Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

DISORIENTASI PENDIDIKAN PRASEKOLAH: LITERATURE REVIEW Mohamad Samsudin
Jurnal Pendidikan UNIGA Vol 12, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan UNIGA
Publisher : Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jp.v12i1.834

Abstract

Ketidakselarasan antara materi belajar di lembaga prasekolah dengan tingkat perkembangan psikologi anak semakin nyata. Kenyataan ini ditunjukkan dengan banyaknya muatan materi ajar seperti membaca, menulis, dan berhitung (calistung) yang hingga kini masih kontroversial untuk diajarkan dalam pendidikan prasekolah; seakan menjadi pelajaran wajib bagi anak prasekolah. Kenyataan ini diasumsikan karena kurang pahamnya stakeholder pendidikan prasekolah akan hakikat anak sebagai individu yang sedang berkembang psikologinya menuju kedewasaan. Sehingga banyak orangtua beranggapan bahwa anak-anak selagi masih kecil dapat dicetak menjadi apapun sekehendak hatinya. Kesalahpahaman tentang ajaran prasekolah dapat menyebabkan orangtua memberikan tekanan kepada guru dan lembaga prasekolah untuk menggunakan kemampuan akademik sebagai orientasinya. Berawal dari sinilah terjadi perubahan orientasi pendidikan prasekolah yang tadinya berprinsip “Bermain Sambil Belajar” berubah menjadi “Belajar Sambil Bermain”. Tulisan ini merupakan literature review dari beberapa penelitian. Tujuan literature review ini untuk mengetahui substansi pembahasan dan menganalisis hasil penelitian yang di-review, sehingga mendapatkan sebuah gambaran yang jelas dari sebuah penelitian. Adapun penelitian yang akan di-review dalam tulisan ini antara lain: 1) Vick Y Lynn Hoover, “Program Evaluation of The Implementation of The Mandated Balanced Literacy Program In Kindergarten” PhD Dissertation University of Missouri-Cansas City, 2006; 2) Malai Gerawatanakaset, “The Expectations of Administrators, Teachers, and Parents for Developmental Areas of Young Children, Age 3 To 5 Years Old in Preschool Programs in Cincinnati Area”, PhD Dissertation University of Cicinnati-Thailand, 1990; 3) Gregory T. Fries, “The Effects of Preschool Education on Children’s Academic Development and Socialization in Primary Grades”, PhD Dissertation of Widener University, 2004; 4) Megan M. McClelland, dkk., “Children at Risk for Early Academic Problems: The Role of Learning-Related Social Skills”, Departement of Psychology, Loyola University College, 2000; dan Tamar D. Andrews, “Effectiveness of Preschool in Preparing Students for Kindergarten: A Comparison of Early Childhood Curriculum Models”, PhD Dissertation of Walden University, 2012
Tinjauan Praktik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam Kerangka Pendidikan Islam Mohamad Samsudin; Nur Afiyah
Al Ashriyyah Vol. 8 No. 2 (2022): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v8i2.152

Abstract

Review of Practice of Early Childhood Education in the Framework of Islamic Education. This paper aims to explain whether the concept of Islamic education inspires the practice of early childhood education or not. Because conceptually, Islam has explained how to educate children early on with a good and true. But in reality, early childhood education is still far from the concept of Islamic education. This is due to many factors that develop in the world of education itself, including parents' ignorance of the importance of children's education, in addition to the wrong paradigm in seeing children as students. Therefore, efforts to reorient the education of early childhood on the basis of Islam needs to be done.
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI APLIKASI GOODS RECEIVED DI PT PJPT SENOPATI MENGGUNAKAN METODE AGILE Tabah Priantoro; Deni Wibowo; Mohamad Samsudin
Buletin Ilmiah Ilmu Komputer dan Multimedia Vol 1 No 4 (2023): Buletin Ilmiah Ilmu Komputer dan Multimedia (BIIKMA)
Publisher : Shofanah Media Berkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT PJPT Senopati merupakan perusahaan swasta nasional yang memfokuskan diri sebagai jasa layanan distribusi otomotif dan logistik serta teknologi informasi yang dapat menjangkau seluruh kepulauan di Indonesia. PT PJPT Senopati mempunyai pengalaman lebih dari 50 tahun serta memiliki tim professional yang berpengalaman. PT PJPT Senopati beralamatkan di Jl. H. Wahab Affan RT.002 RW.001 Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat. Dalam operasionalnya perusahan tersebut tidak terlepas dari kemajuan teknologi industri. Pada penerimaan barang masuk ke gudang PT PJPT Senopati masih ada proses manual yaitu prose pencatatan barang masuk ke dalam gudang. Sehingga dibutukan aplikasi untuk pencatat sekaligus mengkonfirmasi actual barang masuk. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mengembangkan aplikasi goods received yang dapat mencatat dan mengkonfirmasi actual barang masuk. Metode pengembangan aplikasi ini menggunakan System Development Life Cycle (SDLC) dengan metode Agile dan pemodelan sistem menggunakan Unified Modelling Language (UML). Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi goods received berbasis mobile yang memudahkan dalam proses pencatatan penerimaan barang dari customer. Berdasarkan hasil pengujian dan evaluasi dari penelitian, aplikasi ini memudahkan dan meningkatkan kinerja pengontrolan barang masuk ke gudang.
HUBUNGAN KADAR TIROGLOBULIN, TSH DAN fT4 SERUM PADA ANAK USIA SEKOLAH DI TIGA KABUPATEN DENGAN TINGKAT ENDEMISITAS DEFISIENSI-IODIUM BERBEDA (ASSOCIATION BETWEEN THE SERUM THYROGLOBULIN, TSH, AND fT4 AMONG SCHOOL-AGED CHILDREN IN THREE DISTRICTS WITH DIF Agus Wibowo; Mohamad Samsudin
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) Vol. 36 No. 1 (2013)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v36i1.3389.12-19

Abstract

ABSTRACT Iodine deficiency lowers circulating thyroxine (T4) and raises serum Thyroid Stimulating Hormone (TSH), where free T4 (fT4) and TSH have strong corelation with thyroglobulin (Tg). The results from population studies indicate, Tg appears to be a valuable indicator of thyroid status, but it has yet to be fully explored. This study aimed to measure the association between serum Tg with TSH and fT4 as alternatif indicators thyroid status in school-aged children. This was a cross-sectional study of sample of 398 schoolchildren aged 10-12 years in three districts with different iodine-deficiency endemicity level, i.e. Pati as a mild endemic district, Purbalingga as a moderate endemic district, and Malang as a severe endemic district. Children’s blood have taken 3 cc as a sample for the determination of Tg, TSH, and fT4. Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) was used to determine Tg, TSH and fT4. Mean of serum Tg 14.3 ± 11.1 ng/mL (cut-off 2-50 ng/mL), TSH 3.7 ± 2.2 µIU/mL (cut-off 0.3-6.2), fT4 1.4 ± 0.4 ng/dL (cut-off 0.8-2.0 ng/dL). Correlation analysis was showed the significance of Tg and TSH (p< 0.05) and Tg with fT4 (p< 0.05). The significance analysis of Tg with TSH and fT4 may be evaluated as indicator  for thyroid function in school-aged children in iodine-deficiency endemic areas.   Keywords: thyroglobulin (Tg), Thyroid Stimulating Hormone (TSH), free thyroxine (fT4), school-aged children ABSTRAK Defisiensi iodium menurunkan tiroksin (T4) yang beredar dalam darah dan meningkatkan Thyroid Stimulating Hormone (TSH), di mana T4 bebas (fT4) dan TSH memiliki hubungan erat dengan tiroglobulin (Tg). Hasil studi populasi menunjukkan, Tg tampak menjadi indikator berharga untuk status tiroid di daerah endemik defisiensi iodium, tetapi belum sepenuhnya dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan mengukur hubungan antara kadar Tg serum dengan kadar TSH dan fT4 sebagai indikator alternatif status tiroid pada anak usia sekolah. Ini merupakan penelitian potong-lintang dari sampel 398 anak usia sekolah berumur 10-12 tahun di tiga kabupaten dengan tingkat endemisitas defisiensi iodium yang berbeda, yakni Pati sebagai kabupaten endemik ringan, Purbalingga sebagai kabupaten endemik ringan, dan Malang sebagai kabupaten endemik berat. Tg, TSH dan fT4 serum diukur dengan menggunakan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Analisis data menggunakan paket program Epi Info, data dianalisis secara deskriptif dan analisis bivariat berupa uji korelasi. Penelitian ini mendapatkan hasil rerata kadar Tg di tiga kabupaten sebesar 14,3 ± 11,1 ng/mL dengan cut off 2-50 ng/mL, sedangkan rerata kadar TSH di tiga kabupaten sebesar 3,7 ± 2,2 µIU/mL dengan cut-off 0,3-6,2 µIU/mL dan rerata kadar fT4 sebesar 1,4 ± 0,4 ng/dL dengan cut-off 0,8-2,0 ng/dL. Uji korelasi menunjukkan hubungan yang signifikan antara kadar Tg dengan TSH (p< 0,05). Demikian juga hubungan antara kadar Tg dan fT4, menunjukkan hasil yang signifikan (p< 0,05). Tg dapat dijadikan sebagai indikator status tiroid pada anak usia sekolah karena mempunyai hubungan yang erat dengan TSH dan fT4 di daerah endemik defisiensi iodium. [Penel Gizi Makan 2013, 36(1):12-19]   Kata kunci: tiroglobulin, TSH, T4 bebas, anak usia sekolah
KOMBINASI INDIKATOR STATUS IODIUM PADA ANAK USIA SEKOLAH UNTUK MENILAI KESERIUSAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM (COMBINED INDICATOR OF IODINE STATUS AMONG SCHOOL AGE CHILDREN TO ASSESS SEVERITY OF IODINE DEFICIENCY DISORDERS) Mohamad Samsudin; Yuni Rahmawati; Ina Kusrini
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) Vol. 35 No. 2 (2012)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v35i2.3379.99-109

Abstract

ABSTRACT Iodine in salt fortification program is intended for universal iodized salt in the response to Iodine Deficiency Disorders (IDD). There are clinical indicators and biological indicators to assess the seriousness of the IDD problem among school-age children (SAC) is volume of the thyroid gland, urinary iodine concentration (UIC) levels, and levels of thyroglobulin (Tg). To assess the seriousness of IDD problem on the basis of the clinical and biological indicators of SAC. The study was conducted in Purbalingga, Pati and Malang Districts. Subjects were 10-12 years of age children. Data collected include UIC levels, Total Goiter Rate (TGR), and serum Tg levels. In Pati Districts: Wedarijaksa Subdistrict: median value of UIC was 150 µg/L; TGR was 28 percent and Tg >50 µg/L was 1 percent. Pucakwangi Subdistric: median value of UIC was 207 µg/L; TGR was 42 percent and Tg level >50 µg/L was 1,8 percent. In Purbalingga District: Karangtengah Subdistrict: median value of UIC was 191 µg/L; TGR was 11 percent and no children with Tg level >50 µg/L. Pengadegan: Subdistrict: median value of UIC was 232 µg/L; TGR was 8 percent and Tg level >50 µg/L was 1 percent. In Malang District: Sumber Manjing Wetan Subdistrict: median value of UIC was 148 µg/L; TGR was 1 percent and Tg level >50 µg/L was 2 percent. Poncokusumo Subdistrict: median value of UIC was 145 µg/L; TGR was 19 percent and no Tg level data. Seriousness of the IDD problem in Pati District: clinically is an area of endemic goiter, but biologically, iodine intake is sufficient. In Purbalingga District: clinically is an area of mild endemic goitre, but biologically, iodine intake is sufficient. In Malang Distrct: clinically is an area of non-endemic goiter and biologically, iodine intake is sufficient. Discrepancy between clinical indicators and biological indicators of iodine is the impact transition because of IDD control. Keywords: combined indicator, iodine status, school-age children, iodine deficiency ABSTRAK Program fortifikasi iodium dalam garam ditujukan untuk iodisasi garam universal dalam upaya penanggulangan masalah gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI). Ada indikator klinis dan indikator biologis untuk menilai keseriusan masalah GAKI pada anak usia sekolah (AUS), yakni volume kelenjar tiroid, kadar ekskresi iodium urine (EIU), dan kadar tiroglobulin (Tg). Menilai keseriusan GAKI suatu daerah berdasarkan kombinasi indikator klinis dan biologis AUS. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Purbalingga, Pati dan Malang. Subjek adalah AUS 10-12 tahun. Data yang dikumpulkan meliputi kadar EIU, Total Goiter Rate (TGR), dan kadar Tg serum. Di Kabupaten Pati, di Kecamatan Wedarijaksa median EIU 150 µg/L, TGR 28 persen dan Tg >50µg/L 1 persen, sedangkan di Kecamatan Pucakwangi median EIU 207 µg/L, TGR 42 persen dan Tg >50µg/L 1,8 persen. Di Kabupaten Purbalingga, di Kecamatan Karangtengah median EIU 191 µg/L, TGR 11 persen dan Tg >50µg/L 0 persen, sedangkan di Kecamatan Pengadegan median EIU 232 µg/L, TGR 8 persen dan Tg >50µg/L 1 persen. Sementara di Kabupaten Malang, di Kecamatan Sumber Manjing Wetan median EIU 148 µg/L, TGR 1 persen dan Tg >50µg/L 2 persen, sedangkan di Kecamatan Poncokusumo median EIU 145 µg/L, TGR 19 persen dan Tg tidak ada. Keseriusan masalah GAKI di Kabupaten Pati secara klinis merupakan daerah gondok endemik, namun secara biologis, asupan iodiumnya sudah cukup. Kabupaten Purbalingga secara klinis merupakan daerah gondok endemik ringan, tetapi secara biologis, asupan iodiumnya juga sudah cukup. Kabupaten Malang secara klinis merupakan daerah non-endemik gondok dan secara biologis, asupan iodiumnya sudah cukup pula. Ketidaksesuaian antara indikator klinis dan biologis iodium merupakan dampak transisi dari upaya penanggulangan GAKI. [Penel Gizi Makan 2012, 35(2): 99-109] Kata kunci: kombinasi indikator, status iodium, anak usia sekolah, kekurangan iodium