Ira Irawati
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

REALITAS REFERENSIAL LABA AKUNTANSI SEBAGAI REFLEKSI KANDUNGAN INFORMASI Irawati, Ira
PARADIGMA Vol 4, No 01 (2010): Paradigma, Vol. 04, No.01 Pebruari - Juli 2010
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beragam interpretasi terhadap laba akuntansi, baik akuntan maupun non-akuntan sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, bermuara pada kesimpulan bahwa laba akuntansi menggambarkan dua dunia, yaitu “dunia yang bertubuh” dan “dunia yang tak bertubuh”  meminjam dua istilah yang digunakan oleh Platountuk menyebut realitas yang direpresentasikan oleh pengalaman dan oleh akal pikiran. Immanuel Kant menyebut dua bentuk realitas tersebut dengan istilah fenomena dan nomena. Fenomena adalah pengetahuan manusia yang dibatasi oleh oleh batas-batas pengalaman yang mungkin; sedangkan nomena adalah objek yang tidak diketahui, tetapi hanya dipikirkan dan dipercayai ada. Ketika dunia yang bertubuh (fenomena) dilebur menjadi satu dengan dunia yang tak bertubuh (nomena), sebagai dunia hiperrealitas, yaitu dunia yang di dalamnya sulit untuk dibedakan antara fenomena dan nomena, asli dan palsu, fakta dan fiksi, atau benar dan salah.Jika konsep dan proses akuntansi dalam kondisi yang seharusnya, maka realitas (informasi tentang kejadian keuangan) akan terpantulkan seperti apa adanya secara objektif. Tetapi, jika cerminnya retak, konsep dan proses akuntansi dalam kondisi yang tidak seharusnya, maka realitas keuangan yang direpresentasikan tentu akan menjadi terdis-torsi. Akibatnya, laba akuntansi menjadi identitas yang tidak jelas, meragukan dan kehilangan makna. Kata Kunci : Laba akuntansi
KUALITAS PELAYANAN BPJS di RSU. SILOAM KUPANG Hendrik Toda; Ira Irawati; Oekan Obdoellah; Tachjan Tachjan
Jurnal Administrasi Publik Vol 9, No 2 (2018): JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.677 KB) | DOI: 10.31506/jap.v9i2.4763

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan fenomena sosial terkait kualitas pelayanan bagi pasien rawat inap peseta BPJS di RSU. Siloam Kupang. Hasil penelitian menunjukan Dimensi tangible terkait penampilan dokter dan perawat, tampilan fasilitas fisik, fasilitas penunjang lainnya sudah baik hanya saja suasana di ruangan dan sekitar halaman ruangan rawat inap yang sangat nyaman bagi pasien. Dimensi reliability sudah cukup baik di buktikan dengan kemampuan tenaga medis memberikan pelayanan dengan cepat pada saat pasien membutuhkan hanya saja ada beberapa keluhan dari pasien kepada dokteer spesialis yang seringkali datang pada siang hari. Dimensi Responsivennes dimana kemampuan tenaga kesehatan sanggup merespon keluhan pasien pada saat penanganan pertama sampai tindakan di ruang rawat inap. Dimensi assurance jaminan pelayanan berkaitan dengan ketersedian tenaga medis yang cukup banyak tetapi tidak sebanding dengan jumlah pasien. Mengingat jumlah pasien yang menggunakan jasa di RSU. Siloam cukup banyak bukan saja pasien BPJS tetapi ada juga pasien umum dan pasien yang menggunakan asuransi lainnya. Dimensi empaty dimana pelayanan yang diberikan melalui nilai-nilai rumah sakit dengan tidak membeda-bedakan status sosial pasien.Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Pasien Rawat Inap, Peserta BPJS. RSU. Siloam
MANAJEMEN INOVASI OPEN DATA DALAM LAYANAN INFORMASI PUBLIK PADA PEMERINTAH KOTA BANDUNG Anne Friday Safaria; Entang Adhy Muhtar; Ira Irawati; Ida Widianingsih
Jurnal Administrasi Publik Vol 9, No 2 (2018): JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1782.728 KB) | DOI: 10.31506/jap.v9i2.4759

Abstract

Artikel ini merupakan hasil riset pelaksanaan inovasi open data dalam layanan informasi publik pada Pemerintah Kota Bandung, sebagai satu-satunya kota percontohan Open Data di Indonesia. Manajemen inovasi ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan Manajemen Perubahan model three steps Lewin yang dimodifikasi oleh Pugh dalam konteks pelayanan informasi. Riset ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan mengapa pelaksanaan inovasi Open Data belum efektif di pemerintah Kota Bandung, dan untuk menemukan konsep baru bagi pengembangan manajemen perubahan dan inovasi, khususnya di sektor publik.Kata kunci: Open Data, Inovasi, Informasi Publik, Manajemen Perubahan
Kajian Kategori Engagement dalam Penerapan Konsep Green Campus di Institut Teknologi Nasional Bandung Dwi Retno Ariyani; Emma Akmalah; Ira Irawati
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 3: September 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i3.85

Abstract

ABSTRAKKampus hijau merupakan suatu program yang dilaksanakan di institusi pendidikan yang memiliki sistem akademik, manajemen, tatanan wilayah, dan kualitas sumber daya yang tidak terlepas dari konsep pembangunan berkelanjutan. Campus engagement melakukan penilaian terhadap program-program berkelanjutan untuk para sivitas akademika. Penilaian indikator ini perlu dilakukan, mengingat program-program berkelanjutan dapat meningkatkan keinginan dan komitmen sivitas akademika dalam mengimplementasikan konsep green campus. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji penerapan konsep berkelanjutan yang terdapat pada standar STARS. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Pengolahan data dilakukan dengan cara menentukan nilai poin untuk setiap indikator lalu dilakukan analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini, Itenas mendapatkan 7,53 point dari point maksimum sebesar 21 point. Hal ini menunjukkan Itenas memiliki program yang masih kurang baik dalam mendukung para sivitas akademikanya untuk menerapkan green campus di Itenas.Kata kunci: kampus hijau, STARS AASHE, campus engagement ABSTRACTGreen campus is a program implemented in educational institutions that have academic system, management, regional order, and quality of resources that can not be separated dari the concept of sustainable development. Campus engagement assesses sustainable programs for academicians. Assessment of this indicator needs to be done, considering that sustainable programs can increase the desire and commitment of academicians in implementing green campus concept. This study was conducted by examining the implementation of sustainable concepts contained in the STARS standard. Data collection is conducted through interview and observation. Data processing is done by determining the value of points for each indicator and then by descriptive and SWOT analysis. The result of this research, Itenas get 7.53 point dari point maximum equal to 21 point, which indicated that Itenas still has a poor program in support of its academic civitas to implement green campus in Itenas.Keywords: green campus, STARS AASHE, campus engagement
Implementasi Konsep Green Campus di Kampus Itenas Bandung Berdasarkan Kategori Tata Letak dan Infrastruktur Nur Diyanti Santoso; Emma Akmalah; Ira Irawati
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 4: Desember 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i4.139

Abstract

ABSTRAKGreen campus merupakan konsep yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan  lahir dari kesadaran manusia akan pentingnya berbagai kegiatan ramah lingkungan di lingkungan kampus. Kampus dinilai sebagai sarana yang tepat untuk mempromosikan konsep pembangunan yang berkelanjutan kepada civitas academica dan juga masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan konsep green campus dalam kategori tata letak dan infrastruktur di kampus Itenas. Observasi, pengukuran, dan wawancara  dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan, sedangkan untuk pengolahan data digunakan  metode scoring dan mixed method research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Itenas mendapatkan poin sebesar 730 poin dari poin maksimalnya yaitu 1500 poin. Secara keseluruhan, kekurangan yang Itenas miliki adalah lahan yang kurang untuk tanaman hutan, ruang terbuka yang kurang dapat dimanfaatkan secara maksimal, dan area yang tidak dapat diresapi air yang cukup besar. Kata kunci: green campus, tata letak dan infrastruktur, scoringABSTRACTGreen campus is a concept that support sustainable development and come from human awareness about the importance of varied eco-friendly activities in campus. Campus is considered to be a proper place to promote sustainable development concept  implementation to its community and surrounding society. This research aims to examine about the implementation of the green campus concept in the category of setting and infrastructure at the Itenas campus. Observation, measurement, and interview were conducted to gather required data, and scoring as well as mixed method were used for data processing and analysis. The results showed that  Itenas earned 730 points from its maximum points of 1500 points. In general, the shortcomings that Itenas has are inadequate area for forest vegetation, open space that can not be utilized optimally, and large area on campus covered in non retentive surface. Keywords: green campus, setting and infrastructure, scoring