Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Makna dan Fungsi Tradisi Tedun di Desa Sambong Kecamatan Sumber, Rembang: Kajian Semiotika Charles Sanders Pierce Mashitoh Anisatullatif; Alfiah Alfiah; Sunarya Sunarya
Jurnal sosial dan sains Vol. 4 No. 11 (2024): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v4i11.31490

Abstract

Latar Belakang: Tedun merupakan sebuah ritual adat yang berakar pada kepercayaan masyarakat terdahulu Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dan fungsi rangkaian prosesi Tedun di Desa Sambong, Kecamatan Sumber, Rembang Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika Charles Sanders Pierce. Teori Pierce digunakan untuk mengupas makna dan fungsi dari prosesi Tradisi Tedun. Penelitian ini menggunakan metode deskptif kualitatif yang mendeskripsikan data dan analisisnya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, dokumentasi, wawancara, dan teknik catat Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dan observasi langsung terhadap pihak penyelenggara, diperoleh bahwa prosesi Tedun sekilas mirip dengan prosesi Tedhak Siten. Namun, Tradisi Tedun hanya terdiri dari tiga tahap yang berupa doa bersama, naik turun tangga dan menyebar undhik-undhik. Masing-masing dari prosesi tersebut memiliki makna syukur yang disertai harapan dari orang tua kepada sang anak. Kesimpulan: Kemudian dari analisis teori semiotika Pierce didapatkan tanda, objek, dan interpretan pada prosesi Tedun ini. Penelitian ini memberikan pemahaman teoritis tentang makna dan fungsi Tradisi Tedun sebagai media untuk mengekspresikan budaya leluhur dan membentuk identitas sosial di masyarakat.
Pelatihan Penerapan Unggah-ungguh Bahasa Jawa di Panti Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang Alfiah; Bambang Sulanjari; Ayesa Siti Faijah; Feri Indriarto; Muhamad Nur Shodiq
Nuwo Abdimas Vol. 3 No. 1 (2024): Nuwo Abdimas
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu bagi sebagian besar pegawai dan penerima manfaat di lingkungan PGOT Mardi Utomo Semarang, sudah banyak ditinggalkan karena dianggap sulit. Bertolak dari kondisi tersebut, sejalan dengan kebijakan yang telah ditetapkan di Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang bahwa setiap hari Kamis seluruh pegawai diharuskan berbahasa Jawa, memunculkan keprihatinan dan menumbuhkan inspirasi Kepala Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang untuk meningkatkan kemampuan para pegawai dan penenrima manfaat dalam berbahasa Jawa.. Berangkat dari komitmen tersebut, Kepala Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang Bersama Tim PKM Universitas PGRI Semarang yang diketuai Alfiah, S.Pd., M.Pd. bersepakat untuk memberikan solusinterkait keterbatasan dalam berbahasa Jawa dengan menyelenggarakan pelatihan bagi pegawai di lingkungan Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang dalam menggunakan bahasa Jawa, khususnya penerapan unggah-ungguh bahasa Jawa. Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara luring dalam dua kali pertemuan dengan jumlah peserta 25 orang. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan para pegawai dan penerima manfaat dalam menggunakan bahasa Jawa. Materi yang akan disampaikan dalam pelatihan ini antara lain: 1) Eksistensi dan Fungsi Unggah-ungguh Bahasa Jawa; 2) Penerapan Unggah-ungguh Bahasa Jawa.