Indonesia dengan kelimpahan hasil alamnya terutama dari pertambangan batu bara yang merupakan salah satu material yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam suatu pembangkit listik tenaga uap (PLTU). Setiap proses pembakaran batu bara menghasilkan sekitar 5% limbah padat berupa abu (fly ash dan bottom ash), dimana sekitar 10- 20% merupakan bottom ash dan sekitar 80-90% dari total abu yang dihasilkan adalah fly ash.Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh limbah abu batu bara sebagai bahan filler pada campuran aspal lapis aus (AC – WC). Penelitian ini menggunakan uji marshall, untuk penelitian pengaruh campuran aspal lapis aus (AC – WC) menggunakan filler limbah abu baru bara dengan variasi campuran filler 0%, 2 %, 4%, 5%, 8%,10%, dengan kadar aspal shell pen 60/70, 4,5%, 5,0%, 5,5%, 6,0%, 6,5%, 7,0% masing – masing kadar filler dan kadar aspal menghasilkan nilai yang berbeda – beda. Di dapat KAO 5,7%, 5,8%, 5,5%, 5,6%, 6,0%, 6,2%. Dari hasil penelitian nilai yang di ambil KAO dan filler untuk memenuhi spesifikasi bina marga 2018 revisi 2 yaitu filler fly ash 2% dan KAO 5,80%. Hasil dari variasi campuran filler 2% menggunakan fly ash dengan nilai uji density dan mashall didapat nilai VIM 3,94%, VMA 16,35%, VFB 74,77%, Stabilitas 1010,3 kg, Flow 3,30 mm, dan MQ 306,15 kg/mm. Dapat memenuhi spesifikasi Bina Marga 2018.