Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

13. Pendugaan Kerapatan Vegetasi untuk Menentukan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kabupaten Bogor Putra, Erianto Indra; Waldi, Robi D; Rifaldo, Ahmad; Khairunisa, Yovielachicha; Akmalia, Deya; Siburian, Siti Labora; Huda, Rian Dwirizqi Miftahul; Susanti, Pratiwi D; Putri, Citra S; Matangaran, Juang R.; Nurhayati, Ati Dwi; Rusniarsyah, Lufthi
Journal of Tropical Silviculture Vol. 14 No. 03 (2023): Jurnal Silvikutur Tropika
Publisher : Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/j-siltrop.14.03.268-272

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan bagian dari ruang-ruang terbuka (open space) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi untuk mendukung manfaat ekologis, sosial budaya, dan arsitektur. Salah satu pendekatam yang dapat dilakukan untuk menentukan RTH adalah dengan menganalisis kerapatan vegetasi. Persebaran minimal vegetasi pada suatu wilayah kota adalah 30% dari total luas wilayah tersebut. Sebaran vegetasi ini dapat dihitung dengan pemanfaatan Citra Landsat 8. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan Ruang Terbuka Hijau di Kabupeten Bogor dengan menggunakan Citra Landsat 8. Penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak wilayah yang masih kekurangan vegetasi sehingga sangat diperlukan untuk membangun Ruang Terbuka Hijau di wilayah-wilayah ini. Kata kunci: Citra Landsat 8, Kabupaten Bogor, Ruang Terbuka Hijau, Vegetasi
TREE SPECIES DIVERSITY AND MANAGEMENT IN AGROFORESTRY POHPOHAN (Pilea melastomoides): THE CASE IN THE TRADITIONAL ZONE OF GUNUNG HALIMUN SALAK NATIONAL PARK, INDONESIA Permatasari, Adisti; Ananda Mosa, Sheikha; Winata, Bayu; Rusniarsyah, Lufthi; Peniwidiyanti, Peniwidiyanti; Izzbilhaq, Izzbilhaq
BIOTROPIA Vol. 31 No. 3 (2024): BIOTROPIA Vol. 31 No. 3 December 2024
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11598/btb.2024.31.3.2281

Abstract

Article Highlights- Pohpohan (Pilea melastomoides) is the main commodity cultivated by using traditional agroforestry in the traditional zone of Gunung Halimun Salak National Park as a fresh vegetable.- There is a limited database of plant species diversity in the traditional zones, which is dynamic and needs further research.- This study found 54 tree species from 37 families with the dominant family being Rubiaceae.- Most farmers cultivated Pohpohan by conducting plant spacing, maintenance, and harvesting. Their income is USD 154 – 256/month. AbstractGunung Halimun Salak National Park (GHSNP) is Java's largest tropical mountain forest. GHSNP is still facilitating community grounds around GHSNP with the existence of a traditional zone. Pohpohan (Pilea melastomoides) is the primary commodity in the traditional zone cultivated by the local people around GHSNP. Pohpohan is planted using traditional agroforestry planting patterns. The traditional zone has a limited plant species diversity and management database, so further study is necessary. This study was conducted in the traditional zone of GHSNP, specifically at the agroforestry system in Tamansari Village, Bogor Regency. Data collection of tree diversity was conducted by establishing 25 plots. This study also interviewed 30 local farmers belonging to the Mandiri farmer group. There are 54 species from 37 families. Rubiaceae, Malvaceae, Fabaceae, and Phyllanthaceae families are the most common families. Pinus merkusii, Agathis dammara, and Maesopsis eminii have the highest important value index (IVI) values. Understorey and seedlings have a low category on H' due to the dominant planting of Pohpohan. Most respondents are people aged 35-55 (70%) with a farming area of 1000 m2. They cultivate Pohpohan by conducting plant spacing, plant maintenance (e.g., soil cultivation, weeding, fertilization), and harvesting. Most farmers conduct fertilization 9 times/year. Farmers produce 30.000-50.000 bunches/harvest. The price of a bunch of Pohpohan is 0,00054 USD. Their income is about 154 USD – 256 USD/month.
Pengaruh Serbuk Sengon, Daun Jati, dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) terhadap Kultivasi Jamur Tiram (Pleurotus spp.) Nina Herliyana, Elis; Lul Godi, Rizal; Rusniarsyah, Lufthi
Journal of Tropical Silviculture Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Silvikultur Tropika
Publisher : Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/j-siltrop.16.1.55-61

Abstract

Pleurotus cystidiosus (jamur tiram coklat) dan Pleurotus djamor (jamur tiram merah) merupakan salah satu jenis jamur kayu yang banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. Limbah serbuk gergaji kayu sengon, Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), dan serasah daun jati menjadi alternatif sebagai media tanam dalam kultivasi jamur tiram. Penelitian ini bertujuan mempelajari pertumbuhan dan produksi jamur tiram (Pleurotus spp.) pada media yang mengandung serbuk gergaji kayu sengon, TKKS, daun jati, dan Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Faktor pertama terdiri atas jamur tiram cokelat dan merah, faktor kedua terdiri atas 6 komposisi media. Hasil penelitian menunjukkan formula 2 (serbuk sengon 1860 g + daun jati 300 g) memberikan pengaruh terbaik pada fase vegetatif dengan rata-rata pertumbuhan miselium 0,75 cm/hari. Fase generatif paling baik dalam 2 kali panen diperoleh formula 4 (serbuk gergaji kayu sengon dengan TKKS 1:2) yaitu 9 hari. Total bobot basah tertinggi diperoleh formula 4 yaitu 103,39 g dengan nilai efisiensi biologis 53,28%. Hama dan penyakit yang ditemukan adalah tungau, Collembola, dan Trichoderma sp.
Keanekaragaman Fauna Tanah di Lahan Agroforestri Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak Rusniarsyah, Lufthi; Mariah Padilah, Nada
Journal of Tropical Silviculture Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Silvikultur Tropika
Publisher : Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/j-siltrop.16.1.87-95

Abstract

Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) merupakan area konservasi yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaan lahan melalui sistem agroforestri. Keberadaan fauna tanah di lahan agroforestri diperlukan sebagai indikator kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman fauna tanah serta menganalisis pengaruh kerapatan vegetasi dan hubungan faktor lingkungan terhadap keanekaragaman fauna tanah di lahan agroforestri TNGHS. Pengambilan sampel fauna tanah dilakukan menggunakan metode pitfall trap. Data dianalisis dengan mengukur kelimpahan, indeks keanekaragaman (H’), kekayaan (DMg), dan kemerataan (E) spesies, serta menggunakan uji t-paired dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 15 ordo dan 32 famili, dengan Formicidae (Hymenoptera) sebagai famili yang paling banyak ditemukan. Indeks H’ dan DMg pada lahan dengan kerapatan vegetasi tinggi lebih besar (masing-masing 072 dan 3,28) dibandingkan dengan kerapatan sedang (0,63 dan 2,95). Indeks E pada kedua tingkat kerapatan tergolong rendah, menunjukkan adanya dominansi oleh famili Formicidae. Hasil uji t-paired menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kerapatan tinggi dan sedang. Korelasi antara keanekaragaman fauna tanah dengan pH tanah, respirasi, dan intensitas cahaya tergolong sangat rendah. Korelasi antara keanekaragaman fauna tanah dengan ketebalan serasah tergolong rendah, sedangkan korelasi dengan suhu tanah tergolong sedang.
AGROFORESTRI BERBASIS WAKAF UNTUK OPTIMALISASI LAHAN DI LOKASI EKS HGU PT HEVINDO, DESA NANGGUNG, KABUPATEN BOGOR Shohibuddin, Mohamad; Priyanto, Priyanto; Rusniarsyah, Lufthi; Bahri, Adi D.
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 3 (2025): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v8i3.60688

Abstract

This community service program initiated a waqf-based agroforestry model to optimize land use and strengthen community capacity in Blok Pasir Kolecer, a site located within the former land concession (HGU) of PT Hevindo in Nanggung Village, Bogor Regency, which is currently being prepared for agrarian reform implementation. The program was carried out through a participatory approach involving technical training, joint assessments of land-use conditions, agroforestry design planning, policy advocacy, and the initiation of tree-waqf donations via a digital platform. The results demonstrate that the waqf-based agroforestry model not only addresses farmers' capital constraints but also significantly enhances social solidarity and community control over local agrarian resources. Its broader implication is the potential replication of this model as a strategic access-reform mechanism within agrarian reform programs, integrating farmer participation, religious philanthropy, and digital innovation.Program pengabdian masyarakat ini menginisiasi model agroforestri berbasis wakaf untuk mengoptimalkan lahan serta memperkuat kapasitas komunitas di Blok Pasir Kolecer, sebuah lokasi di area bekas Hak Guna Usaha (HGU) PT Hevindo di Desa Nanggung, Kabupaten Bogor yang sedang dipersiapkan untuk pelaksanaan program reforma agraria. Kegiatan ini dijalankan secara partisipatif yang mencakup pelatihan teknis, penilaian bersama atas kondisi penggunaan lahan, perencanaan desain agroforestri, advokasi kebijakan, dan inisiasi skema wakaf pohon melalui platform digital. Hasil program ini menunjukkan bahwa model agroforestri berbasis wakaf selain berpotensi untuk menjawab keterbatasan modal petani, juga berperan besar dalam memperkuat solidaritas sosial dan kontrol komunitas atas sumber agraria setempat. Implikasinya, model ini berpotensi direplikasi sebagai strategi penataan akses dalam program reforma agraria yang memadukan partisipasi petani, filantropi keagamaan, dan inovasi digital.