Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN WORK FAMILY CONFLICT (WFC) DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA PERAWAT PEREMPUAN RUMAH SAKIT X DI SEMARANG Kuswardi, Jane Floretta; Haryanti, Kristiana
Psikodimensia Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : Psikodimensia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Sakit sebagai instansi kesehatan yang memiliki andil besar dalam bidang kesehatan saat ini membutuhkan perawat yang bersedia secara sukarela membantu pasien dan rekan kerjanya yang dalam istilah organisasi seringkali disebut Organizational Citizenship Behavior (OCB). Perawat di rumah sakit sebagian besar adalah perawat perempuan yang sudah berkeluarga oleh karena itu seringkali memiliki peran ganda sebagai Ibu rumah tangga dan juga perawat. Peran ganda tersebut terkadang menimbulkan permasalahan dan dapat menyebabkan konflik yang disebut sebagai Work Family Conflict (WFC). Perawat perempuan yang dapat menyeimbangkan kehidupan keluarga dan pekerjaan akan lebih mudah dalam memberikan bantuan dan dapat bekerja lebih dari yang diharapkan. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan negatif antara WFC dengan OCB, semakin tinggi WFC maka perilaku OCB semakin rendah dan begitu juga sebaliknya. Subjek dalam penelitian ini adalah 105 perawat tetap Rumah Sakit X berjenis kelamin perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling yang didasarkan pada shift kerja perawat yaitu shift pagi, shift siang, dan shift malam. Penelitian ini melibatkan 105 orang perawat (30 subyek untuk uji coba skala dan 75 subyek untuk data penelitian). Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi (rxy) sebesar -0,808 dengan p (< 0,01). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara WFC dengan OCB pada perawat perempuan di Rumah Sakit X
HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN BIDANG PRODUKSI CV. X Sianipar, Anggie Rumondang Berliana; Haryanti, Kristiana
Psikodimensia Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Psikodimensia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara komitmen organisasi dan kepuasan kerja dengan intensi turnover pada karyawan bagian produksi CV. X. Hipotesis mayor yang diajukan adalah ada hubungan antara komitmen organisasi dan kepuasan kerja dengan intensi turnover. Metode yang digunakan adalah kuantitatif, dengan alat ukur berupa skala intensi turnover, skala komitmen organisasi, dan skala kepuasan kerja. Pengambilan sampel menggunakan cluster sampling dan jumlah sampel yang digunakan 53 orang bagian produksi. Hasil perhitungannya adalah Rx1x2y = 0,820 (p < 0,01) maka hipotesis mayor diterima, artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen organisasi dan kepuasan kerja dengan intensi turnover. Hasil perhitungan hipotesis minor pertama adalah r = -0,655 (p < 0,01), maka hipotesis minor pertama diterima, yang berarti ada hubungan negatif antara komitmen organisasi dengan intensi turnover. Semakin tinggi komitmen terhadap organisasi maka akan semakin rendah intensi turnover dan sebaliknya. Hasil perhitungan hipotesis minor kedua adalah r = -0,817 (p < 0,01), maka hipotesis minor kedua diterima, artinya semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin rendah intensi turnover dan sebaliknya
PENILAIAN KINERJA BERDASARKAN KOMPETENSI DAN KPI (KEY PERFORMER INDICATOR) PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG Mayasari, Isti; Haryanti, Kristiana; Hindiarto, Ferdinandus
PREDIKSI Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : PREDIKSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aim is about Performance Appraisal at PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kabupaten Semarang. Before this research, employees was not satisfied with performance appraisal that already in use on their company because it is doubtable not objectives, there is no feedback and it cannot use for employees improvement. Performance Appraisal Based on Competencies and KPI (Key Performance Indicator) is designed to increase objectivity of performance appraisal and to maximizing the purpose of performance appraisal itself. Performance Appraisal Based on Competencies and KPI (Key Performance Indicator) is simulated to Branch Manager level and Head of Customer Care Division. This research is qualitative research by objective interview and focus group discussion to collect the datas. The result is shows that reliability, relevance, sensitivity and practicality aspect of performance appraisal based on competencies and KPI is better than performance appraisal that already in use in this company
SISTEM PENILAIAN KINERJA SEBAGAI INTERVENSI TERHADAP PERSEPSI KEADILAN PADA OPERATOR MESIN CETAKPT TRISAKTI MUSTIKA GRAPHIKADIVISI SECURITY PRINTING Pradana, Hendricus Ivan; Haryanti, Kristiana; Setyorini, Th. Dewi
PREDIKSI Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : PREDIKSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study is conducted in order to compile performance appraisal for printing machine operators at PT Trisakti Mustika Graphika, Security Printing Division. This compilation is needed by the company because the older performance appraisal was deemed not to satisfy the operators’ sense of fairness – many the operators felt being unfairly assessed under the older performance appraisal. Therefore, the objective of this research is to formulate a new performance appraisal based on Behavior Anchored Rating Scales (BARS) that can restore the operator’s fairness perception of performance appraisal.This research utilized one group pretest posttest experiment design. The performance appraisal system was created by the author based on the company’s data. The result is From the study, it was found that the new performance appraisal did not significantly increase the operator’s fairness perception of performance appraisal. Although its effect on operator’s fairness perception is not significant, there were some signs that show the starting of the operator’s positive perception with the new performance appraisal
INDIVIDUAL COACHING PROGRAM DENGAN METODE GROW UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI COACHING KEPALA SUB BAGIAN PERSONALIA PDAM TIRTA BUMI SERASI KABUPATEN SEMARANG Indriastuti, Marieta; Hindiarto, Ferdinandus; Haryanti, Kristiana
PREDIKSI Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : PREDIKSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Individual Coaching Program dengan menggunakan metode GROW sebagi kerangka berpikir dapat meningkatkan kompetensi coaching Kepala Sub Bagian Personalia PDAM Tirta Bumi Serasi Kabupaten Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian subyek tunggal, dengan desain A-B-A. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan skala penguasaan kompetensi coaching yang diadaptasi dari Coaching Skills Proficiency Survey. Sedangkan analisis datanya dengan menggunakan analisis deskriptif. Indvidual coaching program dilakukan sebanyak 7 sesi selama 7 bulan. Hasil penelitian menunjukkan Individual Coaching Program dengan metode GROW dapat meningkatkan penguasaan kompetensi coaching pada Kepala Sub Bagian Personalia PDAM Tirta Bumi Serasi Kabupaten Semarang
INDIVIDUAL COACHING PROGRAM DENGAN METODE GROW UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI COACHING KEPALA SUB BAGIAN PERSONALIA PDAM TIRTA BUMI SERASI KABUPATEN SEMARANG Indriastuti, Marieta; Hindiarto, Ferdinandus; Haryanti, Kristiana
PREDIKSI Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : PREDIKSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Individual Coaching Program dengan menggunakan metode GROW sebagi kerangka berpikir dapat meningkatkan kompetensi coaching Kepala Sub Bagian Personalia PDAM Tirta Bumi Serasi Kabupaten Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian subyek tunggal, dengan desain A-B-A. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan skala penguasaan kompetensi coaching yang diadaptasi dari Coaching Skills Proficiency Survey. Sedangkan analisis datanya dengan menggunakan analisis deskriptif. Indvidual coaching program dilakukan sebanyak 7 sesi selama 7 bulan. Hasil penelitian menunjukkan Individual Coaching Program dengan metode GROW dapat meningkatkan penguasaan kompetensi coaching pada Kepala Sub Bagian Personalia PDAM Tirta Bumi Serasi Kabupaten Semarang
Efektivitas Pelatihan Komunikasi Interpersonal Terhadap Kepercayaan Diri dan Harga Diri Pada Remaja Panti Asuhan Haryanti, Kristiana; Reinaldi, Eugenius Tintus; Hapsari, Widawati; Fera, Priscilla Lasty; Wijiasih, Sunu Putri Pambajeng
VITASPHERE Vol 1, No 1: Desember 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/vit.v1i1.2969

Abstract

Latar Belakang Remaja yang tinggal di panti asuhan memiliki karakteristik yang berbeda dengan remaja yang tinggal bersama orang tuanya. Mereka mengalami banyak kendala fisik dan psikologis yang harus dihadapi. Situasi panti asuhan pasti memiliki suasana dan lingkungan yang berbeda dan hal ini membutuhkan perhatian, karena jika terjadi hambatan komunikasi maka akan berakibat pada kesulitan dalam menyesuaikan diri.Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memberikan pelatihan komunikasi interpersonal untuk melihat efektivitas pelatihan ini terhadap kepercayaan diri dan harga diriMetode Metode penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen one group pretesr posttest design.  Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 18 orang siswa SMK di Panti Asuhan X. Hipotesis penerlitian ini ada dua yaitu 1) ada pengaruh pelatihan komunikasi interpersonal terhadap kepercayaan diri dan 2) ada pengaruh pelatihan komunikasi interpersonal terhadap harga diri. Untuk menguji hipotesis dilakukan uji analisis Wilcoxson Signed Rank Test.Hasil Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pelatihan komunikasi interpersonal yang signifikan terhadap kepercayaan diri yang berarti pelatihan dari pelatihan ini terbukti efektif menngkatkan kepercayaan diri. Hasil jug amenunjukkan ada Pengaruh pelatihan komunikasi interpersonal yang signifikan terhadap harga diri. Artinya, pelatihan komunikasi interpersonal ini juga terbukti efektif meningkatkan harga diri. Penelitian ini juga melakukan evalasi pelatihan dan follow up action plan yang akan dilaporakan dalam diskusi hasil penelitian. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan komunikasi interpersonal berpengaruh meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri. Pelatihan komunikasi interpersonal ini terbukti efektif untuk menigkatkan kepercayaan diri dan harga diri pada remaja panti asuhan.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN WORK-FAMILY CONFLICT PADA ANGGOTA IKATAN WANITA PENGUSAHA INDONESIA (IWAPI) JAWA TENGAH Rosaria Rachmaputri; Kristiana Haryanti
PSIKODIMENSIA Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v14i2.900

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik hubungan antara dukungan sosial keluarga dan kepuasan kerja dengan work-family conflict pada anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jawa Tengah. Hipotesis mayor yang diajukan adalah ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dan kepuasan kerja dengan work-family conflict pada anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jawa Tengah. Hipotesis minor yang pertama adalah ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan work-family conflict, dengan mengontrol kepuasan kerja. Sedangkan hipotesis minor yang kedua adalah, ada hubungan antara kepuasan kerja dengan work-family conflict, dengan mengontrol dukungan sosial keluarga. Subyek penelitian berjumlah 34 orang anggota IWAPI Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat ukur skala dukungan sosial keluarga, skala kepuasan kerja, dan skala work-family conflict. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Teknik Analisis Regresi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh R = 0,616 dengan F = 9,501 (p
HUBUNGAN WORK FAMILY CONFLICT (WFC) DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA PERAWAT PEREMPUAN RUMAH SAKIT X DI SEMARANG Jane Floretta Kuswardi; Kristiana Haryanti
PSIKODIMENSIA Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v13i2.263

Abstract

Rumah Sakit sebagai instansi kesehatan yang memiliki andil besar dalam bidang kesehatan saat ini membutuhkan perawat yang bersedia secara sukarela membantu pasien dan rekan kerjanya yang dalam istilah organisasi seringkali disebut Organizational Citizenship Behavior (OCB). Perawat di rumah sakit sebagian besar adalah perawat perempuan yang sudah berkeluarga oleh karena itu seringkali memiliki peran ganda sebagai Ibu rumah tangga dan juga perawat. Peran ganda tersebut terkadang menimbulkan permasalahan dan dapat menyebabkan konflik yang disebut sebagai Work Family Conflict (WFC). Perawat perempuan yang dapat menyeimbangkan kehidupan keluarga dan pekerjaan akan lebih mudah dalam memberikan bantuan dan dapat bekerja lebih dari yang diharapkan. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan negatif antara WFC dengan OCB, semakin tinggi WFC maka perilaku OCB semakin rendah dan begitu juga sebaliknya. Subjek dalam penelitian ini adalah 105 perawat tetap Rumah Sakit X berjenis kelamin perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling yang didasarkan pada shift kerja perawat yaitu shift pagi, shift siang, dan shift malam. Penelitian ini melibatkan 105 orang perawat (30 subyek untuk uji coba skala dan 75 subyek untuk data penelitian). Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi (rxy) sebesar -0,808 dengan p (< 0,01). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara WFC dengan OCB pada perawat perempuan di Rumah Sakit X
HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN BIDANG PRODUKSI CV. X Anggie Rumondang Berliana Sianipar; Kristiana Haryanti
PSIKODIMENSIA Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v13i1.281

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara komitmen organisasi dan kepuasan kerja dengan intensi turnover pada karyawan bagian produksi CV. X. Hipotesis mayor yang diajukan adalah ada hubungan antara komitmen organisasi dan kepuasan kerja dengan intensi turnover. Metode yang digunakan adalah kuantitatif, dengan alat ukur berupa skala intensi turnover, skala komitmen organisasi, dan skala kepuasan kerja. Pengambilan sampel menggunakan cluster sampling dan jumlah sampel yang digunakan 53 orang bagian produksi. Hasil perhitungannya adalah Rx1x2y = 0,820 (p < 0,01) maka hipotesis mayor diterima, artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen organisasi dan kepuasan kerja dengan intensi turnover. Hasil perhitungan hipotesis minor pertama adalah r = -0,655 (p < 0,01), maka hipotesis minor pertama diterima, yang berarti ada hubungan negatif antara komitmen organisasi dengan intensi turnover. Semakin tinggi komitmen terhadap organisasi maka akan semakin rendah intensi turnover dan sebaliknya. Hasil perhitungan hipotesis minor kedua adalah r = -0,817 (p < 0,01), maka hipotesis minor kedua diterima, artinya semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin rendah intensi turnover dan sebaliknya