Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ntertekstualitas Naskah Kempalan Kitab-kitab Islam Koleksi Museum Sonobudoyo: Syariat dalam Islam Jawa Agus Iswanto
Analisa: Journal of Social Science and Religion Vol 21, No 2 (2014): Analisa Journal of Social Science and Religion
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18784/analisa.v21i02.16

Abstract

AbstractIntertextuality of a religious manuscript can be used to understand the meaning and position of religious thought in the text. This research focuses on the relation between shari’ah/fiqh and tasawuf/hakikat in Yogyakarta Sultanete Milieu, through intertextualanalysis of the manuscript Kempalan Kitab-Kitab Islam (code: MSB/H/15/SK92), a collection of Sonobudoyo Museum in Yogyakarta. This manuscript was studied by seeing its position between two texts in two traditions (keraton and pesantren), but in the same milieu (Sultanete Yogyakarta), i.e Serat Suryaraja (royal heritage of Yogyakarta Sultanete) and Al-Sunī al-maṭālib fī isṭilāḥal-‘awāqib by Kiai Nur Iman from Pesantren Mlangi of Yogyakarta. This research shows that Kempalan Kitab-Kitab Islam can be seen as a point which signifies the acceptance of sharia as part of a way of achieving “ilmu kesempurnaan” (the science of perfection) in the conception of Sufism in Java.Keywords: Kempalan Kitab-kitab Islam Manuscript, intertextuality, Yogyakarta Sultanete, syariah, tasawuf AbstrakHubungan intertekstualitas sebuah naskah keagamaan dapat membantu untuk memahami makna dan posisi sebuah pemikiran keagamaan yang tertuang dalam teks naskah tersebut. Penelitian ini melihat bagaimana aspek syariah atau fikih yang tertuang dalam naskah Jawa serta hubungannya dengan aspek tasawuf/hakikat yangberada di lingkungan Kesultanan Yogyakarta, melalui analisis intertekstual Naskah Kempalan Kitab-kitab Islam (kode MSB/H/15/SK92) koleksi Museum Sonobudoyo di Yogyakarta. Naskah Kempalan Kitab-kitab Islam dilihat posisi dan maknanya denganmenelaah dua teks di dua tradisi (keraton dan pesantren), yang sama-sama dalam satu lingkungan Kesultanan Yogyakarta, yakni Serat Suryaraja yang merupakan pusaka keraton Yogyakarta, dan Al-Sunī al-maṭālib fī isṭilāḥal-‘awāqib karya Kiai Nur Iman dari Pesantren Mlangi Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Naskah Kempalan Kitab-kitab Islam dapat dipandang sebagai satu titik yang menandakanpenerimaan syariat sebagai bagian dari jalan mencapai “ilmu kasampurnan” dalam konsepsi tasawuf di Jawa.Kata kunci: Naskah Kempalan Kitab-kitab Islam, intertekstualitas, Kesultanan Yogyakarta, syariah, tasawuf
Makhṭūṭat Butuhaning Manusya Mungguhing Sarak: Mi‘yārīyat al-Islām fī al-Manāṭiq al-Dākhilīyah bi Jawa Agus Iswanto
Studia Islamika Vol 19, No 2 (2012): Studia Islamika
Publisher : Center for Study of Islam and Society (PPIM) Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.407 KB) | DOI: 10.15408/sdi.v19i2.365

Abstract

This article discusses the manuscript of Butuhaning Manusya Mungguhing Sarak as an evidence of the acceptance of Islamic texts in the cultural context of inland Java, particularly in the Sultanate of Yogyakarta, which is often considered to be more concerned with the mystical or hakikat aspects of Islam. Its analysis focuses on the way of Javanese receive the orthodox Islamic texts in the cultural context of Java and the functions of the texts in the religious life of Javanese. The existence of the Kitab Butuhaning in Yogyakarta asserts that sharī‘ah aspects have been accepted among the people in countryside Java. It also confirms that Islam in Yogyakarta seeks to balance the sharī‘ah and mystical aspects. This article argues that translations or adaptations of Arabic Islamic texts into Javanese culture and language become one of the Islamization routes in Java.DOI: 10.15408/sdi.v19i2.365 
ntertekstualitas Naskah Kempalan Kitab-kitab Islam Koleksi Museum Sonobudoyo: Syariat dalam Islam Jawa Agus Iswanto
Analisa: Journal of Social Science and Religion Vol 21, No 2 (2014): Analisa Journal of Social Science and Religion
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.744 KB) | DOI: 10.18784/analisa.v21i02.16

Abstract

AbstractIntertextuality of a religious manuscript can be used to understand the meaning and position of religious thought in the text. This research focuses on the relation between shari’ah/fiqh and tasawuf/hakikat in Yogyakarta Sultanete Milieu, through intertextualanalysis of the manuscript Kempalan Kitab-Kitab Islam (code: MSB/H/15/SK92), a collection of Sonobudoyo Museum in Yogyakarta. This manuscript was studied by seeing its position between two texts in two traditions (keraton and pesantren), but in the same milieu (Sultanete Yogyakarta), i.e Serat Suryaraja (royal heritage of Yogyakarta Sultanete) and Al-Sunī al-maṭālib fī isṭilāḥal-‘awāqib by Kiai Nur Iman from Pesantren Mlangi of Yogyakarta. This research shows that Kempalan Kitab-Kitab Islam can be seen as a point which signifies the acceptance of sharia as part of a way of achieving “ilmu kesempurnaan” (the science of perfection) in the conception of Sufism in Java.Keywords: Kempalan Kitab-kitab Islam Manuscript, intertextuality, Yogyakarta Sultanete, syariah, tasawuf AbstrakHubungan intertekstualitas sebuah naskah keagamaan dapat membantu untuk memahami makna dan posisi sebuah pemikiran keagamaan yang tertuang dalam teks naskah tersebut. Penelitian ini melihat bagaimana aspek syariah atau fikih yang tertuang dalam naskah Jawa serta hubungannya dengan aspek tasawuf/hakikat yangberada di lingkungan Kesultanan Yogyakarta, melalui analisis intertekstual Naskah Kempalan Kitab-kitab Islam (kode MSB/H/15/SK92) koleksi Museum Sonobudoyo di Yogyakarta. Naskah Kempalan Kitab-kitab Islam dilihat posisi dan maknanya denganmenelaah dua teks di dua tradisi (keraton dan pesantren), yang sama-sama dalam satu lingkungan Kesultanan Yogyakarta, yakni Serat Suryaraja yang merupakan pusaka keraton Yogyakarta, dan Al-Sunī al-maṭālib fī isṭilāḥal-‘awāqib karya Kiai Nur Iman dari Pesantren Mlangi Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Naskah Kempalan Kitab-kitab Islam dapat dipandang sebagai satu titik yang menandakanpenerimaan syariat sebagai bagian dari jalan mencapai “ilmu kasampurnan” dalam konsepsi tasawuf di Jawa.Kata kunci: Naskah Kempalan Kitab-kitab Islam, intertekstualitas, Kesultanan Yogyakarta, syariah, tasawuf
The Application of Al-Ghazâli’s Tasawuf Ethic to Actualize Good Governance in Indonesia Agus Iswanto
Millah: Journal of Religious Studies Vol. VII, No. 1, August 2007: English Version
Publisher : Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article tries to explore the possibilities of tasawuf ethic application to actualize Good Governance in Indonesia. The study focuses on some arguments why tasawuf and al-Ghazali are selected as the main discussion. The arguments are that Tasawuf is an Islamic tradition and al-Ghazali has capability for it in terms of his social lives. He proposed three concepts of thought concerning tasawuf ethics, that is, zuhd, teleological ethics, and ummahat al-fadhail. These concepts can be implemented in reforming good Indonesian government.Keyword: Tasawuf, social sensitivity, Ilâhiyah consciousness, tasawuf tradition
Teologi Kritis di Masa Teror: STrategi Pendidikan Teologi Teroris Agus Iswanto
Millah: Journal of Religious Studies Vol. VI, No. 1, Agustus 2006 Kejahatan Terorisme antara Isu dan Praktik
Publisher : Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/millah.vol6.iss1.art6

Abstract

This article tries to discus about possibility of theology reconstruction (religious comprehension) in its relation with terrorism action in the name of religion in Islamic education practice. The first, the writer discuses about meanings of theology and terrorism, which are key concepts in this study. Then to investigate the roots, of terrorism in the name of God through religion fundamentalism concept with jihad whose mascot whose roots is political problem. According to the writer, this problem needs the new formula of theology in Islamic education practice. This theology is critical theology inspired by the Islamic universal good norms (The Qur'an and Sunnah). This theology always criticizes comprehension of religious which is loaded by political self interest of certain group caused conflict.
Pandemi Covid-19 di Samarinda: Tingkat Kecemasan dan Depresi pada Siswa SMP di Kota Samarinda Nur Rohmah; Agus Iswanto; Rina Tri Agustini
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 17 No. 02 (2022): Avicenna: Jurnal Ilmiah
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Coronavirus 2019 (Covid-19) sangat mempengaruhi kehidupan di seluruh dunia. Isolasi, pembatasan kontak, dan penghentian ekonomi memaksakan perubahan total pada lingkungan psikososial yang terkena dampak seperti pelajar yang melakukan pembelajaran secara online. Hal ini berpotensi mengancam kesehatan mental anak dan remaja secara signifikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecemasan dan depresi pada siswa SMPN 24 Samarinda setelah lebih dari satu tahun pemberlakuan pembelajaran online. Metode: metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan survei online. Adapun responden yang terlibat sebanyak 202 pelajar. Survei ini menggunakan kuesioner yang sudah di modifikasi yaitu GAD anxiety dan PHQ-9 Depression. Analisis data menggunakan Chi-square dengan SPSS. Hasil: sebanyak 54.2% pelajar perempuan. Sebanyak 61.6% kelas 7, dan pekerjaan dari orangtua 37.0% adalah pedagang. Respondent melaporkan Tingkat kecemasan pada level ringan sebesar 68.8% dan pada level berat sebesar 5.9%, sedangkan respondent yang melaporkan tingkat depresi mereka pada level ringan sebesar 54.5% dan level berat sebesar 11.9%. Kesimpulan: terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan dengan p-value 0.001, dan tingkat depresi dengan p-value 0.000. Saran dari hasil survei ini adalah perlunya dukungan psikososial dan layanan kesehatan mental bagi siswa yang beresiko dengan menggiatkan peran guru bimbingan konseling untuk membuat program pendampingan siswa terkait dengan kesehatan mental.