Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EDUKASI MASYARAKAT DAN PELATIHAN KADER DALAM PENCEGAHAN SERTA PEMERIKSAAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAJA KABUPATEN PESAWARAN Filia Yuniza; Misbahul Huda; Marhamah Marhamah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v6i2.348

Abstract

Puskesmas Maja merupakan salah satu puskesmas dengan angka kasus malaria tertinggi di Kabupaten Pesawaran. Beberapa penyebab tingginya kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas tersebut antara lain letaknya yang dekat dengan pantai, banyaknya lokasi tambak tidak terurus yang menjadi sumber perindukan nyamuk, kurangnya pengetahuan kader tentang penyakit malaria dan kurangnya kesadaran masyarakat akan cara pencegahan penyakit malaria. Selain itu, pemegang program malaria juga menganggap perlu dilakukan percepatan penemuan kasus baru malaria, sehingga dipandang perlu ada upaya untuk meningkatkan kemampuan kader untuk melakukan pemeriksaan malaria. Tim Pengabdian kepada Masyarakat Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang, berupaya untuk melakukan edukasi masyarakat dan pelatihan kader sebagai upaya pencegahan serta pemberantasan malaria di wilayah kerja Puskesmas Maja. Kegiatan edukasi dan pelatihan, dilakukan pada bulan April – Juni 2021. Metode pengabdian yang dilakukan berupa penyuluhan masyarakat, pelatihan kader, pemberian perlengkapan untuk memutus mata rantai penyebaran malaria, praktek pemasangan kawat nyamuk pada ventilasi, serta pengenalan dan pemberian contoh tanaman pengusir nyamuk. Hasil pengabdian menunjukan adanya kenaikan pemahaman dan pengetahuan peserta yang signifikan. Kenaikan ini dinilai sangat baik, karena peserta menunjukan antusiasme dan penerimaan yang baik terhadap kegiatan yang dilakukan.
Edukasi Masyarakat dan Pelatihan Kader dalam Pencegahan Serta Pemeriksaan Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Maja Kabupaten Pesawaran Misbahul Huda; Marhamah Marhamah; Filia Yuniza
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i9.6782

Abstract

ABSTRAK Puskesmas Maja merupakan salah satu puskesmas yang ada di daerah endemis malaria di Kabupaten Pesawaran. Beberapa penyebab tingginya kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas tersebut antara lain letaknya yang dekat dengan pantai, banyak lokasi tambak tidak terurus yang menjadi sumber perindukan nyamuk, kurangnya pengetahuan kader tentang penyakit malaria dan kurangnya kesadaran masyarakat akan cara pencegahan penyakit malaria. Pemegang program malaria juga menganggap perlu dilakukan percepatan penemuan kasus baru malaria, sehingga dipandang perlu ada upaya meningkatkan kemampuan kader untuk melakukan pemeriksaan malaria. untuk melakukan edukasi masyarakat dan pelatihan kader sebagai upaya pencegahan serta pemberantasan malaria di wilayah kerja Puskesmas Maja. penyuluhan masyarakat, pelatihan kader, pemberian perlengkapan untuk memutus mata rantai penyebaran malaria, praktek pemasangan kawat nyamuk pada ventilasi, serta pengenalan dan pemberian contoh tanaman pengusir nyamuk. setelah dilakukan kegiatan pengabdian, tampak adanya kenaikan pemahaman dan pengetahuan peserta yang signifikan. Kenaikan ini dinilai sangat baik, karena peserta menunjukan antusiasme dan penerimaan yang baik terhadap kegiatan yang dilakukan. kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan telah berhasil meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta tentang malaria. Kata Kunci: Edukasi Masyarakat, Malaria, Pelatihan Kader  ABSTRACT Puskesmas Maja is one of the public health centers with the highest malaria cases in the Pesawaran Regency. The causes of the high number of malaria cases in the working area of the Puskesmas include its location close to the beach, many sites of unmanaged ponds that are a source of mosquito breeding, lack of knowledge of cadres about malaria, and a lack of public awareness of how to prevent malaria. The holder of the malaria program also considers it necessary to accelerate the discovery of new malaria cases so that it is deemed necessary to increase the capacity of cadres to carry out malaria examinations.  to conduct public education and training of cadres to prevent and eradicate malaria in the working area of the Maja Health Center.  community education, cadre training, provision of equipment to break the chain of malaria transmission, the practice of installing mosquito nets on ventilation, as well as introducing and providing examples of mosquito repellent plants.  After the service activities were carried out, there was a significant increase in participants' understanding and knowledge. This increase in value was considered very good because the participants showed good enthusiasm and acceptance of the activities. Community service activities carried out have succeeded in increasing participants' understanding and knowledge about malaria. Keywords : Cadres Training, Malaria, Public Education
Upaya Peningkatan Peran Kader dalam Pencegahan dan Penanggulangan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Maja Kabupaten Pesawaran Misbahul Huda; Mimi Sugiarti; Filia Yuniza
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9440

Abstract

ABSTRAK Salah satu puskesmas yang berada di daerah endemik malaria di Kabupaten Pesawaran adalah Puskesmas Maja. Daerah tersebut letaknya  berdekatan dengan laut, banyak lokasi tambak tidak terawat yang menjadi tempat berkembangbiak nyamuk, minimnya pengetahuan kader tentang penyakit malaria serta kurangnya informasi masyarakat tentang cara pencegahan penyakit malaria, menjadi beberapa penyebab tingginya angka kejadian di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Pemilik program malaria juga berpendapat bahwa penemuan kasus baru malaria akan semakin cepat, oleh karena itu dipandang perlu untuk meningkatkan kapasitas kader dalam melakukan diagnosa malaria. Untuk mengedukasi masyarakat dan melakukan pelatihan kader sebagai upaya menanggulangi dan memberantas malaria di wilayah kerja Puskesmas Maja. Penyuluhan kepada masyarakat, pelatihan kader, pemberian perlengkapan guna memutus mata rantai penyebaran malaria, serta pemberian kelambu berinsektisida. Setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian, terlihat jelas bahwa pengetahuan dan pemahaman para peserta meningkat secara signifikan. Peningkatan ini bernilai amat baik karena peserta sangat antusias dan menyambut dengan baik terhadap kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berhasil menambah pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai malaria. Kata Kunci: Edukasi Masyarakat, Malaria, Pelatihan Kader  ABSTRACT One of the puskesmas located in a malaria endemic area in Pesawaran Regency is the Maja Health Center. The area is located close to the sea, there are many unkempt ponds which are breeding grounds for mosquitoes, the lack of knowledge of cadres about malaria and the lack of public information about how to prevent malaria are some of the reasons for the high incidence rate in the work area of the Puskesmas. The owner of the malaria program also believes that the discovery of new cases of malaria will accelerate, therefore it is deemed necessary to increase the capacity of cadres in diagnosing malaria. To educate the public and conduct cadre training as an effort to tackle and eradicate malaria in the working area of the Maja Health Center. Counseling to the community, training for cadres, providing equipment to break the chain of malaria transmission, and providing insecticide-treated nets. After the implementation of community service activities, it was clear that the knowledge and understanding of the participants had increased significantly. This increase is of very good value because the participants are very enthusiastic and welcome the activities to be carried out. This community service activity succeeded in increasing the participants' knowledge and understanding of malaria. Keywords: Community Education, Malaria, Cadre Training
Program Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Purwoadi melalui Pengembangan Budidaya, Bantuan Bibit dan Pakan Lele sebagai Usaha Mengatasi Stunting Ika Fitria Elmeida; Sugiarti Sugiarti; Wibowo Ady Sapta; Filia Yuniza
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12349

Abstract

ABSTRAK Budidaya ikan lele merupakan suatu usaha yang menjanjikan untuk di geluti saat ini, dikarenakan kebutuhan ikan yang tinggi di pasaran. Budidaya ikan lele termasuk ke dalam industri rumahan yang memiliki potensi besar dalam memperkuat ketahanan keluarga, baik dari aspek ekonomi, kesehatan, dan pendidikan, serta relasi anggota keluarga yang lebih harmonis. Desa Purwoadi, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah merupakan salah satu desa yang berpotensi untuk dilakukan budidaya ikan lele.  Sebagian dari masyarakat Desa Purwoadi memiliki kolam ikan lele dibelakang rumahnya, namun warga masih awam dengan perawatan serta kesehatan ikan lele. Ikan lele memiliki banyak manfaatnya salah satunya adalah perbaikan gizi protein anak dan ibu. Sebagian Balita di Desa Purwoadi terkena stunting. Oleh karena itu, adanya budidaya ikan lele diharapkan mampu menambah protein gizi anak, sehingga mampu mengatasi stunting di desa tersebut. Untuk membina kelompok pembudidaya ikan dalam membudidayakan ikan lele guna meningkatkan kualitas ekonomi, kualitas kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat Desa Purwoadi, sehingga mampu mengatasi masalah stunting. Sosialisasi budidaya lele dan produk olahan lele pada kelompok peternak ikan, pembuatan dan pengembangan kolam ikan lele, serta pemberian bantuan bibit dan pakan lele. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian, di Desa Purwoadi saat ini telah terbentuk kolam ikan lele dengan ukuran 17x8x1 meter dan telah dilakukan pengembangan beberapa kolam milik warga. Saat pengabdian telah juga telah dilakukan pembagian bibit ikan lele dan pakan lele. Masyarakat juga telah mendapat sosialisasi tentang budidaya ikan lele yang benar, serta sosialisasi pembuatan olahan makanan dari ikan lele. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan telah berhasil membina kelompok peternak ikan dalam membudidayakan ikan lele untuk meningkatkan kualitas ekonomi, status kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat desa Purwoadi. Kata Kunci: Budidaya Lele, Pemberdayaan Ekonomi, Stunting  ABSTRACT Currently, catfish cultivation is a promising business to be involved in due to the high market demand for fish. Catfish cultivation is a home-based industry with significant potential to enhance family resilience in terms of economics, health, education, and fostering harmonious family relationships. Purwoadi Village, located in the Trimurjo District of Central Lampung, is a community with great potential for catfish cultivation. While some residents in Purwoadi Village have catfish ponds behind their houses, there remains a lack of knowledge regarding proper catfish care and health management. Catfish offers numerous advantages, notably in enhancing the protein intake for both children and mothers. Unfortunately, some toddlers in Purwoadi Village are experiencing stunting issues. Therefore, it is our hope that promoting catfish cultivation will contribute to improving children's protein nutrition. To develop a community of catfish farmers in cultivating catfish to enhancing economic prosperity, health standards, and nutritional of the Purwoadi village community. Socialization of catfish cultivation among catfish farmer, facilitated the establishment and expansion of catfish pond, and offered support by providing catfish seeds and feed. After conducting community service activities in Purwoadi village, a 17x8x1 meter catfish pond has been established, and several ponds owned by residents have been developed. Additionally, catfish seeds and feed were distributed during the service. The community also received training on proper catfish cultivation techniques and processing catfish into food products. The community service activities undertaken have provided guidance to fish farmer groups in catfish cultivation, with the goal of enhancing the economic well-being, health, and nutritional fulfillment of the Purwoadi village community. Keywords: Catfish Seed, Economic Empowerment, Stunting.
Pemberdayaan Karang Taruna Desa Hurun Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Kejadian Malaria di Desa Hurun Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Misbahul Huda; Filia Yuniza; Hartanti Hartanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i6.14616

Abstract

ABSTRAK Desa Hurun merupakan desa dengan kondisi topografi yang menunjang untuk perindukan  nyamuk malaria. Di desa Hurun terdapat 3 lahan tambak yang terbengkalai dan sangat potensial bagi perindukan nyamuk malaria, sehingga kejadian malaria terus ada dan harus diantisipasi dan ditanggulangi. Usaha penanggulangan dan eliminasi malaria perlu dilakukan secara terus menerus dan terkoordinasi, baik melalui aparat desa, maupun melalui kelompok masyarakat yang aktif berkarya. Salah satu kelompok masyarakat yang aktif melaksanakan kegiatan di desa Hurun adalah Karang Taruna. Masyarakat sangat berperan penting dalam penemuan kasus malaria, termasuk pemuda yang tergabung dalam karang taruna. Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan untuk meningkatkan kapasitas anggota karang taruna dalam melakukan penemuan kasus malaria di desa Hurun. Meningkatkan peran serta masyarakat dan karang taruna dalam mencegahan penyakit malaria. Penyuluhan kepada masyarakat, pelatihan pembuatan slide malaria bagi anggota karang taruna, pemberian revelens, serta pemasangan kawat nyamuk pada ventilasi rumah warga. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian, terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai malaria. Antusiasme peserta terhadap kegiatan pengabdian yang dilakukan juga sangat baik. Kegiatan pengabmas yang dilakukan berhasil meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta mengenai malaria, memberi pengetahuan dan keterampilan kepada anggota divisi kesehatan karang taruna dalam pembuatan slide tebal dan tipis, memberikan motivasi kepada anggota karang taruna dan aparat desa akan penting pencegahan kasus malaria dengan pemberian revelen dan obat anti nyamuk serta percontohan pemasangan kawat nyamuk pada rumah masyarakat. Kata Kunci: Malaria, Penyuluhan Masyarakat, Karang Taruna  ABSTRACT Hurun Village is characterized by topographic conditions conducive to the breeding of malaria mosquitoes. Within the village, there are three abandoned ponds with significant potential for breeding malaria mosquitoes, contributing to the persistent incidence of malaria. Effective control and elimination efforts require continuous and coordinated action, involving both village officials and actively engaged community groups. Among these groups, Karang Taruna stands out for its proactive involvement in Hurun Village. The community, particularly its youth organizations, plays a pivotal role in malaria case detection. Thus, enhancing the capacity of Karang Taruna members in detecting malaria cases in Hurun Village is essential. This study aims to enhance community and Karang Taruna participation in malaria prevention efforts. Our approach involved community outreach, training sessions on malaria case detection for Karang Taruna members, provision of equipment to interrupt the malaria transmission chain, and the installation of mosquito nets in residents' homes. Following the implementation of these service activities, there was a notable increase in participants' knowledge and understanding of malaria. This improvement was particularly valuable as participants demonstrated high enthusiasm and receptiveness to the activities. The community service activities undertaken successfully heightened participants' understanding and knowledge of malaria. Additionally, they equipped members of the Karang Taruna health division with essential skills for conducting thick and thin blood smears. The activities also fostered motivation among Karang Taruna members and village officials to prioritize malaria prevention, emphasizing the importance of providing relevant anti-mosquito medications and piloting mosquito net installations in households. Keywords: Malaria, Community Education, Karang Taruna