Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Kerentanan Masyarakat dan Upaya Meningkatkan Ketahanan Masyarakat Terhadap Ancaman Gempa dan Tsunami di Desa Watukarung Urip Tisngati; Nely Indra Meifiani; Hari Purnomo Susanto
Journal of Social Empowerment Vol. 1 No. 1 (2016): Journal of Social Empowerment
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.093 KB)

Abstract

Program KKN PPM STKIP PGRI Pacitan berbasis riset pada bidangkebencanaan bertujuan untuk 1) menganalisis kerentanan masyarakat akanancaman bencana gempa dan tsunami; 2) meningkatkan kapasitas masyarakat dalammenanggulangi dan merespon ancaman yang ada di desa Watukarung. Beberapametode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu metode survey dan metode rekayasasocial. proses sosialisasi dan pelatihan tim peneliti tidak hanya melibatkan mahasiswasebagai peserta KKN PPM, tetapi tim peneliti juga melibatkan BPBD selakupenanggun jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan kebencanaan. Hasil risetmenunjukkan bahwa (1) Tingkat kesadaran masyarakat desa Watukarung terhadapancaman bencana longsor, gempa dan tsunami sangat kurang. Rendahnya kesadaran ini diduga karena (a) tidak adanya dukungan pemerintah desa terhadap kegiatan-kegiatan yang membangun pengetahuan dan kapasitas masyarakat di bidang bencana.; (b) pola pikir masyarakat yang telah dipengaruhi budaya luar. (c) peraturan daerahterhadap kebencanaan yang kurang ketat. (d) Tidak adanya pendidikan kebencanaansejak dini di tingkat sekolah dasar. (2) Kerentanan masyarakat dalam menanggulangiancaman bencana di desanya sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan fakta-faktamendasar yang diperoleh dari hasil survey. Fakta-fakta tersebut diantaranya yaitu (a)kesadaran akan ancaman bencana sangat rendah. (b) pengetahuan tentang gempadan tsunami sangat rendah; (c) masyarakat tidak tahu bagaimana harus meresponketika bencana terjadi; (d) tidak ada kearifan lokal yang membudaya. (3) Upaya yangdilakukan oleh tim dan peserta KKN PPM yaitu dengan melakukan rekayasa sosialberupa kegiatan-kegiatan sosialisai, pelatihan dan pendampingan.
Upaya Pencegahan Pernikahan Dini pada Masyarakat Dusun Karangnongko Desa Watukarung Helmy Yusuf Evendi; Urip Tisngati
Journal of Social Empowerment Vol. 2 No. 1 (2017): Journal of Social Empowerment
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.191 KB)

Abstract

Desa Watukarung merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Pringkuku yang mayoritas penduduknya berpendidikan rendah. Hal ini berdampak pada tingginya angka pernikahan dini yang ada di wilayah tersebut. Perlu disadari bahwa pernikahan dini merupakan gambaran rendahnya kualitas kependudukan dan menjadi fenomena tersendiri di masyarakat. Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh remaja di bawah 18 tahun, yang secara fisik, fisiologis dan psikologis belum memiliki kesiapan untuk memikul tanggungjawab perkawinan (BKKBN, 2012) Metode yang penulis gunakan untuk merealisasikan program kegiatan ini adalah antara lain dengan Observasi Lapangan, Analisis Temuan Lapangan, Analisis Kebutuhan Lapangan, Perencanaan Program, Pelaksanaan Program, dan Evaluasi Program. Metode ini digunakan demi terlaksananya program kegiatan sosialisasi dampak negatif pernikahan dini di Dusun Karangnongko Desa Watukarung. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah adanya pemahaman masyarakat terhadap dampak negatif pernikahan dini, meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat untuk menekan angka pernikahan dini, serta munculnya kesadaran para remaja untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi sebagai bekal masa depan.
Pelatihan Perilaku Hidup Bersih Sehat pada Mahasiswa Stkip Pgri Pacitan imam machali; Lina Erviana; Urip Tisngati
Journal of Social Empowerment Vol. 2 No. 2 (2017): Journal of Social Empowerment
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.851 KB)

Abstract

Pergaulan bebas dengan dalih kebebasan berekspresi dan menunjukkan eksistensi diri pada kalangan remaja dan dewasa muda sudah sangat umum ditemui. Longgarnya pengawasan orangtua serta kurangnya pengetahuan serta kesadaran pada diri anak adalah satu penyebab terjadinya penyimpangan perilaku tersebut. Lemahnya pondasi akan norma-norma dalam diri anak memudahkan mereka terjerumus pada hal-hal yang negatif saat berada dalam posisi tertekan atau sedang memiliki pengalaman buruk. Pendampingan orangtua tentunya sangat diharapkan, namun menumbuhkan kesadaran dalam diri anak adalah hal utama yang perlu dilakukan agar mereka dapat menjadi pengawas akan diri mereka sendiri untuk kesehatannya. Makanan cepat saji serta kebiasaan hidup yang tidak terjaga terutama bagi remaja yang tinggal terpisah dengan orangtua (kos) menjadi pemicu tibulnya berbagai macam penyakit baik jasmani maupun rohani. Dengan demikian perlu untuk dilakukan kegiatan pelatihan : perilaku hidup sehat pada Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan yang bertujuan: (1) memberikan pelatihan mengenai pengenalan program kesehatan bagi remaja (2) memberikan pelatihan mengenai penanggulangan gangguan kesehatan remaja (3) memberikan pendampingan keterampilan perilaku hidup sehat, dan (4) memberikan pelayanan kesehatan ramah remaja. Sasaran kegiatan adalah para mahasiswa STKIP PGRI Pacitan. Lokasi kegiatan dipusatkan di Aula STKIP PGRI Pacitan. Kegiatan dilaksanakan dengan tahapan (1) Tahap Persiapan, Meliputi kegiatan survey, penetapan lokasi dan sasaran kegiatan (2) Pelaksanaan Meliputi kegiatan sosialisasi, (3) Akhir/ Evaluasi dan Tindak Lanjut, Meliputi penyusunan laporan kegiatan, evaluasi, dan penyusunan proyeksi/ rencana kegiatan sebagai tindak lanjut. Metode yang diterapkan pada kegiatan adalah (1) Metode ceramah, dipilih untuk memberikan penjelasan materi sosialisasi, (2) Diskusi interaktif dan Tanya jawab Penugasan
Penggunaan Media Google Classroom dan Kendalanya pada Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar Jelang Zidane; Urip Tisngati; Ayatullah Muhamaddin Al Fath
Scholarly Journal of Elementary School Vol 2 No 1 (2022): Scholarly Journal of Elementary School
Publisher : PGSD STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.331 KB)

Abstract

Media plays a role in supporting the learning process, one of which is by utilizing technology as a tool in delivering learning materials. Thus, this study aims to describe how the use of Google Classroom media during online learning, obstacles, and teacher efforts in overcoming the obstacles. The qualitative descriptive research method was chosen. Teachers and students of class V SD Negeri 1 Punung as research subjects. Observation, interview and documentation techniques were used to collect data, then triangulation and data analysis were carried out. The research results obtained, namely: Google Classroom media is used by teachers to deliver material in the form of videos and files. The assignment is carried out as a learning evaluation. The obstacle is from the side of teachers and students, namely the readiness of teachers and students in carrying out online learning in order to maximize and adapt in using the features available in Google Classroom. The teacher's effort to overcome these obstacles is by sending assignment files via WhatsApp. Teachers are advised to use other media combinations that make the class more varied and interesting.
Penggunaan Media Google Classroom dan Kendalanya Pada Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar Jelang Zidane; Urip Tisngati; Ayatullah Muhamaddin Al Fath
Scholarly Journal of Elementary School Vol 1 No 01 (2021): Scholarly Journal of Elementary School
Publisher : PGSD STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media berperan untuk menunjang proses pembelajaran, salah satunya denganmemanfaatkan teknologi sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi pembelajaran.Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaanmedia Google Classroom selama pembelajaran daring, hambatan, dan upaya guru dalammengatasi kendalanya. Metode penelitian deskriptif kualitatif dipilih. Guru dan siswa kelas VSD Negeri 1 Punung sebagai subjek penelitian. Teknik observasi, wawancara dan dokumentasidigunakan untuk mengumpulkan data selanjutnya dilakukan triangulasi dan analisa data.Diperoleh hasil penelitian, yaitu: media Google Classroom digunakan guru untukmenyampaikan materi berupa video dan file. Penugasan dilakukan sebagai evaluasipembelajaran. Hambatannya adalah dari sisi guru dan siswa, yaitu perlu kesiapan gurumaupun siswa dalam melaksanakan pembelajaran secara daring agar dapat memaksimalkandan beradaptasi dalam menggunakan fitur-fitur yang tersedia di Google Classroom. Upaya guruuntuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan pengiriman file tugas melalui WhatsApp.Guru disarankan menggunakan kombinasi media lain yang mengubah kelas lebih bervariatifdan menarik.
Analisis Kemalasan Sosial Ditinjau Dari Intensitas Penggunaan Gadget (Studi Kasus Pada Siswa Sd Kelas Tinggi di Mim Bandar I) Purnamaningrum Purnamaningrum; Urip Tisngati; Erna Setyawati
Scholarly Journal of Elementary School Vol 1 No 2 (2021): Scholarly Journal of Elementary School
Publisher : PGSD STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan intensitas penggunaan gadget dantingkat kemalasan sosial pada siswa kelas tinggi di MIM Bandar 1. Peneliti menggunakan jenispenelitian kualitatif. Sebagai subjek penelitian adalah 2 guru, 4 orangtua, dan 17 siswa MIMBandar 1. Datanya diperoleh dari metode angket, wawancara dan observasi. Teknik analisisdata yang digunakan adalah deskriptif naratif dengan menggunakan model Miles danHuberman. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: 1) intensitas penggunaangadget pada siswa kelas tinggi di MIM Bandar 1 berada pada kategori sedang atau sebesar58,8%, selanjutnya 23,5% kategori tinggi, dan 17,6% kategori rendah; 2) tingkat kemalasan sosialsiswa kelas tinggi di MIM Bandar 1 pada kategori sedang sebesar 64,71%, dan masing- masing17,65% pada kategori tinggi dan rendah. Dengan demikia tingkat kemalasan sosial siswabersesuaian dengan intensitas penggunaan gadget.
Implementasi Pembelajaran Tematik Berbasis Lingkungan Hidup Untuk Mewujudkan Sikap Konservasi Lingkungan Pada Siswa Kelas V di Sdn Bangunsari Tahun Pelajaran 2019/2020 Riyan Ayuningtiyas; Urip Tisngati; Lina Erviana
Scholarly Journal of Elementary School Vol 1 No 2 (2021): Scholarly Journal of Elementary School
Publisher : PGSD STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tematikberbasis lingkungan hidup, sikap konservasi lingkungan siswa kelas V, serta peran guru dankepala sekolah di SDN Bangunsari tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini merupakanpenelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitianadalah 1 kepala sekolah, 1 guru kelas, dan 35 siswa kelas V SDN Bangunsari. Subjek dipilihdengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data meliputi dokumentasi danobservasi pelaksanaan pembelajaran tematik berbasis lingkungan, angket konservasilingkungan siswa, dan wawancara. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi teknikdan sumber. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil yang diperolehdalam penelitian ini yaitu: 1) pelaksanaan pembelajaran tematik berbasis lingkungan hiduppada siswa kelas V SDN Bangunsari dalam kategori baik, pelaksanaanya sudah berdasarkanpada prosedur yang ada. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran mengacu pada RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP). Terdapat 3 tahap kegiatan dalam pelaksanaanpembelajaran, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup; 2) Sikapkonservasi lingkungan siswa kelas V SDN Bangunsari menunjukkan hasil yang baik. Skor akhirrata-rata angket yang terdiri dari aspek keanekaragaman hayati, energi bersih, arsitektur hijaudan transportasi internal, kebijakan penggunaan nirkertas, pengelolaan limbah, etika seni danbudaya, dan kader konservasi adalah 2,80. Terdapat 7 siswa yang masuk ke dalam kategoribaik dengan presentase 77,7% dan 2 siswa masuk ke dalam kategori sangat baik denganpresentase 22,3%; 3) Guru dan kepala sekolah memiliki peranan dalam merencanakan,melaksanakan, dan melakukan penilaian pembelajaran bagi siswa. Secara khusus guruberperan sebagai pendamping dan pembimbing, sedangkan kepala sekolah berperan sebagaifasilitator, mediator, dan teladan bagi guru.