Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Influence of Welding Ampere Range to ST-40 Shear Strength with Butt Joint Winarno, Rudi; Daryono, Daryono; Jufri, Moh.
Journal of Energy, Mechanical, Material and Manufacturing Engineering Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.547 KB) | DOI: 10.22219/jemmme.v3i2.7093

Abstract

This experiment was conducted on the influence of welding process with ampere range variation and weld joints toward ST-40 shear strength. Furthermore, welded specimen is tested with tensile test. Method of this experiment is testing shear strength by using tensile testing machine where each five-specimens were previously welded by ampere range of 80 A, 90 A, and 100 A. Shear results show the highest shear strength is on 128.4916 N/mm2 with 80-ampere range on specimen no. 5, while on 90-ampere range variation the highest shear strength is on 124.7528 N/mm2, the specimen no. 5.  Meanwhile, on 100-ampere range variation, the highest shear strength is on 120.1484 N/mm2, the specimen no. 4. The higher ampere (I) used, the higher heat (Q) resulted. When the heat increases, the welding electrode is perfectly fused. It makes good welding result achieved. The more strength on welding result, the higher shear strength (τ) achieved. On the other hand, the higher ampere range on welding process results higher shear strength.
PERBAIKAN PROSES PRODUKSI DAN PEMANFAATAN SERAT KELAPA SEBAGAI PENGGANTI SERAT KAIN PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN ASBES (STUDI KASUS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN ASBES DI KABUPATEN MALANG) Jufri, Moh.; Mubin, Ahmad; Subekhi, Nur
Jurnal Dedikasi Vol 4 (2007): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.503 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v4i0.877

Abstract

Peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM} dalam menunjang pembangunandaerah adalah sangat besar. Untuk itu, pemberdayaan UKM termasuk para pengrajinPembuatan Asbes haruslah terus dilakukan yaitu dengan cara penerapan teknologi, baikteknologi proses maupun desain produk, sehingga dapat meningkatkan kualitas, kualitasdan daya saingnya.Teknologi Proses yang digunakan oleh para pembuatan Asbes selama ini masihkonvensional secara turun temurun, demikian pula desainnya belum borientasi padapasar, sehingga kualitas produk yang dihasilkan tidak mampu bersaing terutama denganproduk sejenis yang dihasilkan oleh industri yang sudah rnenggunakan teknologimodern.Pemilihan Pembuatan Asbes "Internit MIKO" sebagai lokasi kegiatan pengabdiankarena dilihat dari posisi dan tempat yang strategis untuk pengembangan usaha di masayang akan datang. Hal inilah yang mendorong diadakannya kegiatan pengabdian untukpengembangan produk Asbes tersebut agar menjadi lebih maju dan mapan. Harapanlebih jauh lagi bisa menjadi perusahaan yang menghasilkan produk Asbes yang mempunyaikualitas yang baik.Dari hasil monitoring terhadap keberhasilan penerapan Iptek terlihat bahwa telahada peningkatan, misalnya pengrajin sudah mampu memilih alternative pengganti bahanbaku yang baik, melakukan urutan proses produksi dengan benar, memperkirakancampuran serat kelapa dengan arah serat dengan baik sehingga bahan baku tidak sampaiberlebih, dan ada peningkatan dalam memilih bahan alternatifselain kain. Peningkatanketahanan banding produk hasil penerapan Iptek dengan sebelumnya yaitu sebesar2,5%. Dalam hal pengembangan desain produk, sudah ada peningkatan yaitu mampumembuat desain sesuai keinginan pemesan atau konsumen dan mampu memberikanalternatif desain yang menarik dengan kombinasi antara desain Asbes (internit) yang dibuat dengan aksesoris rumah sesuai model Gibs dan warna dasar asbes sudah bisa menyesuaikan dengan warna cat rumah. Dari sisi penangangan order, pengrajin sudahmampu membuat sketsa gambar pesanan lengkap, perkiraan waktu penyelesaiannya, danmenentukan komponen biaya yang meliputi; biaya bahan baku (utama dan pendukung),biaya tenaga kerja, dan biaya operasional lainnya. Kata Kunci : Serat Kelapa, Asbes.
Perbaikan Proses Produksi dan Pengem,bangan Desain Produk Pisai Pandai Besi Mubin, Ahmad; Subeki, Nur; Jufri, Moh.
Jurnal Dedikasi Vol 3 (2006): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1410.669 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v3i0.882

Abstract

Peranan Usaha Kecil  dan Menengah (UKM) dalam menunjang pembengunan daerah adalah sangat besar. untuk itu, pemberdayaan ukm termasuk pengrajin pandai besi haruslah terus dilakukan yaitu dengan cara penerapan teknologi, baik teknologi proses maupun desain produk, sehingga dapat meningkatkan kuantitas, kualitas dan daya saingnya.Teknologi proses yang digunakan oleh para pengrajin pandai besi selama ini masih konversional secara turun menurun, demikian pula desain belum berorientasi pada pasar, sehingga kualitas produk yang dihasilkan oleh  industri yang sudah menggunakan teknologi modrenPemilihan pandai besi "Soli A" sebagai lokasi kegiatan pengabdian karena dilihat dari posisi pandai besi tersebut menunjukan tempat yang strategis untuk pengembagan usaha dimasa yang akan datang. hal inilah yang mendorong diadakanya kegiatan pengabdian untuk mengembangkan pandai besi tersebut agar menjadi lebih maju dan mapan. harapan lebih jauh menjadi perusahaan yang menghasilkan produk peralatan rumah tangga dan pertanian.dari hasil monitoring terhadap keberhasilan penerapan Iptek terlihat bahwa telah ada peningkatan, misalnya pengrajin sudah mampu memilih bahan baku yang baik, melakukan urutan proses produksi dengan benar, memperkirakan temperatur pemanasan dengan baik sehingga bahan baku tidak sampai mencair, dan ada peningkatan dalam memilih media pendingin. peningkatan ketahanan korosi produk hasil penerapan Iptek dengan sebelumnya yaitu sebesar 2,5 %, sedangkan nilai kekerasanya meningkat 1,8% dari sebelumnya. dalam hal pengembagan desain produk, sudah ada peningkatan yaitu mampu membuat desain sesuai keinginan pemesan atau konsumen dan mampu memberikan alternatif desain yang menarik desain dengan kombinasi antara pegangan (garan) dan bahan pisau yang serasi. dari sisi penangan order, pengrajin sudah mampu membuat sketsa gambar pesanan lengkap dengan ukuran, perkiraan waktu penyelesaiannya , dan menentukan komponen biaya yang meliputi biaya bahan baku (utama dan pendukung), biaya tenaga kerja, dan biaya oprasional lainya Kata Kunci : Proses Produksi, Desain Produk, Pisau, UKM
Optimalisasi Proses Injection Moulding Pada Nanoalumina Jufri, Moh.
Jurnal Teknik Industri Vol 12, No 1 (2011): Februari
Publisher : Department Industrial Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.539 KB) | DOI: 10.22219/JTIUMM.Vol12.No1.16-19

Abstract

Composite is arranged from material with function as matrix that has weaker characteristic and material with filler function that has a function to transfer force from load in matrix. Plastic has more advantages than other materials;those are, able to be formed finely, light in weight, easy to get and the price is cheaper relatively. However, the problem is the filler that is involved here is still using fiberglass in which it will disturb human health. Alumina dust used here is Merck by particle size of > 0.063 mm, to get nano size then it would be mixed by Mixer Ball Mill for 50 hours and would be measured for dust grain size with particle size analyzer (PSA), then it is dehydrated in the oven by temperature of 80° C. The percentage of nano alumina for each are 1%, 2%, 3%, 4% ,5%,6% and 7%. Furthermore, it is mixed with PP plastic grain that is conducted by internal mixer to ensure the material distribution evenly, then it is poured in hoper in injection moulding machine that is operated in the temperature of 170° C and is injected in sample test moulding. The result of characterization of tensile strength, modulus elasticity and tensile show the decrement by addition of 2–3% of nano alumina in polypropylene matrix.
Literasi Sains Berbasis Energi Terbarukan di Taman Rekreasi Sengkaling Universitas Muhammadiyah Malang Jufri, Moh.; Hendaryati, Rr. Heni; Astuti, Ary Dwi; Salsabila Safitri, Baiq Firyal
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik (JPMT)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan energi pada masa sekarang ini menyebabkan perkembangan yang sangat pesat pada perkembangan penelitian, teknologi, dan sains pada energi terbarukan. Perkembangan sains pada energi terbarukan perlu diperkenalkan pada masyarakat agar mereka bisa ikut serta dalam memanfaatkan, mengelola, dan melestarikan sumber energi. Pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan literasi pada masyarakat mengenai energi terbarukan, sumber energi, pemanfaatan, dan pengelolaan sumber energi. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah Participation Action Research (PAR) di mana partisipan diberikan pelatihan dan dilibatkan secara langsung untuk menjelaskan energi terbarukan pada komunitas. Dalam pengabdian ini, partisipan adalah pengelola dan staf pendamping pengunjung di Pos Energi Taman Rekreasi Sengkaling Universitas Muhammadiyah Malang (TRS UMM). Tim pengabdi, dalam kegiatan ini juga menyediakan alat peraga energi terbarukan yang bisa digunakan untuk menjelaskan dan memeragakan mengenai konsep energi terbarukan kepada pengunjung TRS UMM.  Hasil dari pengabdian ini adalah tiga alat peraga energi terbarukan yang dibangun yaitu miniatur-miniatur panel surya, turbin angin, dan turbin air. Pengabdian ini juga memberikan pemahaman dan kepercayaan diri pada staf pendamping pengunjung TRS UMM untuk memberikan penjelasan dan menjawab pertanyaan pengunjung Pos Energi TRS UMM. Selain itu, antusiasme pengunjung Pos Energi TRS UMM sangat tinggi terutama pengunjung siswa yang merasa senang karena bisa belajar sambil bermain dengan memeragakan fenomena perubahan energi melalui alat peraga. Dari kegiatan ini bisa disimpulkan bahwa literasi sains berbasis energi baru terbarukan bisa tersampaikan dengan baik dengan adanya alat peraga dan pembimbing yang menguasai konsep energi terbarukan dengan penjelasan yang menarik dan interaktif.