Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENYELESAIAN KASUS KORUPSI SECARA INFORMAL PADA PEMERINTAHAN NAGARI DI SUMATERA BARAT Fitriati Fitriati; Sjafaruddin Tamin
Masalah-Masalah Hukum Masalah-Masalah Hukum Jilid 42, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Faculty of Law, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3058.035 KB) | DOI: 10.14710/mmh.42.4.2013.527-534

Abstract

The purpose of research is to analyze the settlement of cases of corruption in the government through informal villages. Approach to the problems that used descriptive-analytical. The collected data were analyzed using qualitative analysis to start with the literature used. In research found that this form of corruption in an informal settlement is through deliberation nagari, custom, direct action by the people in the form of social sanctions. The reason why the lines in formal chosen is because it is considered more effective and efficient in terms of time, procedures and costs.
PERBUATAN MAIN HAKIM SENDIRI DALAM KAJIAN KRIMINOLOGIS DAN SOSIOLOGIS FITRIATI FITRIATI
Masalah-Masalah Hukum Masalah-Masalah Hukum Jilid 41, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Faculty of Law, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2170.635 KB) | DOI: 10.14710/mmh.41.2.2012.161-166

Abstract

Abstract The vigilante acts lately so much to find. Various kinds of things can be used as a factor contributing to the vigilante. In criminology, vigilante acts occur is because of an imbalance between the rights of offenders and victims. The victim was not received compensation in kind for crimes that have been made by the offender against him. Sense of public distrust of law enforcement officers into sociological factors causing the occurrence of vigilantism. Besides the influence of the political developments of the reform. Reformation caused the wrong meaning for some communities in which they feel have the freedom to act as they please regardless of the existing criminal law. Key word : the vigilante, Actors, Victims, community Abstrak Tindakan main hakim sendiri akhir-akhir ini begitu banyak ditemukan. Banyak hal dapat menjadi faktor penyebab . Secara  kriminologi, tindakan main hakim sendiri terjadi adalah karena adanya ketidakseimbangan antara hak-hak pelaku dan korban. Korban tidak menerima kompensasi dalam bentuk pemidanaan pelaku karena kejahatan yang telah dilakukan oleh pelaku terhadap dirinya. Rasa ketidakpercayaan publik dari aparat penegak hukum menjadi faktor sosiologis yang  menyebabkan terjadinya main hakim sendiri. Selain pengaruh perkembangan politik reformasi. Reformasi menimbulkan arti yang salah untuk beberapa komunitas di mana mereka merasa memiliki kebebasan untuk bertindak sesuka mereka terlepas dari hukum pidana yang ada. Kata kunci : main hakim sendiri, tindak pidana, masyarakat
POLA HARMONISASI BUDAYA DALAM SISTEM KOMUNIKASI HUKUM SEBAGAI USAHA PENEGAKAN HUKUM Fitriati Fitriati
Masalah-Masalah Hukum Vol 44, No 4 (2015): MASALAH-MASALAH HUKUM
Publisher : Faculty of Law, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1312.429 KB) | DOI: 10.14710/mmh.44.4.2015.484-492

Abstract

Conflict and lawlessness often occurs in the community due to the inability to communicate the problems that occur in the middle of them and the lack of legal knowledge. The method used is qualitative research. The results showed the rule of law in a pluralistic society is still oriented to the planting of the value of local norms. Society tends to adhere to local rules that exist with diversity than comply with state law. Harmonization of pattern formation in the culture of communication systems for law enforcement can be done with a mixture of culture in a pluralistic society. Effect seen with the pattern of cultural harmonization is the use of legal communications become more effective in terms of law enforcementKonflik dan pelanggaran hukum kerap terjadi pada masyarakat dikarenakan ketidakmampuan  untuk mengkomunikasikan masalah yang terjadi di tengah mereka dan kurangnya pengetahuan hukum. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian  kualitatif. Hasil penelitian menunjukan penegakan hukum pada masyarakat pluralistik  masih berorientasi pada penanaman nilai norma lokal. Masyarakat cenderung mematuhi aturan lokal yang ada dengan keberagamannya dibandingkan mematuhi hukum negara. Pembentukan pola harmonisasi budaya dalam sistem komunikasi hukum guna penegakan hukum dapat dilakukan dengan perbauran budaya pada masyarakat pluralistik. Pengaruh yang terlihat  dengan adanya  pola harmonisasi budaya adalah pengunaan komunikasi hukum menjadi lebih efektif  dalam hal penegakan hukum
FORMULA SABUN TRANSPARAN ANTIJAMUR DENGAN BAHAN AKTIF EKSTRAK LENGKUAS (Alpinia galanga L.Swartz.) Hernani Hernani; Tatit K. Bunasor; Fitriati Fitriati
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 21, No 2 (2010): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v21n2.2010.%p

Abstract

Lengkuas mengandung senyawa aktif, antara lain eugenol, galangin, kaempferol, kuersetin, dan asetoksikhavikol asetat (ACA). Komponen ACA dilaporkan mem-punyai efek sebagai anti jamur. Tujuan penelitian untuk mengetahui penambahan ekstrak lengkuas pada sabun transparan terhadap kualitas, daya anti jamur, dan tingkat kesukaan panelis. Tahap kegiatan mencakup analisis kualitas bahan baku, pembuatan ekstrak, formulasi sabun trans-paran, analisis kualitas sabun, uji daya antijamur, dan uji organoleptik sabun transparan. Hasil analisis kualitas bahan baku menunjukkan bahwa semua kriteria mutu masih memenuhi persyaratan Materia Medika Indonesia (MMI). Pening-katan konsentrasi ekstrak lengkuas pada sabun transparan secara signifikan mem-berikan pengaruh terhadap asam lemak total, fraksi yang tidak tersabunkan, bahan yang tidak larut dalam alkohol, dan pH. Hasil uji antijamur menunjukkan bahwa sabun transparan yang mengandung eks-trak lengkuas 1% dapat menghambat pertumbuhan jamur Tricophyton menta-grophytes dan Microsporum canis. Daya hambat sabun transparan terhadap M. canis lebih baik dibandingkan dengan T. mentagrophytes. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa kenaikan konsentrasi ekstrak lengkuas menurunkan tingkat kesukaan panelis terhadap warna, tekstur, dan kekerasan. 
PEMBERDAYAAN LEMBAGA ADAT OLEH BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA SOLOK DALAM PENCIPTAAN KETAHANAN SOSIAL SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA TINDAK PIDANA NARKOTIKA Fitriati Fitriati; Rahmides Utami
UNES Law Review Vol. 5 No. 3 (2023): UNES LAW REVIEW (Maret 2023)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v5i3.405

Abstract

Pemberdayaan lembaga adat oleh Badan Narkotika Nasional Kota Solok dalam penciptaan ketahanan sosial sebagai upaya pencegahan terjadinya tindak pidana narkotika dilakukan dengan pertama Kerjasama dengan Lembaga adat melakukan pemetaan tentang sindikat jaringan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Pembentukan kader anti Narkoba pada wilayah rawan penyalahgunaan Narkoba oleh Lembaga adat yang kemudian dilakukan pembinaan oleh BNNK Kota Solok. Secara eksternal kendala yang ditemui adalah tingkat kesadaran diri masyarakat masih sangat kurang akan bahayanya narkotika sehingga pemberdayaan Lembaga adat sulit dilakukan karena pemuka pemuka adat menganggap tidak perlu. Mapping sulit dilakukan karena kerjasama antara masyarakat dan pengurus atau unsur unsur yang ada dalam Lembaga adat tersebut agar mau memberikan informasi mengenai lokasi dilakukannya tindak pidana narkotika. Pendekatan tradisional melalui lembaga adat dengan pengkaderan anti narkoba terhadap seluruh elemen masyarakat kurang diminati oleh masyarakat terutama generasi muda.