Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Dampak Kesehatan dan Adaptasi Lintas Budaya Akibat Gegar Budaya pada Mahasiswa Rina Tri Agustini; Muji Sulistyowati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.3 No.1 Juli (2021) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v3i1.6021

Abstract

Disebabkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia belum merata, maka bermunculan mahasiswa lintas budaya. Hal tersebut memicu terjadinya gegar budaya akibat interaksi dengan lingkungan baru. Diketahui bahwa terdapat gejala kejadian gegar budaya pada mahasiswa bukan etnis Jawa di Universitas Airlangga sebagai salah satu perguruan tinggi yang menjadi referensi studi lanjut bagi mahasiswa dari luar Pulau Jawa. Sehingga, perlu untuk mengidentifikasi dan menganalisis adaptasi lintas budaya yang dilakukan mahasiswa bukan etnis Jawa dalam menghadapi dampak kesehatan akibat gegar budaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan adalah mahasiswa bukan etnis Jawa angkatan 2015 di Universitas Airlangga. Penelitian dimulai dengan skrining informan dengan kuesioner, dilanjutkan wawancara mendalam untuk mengambil data utama, dan focuss group discussion sebagai triangulasi. Analisis data dimulai dengan reduksi, narasi, kesimpulan, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian yaitu dampak kesehatan akibat gegar budaya dari aspek fisik, mental, dan sosial. Bentuk adaptasi lintas budaya yang dilakukan yaitu personal skills digunakan informan dalam mengatasi dampak kesehatan fisik, mental, dan sosial. People skills digunakan dalam mengatasi dampak kesehatan mental dan sosial. Sedangkan, perception skills digunakan untuk mengatasi dampak kesehatan sosial. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu hampir seluruh informan telah melakukan adaptasi yang adaptif. Institusi pendidikan terutama perguruan tinggi dapat memfasilitasi mahasiswa lintas budaya dalam beradaptasi untuk mengatasi dampak kesehatan akibat gegar budaya
Optimalisasi jendela informasi kesehatan terkini sebagai media promosi kesehatan di puskesmas Rina Tri Agustini; Lies Permana; Helwena Helwena
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i1.13109

Abstract

Pendampingan dan Fasilitasi dalam Mempersiapkan Pertemuan Tatap Muka Terbatas Sesuai Protokol Kesehatan di SDN 001 Sungai Kunjang Kota Samarinda Annisa Nurrachmawati; Lies Permana; Rina Tri Agustini
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 5 No 3 (2021): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v5i3.486

Abstract

Online learning has the potential to affect a students’ academic achievement. Therefore, schools are encouraged to hold limited face-to-face meetings as COVID-19 cases begin to decrease. All schools should immediately begin preparing the requirements for getting permission to use limited face-to-face meetings. SDN 001 Sungai Kunjang Samarinda is one of them, and it is still having problems fulfilling these requirements. The activity's goal is to facilitated SDN 001 ready to meet the requirements of limited face-to-face meetings. Method of this community service implementation were consists of five stages, namely stage 1 licensing and policy identification, stage 2 awareness of problems, stage 3 the implementation of assistance and facilitation of limited face-to-face meetings preparation, stage 4 socialization of rules and Standard Operating Procedure (SOP) of limited face-to-face meetings implementation, and stage 5 the evaluation stage of activities. The results of this series of activities show that through the assistance of the school is able to arrange the rules and flow chart of limited face-to-face meetings implementation. After socializing to all teachers and education personnels, they understand the guidance of the implementation of limited face-to-face meetings in the education unit of the Joint Decree (SKB) 4 ministry. All teachers feel confident that they can be disciplined in carrying out health protocols in school after socialization. Furthermore, to strengthen the readiness of schools to implement limited face-to-face meetings, it is expected that this socialization will also be carried out to students and their parents.
Determinan Sosial dan Dampak Kesehatan Pernikahan Dini di Lombok Timur Rina Tri Agustini
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 11 (2018): Proceedings of the 4th UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1180.838 KB) | DOI: 10.22146/bkm.40472

Abstract

Tujuan: Penelitian ini menganalisis determinan sosial dan dampak yang berkaitan dengan kesehatan dari kejadian pernikahan dini di Kabupaten Lombok Timur. Metode: Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan melalui studi pustaka dari jurnal terkait dan wawancara mendalam kepada dua orang informan berdasarkan purposive sampling. Analisis data menggunakan Social Cognitive Theory untuk mengidentifikasi determinan sosial terkait pernikahan dini di Kabupaten Lombok Timur. Selain itu, peneliti juga melakukan analisis dampak kesehatan berdasarkan aspek fisik, mental, dan sosial. Hasil: Determinan sosial kejadian pernikahan dini di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan hasil penelitian ini yaitu: (1) faktor personal meliputi pendidikan rendah dan faktor agama; (2) perilaku yaitu kehamilan di luar pernikahan, dan (3) pengaruh lingkungan meliputi lingkungan keluarga, budaya lokal, dan pola pikir masyarakat setempat. Sedangkan dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan dari pernikahan dini berdasarkan penelitian ini antara lain: (1) aspek fisik meliputi infeksi menular seksual, komplikasi dalam melahirkan, dan gangguan kesehatan anak yang dilahirkan; (2) aspek mental yaitu beban pikiran; dan (3) aspek sosial meliputi gunjingan di tengah masyarakat, permakluman terhadap hal negatif yang tidak diinginkan, dan memicu tindakan kriminal. Simpulan: Sehubungan dengan perencanaan intervensi dalam menanggulangi permasalahan pernikahan dini di Kabupaten Lombok Timur, pihak yang terlibat harus memperhatikan prinsip relativisme budaya setempat. Oleh karena itu, beberapa upaya yang dapat dilakukan berkaitan dengan masalah ini yaitu: (1) memahami budaya lokal pernikahan dini secara komprehensif; (2) melakukan komunikasi lintas sektor; (3) melibatkan partisipasi masyarakat setempat; dan (4) menyusun program dengan memperhatikan budaya lokal masyarakat.
“SALAM Sehat”: Upaya Health Promoting University melalui Media Komunikasi Kesehatan berbasis Organisasi Mahasiswa di FKKMK UGM Aulia Zahro Novitasari; Dwi Rahmawaty; Nurhijrianti Akib; Rina Tri Agustini
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 11 (2018): Proceedings of the 4th UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.201 KB) | DOI: 10.22146/bkm.40479

Abstract

Objective: “SALAM Sehat” merupakan kampanye kesehatan SAntap buah dan sayur setiap hari, LAkukan aktivitas fisik secara rutin dan Menjaga kesehatan mental yang dilakukan sejak bulan Juni hingga Oktober 2018 di FKKMK UGM. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengembangan media komunikasi kesehatan “SALAM Sehat” yang berbasis organisasi mahasiswa di FKKMK UGM. Method: Pengembangan media beserta konten media dilakukan dengan pemberdayaan mahasiswa melalui organisasi mahasiswa FKKMK UGM. Media yang telah dikembangkan berupa poster online dan video filler melalui akun dan grup organisasi mahasiswa. Metode evaluasi dilakukan secara kualitatif dengan desain studi kasus melalui Focus Group Discussion dengan anggota Organisasi Mahasiswa FKKMK UGM. Result: Program pengembangan media “SALAM Sehat” dinilai telah mendukung Health Promoting University dan sesuai untuk promosi hidup sehat. Media kesehatan yang telah dibuat mudah dipahami dan informatif, namun dalam prosesnya memiliki hambatan pada pengembangan media seperti kebingungan dalam mendesain konsep poster, dan menyesuaikan jadwal anggota tim. Pengembangan media ini didukung oleh adanya proses pembagian tugas di tim, terdapat SOP yang disepakati, dan adanya kerjasama antar organisasi. Pengembangan media diharapkan terus berlanjut dengan adanya regenerasi tim untuk keberlanjutan program. Conclusion: Pengembangan media komunikasi kesehatan membutuhkan pengembangan media yang konsisten, terintegrasi dengan kebijakan, didukung dengan pengadaan fasilitas yang memadai, serta perlu kerjasama yang lebih luas agar media komunikasi dapat menjangkau seluruh civitas akademika FKKMK UGM.
Preventive Efforts for Covid-19 Transmission to Traders in RT 25 Air Hitam Village, Samarinda Rina Tri Agustini; Alesandra Dufer Fandrias; Lince Yikwa
ABDIMAYUDA: Indonesia Journal of Community Empowerment for Health Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Public Health, University of Jember in collaboration with PERSAKMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.367 KB) | DOI: 10.19184/abdimayuda.v1i1.29407

Abstract

The application of health protocols, especially the use of masks has decreased, this was seen from the number of people who feel lazy and saturated to apply the use of masks when outdoors such as when trading. Therefore, the awareness and understanding of traders needs to be increased through the provision of education to prevent the transmission of Covid-19. Activities carried out in Air Hitam Village, Samarinda Ulu, were started from the identification of public health problems in traders related to Covid-19, data retrieval and processing, planning activities that are then implemented, and evaluation of activities. The priority of the problems found was the decrease in public awareness, especially traders related to the implementation of health protocols, especially the use of masks. Providing education to traders regarding efforts to prevent Covid-19 by implementing health protocols was carried out through preventive packages in the form of distributing masks and handwashing soap, poster about good and correct hand washing, and banner for mandatory mask areas. Traders have understood the prevention efforts delivered through preventive package programs and some of them have implemented it every day.
Pandemi Covid-19 di Samarinda: Tingkat Kecemasan dan Depresi pada Siswa SMP di Kota Samarinda Nur Rohmah; Agus Iswanto; Rina Tri Agustini
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 17 No. 02 (2022): Avicenna: Jurnal Ilmiah
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Coronavirus 2019 (Covid-19) sangat mempengaruhi kehidupan di seluruh dunia. Isolasi, pembatasan kontak, dan penghentian ekonomi memaksakan perubahan total pada lingkungan psikososial yang terkena dampak seperti pelajar yang melakukan pembelajaran secara online. Hal ini berpotensi mengancam kesehatan mental anak dan remaja secara signifikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecemasan dan depresi pada siswa SMPN 24 Samarinda setelah lebih dari satu tahun pemberlakuan pembelajaran online. Metode: metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan survei online. Adapun responden yang terlibat sebanyak 202 pelajar. Survei ini menggunakan kuesioner yang sudah di modifikasi yaitu GAD anxiety dan PHQ-9 Depression. Analisis data menggunakan Chi-square dengan SPSS. Hasil: sebanyak 54.2% pelajar perempuan. Sebanyak 61.6% kelas 7, dan pekerjaan dari orangtua 37.0% adalah pedagang. Respondent melaporkan Tingkat kecemasan pada level ringan sebesar 68.8% dan pada level berat sebesar 5.9%, sedangkan respondent yang melaporkan tingkat depresi mereka pada level ringan sebesar 54.5% dan level berat sebesar 11.9%. Kesimpulan: terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan dengan p-value 0.001, dan tingkat depresi dengan p-value 0.000. Saran dari hasil survei ini adalah perlunya dukungan psikososial dan layanan kesehatan mental bagi siswa yang beresiko dengan menggiatkan peran guru bimbingan konseling untuk membuat program pendampingan siswa terkait dengan kesehatan mental.
KELAPA “Kelompok Pengangkut Sampah” : Pemberdayaan Masyarakat (Ikatan Pemuda Aktif Mandiri) Sebagai Upaya Mewujudkan Lingkungan Yang Sehat Muh Azmi Muhidin; Lies Permana; Rina Tri Agustini
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 2 No 3 (2022): I-Com: Indonesian Community Journal (Desember 2022)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.783 KB) | DOI: 10.33379/icom.v2i3.1559

Abstract

Saah satu komponen penting dalam mewujudkan kesehatan masyarakat yakni kesehatan lingkungan. Namun seringkali ditemukan di masyarakat permasalahan lingkungan khususnya pengelolaan sampah yang belum optimal dalam penyelesaiannya. Fenomena serupa juga terjadi di  Kelurahan Sidodamai, Kecamatan Sungai Dama, Samarinda. Diketahui bahwa sebagian masyarakat jarang membuang sampah di TPS (Tempat Pembuangan Sampah), dikarenakan letak geografis lingkungan tempat tinggal yang kurang mendukung. Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa diperlukan upaya dan peran masyarakat untuk menangani masalah tersebut. Untuk itu dilakukan pemberdayaan masyarakat yang merupakan salah satu strategi promosi kesehatan untuk menggerakan dan memampukan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Kegiatan pemberdayaan dilakukan dengan beberapa kegiatan di antaranya yaitu pembentukan divisi lingkungan pada organisasi IPAM (Ikatan Pemuda Aktif Mandiri), kemudian dilanjutkan dengan penentuan tim yang menjadi pengangkut sampah dan terakhir sosialisasi program kepada masyarakat. Kegiatan pemberdayaan tersebut diharapkan mampu mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Kelompok pengelola yang telah terbentuk juga diharapkan mampu mensosialisasikan dan menambah jumlah partisipasi masyarakat bergabung dalam pengangkutan sampah.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Penyusunan Program Pemanfaatan dan Penanaman TOGA Silfa Ayu Safika; Rina Tri Agustini; Lies Permana
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 4 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.224 KB) | DOI: 10.30653/002.202274.193

Abstract

COMMUNITY EMPOWERMENT IN THE PREPARATION OF TOGA UTILIZATION AND PLANTING PROGRAMS. The community of the RT 29 area have a tendency to use traditional medicine, especially herb and spice plants. However, the local community is still processing spice plants empirically and there is no management of the Family Medicine Garden (TOGA) in the area around the community settlements. The purpose of this community empowerment is to enable the community of RT 29 Sidodamai Village in the proper use of herb and spice plants as traditional medicine through education, the establishment of a TOGA cadre communication forum, and the preparation of a follow-up plan for TOGA planting. The implementation of activities in community empowerment uses the Participatory Rural Action (PRA) method which is carried out in 6 stages, i.e. community introduction, problem introduction, problem awareness, program implementation and program evaluation. The programs carried out included discussions, health education, mentoring TOGA cadres and the preparation of follow-up plans in the form of planting TOGA in RT 29. The results of this series of activities were that there was knowledge after being given health education material on the use of herb and spice plants, the existence of a communication forum for TOGA cadres with the Puskesmas Sidomulyo in planning the follow-up plan, and the independence of the community in carrying out the preparation for TOGA planting activities according to the planned schedule.
PSYCHOLOGISTS’ ROLE IN MENTAL HEALTH PROMOTION PROGRAM AT PUBLIC HEALTH CENTRE Rina Tri Agustini; Diana Setiyawati; Anggun Wulandari; Dewayan Ekowanti; Retna Siwi Padmawati
The Indonesian Journal of Public Health Vol. 17 No. 1 (2022): THE INDONESIAN JOURNAL OF PUBLIC HEALTH
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.164 KB) | DOI: 10.20473/ijph.v17i1.2022.171-183

Abstract

 Introduction: One of the initiations in Daerah Istimewa Yogyakarta is related to mental health workers who are expected to conduct mental health efforts, including optimal optimization promotive efforts through the placement of psychologists in Public Health Centre. Purpose of the study was to analyze psychologists' roles in mental health promotion programs at Public Health Centre in Sleman District. Methods: This was case study approach in qualitative study. Data collection through indepth interviews and focus group discussions were conducted with 32 informants selected by purposive sampling from two Public Health Centres in Sleman District based on extreme cases. Thematic analysis was performed considering four aspects of Normalization Process Theory. Result: Analysis results from psychologists' roles in mental health promotion program at Public Health Centre based on the Normalization Process Theory included, (1) coherence: a difference was observed with the presence of psychologists in the education system, community, and mental health services, (2) cognitive participation: participants were involved from inside and outside of Public Health Centre, (3) collective action: there was coordination between psychologists with cross-profession to promote mental health (4) reflexive monitoring: there were internal and external assessments of psychologists’ roles. Conclusion: The conclusion of this study is psychologists played their roles in mental health promotion programs such as communication, giving information, and education. Keywords: mental health promotion program, Normalization Process Theory, Public Health Centre, psychologists’ role