Yoke I. Benggu, Yoke I.
Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana, Kupang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DI NTT MELALUI PERANCANGAN TEKNOLOGI APLIKATIF PEMADUAN BIOTETES, PEMUPUKAN ORGANIK DAN REDUKSI DOSIS PUPUK BUATAN E. St. O. Nguru Dan; Yoke I. Benggu
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 7, No 3 (2013)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas jagung di NTT  Tahun 2007 yang rendah (2,3 ton/ha) dapat ditingkatkan melalui kombinasi  biotetes, pemupukan organik dan pengurangan penggunaan dosis pupuk.. Ekperimen lapangan dilakukan  selama 2 tahun -  menggunakan paket teknologi aplikatif modell pemaduan pupuk organik biomassa kirinyu kirinyu (Chromolaena odorata), dengan  biotetes dan variasi dosis pemupukan N,P,K anorganik, untuk menguji pengaruh dan dampak terhadap komponen tanaman dan tanah, melalui metode analisis statistika sidik ragam dan uji Tukey menggunakan perangkat lunak SPSS, serta analisis ekonomi input-output, dan BC ratio untuk menentukan rancangan teknologi aplikatif mode dalam perspektif  konservasi daya dukung lahan. Hasil penelitian pada Tahun 1 menunjukkan bahwa biotetes dan aplikasi dosis pemupukan hijau biomassa berdampak positif terhadap karasteristik tanah Grumosol yang ditanami jagung, yakni kecenderungan meningkatkan kandungan bahan organik, kandungan nitrogen, fosfor dan kalium lahan, kecenderungan stabilisasi kapasitas tukar kation tanah dan  pH tanah yang tetap moderat alkalis. Model unggulan terbaik adalah model pemupukan hijau biomassa kirinyu 20 ton.ha-1 serta pemberian biotetes yang menghasilkan jagung pipilan kering tertinggi yakni sebesar 5,29 ton.ha-1  serta secara ekologis tetap kontruktif dan secara ekonomi menjanjikan. Pada tahun kedua, percobaan dengan mengkombinasikan 2 mode terbaik secara ekologis-ekonomis, dengan variasi dosis pupuk NPK buatan menunjukkan bahwa biotetes dan aplikasi dosis pemupukan NPK anorganik berpengaruh terhadap karasteristik tanah Grumosol, dan  interaktif terhadap hasil jagung pipilan kering: relatif menstabilkan kandungan bahan organik dan kapasitas tukar kation, dan cenderung meningkatkan kandungan nitrogen, fosfor, kalium. Hasil jagung biji pipilan kering nyata tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan pemberian biotetes dan dosis pemupukan NPK 100 % (B1D1) dan 150 % (B1D2) yakni berturut-turut 6,98 ton/ha dan 7,82 ton/ha. Nilai BC ratio masing-masing kombinasi perlakuan terbaik tersebut berturut-turut 3,18 dan 3,38. Kata kunci : produktivitas, jagung, teknologi aplikatif, biotetes, kirinyu.
Peningkatan Teknik Pembuatan Pupuk Organik Majemuk pada Kelompok Kaum Bapak Jemaat GMIT Mizpa Bonen, Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang Pollo, Roddialek; Benggu, Yoke I.; Adu Tae, Anthonius S. J.; Widinugraheni, Sri; Taloim, Aristarkhus; Imanuel Nalle, Ryan Pieter
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 5, No 3 (2025): Abdira, Juli
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v5i3.764

Abstract

This service activity has been carried out in the GMIT Mizpa Bonen categorical group, most of whom work as farmers and livestock breeders who are members of the dry land farmer group. The aim of this training is to provide knowledge, understanding and skills about increasing productivity through the use of livestock manure, dry land weeds and plant litter as compound organic fertilizer which has higher economic value and plays a dual role in dry land plant cultivation. The approach method for this activity is lectures and direct practice regarding the application of making compound organic fertilizer. The results achieved from this PKM activity are that the community has increased knowledge and skills in utilizing plant biomass around their living environment as organic fertilizer to support the growth and development of cultivated plants.