Wahyu Widiantoro, Wahyu
Psychology Faculty, Proklamasi University, Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMIMPIN YANG MERUNDUNG KARYAWAN DAN CARA MENGHADAPINYA BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL DARI JAWA Shinta, Arundita; Harahap, Dewi H; Widiantoro, Wahyu
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku II Bidang Ilmu Pendidikan dan Sosial Humaniora, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 2
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan tulisan ini adalah untuk menjelaskan tentang usaha-usaha yang bisa dilakukan oleh karyawan dalam menghadapi pemimpin yang merundung (bullying). Usaha-usaha ini penting karena angka pengangguran tinggi, sehingga banyak orang yang terpaksa tetap bekerja dalam suatu organisasi yang buruk. Karyawan setiap hari harus menghadapi pemimpin yang mempunyai kebiasaan merundung. Cara paling mudah menghadapi pemimpin yang otoriter adalah keluar dari organisasi dan mencari pekerjaan lain. Hal itu mudah dilakukan bila karyawan mempunyai berbagai alternatif (ketrampilan tinggi dan usia muda). Pada karyawan-karyawan yang terbatas alternatifnya, maka tetap bekerja dalam organisasi buruk adalah pilihan yang lebih baik daripada menganggur. Strategi untuk menjaga status kesehatan mental pada para karyawan yang ‘tersandera’ ini adalah dengan ikhlas melaksanakan semua tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Rasa ikhlas dalam bekerja ini akan menjadi lebih mudah dicapai bila karyawan menerapkan ajaran Ranggawarsita, seorang pujangga besar dari Kasunan Surakarta. Dalam ajaran tersebut, karyawan hendaknya melakukan tujuh macam meditasi (laku prihatin) yang terdiri dari tapa jasmani, tapa budi, tapa hawa nepsu, tapa rasa sejati, tapa suksma, tapa cahaya, dan tapa urip. Tujuh cara meditasi tersebut akan menyadarkan manusia bahwa juragan sesungguhnya dari para karyawan adalah bukan pemimpin yang merundung tetapi Gusti Allah Yang Maha Asih. Tujuh macam meditasi itu juga harus diiringi dengan kreativitas untuk mencapai tujuan pribadi. Tercapainya kreativitas tersebut memupuk motivasi internal individu untuk terus berkarya secara positif meskipun ia mendapatkan perlakuan perundungan. Kata kunci: Perundungan, Tujuh meditasi, Kreativitas, Motivasi internal. 
Pelatihan dan Pendampingan Sampah Organik Rumah Tangga Widarto, Elvi Sandra; Kasjono, Heru Subaris; Purwanti, Nunuk Sri; Widiantoro, Wahyu; Hidayati, Novi; Ramadhan, Aulia; Hanani, Siti Maisah; Ardianto, Heru
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol. 5 No. 3 (2023)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis modal sosial dan perilaku masyarakat serta pengaruhnya terhadap pengelolaan sampah rumah tangga di Semail, Bangunharjo, Sewon, diperoleh hasil bahwa masyarakat punya modal sosial, sikap yang berpengaruh pada kegiatan pengelolaan sampah rumah tangga dan lingkungannya, namun pengetahuan mereka tentang pengelolaan sampah yang masih kurang karena belum ada penyuluhan dan pelatihan tentang pengelolaan sampah di wilayah tersebut. Sampah yang dihasilkan masyarakat dan kawasan sebagian besar sampah organik, maka untuk itu perlu kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan sampah organik, yang diwujudkan dalam kegiatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melatih masyarakat dalam pengelolaan sampah organik di Dusun Semail, Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan Inter Proffesional Education (IPE) dengan melibatkan 6 Mahasiswa dan juga dilakukan dengan Inter Proffesional Collaboration (IPC) dengan melibatkan 2 dosen, 1 Tendik dan 1 praktisi Puskesmas Sewon 2, Bantul. Hasil analisis berpasangan tingkat pengetahuan peserta pelatihan eco enzym, kompos dan biopori menunjukkan signifikansi 0,000 < 0,05 atau terdapat perbedaan yang nyata/signifikan pengetahuan warga antara sebelum dan setelah diberikan pelatihan. Disimpulkan peserta pelatihan pengelolaan sampah organik menjadi kompos, biopori, dan eco enzyme telah terlatih dan peserta telah menerapkan pengelolaan sampah organik setelah dilakukan pelatihan. Kata Kunci : Pelatihan, Sampah Rumah Tangga, Eco-Enzim, Biopori, Kompos
INVESTIGATION OF HARDINESS PERSONALITY ON POST-DEFEAT STRESS LEVELS IN FOOTBALL ATHLETES Kurniawan, Ari; Widiantoro, Wahyu; Rahma, Izzah Annisatur
MEDIKORA Vol. 23 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v23i2.78642

Abstract

AbstractThis study aims to analyze the relationship between hardiness personality and post-defeat stress levels in adolescent soccer players. Hardiness is a psychological resilience trait consisting of three main components: commitment, control, and challenge, which helps individuals manage life's pressures and challenges. This study used a quantitative method with a survey technique, involving 70 adolescent soccer players as respondents. Data were collected through a hardiness questionnaire and a post-defeat stress questionnaire. Data analysis was carried out using the Pearson correlation test to determine the relationship between these variables. The results showed a significant negative correlation between hardiness and post-defeat stress levels (r = -0.254, p < 0.05). Based on the results of the Pearson correlation test, there was a significant negative relationship between hardiness personality and stress with a correlation value of -0.254 and a significance of 0.034 (p < 0.05). This shows that the higher a person's hardiness level, the lower the level of stress they experience. However, the degree of this relationship is relatively weak because of the low correlation value. This means that hardiness personality only has a small effect on the stress levels of the respondents. These results have practical implications in the development of mental training programs to improve hardiness in athletes. Further research is recommended to explore the effects of hardiness enhancement interventions and examine additional variables, such as coping strategies and social support, that may strengthen psychological resilience in a sport context.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepribadian hardiness dan tingkat stres pasca kekalahan pada pemain sepak bola remaja. Hardiness adalah sifat ketahanan psikologis yang terdiri dari tiga komponen utama: komitmen, kontrol, dan tantangan, yang membantu individu dalam mengelola tekanan dan tantangan hidup. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik survei, melibatkan 70 pemain sepak bola remaja sebagai responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner hardiness dan kuesioner stress pasca kekalahan. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Pearson untuk menentukan hubungan antara variabel-variabel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan korelasi negatif yang signifikan antara hardiness dan tingkat stres pasca kekalahan (r = -0.254, p < 0,05). Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson, terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kepribadian hardiness dan stres dengan nilai korelasi sebesar -0,254 dan signifikansi 0,034 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat hardiness seseorang, semakin rendah tingkat stres yang dialaminya. Namun, derajat hubungan ini tergolong lemah karena nilai korelasi yang rendah. Artinya, kepribadian hardiness hanya memiliki pengaruh kecil terhadap tingkat stres para responden. Hasil ini memiliki implikasi praktis dalam pengembangan program pelatihan mental untuk meningkatkan hardiness pada atlet. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi pengaruh intervensi peningkatan hardiness dan mengkaji variabel tambahan, seperti strategi koping dan dukungan sosial, yang mungkin memperkuat ketahanan psikologis dalam konteks olahraga.
The Role of Value Internalization in Suppressing the Level of Youth Aggressiveness: An Empirical Study of IKS.PI Kera Sakti Silat College Fauzan, Ahmad Helmy; Widiantoro, Wahyu
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 14, No 3 (2025): Volume 14, Issue 3, September 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v14i3.19687

Abstract

The high tendency of aggressive behavior in adolescents is an issue that needs attention, especially when positive values are not strongly embedded in individuals. In this context, the teaching values of the IKS.PI Kera Sakti martial arts college have the potential to be one of the sources of positive character building. This study aims to examine the relationship between the internalization of IKS.PI Kera Sakti martial arts values and the level of aggressiveness in adolescents. The approach used is quantitative with the subjects as many as 63 teenagers who are active members of the martial arts college. The sampling technique used Purposive Sampling. The data collection method was carried out using a value internalization scale and an aggressiveness scale. The data that has been collected is then analyzed with the Pearson Product Moment analysis test. The results showed a Pearson correlation value of -0.599 with a significant value of 0.000 (p <0.05). Data analysis showed a significant negative relationship between value internalization and aggressiveness (r = -0.599, p < 0.05). This finding indicates that the higher the level of internalization of martial arts values, the lower the level of adolescent aggressiveness. The implication of the results of this study shows the importance of the role of pencak silat institutions in shaping the character of adolescents who are more adaptive and emotionally controlled through strengthening the values of their teachings.Tingginya kecenderungan perilaku agresif pada remaja menjadi isu yang perlu mendapat perhatian, terutama ketika nilai-nilai positif tidak tertanam secara kuat dalam diri individu. Dalam konteks ini, nilai ajaran perguruan silat IKS.PI Kera Sakti berpotensi menjadi salah satu sumber pembentukan karakter yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara internalisasi nilai ajaran perguruan silat IKS.PI Kera Sakti dengan tingkat agresivitas pada remaja. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan subjek sebanyak 63 remaja anggota aktif perguruan silat tersebut. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan skala internalisasi nilai dan skala agresivitas. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan uji analisis Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi Pearson sebesar -0.599 dengan nilai signifikansi 0.000 (p<0.05). Analisis data menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara internalisasi nilai dengan agresivitas (r = -0.599, p < 0.05). Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat internalisasi nilai ajaran perguruan silat, maka semakin rendah tingkat agresivitas remaja. Implikasi dari hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya peran lembaga pencak silat dalam membentuk karakter remaja yang lebih adaptif dan terkendali secara emosional melalui penguatan nilai-nilai ajaran yang mereka miliki.