Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH KUANTITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR ANTOSIANIN DAUN DEWA (Gynura pseudochina (L.) DC) SECARA IN VITRO Ariany, Septian Palma; Sahiri, Nirwan; Syakur, Abdul
AGROTEKBIS Vol 1, No 5 (2013)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kuantitas cahaya yang berbeda pada kultur in vitro menghasilkan pertumbuhan dan kandungan antosianin tertinggi dari tanaman Daun Dewa (Gynura pseudochina (Lour.) DC). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan serta setiap perlakuan terdapat 2 botol tanaman sehingga seluruhnya terdapat 40 unit botol kultur tanaman. Perlakuan yang diberikan adalah Perlakuan A = Intensitas cahaya (1156 lux, 107 fc), Perlakuan B = Intensitas cahaya (1818 lux, 167 fc), Perlakuan C = Intensitas cahaya (2500 lux, 213 fc), Perlakuan D = Intensitas cahaya (2850 lux, 302 fc). Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya nyata meningkatkan semua peubah pertumbuhan dan memberi rata-rata konstribusi kadar antosianin tertinggi.  Perlakuan A intensitas cahaya 1156 lux, 107 fc dengan suhu 240C memberikan hasil pertumbuhan terbaik pada 15 MST yaitu tinggi tunas (5.2 cm), jumlah tunas (20 tunas) dan jumlah daun (81.6 helai).  Kadar antosianin tertinggi dicapai oleh perlakuan A intensitas cahaya 1156 lux, 107 fc (0.92%), selanjutnya diikuti oleh perlakuan C intensitas cahaya 2500 lux, 213 fc (0.85%), perlakuan B 1818 lux, 167 fc (0.75%)  dan kadar antosianin terkecil terdapat pada perlakuan D intensitas cahaya 2850 lux, 302 fc (0.72%).
Karakteristik Fisikokimia Tepung Dari Berbagai Genotipe Baru Ubi Kayu Purwanto, Aris; Ariany, Septian Palma
JURNAL PANGAN Vol 26, No 3 (2017): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.396 KB) | DOI: 10.33964/jp.v26i3.367

Abstract

Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) adalah salah satu sumber karbohidrat yang berpotensi besar dikembangkan untuk mendukung program diversifikasi pangan. Ubi kayu menjadi sumber karbohidrat non-beras terbesar kedua dunia setelah jagung. Ubi kayu merupakan komoditas agroindusti yang potensial untuk dijadikan bahan baku berbagai industri seperti pangan, pakan, farmasi, kertas dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat fisikokimia dari 20 genotipe ubi kayu yang berasal dari tim pemulia tanaman ubi kayu IPB, sehingga dapat menjadi umpan balik bagi pemulia (breeder) untuk mendapatkan genotipe yang sesuai dengan tujuan pengolahan ubi kayu skala industri. Analisis fisikokimia dilakukan dengan analisis fisik meliputi analisis karakteristik pasta (pasting properties) dan analisis kimia meliputi (kadar air, total pati, amilosa, amilopektin, kadar HCN) dan rendemen tepung singkong. Dari hasil karakterisasi diperoleh bahwa setiap genotipe ubi kayu memiliki sifat fisiko-kimia tepung yang berbeda.  Kandungan air tertinggi, total pati, amilosa, amilopektin, HCN, dan rendemen pada tepung ubi kayu ditemukan pada varian V4D2-122 (varian Malang-4) (8,13 persen), V2D0-311 / 313 (Ratim) (90,44 persen), V3D1-423 (varian UJ-5) (31,69 persen), V2D0-311/313 (Ratim) (64,70 persen), V5D2-333 (varian Adira-4) (1,52 ppm), dan V2D0-311/313 (Ratim) (29,11 persen). Pada pengujian pasting properties genotipe V4D2-122 (varian Malang-4) memiliki viskositas puncak tertinggi (5703 cP). Genotipe ubi kayu dapat diaplikasikan pada produk pangan dan nonpangan yang sesuai dengan karakter fisikokimianya
PENGARUH KUANTITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR ANTOSIANIN DAUN DEWA (Gynura pseudochina (L.) DC) SECARA IN VITRO Ariany, Septian Palma; Sahiri, Nirwan; Syakur, Abdul
AGROTEKBIS Vol 1, No 5 (2013)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kuantitas cahaya yang berbeda pada kultur in vitro menghasilkan pertumbuhan dan kandungan antosianin tertinggi dari tanaman Daun Dewa (Gynura pseudochina (Lour.) DC). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan serta setiap perlakuan terdapat 2 botol tanaman sehingga seluruhnya terdapat 40 unit botol kultur tanaman. Perlakuan yang diberikan adalah Perlakuan A = Intensitas cahaya (1156 lux, 107 fc), Perlakuan B = Intensitas cahaya (1818 lux, 167 fc), Perlakuan C = Intensitas cahaya (2500 lux, 213 fc), Perlakuan D = Intensitas cahaya (2850 lux, 302 fc). Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya nyata meningkatkan semua peubah pertumbuhan dan memberi rata-rata konstribusi kadar antosianin tertinggi.  Perlakuan A intensitas cahaya 1156 lux, 107 fc dengan suhu 240C memberikan hasil pertumbuhan terbaik pada 15 MST yaitu tinggi tunas (5.2 cm), jumlah tunas (20 tunas) dan jumlah daun (81.6 helai).  Kadar antosianin tertinggi dicapai oleh perlakuan A intensitas cahaya 1156 lux, 107 fc (0.92%), selanjutnya diikuti oleh perlakuan C intensitas cahaya 2500 lux, 213 fc (0.85%), perlakuan B 1818 lux, 167 fc (0.75%)  dan kadar antosianin terkecil terdapat pada perlakuan D intensitas cahaya 2850 lux, 302 fc (0.72%).
Perubahan Kandungan Gizi Ikan Nike Pascapengolahan: Nutritional Content of Post Processing Largesnout Goby Juvenile Septian Palma Ariany; Reinal Putalan
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 24 No 2 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v24i2.33527

Abstract

Ikan nike (Awaous melanocephalus) adalah salah satu sumber daya perikanan di perairan Sulawesi Tengah. Ikan ini juga memiliki kandungan gizi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan perubahan karakteristik proksimat dan kandungan protein serta mineral ikan nike pascaproses pengolahan panas, yang meliputi pengukusan, perebusan, dan perebusan dengan air garam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan yang dilakukan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (α<0,05) pada komposisi proksimat, mineral, dan protein terlarut. Berdasarkan perlakuan pengolahan yang diberikan disimpulkan bahwa metode pengukusan merupakan metode pengolahan terpilih dalam penelitian ini.
Karakteristik Fisikokimia Tepung Dari Berbagai Genotipe Baru Ubi Kayu Aris Purwanto; Septian Palma Ariany
JURNAL PANGAN Vol. 26 No. 3 (2017): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v26i3.367

Abstract

Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) adalah salah satu sumber karbohidrat yang berpotensi besar dikembangkan untuk mendukung program diversifikasi pangan. Ubi kayu menjadi sumber karbohidrat non-beras terbesar kedua dunia setelah jagung. Ubi kayu merupakan komoditas agroindusti yang potensial untuk dijadikan bahan baku berbagai industri seperti pangan, pakan, farmasi, kertas dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat fisikokimia dari 20 genotipe ubi kayu yang berasal dari tim pemulia tanaman ubi kayu IPB, sehingga dapat menjadi umpan balik bagi pemulia (breeder) untuk mendapatkan genotipe yang sesuai dengan tujuan pengolahan ubi kayu skala industri. Analisis fisikokimia dilakukan dengan analisis fisik meliputi analisis karakteristik pasta (pasting properties) dan analisis kimia meliputi (kadar air, total pati, amilosa, amilopektin, kadar HCN) dan rendemen tepung singkong. Dari hasil karakterisasi diperoleh bahwa setiap genotipe ubi kayu memiliki sifat fisiko-kimia tepung yang berbeda.  Kandungan air tertinggi, total pati, amilosa, amilopektin, HCN, dan rendemen pada tepung ubi kayu ditemukan pada varian V4D2-122 (varian Malang-4) (8,13 persen), V2D0-311 / 313 (Ratim) (90,44 persen), V3D1-423 (varian UJ-5) (31,69 persen), V2D0-311/313 (Ratim) (64,70 persen), V5D2-333 (varian Adira-4) (1,52 ppm), dan V2D0-311/313 (Ratim) (29,11 persen). Pada pengujian pasting properties genotipe V4D2-122 (varian Malang-4) memiliki viskositas puncak tertinggi (5703 cP). Genotipe ubi kayu dapat diaplikasikan pada produk pangan dan nonpangan yang sesuai dengan karakter fisikokimianya
Optimasi Proses Penggaraman dan Pengeringan Ikan Nike Asin Kering dengan Metode Response Surface Method: Study of the Influence of Salt Concentration and Drying Time on Characteristics of Dried Salted Largesnout Goby (Awaous melanocephalus) Reinal Putalan; Septian Palma Ariany; Afriani Kasadi; Taufik Hidayat
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 25 No 2 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(2)
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v25i2.38398

Abstract

Largesnout goby (Awaous melanocephalus) is an endemic and potential fish species that is spread in Sulawesi. One of the processed fish products is dried salted fish. This study aims to determine the effect of salt concentration and duration of salting on the characteristics of dry salted Nike fish (Awaous melanocephalus). Through organoleptic testing of hedonic quality which includes appearance, smell, taste, texture and protein content. Making salted fish using dry salting method with a salt concentration of 5%, and 10% with a drying time of 5, 6 and 7 hours. The test results were analyzed sensory using the Kruskal Wallis method. Protein content was analyzed using a factorial completely randomized design with three replications, as well as optimization of the processing of dried salted fish on protein content using the Response Surface Method (RSM). Salt concentration and drying time had a significant effect on the protein characteristics of salted fish. Dry salted nike fish has an organoleptic value of 7-9. The chemical composition of the highest protein Nike fish protein is 25.28%. Optimization of the salting and drying process on protein content using the Response Surface Method was obtained at a salt concentration of 10% and a drying time of 7 hours.
SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORIS JAHE INSTAN PADA BERBAGAI RASIO JAHE DAN GULA PASIR Heriyadi Heriyadi; Nur Alam; Septian Palma Ariany
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 12 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v12i1.2040

Abstract

Jahe merupakan salah satu rempah-rempah yang telah dikenal luas oleh masyarakat. Selain sebagai penghasil flavor dalam berbagai produk pangan, jahe juga dikenal mempunyai khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti masuk angin, batuk dan diare. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan rasio jahe gula pasir yang memberikan pengaruh terbaik terhadap karakteristik fisikokimia dan sensoris jahe instan. Penelitian Ini dilaksanakan di Laboratorium Agroindustri, Fakultas Pertanian dan Laboratorium Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan untuk analisis sifat fiskokimia dan Rancangan Acak Kelompok (RAK). digunakan untuk analisis sifat sensoris. Dengan formulasi perlakuan jahe dan gula pasir, A(150:350g/g), B(200:300g/g), C(250:250g/g), D(300:200g/g), E(350:150g/g). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian jahe dan gula pasir pada rasio 250:250 (g/g) memberikan karakteristik fisikokimia dan sensoris yang terbaik terhadap minuman jahe instandengan nilai rendemen 33,47%, waktu larut 59,67 detik, kadar air 1,50%, pH 6,34, Antioksidan 84, 61 ppm, skor aroma 5,90, skor rasa 5,25, skor warna 5,10, dan kesukaan 5,20.
Uji Fisikokimia Masker Peel Off Dari Sediaan Rumput Laut (Sargassum Sp) Dan Gelatin Kulit Ikan Tuna Putalan, Reinal; Ariany, Septian Palma; Pomolango, Lusy
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 4 No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v4i3.623

Abstract

Peel off mask is one type of face mask that has advantages in its use, which is easy to remove or lift like an elastic membrane, which can be made from Sargassum sp seaweed with the addition of gelatin as a gel formation. This study aims to obtain the best formula for seaweed peel off masks (Sargassum sp) with the addition of tuna skin gelatin which varies as a gelling agent, by testing pH, Viscosity, Drying Preparation Time, and Antioxidant Activity. This research method uses a completely randomized design (CRD) and descriptive. The results of the tests that meet the pH values ​​at P0(7.31), P1(7.06), P2(6.83), P3(6.79), P4(6.54), P5(6.41) have according to SNI 16-4399-1996 with a range of 4.5-8.0, the value of Viscosity P5 (28893 Cps) in accordance with SNI 16-6070-1996 with a range of 2.000-50.000, the results of the long drying time test on the selected product are P4 (28 minutes) and P5 (24 minutes) the results are in accordance with the peel off mask time span, which is 5-30 minutes, and the Antioxidant Activity IC50 is 135.648 µg/ml in the medium category.
PENGARUH KONSENTRASI GARAM KROSOK TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK TEPUNG BIJI DURIAN (Durio zibethinus Murr) Nayahtullah, Nayahtullah; Kadir, Syahraeni; Ariany, Septian Palma
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 12 No 4 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v12i4.2235

Abstract

Durian merupakan buah yang berpotensial tinggi karena bagian dari buahnya yang khas dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran olahan makanan, salah satunya memanfaatkan biji durian menjadi tepung. Tujuan penelitian ini. mendapatkan konsentrasi perendaman larutan garam krosok yang memberikan pengaruh terbaik terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik pada tepung biji durian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agroindustri Fakultas Pertanian dan Laboratorium Kimia Fakultas Fmipa Universitas Tadulako. Perlakuan yang terdapat pada penelitian pembuatan tepung biji durian ini adalah konsentrasi garam yang terdiri dari 0, 5, 5, 7,5 dan 10%. Setiap perlakuan diulang 4 kali sehingga tredapat 20 unit percobaan. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dan Rancangan Acak Kelompok. Variabel pengamatan meliputi rendemen, kadar air, kadar pati, kadar amilosa, kadar amilopektin, kadar asam oksalat dan organoleptik menggunakan analisis ragam (Anova) melalui aplikasi program Exel. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa uji rendemen, kadar asam oksalat, aroma dan warna menjadi sifat fisikokimia tepung biji durian dengan memberi pengaruh terbaik pada perendaman garam krosok dengan konsentrasi 10%.
Analisis Komposisi Kadar Air Dan Profil Sensorik Tortilla Dengan Variasi Penambahan Ikan Teri Nasi (Stolephorus Comersoni) Reinal Putalan; Septian Palma Ariany; Rafli Wardana; Fakhrunnisa Nusi
Journal Of Fisheries Agribusiness Vol. 2 No. 1 (2024): JOURNAL OF FISHERIES AGRIBUSINESS (APRIL)
Publisher : Program Vokasi UNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jfa.v2i1.25

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan ikan teri nasi (Stolephorus comersonii) terhadap kadar air dan kualitas sensori tortilla yang dihasilkan. Ikan teri nasi, yang merupakan sumber protein bergizi dan mudah diolah, berpotensi untuk meningkatkan nilai tambah produk pangan. Penelitian dilaksanakan pada Februari 2021 di Laboratorium Terapan dan Laboratorium Dasar Teknologi Pengolahan Hasil Laut Politeknik Palu, Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan meliputi pengujian sensorik dengan 25 panelis tidak terlatih, serta analisis kadar air menggunakan metode pemanasan. Hasil menunjukkan bahwa penambahan ikan teri nasi secara signifikan mempengaruhi warna, aroma, tekstur, dan rasa tortilla. Perlakuan optimal ditentukan pada penambahan 35 gram ikan teri nasi (perlakuan P3), yang memberikan hasil terbaik dalam semua parameter sensorik dan kadar air, berkisar antara 8,33% hingga 8,87%, memenuhi standar SNI 01- 6630-2002. Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi pengembangan produk berbasis ikan teri nasi yang lebih beragam dan bernilai ekonomi tinggi. Rekomendasi untuk penelitian lanjutan meliputi evaluasi masa simpan tortilla dan perbaikan bentuk produk.