengarahan kelamin Ikan Gapi adalah 60 ml/l madu/liter media. Sehingga untuk optimalisasi produksi monosex jantan ikan gapi dapat dilakukan menggunakan madu pelawan dengan konsentrasi 60 ml/l agar meningkatkan profit dalam budidaya ikan Gapi.
Struktur dan Komposisi Jenis Mangrove di Kabupaten Bangka Barat Dwi Rosalina; Katarina Hesty Rombe
Jurnal Airaha Vol 10 No 01: JUNE 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.541 KB) | DOI: 10.15578/ja.v10i01.219

Abstract

Tujuan penelitian yaitu mengetahui struktur dan komposisi mangrove di Kabupaten Bangka Barat. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, dimana penentuan stasiun dengan memilih daerah yang mewakili lokasi pengamatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat sembilan jenis mangrove yang ditemukan pada stasiun penelitian, yang paling banyak ditemukan jenis Rhizophora mucronata dan Rhizophora apiculata, nilai kerapatan terbesar terdapat pada stasiun 1 berkisar 0,117 dengan jenis Rhizophora apiculata. Nilai frekuensi jenis terbesar yaitu 1 terdapat pada stasiun I, III dan V dengan jenis mangrove Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata dan Xylocarpus granatum. Nilai penutupan jenis sebesar 48, 410 % terdapat pada stasiun I dengan jenis mangrove Rhizophora apiculata dan INP sebesar 169,010 terdapat pada stasiun I dengan jenis mangrove Rhizophora apiculata. Jenis Rhizophora sangat mendominansi karena Rhizophora memiliki adaptasi yang tinggi terhadap faktor parameter lingkungan seperti tipe substrat, fluktuasi salinitas, pasang surut, kandungan bahan organik, suhu dan pH. jenis Rhizophora apiculata mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi dimana tempat jenis ini tumbuh.
Komposisi Jenis Lamun di Perairan Tanjung Palette dan Tangkulara, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan Khairul Jamil; Agus Surachmat; Dwi Rosalina; Katarina Hesty Rombe; Ali Imran
Jurnal Salamata Vol 2, No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.676 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v2i1.11250

Abstract

Padang lamun merupakan ekosistem perairan dangkal yang kompleks, memiliki produktivitas hayati yang tinggi. Oleh karena itu padang lamun merupakan sumberdaya laut yang penting baik secara ekologis maupun secara ekonomi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis lamun yang ada di Perairan Tanjung Pallette dan Tangkulara. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, mulai bulan Agustus sampai September 2019. Pengambilan data lamun dilakukan di dua titik dengan masing-masing tiga kali ulangan. Pengambilan data lamun menggunakan metode transek garis dan kuadran. Parameter kualitas yang diambil adalah suhu, arus, kecerahan, pH, dan salinitas. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat 5 spesies lamun yang ditemukan di Perairan Pallette dan Tangkulara, yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halodule uninervis, Cymodocea rotundata, dan Halophila sp.Penutupan jenis lamun tertinggi pada Perairan Pallette adalah Thalassia hemprichii sebesar 22,67% sedangkan penutupan lamun tertinggi pada Perairan Tangkulara adalah Cymodocea rotundata sebesar 25,6 %. Data kualitas air yang diambil menunjukkan masih optimal untuk lamun bertumbuh.
Composition, Density Species and Coverage of Seagrass in Nara Bay Beach, North Lombok Katarina Hesty Rombe; Khairul Jamil; Agus Surachmat; Dwi Rosalina; Abdul Rahman; Kelfindo Efraim
Berkala Perikanan Terubuk Vol 51, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.51.2.1845-1852

Abstract

Nara Bay Beach has enormous marine resource potential with high biodiversity. One of the marine resources owned by Nara Bay Beach is seagrass beds. The purpose of this study was to calculate the composition, species density and cover of seagrass and to measure water quality parameters at Nara Bay Beach. The method used in collecting seagrass data at the location is the quadrant transect. The number of stations used is 3 stations. The results showed that Cymodocea rotundata had the highest species composition value of 73.48% (ST.3), the highest density was obtained by Syringodium isoetifolium of 161.8 (ST.3), the highest seagrass cover was obtained at ST. 3 and for water quality parameters (temperature, salinity, currents and pH) are still within optimum limits for seagrass growing.
Ibm Aplikasi Kelompok Nelayan Transplantasi Karang Untuk Meningkatkan Produksi Perikanan Suci Puspita Sari; Sudirman Adibrata; Dwi Rosalina
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung Vol 2 No 2 (2015): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpu.v2i2.132

Abstract

Coral transplantation technology is a rehabilitation effort through grafting or cutting live corals to be planted in other places that are damaged. Transplantation can accelerate the regeneration of damaged coral reefs and to build areas that previously did not have coral reefs. Transplantation activities are carried out in the waters of Camban Bay, using a relatively easy method and a high level of efficiency so that it is more effective in the process of making and applying it. This activity uses iron skeleton media. The iron frame is used as a place to attach the fragments to be transplanted. Coral transplantation in Camban Bay produces outcomes in the form of fish and coral reefs. Monitoring of coral transplantation showed good growth of coral fragments. The growth of coral fragments per month is ± 0.6 cm and with a survival rate of 35%.