Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Wayang In Javanese Mythology: Cultural Communication Through Surakarta Wayang Wong Sriwedari (WWS) Community on Social Media Sutarso, Joko
PROCEEDING ICTESS (Internasional Conference on Technology, Education and Social Sciences) 2018: PROCEEDING ICTESS
Publisher : PROCEEDING ICTESS (Internasional Conference on Technology, Education and Social Sciences)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.64 KB)

Abstract

Wayang Wong is a culture which continues to live and thrive in Sriwedari Park, Surakarta,for 107 years. It’s a culture which was born in 2011 and survives and grows in thesociety because it has philosophical, artistic and moral values, so that it doesn’t onlyprovide entertainment but also lessons for people. Wayang orang is an adaptation of shadowpuppet which emerged earlier in the society and was even considered religion by Javanesepeople. Wayang orang performance is an art performance which combines dance, theatre,literature, voice and pentatonic music harmoniously and is filed by aesthetic values(edi-peni) and moral philosophical lessons (adi-luhung). There are four analysis units usedin this paper, which are puppets as mythology, character, story, puppet master anddirecting. Cultural communication by Wayang Wong Sriwedari (WWS) community onFacebook is done by a group of volunteers who are considered successful incontributing in increasing the number of audience and attention of public policymakers inthe preservation of wayang orang as a part of the national cultural wealth.Keywords: Wayang Orang, Cultural Communication, Cultural Value and Social Media.
ANALISIS KOMPARATIF REKRUITMEN PEREMPUAN DALAM PARTAI POLITIK STUDI KASUS PDIP DAN PKS KOTA SURAKARTA Anggraini, Cholida Eka; Sutarso, Joko
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume VI, No. 2, September 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v6i2.2954

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana strategi komunikasi politik partai politik dalam rekruitmen perempuan. Untuk mengetahui peran perempuan dalam partai politik dilakukan dengan membandingkan PDI Perjuangan dan PKS Kota Surakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan purposive sampling dan snowball sampling untuk menentukan subjek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, arsip, dan observasi langsung. Setelah dilakukan analisis diperoleh kesimpulan: 1) strategi komunikasi politik. Komunikasi internal dalam PDI Perjuangan dan PKS Kota Surakarta dengan dilakukan dengan rapat inti pengurus sebagai bentuk komunikasi ke atas. Penyebaran informasi kebijakan-kebijakan partai hingga ke tingkat paling rendah dalam tatanan struktur kepartaian melalui koordinatosi di tiap-tiap wilayah sebagai bentuk komunikasi ke bawah. 2)Strategi Komunikasi politik eksternal partai politik dengan masyarakat menggunakan program-program yang dikeluarkan oleh partai. PDI Perjuangan melalui program Pemeliharan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) dan Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS). Adapun PKS membentuk enam program unggulan partai, yaitu Pos Wanita Keadilan (PWK), Sejahtera Study Club (bimbingan belajar gratis), Cluster Business (kelompok bisnis), Pembinaan Remaja Masjid, Senam Nusantara dan komunitas hobi. 3) Dalam proses rekrutmen calon legeslatif PDI Perjuangan dilakukan penelitian yang berupa penilaian, survei dan riset kelayakan bagi tiap-tiap calon yang diajukan oleh masyarakat. Calon legeslatif terpilih melalui pertimbangan dari pengabdian anggota kepada partai. Sedangkan PKS menggunakan pemilihan umum internal kader di setiap daerah pemilihan untuk menentukan calon legelatif. Hal ini diyakini bahwa setiap kader pada daerah pemilihan telah mengetahui dengan baik kinerja kader lainnya yang berada dalam satu wilayah.
KONSTRUKSI ISU GENDER DALAM POLITIK: STUDI KASUS PEMILIHAN UMUM 2004 Sutarso, Joko
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume II, No. 2, Januari 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v2i2.2950

Abstract

Construction issue of women in politics is built on the assumption of representation, which states that the number of women in representative institutions is not proportional when compared with the number of women voters. Discourse Affirmative Action is an effort to increase the number of women?s political participation in representative institutions. Although a lot of resistance or support, affirmative action is included in the Election Law 12 of 2003 failed to increase the number of legislative candidates who sit in Parliament significantly. Study of women?s issues in Election 2004 has the urgency to understand gender issues, because legislative elections are followed by direct presidential election confronts Megawati Sukarnoputri with Susilo Bambang Yudhoyono. Competition both have crystallized the issue of gender in politics, whether that support on the one hand and women who refused leaders on the other. Construction is not only built on political arguments, but also social, cultural and religious.?
PENDEKATAN PEMASARAN POLITIK (POLITICAL MARKETING) DALAM PEMILIHAN UMUM Sutarso, Joko
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume III, No. 1, Juli 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v3i1.2962

Abstract

Political Marketing Approach (Political Marketing) in Indonesia began to be known in Indonesia in the general election in the era of reform. This approach is increasingly recognized in line with the success of new parties that perform this approach in a variety of campaigns so as to obtain a significant number of seats in representative institutions. As an approach, the political marketing does not guarantee victory, but at least can provide a means of understanding that politics can be offered using a commercial product marketing approach. One of the things that are important in this approach is to attempt an understanding of the electorate by grouping them in a particular group or so-called segmentation. Each segment is considered homogeneous so that effective programs can be arranged for the group. The introduction to the audience of voters is an important part in the preparation of the election campaign program.?
WACANA OTONOMI PENDIDIKAN DALAM MEDIA MASSA Sutarso, Joko; Gunarsi, Sri
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 22, No 2 (2012): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2317/jpis.v22i2.848

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wacana yang berkembang pada era otonomi daerahdan otonomi pendidikan pada awal implementasinya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sumber sekunder yaitu dokumentasi berita dan opini tentang otonomi pendidikan di harian KOMPAS. Analis dilakukan dengan metode content analysis (analisis isi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa otonomi telah mendorong penyelenggaraan pendidikan yang semakin mandiri, demokratis dan bertanggungjawab. Namun di sisi lain, banyak kendala pelaksanaan di daerah yang berkaitan dengan pembiayaan, personalia, perlengkapan dan dokumen (P3D). Permasalahan lain yang muncul adalah berkaitan dengan upaya menyusun kurikulum agar menghasilkan lulusan yang berkualitas.
PROFIL DAN POTENSI EKONOMI PEREMPUAN DI PASAR TRADISIONAL SURAKARTA SEBAGAI BASIS PEREKONOMIAN RAKYAT Sutarso, Joko; Muhibbin, Ahmad
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 22, No 1 (2012): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2317/jpis.v22i1.853

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan dan menjelaskan potensi perempuan dalam aktivitasperdagangan di pasar tradisional Surakarta dalam perspektif jender. Penelitian ini dilakukan di dua pasar tradisional di Surakarta, yaitu Pasar Kadipolo dan Pasar Sidodadi Kleco. Desain penelitian ini dengan menggunakan survey langsung ke lapangan sehingga diperoleh data atau informasi kualitatif, sehingga hasilnya dianalisis dengan analisa kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perdagangan di pasar tradisional memiliki resistensi yang cukup besar dalam menghadapikrisis ekonomi. Dengan sliding price system membuat persaingan antar pedagang menjadi relatif kecil dengan demikian monopoli dapat dihindarkan, sehingga memiliki potensi menjadi basis ekonomi kerakyatan. Relasi suami istri yang sama-sama bekerja berlangsung lebih terbuka dan egaliter daripada di kalangan menengah atas terutama di kalangan priyayi.
WACANA OTONOMI PENDIDIKAN DALAM MEDIA MASSA Joko Sutarso; Sri Gunarsi
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 22, No 2 (2012): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2317/jpis.v22i2.848

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wacana yang berkembang pada era otonomi daerahdan otonomi pendidikan pada awal implementasinya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sumber sekunder yaitu dokumentasi berita dan opini tentang otonomi pendidikan di harian KOMPAS. Analis dilakukan dengan metode content analysis (analisis isi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa otonomi telah mendorong penyelenggaraan pendidikan yang semakin mandiri, demokratis dan bertanggungjawab. Namun di sisi lain, banyak kendala pelaksanaan di daerah yang berkaitan dengan pembiayaan, personalia, perlengkapan dan dokumen (P3D). Permasalahan lain yang muncul adalah berkaitan dengan upaya menyusun kurikulum agar menghasilkan lulusan yang berkualitas.
PROFIL DAN POTENSI EKONOMI PEREMPUAN DI PASAR TRADISIONAL SURAKARTA SEBAGAI BASIS PEREKONOMIAN RAKYAT Joko Sutarso; Ahmad Muhibbin
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 22, No 1 (2012): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2317/jpis.v22i1.853

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan dan menjelaskan potensi perempuan dalam aktivitasperdagangan di pasar tradisional Surakarta dalam perspektif jender. Penelitian ini dilakukan di dua pasar tradisional di Surakarta, yaitu Pasar Kadipolo dan Pasar Sidodadi Kleco. Desain penelitian ini dengan menggunakan survey langsung ke lapangan sehingga diperoleh data atau informasi kualitatif, sehingga hasilnya dianalisis dengan analisa kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perdagangan di pasar tradisional memiliki resistensi yang cukup besar dalam menghadapikrisis ekonomi. Dengan sliding price system membuat persaingan antar pedagang menjadi relatif kecil dengan demikian monopoli dapat dihindarkan, sehingga memiliki potensi menjadi basis ekonomi kerakyatan. Relasi suami istri yang sama-sama bekerja berlangsung lebih terbuka dan egaliter daripada di kalangan menengah atas terutama di kalangan priyayi.
ANALISIS KOMPARATIF REKRUITMEN PEREMPUAN DALAM PARTAI POLITIK STUDI KASUS PDIP DAN PKS KOTA SURAKARTA Cholida Eka Anggraini; Joko Sutarso
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume VI, No. 2, September 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v6i2.2954

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana strategi komunikasi politik partai politik dalam rekruitmen perempuan. Untuk mengetahui peran perempuan dalam partai politik dilakukan dengan membandingkan PDI Perjuangan dan PKS Kota Surakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan purposive sampling dan snowball sampling untuk menentukan subjek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, arsip, dan observasi langsung. Setelah dilakukan analisis diperoleh kesimpulan: 1) strategi komunikasi politik. Komunikasi internal dalam PDI Perjuangan dan PKS Kota Surakarta dengan dilakukan dengan rapat inti pengurus sebagai bentuk komunikasi ke atas. Penyebaran informasi kebijakan-kebijakan partai hingga ke tingkat paling rendah dalam tatanan struktur kepartaian melalui koordinatosi di tiap-tiap wilayah sebagai bentuk komunikasi ke bawah. 2)Strategi Komunikasi politik eksternal partai politik dengan masyarakat menggunakan program-program yang dikeluarkan oleh partai. PDI Perjuangan melalui program Pemeliharan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) dan Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS). Adapun PKS membentuk enam program unggulan partai, yaitu Pos Wanita Keadilan (PWK), Sejahtera Study Club (bimbingan belajar gratis), Cluster Business (kelompok bisnis), Pembinaan Remaja Masjid, Senam Nusantara dan komunitas hobi. 3) Dalam proses rekrutmen calon legeslatif PDI Perjuangan dilakukan penelitian yang berupa penilaian, survei dan riset kelayakan bagi tiap-tiap calon yang diajukan oleh masyarakat. Calon legeslatif terpilih melalui pertimbangan dari pengabdian anggota kepada partai. Sedangkan PKS menggunakan pemilihan umum internal kader di setiap daerah pemilihan untuk menentukan calon legelatif. Hal ini diyakini bahwa setiap kader pada daerah pemilihan telah mengetahui dengan baik kinerja kader lainnya yang berada dalam satu wilayah.
KONSTRUKSI ISU GENDER DALAM POLITIK: STUDI KASUS PEMILIHAN UMUM 2004 Joko Sutarso
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume II, No. 2, Januari 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v2i2.2950

Abstract

Construction issue of women in politics is built on the assumption of representation, which states that the number of women in representative institutions is not proportional when compared with the number of women voters. Discourse Affirmative Action is an effort to increase the number of women’s political participation in representative institutions. Although a lot of resistance or support, affirmative action is included in the Election Law 12 of 2003 failed to increase the number of legislative candidates who sit in Parliament significantly. Study of women’s issues in Election 2004 has the urgency to understand gender issues, because legislative elections are followed by direct presidential election confronts Megawati Sukarnoputri with Susilo Bambang Yudhoyono. Competition both have crystallized the issue of gender in politics, whether that support on the one hand and women who refused leaders on the other. Construction is not only built on political arguments, but also social, cultural and religious.