Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN TERHADAP DURABIUTAS HIGH-FLOWABLE CONCRETE PADA PENGECORAN BETON DI RAW AH AIR Slamet Widodo; Sri Haryono
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 6 (2003): jurnal teknik sipil dan arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Concrete that used for under water construction need to be proportioned to spread readily and self consolidate.  High Flowable Concrete (HFC) is a kind of High Performance Concrete (HPC) that able to spread readily (flowability more than 50 cm according to BS – 1881). This kind of concrete can be resulted by using higher water/binder ratio or adding some High Range Water Reducer (HRWR) agent. This reseacrh proposed to evaluate effects of water/binder ratio and High Range Water Reducer based on polycarboxylatether (Sika Viscocrete-5) dosage on fresh concrete properties, compressive strength and water absorption of underwater concrete. The research has done with o,40 and 0,45 water/binder ratio and 0.3, 0.6, 0.8, 1.0 and 1.3 percent of HRWR by total wight of binder. 30 cubes (15cm x15cm x15cm) of underwater concrete  were used for absorption examination according to ASTM C-127-68 underwater concrete cylinders (Ø 15cm x 30cm) were investigated for compressive strength in 56 days. Test result indicates that HRWR based on polycarboxylatether could improve flowability up to 3.24 % for 0.4 water per binder ratio and 23.90 % for 0.45 w/c. High Range Water Reducer also improve durability of underwater concrete, indicates by the reduction of water absorption up to 11.11 % for 0.4 water per binder ratio and 18.28 for 0.45 water per binder ratio. Better durability of underwater concrete could be obtained by reducing the value of water per binder ratio that indicated by lower water absorption.
KAJIAN PENGGUNAAN NONLINIEAR STATIC PUSHOVER ANALYSIS DENGAN METODA ATC-40, FEMA 356, FEMA 440 DAN PERILAKU SEISMIK INELASTIC TIME HISTORY ANALYSIS UNTUK EVALUASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN PASCA GEMPA SRI HARYONO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 10 No. 14 (2011): jurnal teknik sipil dan arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejauh ini, sudah banyak dilakukan penelitian yang membandingkan antara analisis statik non-linear pushover dengan analisis dinamik non-linear riwayat waktu di dalam meramalkan perilaku seismik suatu bangunan, baik secara dua dimensi maupun tiga dimensi, dengan beban gempa satu arah maupun dua arah, dan dengan berbagai macam bentuk struktur. Kesemuanya memberikan kesimpulan bahwa analisis pushover dapat meramalkan perilaku seismic suatu bangunan dengan cukup baik. Beberapa penelitian sebelumnya  menunjukkan bahwa, untuk mengetahui kinerja struktur dapat dilakukan dengan analisa nonlinear riwayat waktu (Non-linear Response History Analysis, NL-RHA). Dari beberapa cara analisis statik nonlinier yang telah diusulkan, yang paling populer pada saat ini adalah cara Capacity Spectrum Method (CSM), atau lebih dikenal sebagai static pushover analysis. Static pushover analysis ini kemudian dikembangkan untuk meningkatkan pushover (Capacity Spectrum Method) dengan mengikutkan kontribusi mode yang lebih tinggi untuk seismic demands yang lazim disebut dengan Modal Pushover Analysis (MPA). Data output yang dipakai untuk membandingkan kedua analisis di atas adalah kurva kapasitas, posisi sendi plastis, besar drift maksimum, dan evaluasi tingkat kinerja struktur.
PENGGUNAAN STRUKTUR BRESING KONSENTRIK TIPE X UNTUK PERBAIKAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT TERHADAP BEBAN LATERAL AKIBAT GEMPA SRI HARYONO; DIAN ARUMNINGSIH DIAH PURNAMAWANTI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 16 No. 20 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk melakukan evaluasi struktur gedung pada kondisi terjadinya gempa sebelum dan setelah penambahan bresing X. Analisis menggunakan metode analisis gempa statis dan dinamis dengan bantuan program SAP 2000. Evaluasi dilakukan pada gaya moment (bending moment), gaya geser (shear force), gaya normal (axial force), dan perpindahan (displacement) antara struktur sebelum dan sesudah penambahan bresing X. Berdasarkan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa kinerja batas layan dan batas ultimit struktur tanpa bresing berdasarkan analisis gempa dinamis tidak tidak aman baik untuk arah X maupun arah Y. Kinerja batas layan dan batas ultimit struktur dengan penambahan bresing alternatif 1 tidak aman untuk arah X sedangkan untuk arah Y sudah aman. Kinerja batas layan dan batas ultimit struktur dengan penambahan bresing alternatif 2 aman untuk arah X dan arah Y. Kinerja struktur dengan penambahan bresing alternatif 2 jauh lebih baik jika dibandingkan struktur tanpa bresing dan struktur dengan penambahan bresing alternatif 1. Penambahan bresing dengan lokasi yang tepat dapat memperbaiki kinerja struktur secara signifikan.
PENGGUNAAN STRUKTUR BRESING KONSENTRIK TIPE X UNTUK PERBAIKAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT PADA STRUKTUR EKSISTING TERHADAP BEBAN LATERAL AKIBAT GEMPA. SRI HARYONO; DIAN ARUMNINGSIH DIAH PURNAMAWANTI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 19 No. 23 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk melakukan evaluasi struktur gedung pada kondisi terjadinya gempa sebelum dan setelah penambahan bresing X. Analisis menggunakan metode analisis gempa statis dan dinamis dengan bantuan program SAP 2000. Evaluasi dilakukan pada gaya moment (bending moment), gaya geser (shear force), gaya normal (axial force), dan perpindahan (displacement) antara struktur sebelum dan sesudah penambahan bresing X. Berdasarkan analisis yang dilakukan menunjukan bahwa kinerja batas layan dan batas ultimit struktur tanpa bresing berdasarkan analisis gempa dinamis tidak tidak aman baik untuk arah X maupun arah Y. Kinerja batas layan dan batas ultimit struktur dengan penambahan bresing alternatif 1 tidak aman untuk arah X sedangkan untuk arah Y sudah aman. Kinerja batas layan dan batas ultimit struktur dengan penambahan bresing alternatif 2 aman untuk arah X dan arah Y. Kinerja struktur dengan penambahan bresing alternatif 2 jauh lebih baik jika dibandingkan struktur tanpa bresing dan struktur dengan penambahan bresing alternatif 1. Penambahan bresing dengan lokasi yang tepat dapat memperbaiki kinerja struktur secara signifikan.
KAJIAN TEORI MEMBRAN PADA ANALISIS PLAT CANGKANG TIPIS PADA STRUKTUR TANGKI STORAGE SILINDRIS Sri Haryono
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 8 No. 12A (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teori membran biasanya relatif lebih praktis dalam menetukan  respon struktur yang terjadi dari pada teori tegangan lentur. Bentuknya juga jauh lebih sederhana dalam perhitungannya. Untuk struktur plat cangkang tipis dengan tidak adanya perubahan pada ketebalan secara mendadak, kemiringan lereng, atau lengkungan, tegangan meridional seragam di seluruh tebal dinding. Teori lentur umumnya terdiri dari solusi membran, yang harus dilakukan koreksi pada daerah-daerah di mana efek diskontinuitas terjadi. Tujuannya adalah tidak untuk perbaikan dari solusi struktur membran, melainkan analisis tegangan dan regangan yang disebabkan karena gaya pada tepi plat atau beban trpusai, tidak dapat dicapai dengan teori membran saja. Penting untuk dicatat bahwa gaya pada struktur membran tidak bergantung pada momen lentur dan sepenuhnya ditentukan oleh kondisi kesetimbangan statis. Karena tidak ada sifat material yang digunakan dalam menurunkan persamaan gaya ini ,maka teori membran berlaku untuk semua cangkang yang terbuat dari berbagai bahan (logam, beton bertulang, plywood dan sebagainya). Berbagai hubungan yang dikembangkan untuk  teori lentur, bagaimanapun, terbatas pada plat cangkang yang homogen, elastis dan isotropik.
PENGGUNAAN METHODA PENDEKATAN BEDA HINGGA PADA ANALISIS PLAT ORTHOTROPIK Sri Haryono
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 9 No. 13 (2011): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Didalam beberapa hal solusi analitik (metoda keseimbangan dan energy) tidak selamanya dapat diterapkan dalam sejumlah persoalan-persoalan perhitungan lentur pada plat. Penggunaan pendekatan numeris dengan segala kemampuannya dapat dikembangkan untuk dapat memecahkan persoalan-persoalan desain yang rumit menjadi sebuah analisis secara praktis dan sederhana. Metoda beda hingga mampu menggantikan persamaan deferensial plat dan persamaan-persamaan yang harus didefinisikan dengan kondisi batas menjadi suatu persamaan beda hingga ekivalen. Dengan demikian pemecahan persoalan-persoalan lentur didalam plat dapat disederhanakan menjadi pemecahan persamaan-persamaan aljabar secara simultan untuk setiap nodal pada seluruh permukaan didalam plat. Didalam analisis plat-plat selama ini selalu digunakan asumsi bahwa plat merupakan struktur dengan bentuk dan jenis material yang isothropik  Didalam kenyataannya bagaimanapun juga plat-plat dengan bentuk dan jenis material anisothropic didalam penggunaannya sangat memegang peranan yang sangat penting, hal ini berkaitan dengan kekhususannya dalam hal kekakuan lenturnya yang sangat tinggi. Penggunaan metoda Navier untuk memecahkan persamaan defleksi, momen lentur dan tegangan pada plat secara analitik bagaimanapun juga cukup rumit didalam penyelesaiannya. Untuk itu dalam makalah ini akan disampaikan pendekatan beda hingga didalam menganalisis plat ortotropik dengan bantuan pola koefisien untuk oiperator beda hingga khususnya untuk plat-plat yang berbentuk persegi.
ANALISA PERUBAHAN MOMEN STRUKTUR KOLOM-BALOK INELASTIS DENGAN METODE BEDA HINGGA SRI HARYONO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 2 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mendapatkan penyebaran Momen M(x) sepanjang kolom-balok plastis-elastis dilakukan dengan cara mengintregalkan secara numeris turunan dari persamaan momen () yang dapat diperoleh secara analistis. Untuk mengontrol sistem kolom-balok ini dapat dipergunakan nilai momen maksimum, dimana pada titik tersebut harga = 0 dan kondisi kontinuitas untuk momen lentur pada kolom-balok plastis-elastis dapat secara langsung dipergunakan.
PENGARUH ABU AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SEMEN TERHADAP SIFAT KADAP AIR BETON SRI HARYONO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 6 No. 10 (2009): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abu ampas tebu memiliki kandungan unsur silika (SiO2) yang cukup tinggi apabila dilakukan pembakaran dengan suhu secara terkontrol. Dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan abu ampas tebu dari Pabrik Gula Mojo – Sragen – Jawa Tengah, pada temperatur pembakaran 700° C selama 60 menit, kandungan silika ( SiO2) abu ampas tebu tercatat sebesar 86,20 %. Penelitian ini mengkaji pengaruh abu ampas tebu sebagai bahan substitusi semen pada campuran beton dan pengaruhnya terhadap rembesan air (kekedapan) beton.  Prosentase jumlah abu ampas tebu sebagai bahan substitusi sebesar 10%, 15 %, 20 %, 25 %, 30 % dan 35 % dari berat semen. Dari hasil penelitian, substitusi abu ampas tebu sebesar 15 % dari berat semen,. Pengujian benda uji pada umur beton 28 dan 56 hari besarnya serapan air (absorbsi) untuk beton kontrol sebesar 4,61% dan 4,38 %, sedangkan untuk beton dengan substitusi abu ampas tebu sebesar 15 % sebesar 2,73 % dan 2,60 % untuk lama perendaman 24 jam. Sedangkan dari pengujian penetrasi air ke dalam beton, untuk beton dengan substitusi abu ampas tebu 15 %, rembesan air pada tekanan air sebesar 3 bar selama 24 jam, 7 bar selama 24 jam, 1 bar selama 48 jam mengalami penurunan masing – masing sebesar  10 %, 12,50 %, dan 7,14 % dari beton kontrolnya.
KAJIAN PEMBATASAN WAKTU GETAR ALAMI FUNDAMENTAL TERHADAP STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT SRI HARYONO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 7 No. 11 (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin tinggi tingkat sebuah struktur bangunan akan menyebabkan adanya pengaruh P-Delta yang semakin besar. Dengan simulasi model struktur bangunan beton 6 tingkat yang dilakukan dengan program SAP 2000, dan dengan melakukan pembatasan waktu getar alami fundamental pada sebuah struktur bangunan maka diperoleh peningkatan kekakuan struktur, hal ini akan mengakibatkan pengurangan simpangan antar tingkat. Dengan adanya ini maka pengaruh P-Delta pun akan semakin berkurang besarnya. Dengan melakukan pembatasan waktu getar alami fundamental struktur, maka simpangan antar tingkat yang berlebihan akan dapat dicegah, hal ini akan menyebabkan pelelehan pertama struktur dapat dihindari, dan kerusakan dan keruntuhan strukturpun dapat dicegah. Pembatasan waktu getar alami fundamental ini akan sangat efektif untuk struktur-struktur bangunan tingkat tinggi, sementara untuk struktur bangunan tingkat rendah, pembatasan waktu getar alami dapat menyebabkan struktur menjadi sangat kaku dan tidak efisien
APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA DALAM ANALISIS KASUS ALIRAN PANAS TRANSIER LINEAR PADA STRUKTUR RANGKA BATANG BIDANG Sri Haryono; Slamet Widodo
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 4 (2002): jurnal teknik sipil dan arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembebanan mekanik yang disertai peristiwa perpindahan panas merupakan masalah yang sering dijumpai di bidang teknik sipil sehingga diperlukan cara analisis yang dapat menyelesaikannya, salah satu cara numeris yang dapat digunakan adalah metode elemen hingga. Formulasi elemen hingga yang diperlukan meliputi matriks konduktansi, matrik kapasitan, matrik kekakuan struktur, serta vektor gaya, sedangkan sistem persamaannya dibentuk dengan metoda Crank-Nicholson. Dalam makalah ini juga disajikan algoritma analisis kasus aliran panas transien linier pada struktur rangka batang dua demensi dengan metoda elemen hingga. Formulasi elemen hingga yang terbentuk menunjukkan bahwa parameter-parameter yang berpengaruh dalam peristiwa aliran panas transien linier pada struktur rangka batang bidang yang menyebabkan timbulnya tegangan termal, meliputi konduktivitas bahan , panas jenis, massa jenis, luas tampang batang, keliling penampang, panjang elemen, sumber panas, suhu lingkungan, koefisien konveksi serta lama waktu perpindahan panas.