Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pangan dan Agroindustri

FAKTOR PENGARUH EKSTRAKSI CINCAU HITAM (Mesona palustris BL) SKALA PILOT PLANT: KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS JANUARI 2016] Maslukhah, Yulina Lailatul; Widyaningsih, Tri Dewanti; Waziiroh, Elok; Wijayanti, Novita; Sriherfyna, Feronika Heppy
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.321 KB)

Abstract

Penelitian ekstraksi cincau hitam (Mesona palustris BL) telah dilakukan pada skala laboratorium. Cincau hitam mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, polifenol, glikosida, saponin, terpenoid, steroid, dan sebagainya. Kandungan senyawa bioaktif pada cincau hitam dapat berfungsi sebagai antimutagenik, hepatoprotektor, antioksidan, antibakteri, imunomodulator, berpotensi mencegah terjadinya karsinogenesis, antidiare, antidiabetes, antihipertensi. Hal ini menjadi peluang besar pengembangan ekstrak cincau hitam dari skala laboratorium ke skala industri. Penggandaan skala pilot plant merupakan kunci penghubung pembuatan ekstrak cincau hitam skala laboratorium ke skala industri. Adanya perbedaan kuantitas bahan, kondisi proses dan peralatan diduga akan berpengaruh terhadap ekstrak yang dihasilkan, sehingga pengontrolan proses produksi menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Ekstraksi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selanjutnya akan berpengaruh pula terhadap karakteristik produk yang memanfaatkan ekstrak cincau hitam ini. Produk yang diproduksi skala besar diharapkan mempunyai nilai fungsional yang tetap bagus dengan harga yang terjangkau.   Kata kunci: Cincau Hitam, Ekstraksi, Suplemen, Pilot Plant
FAKTOR PENGARUH EKSTRAKSI CINCAU HITAM (Mesona palustris BL) SKALA PILOT PLANT: KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS JANUARI 2016] Yulina Lailatul Maslukhah; Tri Dewanti Widyaningsih; Elok Waziiroh; Novita Wijayanti; Feronika Heppy Sriherfyna
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ekstraksi cincau hitam (Mesona palustris BL) telah dilakukan pada skala laboratorium. Cincau hitam mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, polifenol, glikosida, saponin, terpenoid, steroid, dan sebagainya. Kandungan senyawa bioaktif pada cincau hitam dapat berfungsi sebagai antimutagenik, hepatoprotektor, antioksidan, antibakteri, imunomodulator, berpotensi mencegah terjadinya karsinogenesis, antidiare, antidiabetes, antihipertensi. Hal ini menjadi peluang besar pengembangan ekstrak cincau hitam dari skala laboratorium ke skala industri. Penggandaan skala pilot plant merupakan kunci penghubung pembuatan ekstrak cincau hitam skala laboratorium ke skala industri. Adanya perbedaan kuantitas bahan, kondisi proses dan peralatan diduga akan berpengaruh terhadap ekstrak yang dihasilkan, sehingga pengontrolan proses produksi menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Ekstraksi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selanjutnya akan berpengaruh pula terhadap karakteristik produk yang memanfaatkan ekstrak cincau hitam ini. Produk yang diproduksi skala besar diharapkan mempunyai nilai fungsional yang tetap bagus dengan harga yang terjangkau.   Kata kunci: Cincau Hitam, Ekstraksi, Suplemen, Pilot Plant
SUGAR WATER RATIO SEBAGAI TITIK KENDALI KRITIS PADA PROSES PRODUKSI SUSU KENTAL MANIS: STUDI KASUS DI PERUSAHAAN X Elok Waziiroh; Levy Indrawan Wicaksana
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 7 No. 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2019.007.01.2

Abstract

Pada proses produksi susu kental manis (SKM) terdapat titik kendali kritis untuk menjamin keamanan produk yang perlu dikendalikan. Titik kendali kritis merupakan pengendalian bahaya pada tahapan kritis sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan resiko bahaya. Titik kendali kritis yang perlu dikendalikan pada proses produksi SKM adalah Sugar Water Ratio (SWR). SWR merupakan rasio kandungan gula dengan air yang terkandung dalam SKM. Pengaruh SWR terhadap kualitas SKM diuji secara mikrobiologis menggunakan teknik enumerasi. pengujian mikrobiologi dilakukan untuk mendeteksi cemaran Enterobacter, Osmophilic Yeast dan Total Plate Count. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa SKM dengan nilai SWR 62-64% aman secara mikrobiologis dikarenakan mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Kata kunci: Sugar Water Ratio, Susu Kental Manis, Titik Kendali Kritis, Uji Mikrobiologi
Microencapsulation Betacyanin Extract from Red Dragon Fruit Peel: Study of Coating Ratio and Concentration: Mikroenkapsulasi Ekstrak Betasianin Kulit Buah Naga Merah: Kajian Rasio dan Konsentrasi Penyalut Yuwono, Sudarminto Setyo; Khusnia, Nastasya; Waziiroh, Elok
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 13 No. 4 (2025): Oktober 2025
Publisher : Department of Food Science and Biotechnology, Faculty of Agriculture Technology, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2025.013.04.5

Abstract

Abstract Red dragon fruit peel has a fairly high content of betacyanin pigment, so it has the potential as a natural food color. However, its stability is influenced by various factors. To maintain its stability, microencapsulation technology can be used with the microwave-assisted foam-mat drying method. Microencapsulation can protect active compounds by forming microcapsules. In this technology, coating materials can affect the characteristics of microcapsules. This study aims to evaluate the interaction between the ratio and concentration of maltodextrin and gum arabic as coating material on the physicochemical properties of betacyanin extract microcapsules and determine the best treatment for microcapsules. This study uses a Randomized Factorial Block Design with two factors, ratio of maltodextrin and gum arabic (2:1, 3:1, 4:1), and concentration of coating materials (10% w/v and 15% w/v). The best treatment was obtained from a coating ratio of 3:1 and a concentration of 15% w/v. The microcapsules have better physicochemical characteristics than microcapsules without coating on solubility, yield, moisture content, and light stability of betacyanin parameters.   Abstrak Kulit buah naga memiliki kandungan pigmen betasianin yang cukup tinggi sehingga memiliki potensi sebagai pewarna alami. Namun, kestabilannya dipengaruhi berbagai faktor seperti suhu dan cahaya. Untuk dapat mempertahankan stabilitasnya, dapat digunakan teknologi mikroenkapsulasi dengan metode pengeringan buih microwave. Mikroenkapsulasi dapat melindungi senyawa aktif dengan pembentukan mikrokapsul. Pada mikroenkapsulasi, bahan penyalut dapat mempengaruhi karakteristik mikrokapsul. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi  interaksi faktor rasio dan konsentrasi penyalut maltodekstrin dan gum arab terhadap sifat fisikokimia mikrokapsul ekstrak betasianin, serta menentukan mikrokapsul perlakuan terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor, rasio penyalut maltodekstrin dan gum arab (2:1, 3:1, 4:1) serta konsentrasi kombinasi penyalut (10 b/v dan 15 b/v). Perlakuan terbaik didapatkan dari rasio penyalut maltodekstrin dan gum arab 3:1 dengan konsentrasi 15 b/v. Mikrokapsul tersebut memiliki karakteristik fisikokimia yang lebih baik dibandingkan mikrokapsul tanpa perlakuan penyalut pada parameter kelarutan, rendemen, kadar air, dan stabilitas cahaya mikrokapsul.