Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Perbedaan Kandungan Serat Pangan pada Makanan Siap Saji Khas Indonesia yang Dianalisis dengan Menggunakan Nutrisurvey dan Enzimatik Gravimetri Kusumastuty, Inggita; Harti, Leny Budhi; Misrina, Sofie Ayu
Majalah Kesehatan FKUB Vol 3, No 4 (2016): MAJALAH KESEHATAN
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.439 KB)

Abstract

Serat pangan memiliki manfaat bagi kesehatan salah satunya mengontrol berat badan atau kegemukan. Terdapat dua metode dalam menentukan kandungan serat makanan yaitu uji laboratorium metode enzimatik gravimetri dan software contohnya nutrisurvey. Nutrisurvey tidak membutuhkan biaya yang mahal, praktis, dan cepat dibandingkan dengan uji laboratorium. Sementara, uji laboratorium merupakan metode yang dijadikan gold standart dalam menentukan kandungan gizi makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan serat pangan pada 15 makanan siap saji khas Indonesia dengan menggunakan nutrisurvey dan enzimatik gravimetri serta melihat ada tidaknya perbedaan dari kedua metode tersebut. Rancangan penelitian yang digunakan adalah observasional analisis, yaitu sampel yang telah ditentukan kemudian dikumpulkan untuk diobservasi kandungan serat pangan. Data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan serat pangan yang dianalisis dengan nutrisurvey memiliki rata-rata standar deviasi 5,10 + 4,28 gram. Serat pangan yang diuji dengan metode enzimatis gravimetri memiliki rata-rata standar deviasi 36,53 + 14,05 gram. Terdapat perbedaan yang signifikan antara serat pangan yang diuji dengan nutrisurvey dan enzimatik gravimetri (p = 0,00). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan kandungan serat pangan pada analisis nutrisurvey dan enzimatik gravimetri.Kata Kunci : Enzimatik gravimetri , Nutrisurvey, Serat pangan.
Hubungan Status Gizi dan Pola Makan terhadap Penambahan Berat Badan Ibu Hamil (Correlation between Nutritional Status and Dietary Pattern on Pregnant Mother’s Weight Gain) Harti, Leny Budhi; Kusumastuty, Inggita; Hariadi, Irwan
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 3, No 1 (2016): Suplemen "Malang Current Issues On Nutrition (MCION)"
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.387 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2016.003.Suplemen.6

Abstract

AbstrakStatus gizi dan pola makan merupakan faktor yang mempengaruhi penambahan berat badan ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara status gizi dan pola makan terhadap penambahan berat badan ibu hamil. Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 71 orang responden di wilayah kerja Puskesmas Penujak Kecamatan Praya Barat Nusa Tenggara Barat. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner, SQ-FFQ, dan data dari buku KIA. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik responden, berat badan awal, berat badan saat hamil trimester 3 serta pola makan (pola makan makanan pokok dan lauk hewani). Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson pada program SPSS windows version 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berstatus gizi normal dengan rata-rata IMT 21,68 kg/m2 (±1,887 SD), rata-rata penambahan berat badan selama kehamilan 7,06+ 3,956 SD, dan sebagian besar pola konsumsi makanan pokok adalah 6 porsi dan lauk hewani <4 porsi dan >4 porsi. Berdasarkan uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi terhadap penambahan berat badan (p= 0,008, r = -0,311), ada hubungan antara pola makan makanan pokok terhadap penambahan berat badan (p= 0,003, r = 0,344), dan ada hubungan antara pola makan lauk sumber hewani terhadap penambahan berat badan (p= 0,024, r = 0,268). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dan pola makan (pola makan makanan pokok dan lauk hewani) terhadap penambahan berat badan ibu hamil.Kata kunci: status gizi, pola makan, penambahan berat badan ibu hamil AbstractNutritional status and diet are factors that influence weight gain for pregnant women. This study aims to prove the relationship between nutritional status and diet on weight gain for pregnant women. This study uses an analytic observational study with cross sectional approach conducted on 71 respondents in Public Health Centre of Penujak Praya District of West Nusa Tenggara Barat. Data was collected through interviews with questionnaires, SQ-FFQ, and data from KIA book. Data collected included the characteristics of the respondent, the initial weight loss, weight gain during pregnancy in the third trimester and diet (diet of staple food and animal protein dish). Statistical analysis was performed using Pearson correlation test in SPSS windows version 15. The results showed that most respondents have normal nutritional status with an average BMI of 21,68 kg / m2 (± 1,887 SD), the average weight gain during pregnancy 7,06+ 3,956 SD, and the majority of staple food consumption patterns is 6 servings and animal protein  side dish <4 servings and> 4 servings. Based on the statistical test it showed that there is a correlation between the nutritional status of the weight gain (p = 0,008, r = -0,311) and there is a relationship between diet of staple food to weight gain (p = 0,003, r = 0,344), and there is a correlation  between diet of dishes of  animal protein and weight gain (p = 0,024, r = 0,268). The conclusion of this study indicates that there is a significant relationship between nutritional status and diet (diet of staple food and animal protein  side dish) and weight gain for pregnant women.Keywords: nutrition, diet, weight gain of pregnant women
KETAHANAN PANGAN KELUARGA BALITA PASCA LETUSAN GUNUNG BROMO, KABUPATEN PROBOLINGGO, INDONESIA Rahmawati, Widya; Erliana, Ummu Ditya; Habibie, Intan Yusuf; Harti, Leny Budhi
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.722 KB)

Abstract

Abstrak Indonesia berada di wilayah bumi yang rentan mengalami bencana gunung meletus. Letusan gunung berapi dapat menimbulkan kerusakan lahan pertanian, tanaman, dan ternak sehingga menyebabkan gangguan ketahanan pangan terutama bagi wilayah yang mayoritas penduduknya adalah petani. Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan pangan pada keluarga balita di Desa Ngadirejo Kabupaten Probolinggo (n 56) dua tahun pasca meletusnya Gunung Bromo. Ketahanan pangan dianalisa menggunakan indikator ketahan pangan modifikasi dari kuesioner USDA. Hasil menunjukkan bahwa dua tahun setelah letusan Gunung Bromo, ketahanan pangan masyarakat di wilayah penelitian masih berada dalam kondisi rawan. Keluarga tahan pangan sebanyak 41%, selebihnya ambang batas tahan pangan (9%), ketahanan pangan rendah (43%) dan ketahanan pangan sangat rendah (7%). Sisa abu vulkanik dan kondisi cuaca menyebabkan hasil pertanian tidak optimal dan petani tidak memperoleh pendapatan yang layak. Keluarga yang memiliki pendapatan lebih tinggi, memiliki tanaman dan ternak bervariasi cenderung tidak mengalami kekurangan makanan dan memiliki ketahanan pangan yang lebih baik. Dapat disimpulkan bahwa variasi tanaman dan ternak dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga, baik secara langsung meningkatkan akses terhadap makanan, maupun melalui peningkatan pendapatan. Untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga, perlu diupayakan menambah jenis tanaman dan ternak yang dipelihara. Penting untuk memilih jenis tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan dapat dipanen dalam waktu yang relatif singkat. Kata Kunci: ketahanan pangan, letusan gunung berapi, pendapatan, tanaman, ternak Abstract Indonesia is located in region which is prone to volcano eruption. Volcano eruption may damage agriculture field, crops and livestock which result in food insecurity among population especially agriculture-based population. This cross sectional study aimed to assess food security among under-five children’s family (n 56) in Ngadirejo Villages, Probolinggo District, 2 years after Bromo Volcano eruption. Food security was identified using modified USDA’s household food security questionnaire. The result showed that two years after Bromo Volcano eruption, food security among population was low. Food secure was only 41%, the rest was marginal food secure, low food secure, and very low food secure (9%, 43%, 7%, consecutively). Volcano ash made the crops not grow well yet, causing the family did not receive proper income. Family with higher income and more variety of crops and livestock was likely to have better household food security and was not facing food difficulty in the last one year. In conclusion, number of crops and livestock variety will increase household food security, by increasing household’s access on food and household’s purchasing power to food.  In order to increase household food security, it is important to improve variety of crops and livestock. It is important to select crops variety which are more adaptive to weather condition and can be harvested in short time. Keywords: food security, volcano eruption, income, crops, livestock
Aktivitas Antioksidan pada Minuman Fungsional Berbasis Jahe dan Kacang-Kacangan sebagai Antiemetik Harti, Leny Budhi; Kurniasari, Fuadiyah Nila; Dasilva, Kusumaningrum; Waziiroh, Elok; Cempaka, Anggun Rindang
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.083 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.2

Abstract

Antioksidan merupakan salah satu zat gizi yang dapat menurunkan mual dan muntah. Antioksidan ini dapat ditemukan pada bahan makanan seperti jahe, kacang kedelai, dan kacang hijau. Bahan makanan tersebut dapat dikonsumsi dalam bentuk minuman fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada minuman fungsional berbasis jahe dan kacang-kacangan yang dapat membantu mengatasi mual dan muntah. Desain dari penelitian ini adalah eksploratif deskriptif. Sampel pada penelitian ini yaitu 16 formula yang didapatkan dengan metode d-optimal Mixture Design pada software Design Expert 7®. Software design expert ini mampu menentukan proporsi sari jahe, sari kacang hijau, dan sari kacang kedelai. Aktivitas antiosidan diukur menggunakan metode DPPH yang disajikan dalam bentuk nilai aktivitas antioksidan IC50. IC50 didefinisikan sebagai konsentrasi antioksidan yang dapat menangkap 50% radikal bebas DPPH. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai aktivitas antioksidan IC50 formula 1 hingga 16 adalah 109,20; 104,08; 102,66; 147,88; 99,42; 129,89; 132,53; 115,87; 136,94; 109,78; 139,78; 99,33; 102,26; 135,46; 116,07; 120,45 mg/ml. Semakin kecil nilai IC50 menunjukkan bahwa aktivitas antioksidannya semakin baik. Terdapat perbedaan aktivititas antioksidan yang signifikan dari 16 formula (p = 0,0048).  Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat aktivitas antioksdan pada formula minuman fungsional berbahan dasar jahe dan kacang-kacangan sebesar 99,33 mg/ml hingga147,88 mg/ml.   Kata kunci: aktivitas antioksidan; mual; muntah;  minuman fungsionalAbstractAntioxidant is one of the nutrients that can reduce nausea and vomiting. It can be found in ginger, soy bean, and green beand. They can be consumed as functional drinks. This study aimed to determine the antioxidant activity on functional drinks based on ginger and beans that can reduce nausea and vomiting. Sample in this study is 16 formula which got by d-optimal Mixture Design method in software Design Expert 7®. That design was used to decide the proportion of ginger extract, green bean extract, and soybean extract. Antioxidant activity was measured by DPPH. It was dercribed by IC50 score of antioxidant activity. Result of this research showed that IC50 Score of antioxdant activity formula 1-16 were 109.20; 104.08; 102.66; 147.88; 99.42; 129.89; 132.53; 115.87; 136.94; 109.78; 139.78; 99.33; 102.26; 135.46; 116.07; 120.45 mg/ml respectively. The smaller score of IC50 indicated that antioxidant activity was better than the higher score.  Statistical analysis indicated a significant different (p < 0,005) on antioxidant activity among formulas (p = 0,0048). From this study could be concluded there were antioxidant activity in ginger formula about 99.33 mg/ml until 147.88 mg/ml. Keywords: antioxidant activity; nausea; vomiting; functional drink
Plasma Glucagon-Like Peptide-1 and Cholecystokinin Responses to Fast Food in Healthy-Weight and Obese Men Handayani, Dian; Putri, Dianita Setya Pradita; Sujuti, Hidayat; Andarini, Sri; Rahmawati, Widya; Kusumastuty, Inggita; Harti, Leny Budhi; Sabrina, Nindy
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 31, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.1 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2020.031.01.14

Abstract

Satiety hormones play a role in obesity metabolism. The satiety response to similar nutrients in food in healthy and obese men remains undefined. The research was aimed to determine the satiety response differences by comparing the effect of isocaloric fast-food consumption on reducing appetite-related gut hormones, such as glucagon-like fullness ratings and both GLP-1 and CCK among healthy and obese men. Respondents were given an isocaloric fast food, then GLP-1 and CCK levels were measured using enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Visual analogue scale (VAS) form was used for hunger and fullness ratings of the subjects. The difference level of GLP-1, CCK, and VAS between groups were measured by t-test. The correlation between VAS hunger and fullness rating was measured by Pearson. Plasma hormone levels in 16 obese and 16 healthy-weight respondents were assessed before eating and at 30, 60, and 120 minutes after consumption. In obese men, GLP-1 levels were significantly higher than those in healthy-weight men at 60 and 120 minutes, while healthy-weight men had significantly higher CCK levels than those of obese men over time (all p<0.05). The total area under the curve (AUC) for GLP-1 was significantly higher for obese men than for healthy-weight men, while the AUC for CCK was significantly higher for healthy-weight men than for obese men. Obese men have higher plasma GLP-1 levels and lower plasma CCK than healthy men indicates that those respondents were experiencing glucose intolerance and leptin alteration. The hormonal systems that may contribute to the development of obesity need further investigation.
Pengaruh Pemberian Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Lam) terhadap Kadar TNF-Α, Il-6 dan Nf-Κb pada Tikus yang Dipapar Asap Rokok Kusumastuty, Inggita; Adi, Prasetyo; Harti, Leny Budhi; Nugroho, Fajar Ari
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.03.12

Abstract

Peningkatan stres oksidatif dapat memicu inflamasi yang berperan dalam perkembangan Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Daun ubijalarungu/Purple Sweet Potato Leaves (PSPL) memiliki kandungan polifenol yang tinggi yaitu sebesar 1805mg GEA (gallic acid eguivalent) dalam 100 gram tepung PSPL. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh pemberian daun ketela ungu terhadap perbaikan marker inflamasi yaitu TNF-α, IL-6, dan NF-κB pada tikus yang dipapar asap rokok. Hewan coba dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu tidak dipapar asap rokok, dipapar asap rokok, dan dipapar asap rokok dengan penambahan PSPL sebesar 0,07g, 0,14g, dan 0,28g selama 30 hari dalam bentuk tepung. Pengukuran TNF-α, IL-6, dan NF-κB dilakukan dengan menggunakan metode ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tikus yang dipapar asap rokok dan ditambahkan tepung PSPL sebesar 0,14 g memiliki kadar TNF-α, IL-6, dan NF-κB paling rendah jika dibandingkan dengan kelompok yang terpapar asap rokok dengan dua dosis PSPL lainnya.Kata Kunci: Daun ubi jalar ungu, IL-6, NF-κB, paparan asap rokok, TNF-α
PENGARUH PEMBERIAN CORNMEAL DAN CORNMEAL-SOY TERHADAP KADAR KOLESTEROL DALAM SERUM TIKUS Harti, Leny Budhi; Rudijanto, Achmad; Kristianto, Yohanes
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 24, No 2 (2008)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.537 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2008.024.02.3

Abstract

Coronary  Heart  Diseases  (CHD)  are  a  serious  health  problem  that  commonly  occur  not  only  in  modern countries, but aslo  in developing countries like  Indonesia. The high cholesterol level in  blood is  a risk factor that  may  cause  CHD  by  atherosclerosis  mecanism.  dietary  fiber  may  be  used  to  prevent  atherosclerosis. Cornmeal and cornmeal-soy are products of corn, that rich in fiber. This research was aimed to study about the  effect  of  cornmeal  and  cornmeal-soy  on  serum  cholesterol  level  of  6-8  mounths  male  wistar  rats.  The subjects  are  25  male  wistar  rats.  These  mice  will  be  provided  into  five  groups.  (1)  gruop  that  given atherogenic  diet  only,  (2)  gruop  that  given  atherogenic  diet  with  cornmeal  3.4  g/day,  (3)  gruop  that  given atherogenic diet with cornmeal 6.8 g/day, (4) gruop that given atherogenic diet with cornmeal-soy 3.6 g/day, (5)  gruop  that  given  atherogenic  diet  with  cornmeal-soy  7.2  g/day.  Data  collecting  include  first  weight,  last weight,  weight  gain,  nutrient  intake,  and  serum  lipid.  Statistic  analysis  that  be  used  is  ANOVA  one  way. Results showed that  wistar rats which given atherogenic diet with cornmeal and cornmeal-soy  had trend to increase  cholesterol  and  LDL  level.  According  to  statistic  analysis,  cholesterol  and  LDL  level  among  groups were not significant (p > 0.05). However wistar rats which given atherogenic with cornmeal and cornmeal-soy in  high  doses,
Pengaruh Seduhan Tepung Kulit Mangga Manalagi (Mangifera Indica L.) terhadap Kadar MDA pada Tikus Wilyanti, Wardah; Kurniasari, Fuadiyah Nila; Harti, Leny Budhi
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2019.030.04.1

Abstract

Diet tinggi lemak merupakan salah satu faktor yang dapat menyebakan stress oksidatif sehingga akan meningkatkan kadar Malondialdehid (MDA) didalam tubuh. Kadar MDA dipengaruhi oleh antioksidan salah satunya adalah polifenol yang terdapat pada kulit mangga manalagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar MDA pada tikus yang mendapatkan seduhan tepung kulit mangga manalagi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental dengan rancangan post test only control group design. Subjek pada penelitian ini adalah 30 tikus putih (Ratus Norvegicus Strain Wistar) jantan. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok antara lain P0 (diet normal), P1 (diet tinggi lemak), P2, P3, dan P4 adalah tikus yang diberi diet tinggi lemak dan seduhan tepung kulit mangga manalagi dengan dosis sebesar 0,4; 0,8; dan 1,6 gram. Kadar MDA pada serum tikus diukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 532nm. Perbedaan kadar MDA dianalisis dengan menggunakan one way ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kadar MDA P0, P1, P2, P3, P4 adalah 311,25, 371,75, 283,63, 323,00, dan 0,00ng/ml. Analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kadar MDA pada kelompok P0 dengan P1 (p=0,013). Kadar MDA kelompok P1 juga berbeda signifikan dengan P2 (p=0,001), namun tidak berbeda signifikan dengan P3 (p=0,159) dan kadar MDA P4 adalah 0,00ng/ml karena drop out.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian seduhan tepung kulit mangga manalagi dengan berat tepung 0,4 gram dapat menurunkan kadar MDA serum tikus putih yang diberi diet tinggi lemak.
Webinar Pembuatan Formula Enteral Blenderized yang Mengandung Immunonutrient Leny Budhi Harti; Anggun Rindang Cempaka; Annisa Rizky Maulidiana; Cleonara Yanuar Dini; Ilmia Fahmi; Yudi Arimba Wani
TRI DHARMA MANDIRI: Diseminasi dan Hilirisasi Riset kepada Masyarakat (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : JTRIDHARMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.329 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2021.001.02.45

Abstract

Formula enteral komersial tidak selalu diberikan pada pasien selama dirawat inap karena tergantung kebijakan Rumah Sakit (RS). Oleh karena itu formula enteral buatan Rumah Sakit atau sering disebut dengan blenderized diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, dimana pembuatannya membutuhkan keahlian khusus Ahli Gizi. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan ahli gizi atau masyarakat umum yang berkerja sebagai penjamah makanan di Rumah Sakit dalam membuat formula enteral blenderized. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk webinar (ceramah) dengan sasaran utama adalah ahli gizi, penjamah makanan di Rumah Sakit, dan mahasiswa jurusan gizi. Webinar dilakukan dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting dengan kapasitas peserta 300 orang. Selama webinar peserta diwajibkan untuk mengisi daftar hadir, soal pre-test dan post-test terkait formula enteral blenderized. Jumlah soal pre-test dan post-test masing-masing sebanyak 10 soal yang merupakan instrumen sederhana untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta selama mengikuti webinar. Perbedaan rata-rata skor pre-test dan post-test dianalisis dengan menggunakan uji statistic paired T-Test. Hasil webinar menunjukkan bahwa rata-rata skor pre-test sebesar 64,70 dan skor post-test sebesar 83,93. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai pre-test dan post-test (p=0,000). Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan peserta webinar tentang formula enteral blenderized.
Kandungan protein pada minuman fungsional berbasis jahe (Zingiber offinale) dan kacang-kacangan sebagai antiemetik Fuadiyah Nila Kurniasari; Kautsar Annisaa Sukoharsono; Leny Budhi Harti; Anggun Rindang Cempaka
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 3, No 1 (2018): AcTion Vol 3 No 1 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1063.338 KB) | DOI: 10.30867/action.v3i1.91

Abstract

Mual dan muntah banyak terjadi pada pasien kanker, ibu hamil trimester 1, pasca pembedahan, atau motion sickness. Protein merupakan salah satu alternatif pereda rasa mual dan muntah. Konsumsi makanan yang mengandung protein tinggi memiliki kemampuan untuk mengurangi mual muntah, misalkan pada kacang-kacangan yang dikombinasikan dengan jahe yang juga mempunyai zat aktif seperti gingerol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan protein tertinggi diantara formulasi minuman fungsional berbasis jahe dan kacang-kacangan untuk membantu mengatasi mual dan muntah. Penelitian ini menggunakan metode mixture design D-optimal dengan bantuan aplikasi software design expert. Pada penelitian awal dilakukan trial and error untuk mengetahui batas atas dan bawah pada setiap komponen bahan. Hasil keluaran design expert didapatkan 16 formula yang akan diuji. Pengujian kandungan protein menggunakan metode Kjeldahl. Perbedaan kandungan protein dari 16 formula tersebut dianalisa dengan bantuan software Design Expert. Hasil penelitian ini menunjukkan minuman fungsional ini mempunyai kandungan protein tertinggi sebesar 3,43% pada formula 3 dengan kombinasi 30,5% sari jahe, 33,5% sari kacang kedelai dan 36,0% sari kacang hijau, namun tidak terdapat perbedaan kandungan protein dari semua kelompok (p=0,1298),. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan kandungan protein yang signifikan pada 16 formula minuman fungsional berbasis jahe dan kacang-kacangan, tetapi didapatkan kandungan protein tertinggi sebesar 3,43%.Kata kunci:    Minuman fungsional, jahe, kacang-kacangan, antiemetik   Nausea and vomiting occur in cancer patients, first trimester on pregnancy, postoperative, or motion sickness. Protein is one of the alternatives treatment of nausea and vomiting. Consumption of foods containing high protein has the ability to reduce nausea, vomiting, for example in beans that are combined with ginger which also has an active substance such as gingerol. The purpose of this study was to determine the highest protein content among ginger and nuts-based functional drinks formulations to overcome nausea and vomiting. This research uses D-optimized mixture design method with software design expert application. In the initial study conducted trial and error to determine the upper and lower limits on each component of the material. The results of the design expert's output obtained 16 formulas to be tested. Testing of protein content using a Kjeldahl method. Differences in protein content of the 16 formulas were analyzed with the help of Design-Expert software. The results of this study indicate that this functional beverage has the highest protein content of 3.43% in formula 3 with a combination of 30.5% ginger extract, 33.5% soybean extract and 36.0% green bean extract, but no differences in protein content of all groups (p = 0.1298). The conclusion of this study was that there was no significant difference in protein content in 16 ginger and bean-based functional beverage formulas, but the highest protein content was 3.43%. Keywords: Functional drinks, ginger, beans, antiemetics