Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TIPOLOGI DAN KUALITAS PENGGUNAAN RUANG PUBLIK PERMUKIMAN KAMPUNG KOTA MALANG Purnamasari, Wulan Dwi; Rudinanda, Oktavia Indah; Wijaya, I Nyoman Suluh
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2019.011.01.5

Abstract

Kampung kota adalah kelompok perumahan yang merupakan bagian kota dengan kepadatan tinggi dan mengandung arti perumahan yg dibangun secara tidak formal. Penyediaan ruang interaksi sosial masyarakat permukiman kampung berupa ruang publik sebagai sebuah keharusan menjadi sulit terlaksana. Ruang “ambigu” dengan fungsi ganda pun bermunculan seperti jalan untuk ruang bermain, teras untuk ruang interaksi, dst. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melihat kualitas ruang publik yang terdapat di permukiman kampung baik pusat dan pinggiran kota dan bagaimana persepsi pengguna terhadap kualitas ruang tersebut. Metode peneltian ini berupa analisa penilaian kualitas ruang publik menggunakan Good Public Space Index (GPSI) dan persepsi pengguna ruang publik. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar ruang publik yang terdapat di kampung pusat dan pinggiran kota memiliki kualitas ‘sangat baik’ dan ‘baik’. Pada penilaian berdasarkan persepsi pengguna ruang publik, terdapat ruang-ruang yang memiliki kualitas ‘baik’ tetapi memiliki beberapa indikator yang ‘buruk’ sehingga berpengaruh terhadap penilaian kualitas berdasarkan GPSI.
HUBUNGAN KUALITAS TAMAN SIRING PIERRE TENDEAN TERHADAP KETERIKATAN MASYARAKAT PADA TAMAN SIRING PIERRE TENDEAN Ramadhan, Rizky Ika; Purnamasari, Wulan Dwi; Sasongko, Wisnu
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2020.012.01.1

Abstract

Taman Siring Pierre Tendean merupakan salah satu ruang publik yang terdapat di Kota Banjarmasin yang berbentuk ruang terbuka hijau dan memiliki berbagai macam fasilitas untuk mendukung aktivitas masyarakat. Ruang publik yang dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat untuk beraktivitas akan menciptakan keterikatan antara masyarakat dengan suatu ruang publik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas Taman Siring Pierre Tendean berdasarkan indikator PPS (Project for Public Space), keterikatan masyarakat (place attachment), dan hubungan antara kualitas taman dengan keterikatan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan IPA (Important Performance Analysis) untuk mengetahui kualitas Taman Siring Pierre Tendean, analisis tingkat place attachment untuk mengetahui keterikatan masyarakat pada Taman Siring Pierre Tendean, dan korelasi Pearson Product Moment untuk mengetahui kuat hubungan kualitas taman terhadap keterikatan masyarakat pada Taman Siring Pierre Tendean. Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa kualitas Taman Siring Pierre Tendean cukup baik, karena mayoritas atribut telah berada pada kuadran B dan D pada diagram kartesius. Keterikatan masyarakat pada Taman Siring Pierre Tendean dinilai tinggi (3,25) dan termasuk dalam keterikatan level 3 “extention attachment”. Berdasarkan hasil analisis korelasi, terdapat hubungan antara kualitas taman dengan keterikatan masyarakat pada Taman Siring Pierre Tendean dengan arah hubungan yang berbanding lurus dan kuat hubungan yang lemah. Adanya hubungan menunjukkan adanya perubahan pada kualitas taman akan menyebabkan terjadinya perubahan pada keterikatan masyarakat pada Taman Siring Pierre Tendean.
HUBUNGAN TINGKAT PENERIMAAN MASYARAKAT DENGAN TINGKAT LIVABILITY PERMUKIMAN KAMPUNG DERET PETOGOGAN DAN KAMPUNG DERET KAPUK Cahyani, Bella Prita; Setyono, Deni Agus; Purnamasari, Wulan Dwi
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2019.011.01.2

Abstract

Program Kampung Deret merupakan salah satu upaya penanganan permukiman kumuh yang dilakukan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta melalui kebijakan Peraturan Gubernur Nomor 64 Tahun 2013 yang berisi Bantuan Perbaikan Rumah di Permukiman Kumuh Melalui Penataan Kampung. Terdapat dua kawasan permukiman yang keduanya mendapat program Kampung Deret dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta namun dengan kondisi fisik lingkungan yang berbeda yaitu Kampung Deret Petogogan dan Kampung Deret Kapuk. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat penerimaan masyarakat terhadap program Kampung Deret dengan tingkat livability permukiman Kampung Deret Petogogan dan Kampung Deret Kapuk. Analisis yang digunakan adalah analisis tingkat penerimaan masyarakat dan analisis tingkat livability. Secara keseluruhan tingkat penerimaan di Kampung Deret Petogogan memperoleh klasifikasi setuju dan Kampung Deret Kapuk memperoleh klasifikasi sangat setuju dan setuju. Analisis tingkat livability melibatkan teknik skoring dan AHP. Bobot tertinggi yang didapatkan dari AHP adalah ketersediaan air bersih. Penilaian tingkat livability didapatkan dari perkalian skoring kesesuaian lingkungan dengan bobot AHP, secara keseluruhan klasifikasi tingkat livability untuk kedua kampung adalah tinggi. Hasil dari analisis chi square ditemukan adanya hubungan yang lemah antara tingkat penerimaan masyarakat dengan tingkat livability di Kampung Deret Petogogan dan tidak ditemukan adanya hubungan di Kampung Deret Kapuk.
IDENTIFIKASI OBJEK WAYFINDING BERDASARKAN PENDAPAT PENGGUNA DI KAMPUS UNIVERSITAS BRAWIJAYA Firjatullah, Hafiz; Kurniawan, Eddi Basuki; Purnamasari, Wulan Dwi
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wayfinding merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan orientasi dan pergerakan dari suatu tempat asal menuju ke tempat tujuan. Manfaat wayfinding dalam kawasan pendidikan, yaitu sebagai sarana yang membantu mengarahkan seseorang ke tempat tujuan sehingga dapat mengurangi ketersesatan dan membantu pengguna dalam mengingat ruang dan jalan melalui peran objek wayfinding. Sejumlah 48% mahasiswa baru Universitas Brawijaya tahun 2015 menyatakan bahwa pernah tersesat saat memasuki kampus. Hal ini menunjukkan perlu adanya konsep wayfinding kepada seseorang yang masih asing dengan wilayah sekitar, seperti mahasiswa baru. Penelitian ini bertujuan untuk mencari objek-objek yang berpotensi dari pendapat responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yakni analisis mental map sebagai penentuan hirarki objek wayfinding berdasarkan pengguna. Hasil dari analisis menunjukkan terdapat hirarki objek wayfinding berupa elemen pada environmental information dalam proses wayfinding di kampus Universitas Brawijaya.
LIVABILITY PERMUKIMAN KAMPUNG KOTA KELURAHAN TULUSREJO, KOTA MALANG Ayyubi, Ramon; Wijaya, I Nyoman Suluh; Purnamasari, Wulan Dwi
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Visi pembangunan Indonesia dalam RPJMN adalah pembangunan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat salah satunya melalui sektor permukiman yang merupakan bagian penting dari pembangunan ekonomi nasional. Livability merupakan bagian dari Sustainability. Livability adalah sesuatu yang timbul dari keinginan yang berkaitan dengan kepuasan dengan kehidupan di lokasi tertentu serta fungsi perilaku yang berhubungan dengan interaksi antara karakteristik lingkungan dan karakteristik pribadi. Perkembangan permukiman pada kota metropolitan seperti Kota Malang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kelurahan Tulusrejo merupakan kampung kota dengan ciri kepadatan dan kemiskinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui livability permukiman kampung kota di Kelurahan Tulusrejo. Hasil proses hierarki analitik menunjukkan bahwa elemen perumahan memiliki pengaruh paling dominan dalam membentuk livability dalam permukiman. Secara keseluruhan kesesuaian elemen pembentuk livability pada Kelurahan Tulusrejo berada pada nilai 3,57 dengan tingkat kesesuaian yang tinggi.
Keberhasilan Taman Kelurahan Sebagai Ruang Publik di Kota Depok Chairunnisa, Meidyana Visi; Purnamasari, Wulan Dwi; Parlindungan, Johannes
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i2.42284

Abstract

Taman sebagai salah satu bentuk dari RTH publik mulai dibangun oleh Pemerintah Kota Depok sebagai upaya peningkatan jumlah RTH. Pembangunan taman-taman di setiap kelurahan untuk menyediakan ruang publik yang aktif menuai sejumlah respon positif maupun negatif terkait kualitasnya sehingga diperlukan studi evaluatif keberhasilan taman di kelurahan sebagai ruang publik untuk menilai fungsi sosial dari taman di kelurahan. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari inklusivitas, keamanan, kenyamanan, kesenangan dan aktivitas bermakna. Peneliti menggunakan teknik analisa MCA (Multi-criteria Analysis) sebagai teknik analisa utama. Dalam proses pengolahan teknik analisa MCA, terdapat input skor dan bobot yang didapatkan dari berbagai teknik analisa pendukung seperti teknik analisa AHP (Analytical Hierarchy Process) dan Public Space Index. Penilaian dilakukan dengan mengidentifikasi karakteristik fisik taman melalui observasi secara langsung, persepsi pengguna taman dan persepsi bobot prioritas yang diperoleh berdasarkan ahli/stakeholders dalam penyediaan taman berkualitas. Hasilnya, sebanyak 22 taman kelurahan di Kota Depok telah berada dalam kategori berhasil  dan memiliki karakter utama sebagai fungsi rekreasi. Sedangkan untuk aspek inklusivitas (0,91) memperoleh nilai akhir keberhasilan tertinggi di setiap taman-taman di kelurahan sedangkan kesenangan (0,18) merupakan aspek keberhasilan terendah. Manfaat temuan ini adalah menjadi referensi dalam pengembangan taman terhadap indikator yang dirasa dapat menciptakan efektivitas ruang publik yang berada di dalam lingkungan permukiman 
Pengembangan Taman Kota Berdasarkan Kesesuaian Elemen Fisik terhadap Pemanfaatan RTH Publik di Taman Lokomotif Kabupaten Bojonegoro Rahmansyah, Mochamad Aditya; Purnamasari, Wulan Dwi; Parlindungan, Johannes
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 16 No. 2 (2024): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl-faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.v16i2.53261

Abstract

Seiring bertambahnya jumlah penduduk perkotaan, kebutuhan ruang untuk interaksi masyarakat pun meningkat. Oleh karena itu, pemerintah daerah mengimplementasikan pemenuhan ruang tersebut dengan upaya menciptakan ruang terbuka hijau (RTH) publik yang sesuai dengan kriteria pemanfaatannya. Namun, masih terdapat elemen fisik pada Taman Lokomotif, salah satu RTH publik dengan tipologi taman kota di Kawasan Perkotaan Bojonegoro, yang perlu dibenahi. Permasalahan terkait elemen fisik ini tentunya berdampak pada berkurangnya kemampuan taman kota dalam menarik minat masyarakat untuk beraktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian fisik dan menentukan prioritas pengembangan Taman Lokomotif. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis kesesuaian dengan skoring untuk mengklasifikasikan kesesuaian elemen fisik dan analisis prioritas dengan analisis hirarki proses (AHP) dan perhitungan skor dengan bobot untuk menentukan prioritas peningkatan kesesuaian elemen fisik dengan variabel antara lain ekologi, resapan air, sosial budaya, estetika, ekonomi, dan penanggulangan bencana. Hasil analisis menunjukkan bahwa Taman Lokomotif dinilai cukup sesuai dengan skor 68,3%. Namun, beberapa atribut diklasifikasikan sebagai kurang dan tidak sesuai. Oleh karena itu, peningkatan kesesuaian beberapa elemen fisik merupakan hal yang penting dilakukan agar sesuai dengan kriteria pemanfaatan RTH publik, yang selanjutnya menghasilkan lima atribut sebagai prioritas pertama. Kelima atribut tersebut antara lain pengamanan kebakaran, ruang hijau, bermain anak, pertanian perkotaan, dan keamanan. Rekomendasi pengembangan Taman Lokomotif diimplementasikan pada kelima atribut tersebut dengan menyesuaikan kriteria berdasarkan standar yang berlaku.