Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

VERBA TRILITERAL BAHASA ARAB: TINJAUAN DARI PREPEKTIF MORFOLOGI DERIVASI DAN INFLEKSI Ridwan, Muhammad; Hidayati, Triyanti Nurul
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 15, No 1 (2015): Volume 15, Nomor 1, April 2015
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v15i1.803

Abstract

                      AbstractAs aglutination language arabic verb is polymorphemic word. Among the Arabic verbs are verbs called basic triliteral verbs. In addition to the root morpheme, three are other morphemes contained in the basic triliteral verbs. This study is to reveal the number and shape of morphemes contained basic triliteral verb. Methode of data collection to gather basic triliteral verb conjugation and listening means. The analys method used is distributional method that realized with the technique opposition, the immediate constituen. The conclution of this research the basic triliteral verbs commpossed by the root morpheme, transffix, affixperson, number, and gender.Keywords: Aglutination, basic triliteral verbs, morpheme, affix.    AbstrakSebagai bahasa bertipe aglutinatif, verba dalam bahasa Arab memiliki bentuk-bentuk inflektif dan derivatif karena verba bahasa Arab merupakan kata polimorfermik. Di antara verba-verba bahasa Arab terdapat verba yang disebut verba dasar triliteral. Selain morfem akar, terdapat morfem-morfem lain yang terdapat pada verba dasar triliteral. Makalah ini mengungkap paradigma persona, jumlah, dan gender pada verba dasar trilateral. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyimak konjugasi verba dasar triliteral. Metode analisis yang digunakan adalah metode agih dengan teknik bagi unsur langsung dan oposisi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah verba dasar triliteral tersusun atas morfem akar, transfiks, dan afiks persona, jumlah dan jenis.Kata-kata kunci: Aglutinatif, verba dasar triliteral, morfem, afiks.
KEBEBASAN WANITA PADA TEKS “WARDAH AL-HĀNĪ”(1908) DALAM ANTOLOGI CERPEN “AL-ARWĀH AL-MUTAMARRIDAH” KARYA JUBRĀN KHALĪL JUBRĀN (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA) Tri Yanti Nurul Hidayati, Mufidah Nuruddiniyah,
Jurnal CMES Vol 10, No 2 (2017)
Publisher : Arabic Letters and Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/cmes.10.2.20210

Abstract

Women and emancipation are two things that can not be separated, both are like two sides  of the same coin. One form of womens emancipation is a freedom of determining a spouse. This research aims to describe the several forms of womens freedom of determining a spouse in short story of Kahlil Gibran entitled Wardah Al Hānī based on literary sociology theory of Rene Wellek and Austin Warren. The methodology used to realize that aim is descriptive qualitative. The results reveal that womens freedom of determining a spouse is divided into two perspectives, one relates to the opinion of the character in a story and other determined by his behaviors. In the first side, the character has an opinion that the real happiness in the life only can be brought by love. So, she must choose the man she loved. And in another side, the womens freedom is shown by the way she left her legal husband and went to the other beloved man to make her happiness life. 
KEBEBASAN WANITA PADA TEKS “WARDAH AL-HĀNĪ” (1908) DALAM ANTOLOGI CERPEN “AL-ARWĀH AL-MUTAMARRIDAH” KARYA JUBRĀN KHALĪL JUBRĀN (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA) Tri Yanti Nurul Hidayati, Mufidah Nuruddiniyah,
Jurnal CMES Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Arabic Letters and Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/cmes.10.1.19868

Abstract

Women and emancipation are two things that can not be separated, both are like two sides of the same coin. One form of women's emancipation is a freedom of determining a spouse. This research aims to describe the several forms of women's freedom of determining a spouse in short story of Kahlil Gibran entitled Wardah Al-Hānī based on literary sociology theory of Rene Wellek and Austin Warren. The methodology used to realize that aim is descriptive qualitative. The results reveal that women's freedom of determining a spouse is divided into two perspectives, one relates to the opinion of the character in a story and other determined by his behaviors. In the first side, the character has an opinion that the real happiness in the life only can be brought by love. So, she must choose the man she loved. And in another side, the women's freedom is shown by the way she left her legal husband and went to the other beloved man to make her happiness life.
RELIGIOSITAS TOKOH UTAMA DALAM TEKS KHALĪL AL-KĀFIR (1908) DALAM ANTOLOGI CERPEN “AL-ARWĀCH AL-MUTAMARRIDAH” KARYA JUBRĀN KHALĪL JUBRĀN (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA) Tri Yanti Nurul Hidayati, Heny Nur Faizah,
Jurnal CMES Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Arabic Letters and Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1178.617 KB) | DOI: 10.20961/cmes.11.1.26006

Abstract

Penelitian ini membahas tentang struktur teks cerpen “Khalīl al-Kāfir” (1908) karya Jubrān Khalīl Jubrān berdasarkan teori struktural dan gambaran religiositas tokoh utama yang tergambar dalam teks cerpen “Khalīl al-Kāfir” (1908) karya Jubrān Khalīl Jubrān berdasarkan teori sosiologi sastra. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Adapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Pertama, diperoleh unsur-unsur struktur yang membangun teks“Khalīl al-Kāfir” (1908) karya Jubrān Khalīl Jubrān antara lain (1) Tema, yaitu pemahaman agama yang benar akan berdampak pada sikap religius yang baik dan benar; (2) Cerita terdapat 11(sebelas) rangkian peristiwa; (3) Plot yang digunakan adalah plot (alur) maju; (4) Tokoh, terdapat 5tokoh yaitu Khalil, Syeikh Abas, Rahil, Maryam, dan Khuri Ilyas,(5) Latar (latar tempat, waktu); dan (6) Sudut Pandang yaitu sudut pandang persona ketiga gaya “dia”. Kedua, diperoleh tiga gambaran religiositas tokoh utama berdasarkan dimensi religiositas yang terdapat pada cerpen“Khalīl al-Kāfir” (1908) karya Jubrān Khalīl Jubrān, yaitu dimensi pengalaman, dimensi pengetahuan agama, dan dimensi pengamalan dengan memanfaatkan teori sosiologi sastra Rene Wellek dan Austin Warren.
Interpretasi Makna Nasionalisme Syi’r Fī Al-Quds, Li Bilādinā Dan Wa Lanā Bilādun Karya Mahmud Darwish (Kajian Semiotika Charles Sanders Pierce) Wardani, Yudha Arifan Putra; Farhah, Eva; Hidayati, Tri Yanti Nurul
Al-Muyassar: Journal of Arabic Education Vol 3, No 2 (2024): Al-Muyassar: Journal of Arabic Education
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/al-muyassar.v3i2.11849

Abstract

Penelitian ini membahas tentang makna dan bentuk nasionalisme yang terkandung dalam syi'r Fī Al-Quds, Li Bilādinā dan Wa Lanā Bilādun karya Mahmud Darwish. Ketiga syi'r tersebut diterbitkan pada tahun 2003 dari salah satu antologi syi'r karya Mahmud Darwish. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dan bentuk nasionalisme yang disampaikan penyair dalam Fī Al-Quds, Li Bilādinā dan Wa Lanā Bilādun.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode hermeneutika. Metodenya dilakukan dengan observasi untuk menyimpulkan penafsiran kata, frasa, kalimat, dan baris dalam suatu teks. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa syi’r Fī Al-Quds, Li Bilādinā dan Wa Lanā Bilādun. Kemudian data sekunder berupa teori Semiotika Charles Sanders Pierce, penelitian terdahulu, artikel jurnal dan buku. Teknik penelitian menggunakan teknik observasi dan interpretasi. Teori yang digunakan adalah teori semiotika Charles Sanders Pierce dan teori nasionalisme.Hasil penelitian tentang makna syi’r Fī Al-Quds, Li Bilādinā dan Wa Lanā Bilādun ditemukan adanya uraian yang disampaikan oleh Mahmud Darwish tentang keadaan Palestina di masa lampau, tentang kerusakan dan kehancuran yang dialami Palestina dan tentang awal mula terjadinya pembunuhan dan pembantaian massal di Palestina. Kemudian perwujudan nasionalisme dalam syi’r Fī Al-Quds, Li Bilādinā dan Wa Lanā Bilādun adalah harapan dan keinginan rakyat Palestina akan perdamaian dan kebangkitan, pengakuan rakyat Palestina atas keberadaan negaranya dan ungkapan kecintaan rakyat Palestina terhadap negaranya.Kata Kunci : Fī Al-Quds, Li Bilādinā, Wa Lanā Bilādun, Mahmud Darwish, Nasionalisme
Fakta Kemanusiaan, Subjek Kolektif, dan Pandangan Dunia dalam Film ‘A̅shifah Ramliyyah Karya Elite Zexer Anwar, Elisa Alia; Hidayati, Tri Yanti Nurul
Middle Eastern Culture & Religion Issues Vol 3 No 1 (2024): Edisi 1 - 2024
Publisher : Middle Eastern Studies Program, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mecri.v3i1.14205

Abstract

Representasi merupakan penggambaran kembali kejadian yang ada di masyarakat ke dalam sebuah karya, baik tertulis maupun audiovisual. Dalam hal ini, film merupakan karya sastra audiovisual yang dapat mereprensentasikan kejadian nyata yang ada di masyarakat, sebagaimana film ‘A̅shifah Ramliyyah karya Elite Zexer. Film ini diangkat dari kisah nyata yang memperlihatkan kehidupan masyarakat suku Badui di Negev, Israel. Kehidupan sosial masyarakat suku Badui tersebut kemudian menjadi genetika dasar pembuatan film ‘A̅shifah Ramliyyah. Untuk mengkaji genetika dasar film tersebut digunakan konsep dasar teori strukturalisme genetik yakni fakta kemanusiaan, subjek kolektif, dan pandangan dunia pada film ‘A̅shifah Ramliyyah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan adanya fakta kemanusiaan, subjek kolektif, dan pandangan dunia pada film ‘A̅shifah Ramliyyah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi tangkapan layar adegan dan dialog pada film ‘A̅shifah Ramliyyah. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan adanya praktik poligami dan perjodohan anak perempuan yang didukung oleh subjek kolektif sehingga memunculkan pandangan dunia bahwa masyarakat suku Badui masih mempertahankan kebudayaan konservatif.
Inovasi Game Bisik Berantai Berbasis Media Daring Sebagai Strategi Pembelajaran Kemahiran Menyimak Bahasa Arab Hidayati, Triyanti Nurul; Farhah, Eva; Arumi, Afnan; Sukmana, Reza; M. Yunus A
Shaut al Arabiyyah Vol 13 No 1 (2025): JURNAL SHAUT AL-'ARABIYAH
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/saa.v13i1.50909

Abstract

The current technological developments, which are all online, require innovations in the teaching methods for the Arabic language, especially listening skills (maha>ratul-istima'), which are usually conducted offline in the classroom or language laboratory by directly listening to the pronunciation from the lecturer or native speaker via recording or video, then imitating and writing down the transcription results. Considering the current technological developments that cover all aspects, including education and teaching, there is a need for innovations in the teaching methods for language skills, especially listening skills, which, first in the form of face-to-face (offline) practice, became online practice. This research aims to provide alternative teaching in the form of innovations in learning Arabic, especially listening skills, for students through online media-based gaming strategies. This research is qualitative experimentation. Data collection was conducted using three methods: (1) collecting scores using documentation, (2) conducting the gaming process using observation, and (3) obtaining student feedback using interviews. Fifty-eight participants in the game were divided into two classes, namely Class A and Class B. There were 29 people in each class. Each class was divided into five groups, with 5-6 members per group. The game is divided into four scenarios, namely (1) word groups, (2) sentence groups, (3) paragraphs, and (4) character instructions. The game is played entirely online through Zoom Meeting. In this study, five indicators were used to assess listening skills: (1) ability to recognize letters in words (IHK), (2) ability to distinguish similar letter sounds (BBH), (3) understanding sentences (PK), (4) understanding paragraphs (PW), (5) understanding the meaning of vocabulary, phrases, sentences, and discourses (PAK). From the chain whispering game, the average scores per indicator were obtained as follows: CPI (72.8), BBH (72.5), PK (75.2), PW (72.5), and PAK (68). Based on these results, it can be concluded that this online-based chain whispering game can directly train listening skills and, due to the feedback received, is an interactive, memorable, and entertaining form of learning for the students. Keywords: Listening Skill, game, online, Online-Chain Whispers