Stunting merupakan masalah kesehatan serius yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Meskipun prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan, masih di bawah standar WHO yang menargetkan prevalensi stunting kurang dari 20%. Oleh karena itu, diperlukan program bantuan yang tepat sasaran untuk mengatasi masalah ini. Penelitian ini menggabungkan metode K-Means Clustering dan Genetic Algorithm untuk melakukan klusterisasi penerima bantuan stunting di Kabupaten Sumenep. Hasil penelitian diperoleh nilai silhoute score sebesar 0.3106 dan nilai Davies-Bouldin Index sebesar 1.4451 pada proses pengujian clustering K-Means biasa. Sementara dengan adanya seleksi fitur menggunakan Algoritma Genetika, terjadi peningkatan yang signifikan dalam kedua metrik evaluasi yakni dengan nilai Silhouette Score: 0.6401 dan nilai Davies-Bouldin Index sebesar 0.6090. Hal ini menandakan bahwa penggunaan fitur yang lebih relevan atau signifikan dapat membantu algoritma clustering menghasilkan kluster yang lebih baik.