Nining Gilang Sari
Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP Haji Adam Malik Medan, Jalan Bunga Lau No 17 Medan Tuntungan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Jenis Kelamin, Status Pernikahan, dan Status Pekerjaan dengan Gangguan Ansietas Menyeluruh di Klinik Psikiatri RS dr. Pirngadi Medan Sari, Nining Gilang; Effendy, Elmeida; Amin, Mustafa Mahmud
Majalah Kedokteran Bandung Vol 46, No 4 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.616 KB)

Abstract

Gangguan ansietas menyeluruh merupakan bagian penting dari beban global penyakit, dan diproyeksikan sebagai penyebab kedua paling umum kecacatan pada tahun 2020. Gangguan ansietas menyeluruh menyebabkan peningkatan  distres dan terganggunya fungsi kehidupan. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan consecutive sampling pada 100 pasien klinik psikiatri Rumah Sakit dr. Pirngadi Medan selama periode 1 Juli hingga 31 Juli 2012. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner, Mini International Neuropsychiatric Interview for International Classification of Disease-10 (MINI ICD-10), dan dilanjutkan dengan kriteria diagnostik Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ III) yang digunakan di Indonesia untuk konfirmasi diagnosis. Hasil penelitian ini mengungkapkan, jumlah pasien dengan gangguan ansietas menyeluruh adalah 23%. Jumlah gangguan ansietas menyeluruh diidentifikasi lebih besar dalam kelompok subjek perempuan (14/23), menikah (13/23), dan bekerja (12/23). Simpulan, tidak ada hubungan jenis kelamin, status pernikahan, dan status pekerjaan dengan gangguan ansietas menyeluruh.Kata kunci: Gangguan ansietas menyeluruh, klinik psikiatri, MINI ICD-10The Relationship between Gender, Marital Status, Employment Status and Generalized Anxiety Disorder in Psychiatry Clinic of dr. Pirngadi Hospital MedanAbstractGeneralized anxiety disorder constitute a substantial proportion of the global burden of disease, and are projected to form the second most common cause of disability by 2020. Generalized anxiety disorder led to increased distress and impaired life functioning. This study was a cross-sectional study with consecutive sampling to 100 patients of psychiatric clinic of dr. Pirngadi hospital Medan during the period 1st July until 31th July 2012. Data was collected through interviews using questionnaire, Mini International Neuropsychiatric Interview for International Classification of Disease-10 (MINI ICD-10) form, and continued with the diagnostic criteria of Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ III) that have been used in Indonesia to confirm the diagnosis. Results of this research revealed, the number of patients with generalized anxiety disorder was 23%. The number of generalized anxiety disorder was larger identified in the groups of female’s subject, (14/23), married (13/23) and employed (12/23). In conclusion, there is no relationship between gender, marital status, employment status and generalized anxiety disorder.Key words: Generalized anxiety disorder, MINI ICD-10, psychiatric clinic DOI: 10.15395/mkb.v46n4.340
Hubungan antara Stres Kerja dengan Symptom Depresi Sari, Nining Gilang
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 6 No 1 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i1.8866

Abstract

This research aims to determine the relationship between work stress and depressive symptoms in employees at the Meranti Islands District Attorney's Office. This research method uses descriptive analysis with a cross-sectional approach. The results of the study showed that employees at the Pulau Meranti Prosecutor's Office experienced the most job stress with no qualifications, namely 17 people (64%), and the most depressive symptoms with standard qualifications were 17 people (68%) and there was a significant relationship between job stress. Depressive symptoms in employees at the Meranti Islands District Prosecutor's Office which was characterized by a significant p-value of 0.045 < 0.05. In conclusion, there is an essential relationship between work stress and depressive symptoms in employees at the Meranti Islands District Attorney's Office. Keywords: Employees, Depression Symptoms, Work Stress
AKIBAT HUKUM TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN VISUM ET REPERTUM PSIKIATRIKUM OLEH DOKTER SPESIALIS KEDOKTERAN JIWA BAGI PELAKU TINDAK PIDANA Sari, Nining Gilang; Afrita, Indra; Triana, Yeni
Jurnal Ilmiah Galuh Justisi Vol 13, No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Galuh Justisi
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/justisi.v13i1.17429

Abstract

Penelitian ini membahas peran visum et repertum psikiatrikum yang disusun oleh dokter spesialis kedokteran jiwa dalam menentukan pertanggungjawaban pidana pelaku tindak pidana. Visum ini berfungsi untuk menilai kondisi kejiwaan pelaku saat melakukan tindak pidana, guna menentukan apakah pelaku dapat dimintai tanggung jawab pidana atau memerlukan rehabilitasi kejiwaan. Penelitian menggunakan metode yuridis normatif dengan menganalisis peraturan hukum pidana, doktrin hukum, serta putusan pengadilan yang menggunakan visum psikiatrikum sebagai alat bukti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa visum psikiatrikum memiliki pengaruh signifikan dalam proses peradilan, khususnya sebagai dasar pertimbangan hakim dalam memutuskan kelayakan pelaku untuk bertanggung jawab secara hukum. Meski demikian, tantangan tetap ada, seperti subjektivitas laporan, keterbatasan pemahaman hakim terhadap aspek medis, serta minimnya jumlah dokter spesialis jiwa. Penelitian ini merekomendasikan pelatihan, standarisasi laporan, dan kolaborasi lebih baik antara ahli medis dan aparat penegak hukum untuk memastikan keadilan yang obyektif dan menghormati hak asasi manusia.