Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : CORE: Journal of Communication Research

Representasi Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam Media Nasional Indonesia Tahun 2023 (Sebuah Pendekatan Analisis Wacana Kritis) Hidayat, Rahmatul
CORE: Journal of Communication Research Vol 1 No 2 (2023): CORE, JULI 2023
Publisher : CORE: Journal of Communication Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis representasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam pemberitaan media nasional Indonesia tahun 2023, menggunakan pendekatan analisis wacana kritis (teori Stuart Hall dan Teun A. Van Dijk) serta teori pembingkaian. Data kuantitatif (Mei-Juni 2023) menunjukkan frekuensi pemberitaan IKN yang tinggi dengan dominasi sentimen positif, diselingi puncak sentimen negatif yang signifikan. Analisis kualitatif pada CNN Indonesia dan Tempo.co mengungkapkan bias yang kontras: CNN Indonesia cenderung pro-pemerintah dengan mengabaikan opini publik, sementara Tempo.co bersikap kritis, menyoroti kekhawatiran dari pengamat dan masyarakat. Perbedaan pembingkaian ini dipengaruhi oleh struktur kepemilikan dan afiliasi politik media, yang menciptakan pemahaman publik yang terfragmentasi. Isu-isu utama yang disorot meliputi pembiayaan, dampak sosial-lingkungan, dan dinamika politik. Disimpulkan bahwa media secara aktif mengkonstruksi makna, mencerminkan pertarungan ideologis, dan memengaruhi persepsi publik terhadap proyek IKN.
STRATEGI KAMPANYE KANDIDAT DALAM PEMILIHAN PRESIDEN INDONESIA 2024: ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA SOSIAL Hidayat, Rahmatul
CORE: Journal of Communication Research Vol 3 No 1 (2025): CORE, JANUARI 2025
Publisher : CORE: Journal of Communication Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis strategi kampanye yang diterapkan oleh para kandidat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Indonesia 2024, dengan fokus pada pemanfaatan media tradisional dan media sosial. Penelitian ini mengkaji bagaimana ketiga pasangan calon – Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD – beradaptasi dengan lanskap media yang dinamis dan durasi kampanye yang singkat. Temuan menunjukkan bahwa meskipun media tradisional masih berperan dalam membangun kesadaran luas dan interaksi langsung, media sosial telah menjadi medan pertempuran utama, terutama untuk menjangkau pemilih muda. Namun, penggunaan media sosial juga membawa tantangan signifikan seperti penyebaran disinformasi, polarisasi, dan isu etika data. Laporan ini menyimpulkan bahwa efektivitas kampanye digital tidak hanya bergantung pada jangkauan, tetapi juga pada resonansi pesan, keaslian, dan integrasi strategi daring dan luring. Implikasi terhadap partisipasi politik dan integritas demokrasi dibahas, menyoroti pentingnya literasi digital dan regulasi yang adaptif dalam ekosistem media yang kompleks
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MENGKONSTRUKSI OPINI PUBLIK TERKAIT KEBIJAKAN PEMERINTAH: STUDI KASUS WACANA PUBLIK TAHUN 2025 Hidayat, Rahmatul; Imran, Imran; Ramadhan, Rury
CORE: Journal of Communication Research Vol 3 No 2 (2025): CORE, JULI 2025
Publisher : CORE: Journal of Communication Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/core.v3i2.2223

Abstract

Penelitian ini menganalisis peran transformatif media sosial dalam mengkonstruksi opini publik terkait kebijakan pemerintah di Indonesia selama periode April hingga Agustus 2025. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, analisis wacana kritis, dan analisis sentimen terhadap data media sosial, studi ini mengidentifikasi bagaimana platform digital telah menjadi arena utama pembentukan dan mobilisasi opini publik. Temuan menunjukkan adanya disonansi antara agenda pemerintah dan wacana publik di media sosial, yang didominasi oleh isu-isu reaktif dan kontroversial seperti protes #IndonesiaGelap dan Revisi UU TNI. Putusan Mahkamah Konstitusi terkait UU ITE juga menunjukkan dampak langsung pada kebebasan berekspresi, berpotensi mengurangi efek spiral keheningan. Selain itu, media sosial berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial yang efektif dalam kasus korupsi, namun juga memunculkan risiko "viral based policy" yang dapat mengganggu stabilitas. Studi ini menyimpulkan bahwa media sosial adalah kekuatan transformatif yang menuntut strategi komunikasi pemerintah yang lebih transparan dan responsif, serta literasi digital yang kuat di kalangan masyarakat.