Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KOMPOS DARI KOYORAN DAN BULU SEBAGAI SOLUSI PENCEMARAN LIMBAH PADAT LINGKUNGAN INDUSTRI KULIT DI KAB. MAGETAN Sunaryo .; Hery Koesmantoro; Sigit Gunawan
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 13, No 2 (2015): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v13i2.94

Abstract

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Industri Kulit dan produk Kulit Magetan menampung 35 perusahaandan 115 pengrajin penyamak kulit, dari proses ini dihasilkan limbah padat dalam bentuk koyorandan bulu dalam jumlah yang cukup besar.  Karakteristik limbah tersebut tidak mudah terurai,berbau spesifik sehingga cukup mengganggu lingkungan sekitar yang berdampak terhadap protesmasyarakat. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan dan Institusi terkait harus bertanggungjawab untuk melakukan pembinaan agar permasalahan yang terjadi tidak semakin meluas. Koyoran dan bulu dilakukan fermentasi, dengan dikontrol pH dan suhu yang normal untukmendapatkan pupuk organik yang baik, dengan dilakukan pemeriksaan Nitrogen, kalium danPhosphat. Sampel penelitian adalah limbah padat  koyoran dan bulu hasil proses penyamakan kulitdi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Industri Kulit dan produk Kulit Magetan sebanyak 1000. Kg yangakan diproses menjadi pupuk kompos organik.Hasil penelitian didapatkan kandungan N, P dan K sebelum dan setelah perlakuan   fermentasipupuk organik:  Unsur N sebelum perlakuan 0,583 %, setelah perlakukan fermentasi pada hari ke 21 unsur  1,483 %. Unsur P sebelum perlakuan 0,521 %, setelah perlakukan fermentasi pada hari ke 21 unsur  0,11 %.  Unsur K sebelum perlakuan 3,241  %, setelah perlakukan fermentasi padahari ke 21 unsur  3,623 %.  Berdasar Permen Pertanian RI No: 28/permentan/SR.130/5/2009 tgl22 Mei 2009 kadar unsur N, P dan  K pada pupuk organik lebih kecil sama dengan 2 %. Pupuk organik mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,perkembangan, kesehatan tanaman. Unsur-unsur hara itu terdiri dari: Unsur Nitrogen (N), untukpertumbuhan tunas, batang dan daun . Unsur Phosphat  (P) untuk merangsang pertrumbuhanakar, buah dan biji. Kesimpulan setelah dibandingkan dengan Ketentuan Permen Pertanian RI No:28/permentan/SR.130/5/2009 tgl 22 Mei 2009 kandungan N, P dan K  maka dapat disimpulkanbahwa untuk unsur N dan P sudah memenuhi sayarat sedangkan unsur K melebihi syarat. Saransampaikan untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian dengan bahan baku yang samaakan tetapi permasalah yang diteliti bagaimana menurunkan unsur K agar kompos memenuhisyarat sebagai pupuk organik.
Imperatif Perluasan Penalaran Publik: Memperluas Kualitas Demokrasi dan Kesejahteraan Sunaryo .
Respons: Jurnal Etika Sosial Vol 16 No 02 (2011): Respons: Jurnal Etika Sosial
Publisher : Center for Philosophy and Ethics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/respons.v16i02.733

Abstract

Tuntutan untuk memperluas cakrawala nalar dalam praktik penalaran publik menjadi sesuatu yang sangat mendasar dalam ide keadilan berbasis komparasi Amartya Sen. Bagi Sen, ide mengenai keadilan terkait dengan kemampuan untuk melampaui pandangan yang diyakini dan mendengar pandangan lain yang berbeda. Tanpa upaya ini, sebuah perspektif akan kerap jatuh pada sikap tertutup dan kencederungan mengklaim kebenaran sendiri dengan mengabaikan perspektif lain yang berbeda. Tuntutan untuk memperluas perspektif dan cakrawala nalar juga terkait dengan praktik substantif dari demokrasi. Sen memahami demokrasi sebagai penalaran publik bersama yang lain. Dalam pandangannya, memahami demokrasi sebagai penalaran publik bersama yang lain memiliki implikasi bagi upaya perluasan kesejahteraan masyarakat. Kebebasan pers dan kebebasan berpendapat adalah salah satu upaya penting dari perluasan penalaran publik. Adanya kebebasan pers dan kebebasan berpendapat, menurut Sen, dapat berkontribusi bagi pewujudan kesejahteraan masyarakat secara luas.
ANALISIS KOMPETENSI GURU FISIKA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KTSP DI SMKN DI PROVINSI LAMPUNG Sunaryo .
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 3 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI NOVEMBER 2011, Th. XXX, No. 3
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v3i3.4211

Abstract

Abstract: An Analysis of Physics Teachers’ Competencies in Implementing the School-Based Curriculum in State Vocational High Schools in Lampung Province. This study aims to investigate vocational high school physics teachers’ competencies in implementing the School-Based Curriculum. The sample consisted of 37 physics teacher from 27 state vocational high schools. Based on the data analysis, it can be concluded that physics teachers’ competencies in physics learning are good and they can satisfy the standards in accordance with their educational backgrounds. However, they need support in the form of laboratory facilities to improve learning outcomes. They are expected to understand the fundamental knowledge including logical, analytic, and systemic thinking, and meet the competence standards in the educational system. They also need information technology facilities to enhance their teaching skills. Keywords: teachers’ competencies, the School-Based Curriculum
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAH RAGA DAN KESEHATAN DI SD NEGERI NEGLASARI Sunaryo .
EDUKHA Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknologi Pendidikan FKIP Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.84 KB) | DOI: 10.32832/edukha.v2i1.4808

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui sejauh mana model discovery learningdalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan (PJOK) tentang memperaktikan variasi kombinasi gerak dasar lokomotor, non lokomotor dan manipulasi dengan control yang baik dalam permainan sepak bola kelas VI A SD Neglasari Kota Bogor. (2) Menggambarkan proses peningkatan hasil belajar peserta didik dengan model discovery learning pada mata pelajaranPendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan tentang memperaktikan variasi kombinasi gerak dasar lokomotor, non lokomotor dan manipulasi dengan control yang baik dalam permainan sepak bola (3) mengukur sejauhmana model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan tentang memperaktikan variasi kombinasi gerak dasar lokomotor,non lokomotor dan manipulasi dengan control yang baik dalam permainan sepak bola pada kelas VI A SD Neglasari Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor semester 1 tahun pelajaran 2019/2020.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan Model DiscoveryLearning dapat menjadi variasi pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik sehingga terbukti meningkatkan hasil belajar peserta didik di Kelas VI A SD Negeri Neglasari Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor. Hal tersebut berdasarkan data sebelum penggunaan Model Discovery Learning hasil belajar peserta didik hanya mencapai nilai rata-rata 67,24 kemudian terjadi peningkatan setelah Penggunaan Model Discovery Learning menjadi 72,37 pada siklus 1 dan 81,32 pada siklus 2.
PENERAPAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN USAHA MAKANAN OLAHAN SINGKONG DI DESA NGALIAN KECAMATAN WADASLINTANG KABUPATEN WONOSOBO Roni Suhartono; Sukowiyono .; Sunaryo .
Jurnal TEDC Vol 11 No 3 (2017): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.86 KB)

Abstract

Desa Ngalian Kecematan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu desa penghasilsingkong, akan tetapi kurang maksimalnya dalam proses pengolahannya menyebabkan singkong hanyamempunyai nilai jual yang rendah. Tim pengabdian dari UNSIQ mengupayakan perubahan dengan cara: 1)kelompk PKK dan kelopok Fatayat membuat usaha bersama, dan 2) melaksanakan pelatihan danpenyuluhan diversifikasi olahan makanan dari singkong. Pengabdian ini dilaksanakan selam 10 bulan daribulan Januari sampai dengan bulan November 2017. Output dari pengabdian ini adalah 1) terbentukKelompok Usaha Bersama (KUBE), dan 2) mengubah cara pengolaan singkong dari manual dan kurangbervariasi, menjadi menggunakan alat dan diverifikasi pengolahan singkong, 3) memasarkan produk.Pembentukan KUBE dan pelatihan optimalisasi pemasaran produk singkong, diharapkan masyarakat di DesaNgalian lebih meningkatkan pendapatan ekonominya, berkurangnya pengangguran dan tercipta desa mandiriekonomi.Kata Kunci: Penerapan Teknologi, Manajemen Usaha, Olahan Singkong
PENGARUH MANIPULASI RANSUM FINISHER TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PAKAN DALAM PRODUKSI BROILER Sofyan Arifin; Sunaryo .; Umi Kalsum
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Peternakan
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peneliti bertujuan untuk mengetahui pengaruh manipulasi pakan finisher terhadap pertambahan bobotbadan dan efisiensi pakan dalam produksi ayam broiler yang meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan,konversi pakan dan biaya pakan/kg bobot badan. Materi yang digunakan adalah broiler umur 25 hari sebanyak 160ekor (80 ekor jantan dan 80 ekor betina), pakan komersil, limbah mie instan, konsentrat, premix dan susu skim.Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan dengan 4perlakuan dan 4 ulangan, perlakuan ini terdiri dari P0 = 100% pakan komersil, P1= pemberian 70% ransum komersildan 30% bahan pakan campuran antara lain (97% limbah mie dan 3% susu skim), P2 = pemberian 75% ransumkomersil dan 30% bahan pakan campuran antara lain (85% limbah mie, 3,5% susu skim, 1,5% premix dan 10%konsentrat), P3 = pemberian 70% pakan komersil dan 30% bahan pakan campuran antara lain (75% limbah mie dan25% konsentrat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda berpengaruh nyata(P<0,05) terhadap konsumsi dan konversipakan, namun tidak tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadappertambahan bobot badan. Sedangkan terhadap biaya pakan/kg bobot badan berpengaruh sangat nyata (P<0,01)terhadap biaya pakan/kg bobot badan. Disimpulkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda dengan campuranpakan komersil 70% dan 30% bahan pakan campuran (75% limbah mie dan 25% konsentrat) mampu menghasilkanefisiensi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan biaya pakan/kg bobot badan yang lebih baik dariperlakuan lain.
EVALUASI PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGINGDENGAN KEPADATAN KANDANG YANG BERBEDA DI DAERAH MALANG RAYA Joko Dwi Bahtiar; Sunaryo .; Muhammad Farid Wadjdi
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Peternakan
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di daerah Malang raya dengan metode studi kasus yang dilakukan pada Kemitraan 101 unit Malang pada periode pemeliharaan April 2014 – Desember 2014.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasipenampilan ayam pedaging yang dipengaruhi oleh kepadatan kandang di wilayah Malang raya.Adapun kegunaannya adalahsebagai bahan informasi dan referensi bagi para praktisi perunggasan untuk mengetahui kepadatan kandang yang ideal yang dapatditerapkan di daerah Malang Raya.Materi yang digunakan adalah data performans ayam broiler dari peternak plasma yangmeliputi konsumsi pakan, bobot badan akhir, mortalitas, feed conversion ratio serta menghitung angka gross margin per unit floorspace. Kandang yang digunakan untuk pengambilan data berkapasitas 5000 ekor, dengan system kandang litter panggung atasbawah, yang masing – masing kandang menghadap ke timur dan barat. Masing – masing kepadatan kandang akan diambil sampeldata dari 5 periode terakhir pemeliharaan yang terjadi dalam kurun waktu yang hampir bersamaan pada bulan April 2014 –Desember 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah study kasus dengan teknik pengambilan data penampilanakhir yang ada di kemitraan 101 unit Malang.Analisis ragamyang dilakukan ialah dengan menggunakan Analisis Ragam satu arahdan akan dilanjutkan dengan Uji lanjut Beda Nyata Terkecil. Berdasarkan hasil penelitian ternyata kepadatan kandang memilikipengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan dan memiliki pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadapbobot badan akhir dan feed conversion ratio serta memiliki pengaruh yang sangat berbeda nyata (P<0,01) terhadap mortalitas.Kepadatan kandang 7 ekor per m2 memiliki nilai gross margin per unit floor space yang terbaik apabila dibandingkan dengankepadatan 8 ekor per m2, kepadatan 9 ekor per m2 dan kepadatan 10 ekor per m2.Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwakepadatan kandang 7 ekor per m2 memiliki penampilan produksi dan perhitungan gross margin per unit floor space yang palingbaik bila dibandingkan dengan kepadatan kandang 8 ekor per m2, 9 ekor per m2 dan 10 ekor per m2, sehingga kepadatan 7 ekorper m2 sangat direkomendasikan untuk diaplikasikan pada pemeliharaan ayam broiler di daerah  Malang Raya.