Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM MEMANTAPKAN PRODUKTIVITAS BAWANG MERAH LEMBAH PALU MELALUI PEMBERIAN BIOKULTUR DAN BIOINSEKTISIDA BEAUVERIA BASSIANA Arsih, Desi Wahyuni; Agustin, Sulistina; Muliati, Muliati
Program Kreativitas Mahasiswa - Pengabdian Kepada Masyarakat PKM-M 2014
Publisher : Ditlitabmas, Ditjen DIKTI, Kemdikbud RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Guntarano merupakan salah satu daerah sentra produksi ‘Bawang Goreng Lokal Palu’ di Kabupaten Donggala. Desa tersebut berpenduduk sebanyak 6.781  jiwa,  dengan pekerjaan utama umumnya sebagai petani. Pengembangan ‘Bawang Goreng Palu’ di dataran Guntarano sangat potensial karena didukung oleh faktor iklim yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman, yaitu iklim panas dengan sedikit hari hujan dan berada pada ketinggian tempat antara 280–500 m dpl.  Produksi ‘bawang goreng Palu’ yang dicapai saat ini masih tergolong rendah yakni 5,9 ton/ha sedangkan  potensi hasil dapat mencapai 12 ton/ha. (BPS Kab. Donggala, 2010). Dalam pengusahaan bawang goreng  Palu oleh petani umumnya dilakukan secara konvensional sehingga kurang memperoleh keuntungan karena biaya usaha tani seringkali lebih besar daripada hasil yang diperoleh. Untuk membantu petani dalam penanganan masalah OPT serta untuk meningkatkan produktivitas bawang goreng program PKMM ini melaksanakan teknologi pengendalian hama ulat bawang yang terintegrasi dengan teknologi budidaya bawang yang berpotensi untuk meningkatkan dan memantapkan produksi bawang merah antara lain dengan pemberian biokultur. Tujuan program PKMM ini adalah melakukan pembinaan dan pemberdayaan kepada masyarakat dalam mengembangkan bioinsektisida dan biokultur. Metode yang diterapkan dalam mencapai tujuan tersebut adalah: pelatihan, demonstrasi teknologi, demplot, pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara partisipatif. Program PKMM ini berlangsungselama 4 bulan yang dimulaipada bulan April 2014 sampai dengan bulan Juli 2014Hasil yang diperolehdari program PKMM ini menunjukkan bahwa masyarakat sasaran telah dapat mengembangkan bioinsektisida dan biokultur sehingga kedua saprodi tersebut sealu tersedia bagi petani dalam menjamin usahataninya sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. Kata Kunci : Produktivitas Bawang Merah, Biokultur, Bioinsektisida “Beauveria  bassiana”
UJI EKSTRAK DAUN SIRIH DAN CENDAWAN TRICHODERMA SP DALAM MENGHAMBAT PERKEMBANGAN FUSARIUM OXYSPORUM F.SP LYCOPERSICI PENYEBAB PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT Arsih, Desi Wahyuni; Panggeso, Johanis; Lakani, Irwan
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 4, No 3 (2015): Volume 4 Number 3 (December 2015)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.193 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun sirih dan Trichoderma sp dalam menekan pertumbuhan cendawan Fusarium oxysporum f.sp lycopersici Pelaksanaan penelitian di Laboratorium Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah Palu.  Penelitian dimulai pada bulan Januari sampai April 2015. Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode eksperimental dengan perlakuan berupa a) ekstrak daun sirih kosentrasi 0,05%,0,15%,0,25% dalam media PDA dan b) uji antagonisme Trichoderma sp terhadap pertumbuhan F.oxysporum f.sp lycopersici. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ektrak daun sirih kosentrasi 0,25% lebih efektif menekan pertumbuhan F.oxysporum f.sp lycopersici dan  memiliki daya hambat sebesar 68,89%. Persentase daya hambat ekstrak daun sirih 68,89% berbeda sangat nyata dengan daya hambat Trichoderma sp 46,04% pada taraf uji t.
Biologi, infestasi dan musih alami Spodoptera frugiperda (J.E.Smith) pada pertanaman jagung di Kabupaten Banggai Yahya, Ivonela Karolina; Pakanyamong, Ambo Abd Kadir; Wahyuniarsih, Desi; Mutmainah, Mutmainah; Wahyudi, Dicky
Jurnal AGRO Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/39573

Abstract

Spodoptera frugiperda has a high potential to cause crop failure in corn plantations. However, information on this pest attack is still very limited in Central Sulawesi and there have been no reports of this pest attack in Banggai Regency. The purpose of this study was to analyze the biology, infestation and natural enemies of S. frugiperda in Banggai Regency. This study was conducted in corn plantations owned by the community in Boras village, Sepe village and Dolom village. Observation of the biology of S. frugiperda was done by calculating the time needed at each stage. Observation of infestation was done by observing sample plants that were attacked and observing natural enemies in the form of parasitoids by taking samples of eggs and larvae then observing the parasitoids that appeared, in observing predators by using pitfall traps to trap insects on the ground which were then identified and in observing entomopathogenic fungi by taking samples of infected S. frugiperda larvae in the field and then identifying them. The results showed that the life cycle of S. frugiperda lasts approximately 45 days. The infestation of S. frugiperda is considered very high with an average infestation in the last observation in Boras Village of 84%, Sepe Village of 76% and Dolom Village of 88%. 5 types of natural enemies were found, namely 1 type of egg parasitoid (Telenomus sp.), 1 type of larval parasitoid (Megaselia sp.), 2 types of predators (Lycosa sp. and Forficula sp.), and 1 type of entomopathogenic fungus (Metarhizium sp.). ABSTRAK Spodoptera frugiperda sangat berpotensi menimbulkan gagal panen pada pertanaman jagung. Akan tetapi, informasi mengenai serangan hama ini masih sangat sedikit di Sulawesi Tengah dan belum ada laporan mengenai serangan hama tersebut di Kabupaten Banggai. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis biologi, infestasi dan musuh alami S. frugiperda di Kabupaten Banggai. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanaman jagung milik masyarakat di Desa Boras, Desa Sepe dan Desa Dolom. Pengamatan biologi S. frugiperda yaitu dengan menghitung waktu yang dibutuhkan pada setiap stadianya. Pengamatan infestasi dilakukan dengan cara mengamati tanaman sampel yang terserang dan pengamatan musuh alami berupa parasitoid yaitu dengan mengambil sampel telur dan larva kemudian diamati parasitoid yang muncul, pada pengamatan predator yaitu dengan menggunakan pitfall-trap untuk memerangkap serangga permukaan tanah yang kemudian diidentifikasi dan pada pengamatan cendawan entomopatogen yaitu dengan mengambil sampel larva S. frugiperda yang terinfeksi di lapangan kemudian diidentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siklus hidup S. frugiperda berlangsung kurang lebih selama 45 hari. Infestasi S. frugiperda tegolong sangat tinggi dengan rata-rata infestasinya pada pengamatan terakhir yaitu di Desa Boras sebesar 84%, Desa Sepe sebesar 76% dan Desa Dolom sebesa 88%. Ditemukan 5 jenis musuh alami yaitu 1 jenis parasitoid telur (Telenomus sp.), 1 jenis parasitoid larva (Megaselia sp.), 2 jenis predator (Lycosa sp. dan Forficula sp.), dan 1 jenis cendawan entomopatogen (Metarhizium sp.).
EFEKTIVITAS CENDAWAN Gliocladium sp. TERHADAP Colletotrichum capsici PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) fera, fera; Lakani, Irwan; Asrul, Asrul; Arsih, Desi Wahyuni
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 13 No 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v13i2.2547

Abstract

Cabai merah termasuk tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, namun kendala yang sering ditemui pada saat melakukan budidaya cabai merah yaitu penyakit antraknosa yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici. Salah satu jenis cendwan yang berperan sebagai agen antagonis yang dapat menekan petumbuhan cendawan patogen ialah Gliocladium sp. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis Gliocladium sp. yang efektif dalam menekan keparahan dan intensitas serangan penyakit antraknosa pada buah cabai merah besar (Capsicum annum L). Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan dan di Rumah Kasa, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu yang berlangsung pada bulan Februari sampai Oktober 2024. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan 6 perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 18 unit percobaan yang diamati melalui pemberian dosis 10 ml/polybag, 20 ml/polybag, 30 ml/polybag, 40 ml/polybag, dan 50 ml/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan dengan berbagai dosis Gliocladium sp. berbeda nyata dengan kontrol dimana perlakuan yang efektif dan efisien dalam menekan keparahan penyakit antraknosa diperoleh pada perlakuan P4 yaitu dosis 40 ml/polybag. Sedangkan pengamatan intensitas serangan penyakit menunjukkan bahwa pada pengamatan 104 HST, pemberian perlakuan berupa Gliocladium sp. berbeda nyata dengan tanaman kontrol. Dimana perlakuan P4 yaitu pemberian Gliocladium sp. dengan dosis 40 ml/polybag merupakan perlakuan yang paling efektif dan efisien dalam menakan intensitas serangan penyakit antraknosa pada cabai merah.
Pengembangan Ekonomi Produktif Melalui Pengolahan Susu Jagung Fortifikasi Daun Kelor di BPP Layana, Duyu dan Kayumalue Rahmatu, Rostiati Dg.; Kadir, ⁠Syahraeni; Rahim, Abdul; Hadid, Abdul; Rahman, Abdul; Lakani, Irwan; Sangadji, Muhd. Nur; Monde, Anthon; Noviyanty, Amalia; Ariany, Septian Palma; Marwiah, Sitti; Mutmainah, Mutmainah; Laksmayani, Made Krisna; Arsih, Desi Wahyuni; Nugroho, ⁠Muhammad Fawzul Alif; Iqbal, Muhammad; Badrin, Badrin; Djau, Nurfathia
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 3 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/i-com.v5i3.8023

Abstract

Jagung merupakan komoditas strategis di Kota Palu dengan produktivitas cukup tinggi, namun pemanfaatannya masih terbatas pada konsumsi langsung sehingga nilai ekonominya rendah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan ekonomi produktif melalui pengolahan susu jagung yang difortifikasi dengan daun kelor sebagai sumber gizi tambahan. Program dilaksanakan di tiga BPP (Layana, Duyu, dan Kayumalue) dengan metode penyuluhan, pelatihan, demonstrasi, pendampingan, dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi dari kelompok tani dan kelompok wanita tani yang terlibat aktif dalam seluruh tahapan. Produk susu jagung fortifikasi daun kelor diterima baik oleh peserta, dinilai enak, bergizi, dan memiliki potensi sebagai usaha rumah tangga berbasis pangan lokal. Kegiatan ini berhasil meningkatkan keterampilan teknis, memperkenalkan teknologi sederhana yang aplikatif, serta membuka peluang pengembangan usaha kecil berbasis diversifikasi jagung.