Verry Lahamendu, Verry
Unknown Affiliation

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN PERUMAHAN TERENCANA TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI DAN TATA GUNA LAHAN DI KOTA BITUNG Torar, Viyana Naomi Veren; Warouw, Fela; Lahamendu, Verry
SPASIAL Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kurun waktu tahun 10 tahun terakhir (periode 2006/2007-2016/2017) laju pertumbuhan penduduk kota bitung rata-rata berkisar 1,98%. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat setiap tahunya membuat pembangunan hunian baru berupa perumahan terencana dan bisnis property real estate yang menjadi solusi melonjaknya permintaan akan tempat bermukim. Namun seiring dengan berkembangnya perumahan terencana maka menyebabkan keterbatasan lahan sehingga terjadi perubahan fungsi dan tata guna lahan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dampak pembangunan perumahan terencana terhadap perubahan fungsi dan tata guna lahan di kota bitung, dengan indikator penelitian yaitu; penggunaan lahan,sebaran perumahan terencana, sebaran prasarana dan utilitas serta sebaran fasilitas sosial/ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan menggunakan metode analisis spasial sistem informasi geografis (SIG). Sesuai dengan metode analisis tersebut, maka dilakukan analisis perubahan fungsi dan tata guna lahan dengan meninjau melalui data perubahan (time series) peta penggunaan lahan, selanjutnya melakukan survey lapangan untuk mengidentifikasi sebaran perumahan terencana dan menganalisis dampak pembangunan perumahan terencana. Berdasarkan hasil analisis Pertambahan luas lahan terbangun terbesar terjadi dikecamatan girian, sedangkan sebaran perumahan terencana terbesar berada dikecamatan matuari. Dampak pembangunan perumahan terencana yaitu terhadap struktur ruang kota dan pola ruang kota, hal tersebut dibuktikan melalui meningkatnya kebutuhan prasarana dan utilitas perkotaan serta berdampak pada kawasan lindung dan meningkatnya kawasan budidaya (sarana sosial/ekonomi). Kata Kunci : Pembangunan,Perumahan Terencana,Perubahan Fungsi,Tata Guna Lahan.
ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN SARIO KOTA MANADO Allokendek, Mutiara Lisa; Hanny, Poli; Lahamendu, Verry
SPASIAL Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Sario merupakan salah satu kecamatan di Kota Manado yang memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan daya tarik dari RTH di Kecamatan Sario adalah keberadaannya sudah sejak jaman penjajahan Belanda . Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat partisipasi masyarakat dalam mewujudkan ketersediaan RTH pada program pengembangan kota hijau di Kecamatan Sario. penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kuantitatif untuk melihat kondisi RTH. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur tingkat partisipasi masyarakat dalam  program RTH dengan alat kuisioner berdasarkan skala likert yang kemudiaan di hitung menggunakan rumus distribusi frekuensi. Hasil dari penelitian ini adalah luas identifikasi RTH khususnya RTH publik masih belum sesuai degan ketetapan undang-undang penataan ruang dan untuk RTH privat sudah mencukupi namun bentuk RTH yang ada hampir keseluruhan ditutupi perkerasan dengan sedikit vegetasi. Sedangkan untuk tingkat partisipasi masyarakat di Kecamatan Sario sudah baik dalam hal kegiatan Perencanaan, Pembangunan, Pemeliharaan dan Forum komunitas hijau. Masyarakat ingin berpartisipasi namun perlu ada stimulus dari pihak pemerintah di Kecamatan Sario.                                                                                                                    Kata Kunci : Kota Hijau, Partisipasi Masyarakat, Program Pengembangan Kota Hijau
KEMAMPUAN LAHAN DAN PEMANFAATAN RUANG PULAU BUNAKEN MANADO Dagasou, Roimaltus; Kumurur, Veronica A; Lahamendu, Verry
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan lahan merupakan lingkungan fisik yang meliputi iklim, relief, tanah, hidrologi, dan vegetasi. Faktor-faktor ini hingga batas tertentu mempengaruhi potensi dan kemampuan lahan untuk mendukung suatu tipe penggunaan tertentu. Kemampuan lahan didasarkan pada pertimbangan faktor biofisik lahan dalam pengelolaannya sehingga tidak terjadi degradasi lahan selama digunakan. Makin rumit pengelolaan yang diperlukan, makin rendah kemampuan lahan untuk jenis penggunaan yang direncanakan. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya. Bunaken adalah sebuah pulau seluas 704,33 Ha (Badan Taman Nasional Bunaken) yang terletak di Teluk Manado tepatnya bagian utara Pulau Sulawesi, Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk Menganalisis kemampuan lahan Pulau Bunaken dan mengidentifikasi kondisi pemanfaatan lahan eksisting Pulau Bunaken. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan analisis spasial untuk mengetahui daya dukung lahan pulau bunaken. Berdasarkan hasil studi, Bedasarkan hasil analisis Kemampuan Lahan Pulau Bukanen, dapat di interpretasikan dalam 5 kelas kemampuan lahan kelas a dan kelas b merupan kawasan yang di peruntukan untuk kawasan lindung  untuk kelas c, d, dan kelas e merupakan kawasan yang di peruntukan untuk kawasan budidaya. Pemanfaatna lahan menujukan bahwa 76% dari luasan Pulau Bunaken berada pada Kelas a dan Kelas b yang artinya kemampuan lahan sangat rendah dan  rendah atau di kategorikan sebagai kawasan lindung.Kata Kunci : Kemampuan Lahan, Pemanfaatan Ruang, Pulau Bunaken, Manado
ANALISIS TIPOLOGI STRUKTUR SPASIAL KOTA KOTAMOBAGU BERDASARKAN POLA PERGERAKAN HARIAN Lasabuda, Muh. Herbian S.P.; Rogi, Octavianus Hendrik Alexander; Lahamendu, Verry
MEDIA MATRASAIN Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut penelitian sebelumnya (Toding, 2017), distribusi densitas Kota Kotamobagu berpusat pada satu zona dan saling menghimpit satu sama lain. Di sisi lain dalam hal profil densitas, jarak ke pusat kota tidak berkorelasi signifikan karena tingkat kepadatan penduduk per unit spasial. Dari indikator densitas ‘statis’ inilah, Kota Kotamobagu disimpulkan sebagai kota yang cenderung monosentris. Dari pernyataan inilah peneliti tertarik meneliti lebih lanjut tentang densitas ‘dinamis’ yang ada di Kota Kotamobagu melalui indikator ‘pola pergerakan  harian’ agar dapat menjustifikasi lebih jauh apakah struktur spasial Kota Kotamobagu lebih cenderung monosentris atau polisentris. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi Tipologi Struktur Spasial Kota Kotamobagu berdasarkan parameter ‘pola asal dam tujuan perjalanan’ serta ‘intensitas lalu lintas kendaraan’. Metode yang digunakan adalah metode Origin Destination Survey dan Traffic Count, dengan pembagian kuisioner asal-tujuan perjalanan serta menghitung secara langsung intensitas pergerakan kendaraan di sejumlah ruas jalan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) melalui metode Origin-Destination Survey diperoleh indikasi bahwa dari total jumlah perjalanan yang terjadi di Kota Kotamobagu tujuan perjalanan yang paling dominan adalah Kecamatan Kotamobagu Barat yang mencapai 50% dari total 148 perjalanan yang teridentifikasi pada sampel. (2) dari metode Traffic Count diperoleh indikasi bahwa intensitas pergerakan lalu-lintas yang tertinggi terjadi di Kecamatan Kotamobagu Barat yang mencapai 730 kendaraan/jam. Hasil ini sekali lagi menjustifikasi bahwa tipe struktur spasial Kota Kotamobagu berdasarkan indikator pola pergerakan harian adalah kota yang cenderung monosentris dan berpusat di kecamatan Kotamobagu Barat.
FASILITAS EKSIBISI PRODUK KELAUTAN DI BITUNG ‘EXOTIC IN ARCHITECTURE’ Illa, Chrisanto; Supardjo, Surijadi; Lahamendu, Verry
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dikenal dengan sebutan “Kota Cakalang” karena Bitung memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar sehingga menjadikan sektor ini sebagai primadona dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan potensi laut kota Bitung yang begitu melimpah, maka Visi dan Misi Misi Pemerintah Kota Bitung serta Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah “Bitung penghasil Tuna  terbesar 2016 di Indonesia" dengan misi "Mensejahterahkan masyarakat Kelatutan dan Perikanan kota Bitung". Pemikiran dan persepsi tentang apa yang dihasilkan dari industri-industri yang ada masih menjadi sebuah 'rahasia' masyarakat lokal-bahkan non lokal. 'Fasilitas Eksebisi Produk Kelautan di Bitung' adalah suatu perancangan bangunan yang memamerkan produk-produk industry dan non industry yang dihasilkan dari laut kota Bitung, bahkan produk-produk yang berkaitan dengan kelautan itu sendiri. 'Fasilitas Eksebisi Produk Kelautan di Bitung' bukan hanya menjadi  sebuah produk perancangan, tapi berbicara tentang objek perancangan,  yang menunjukan jati Kota Bitung. 'Exotic in Architecture' atau ke-eksotisan dalam merancangan sebuah objek fasilitas yang mewakili makna - makna arsitektur lokal setempat. Sebuah objek pertanyaan dan persepsi masyarakat yang muncul tentang apa yang dihasilkan dari perairan kota Bitung dan apa saja yang di dalamnya.[1] Kata kunci: Kota Cakalang, Fasilitas Eksebisi, Exotic in Architecture [1] Mahasiswa S1 Program Studi Arsitektur Universitas Sam Ratulangi 2 Staf Pengajar Arsitektur Universitas Sam Ratulangi 3 Staf Pengajar Arsitektur Universitas Sam Ratulangi